Clara seorang gadis cantik yang ingin menuntut balas atas kematian keluarga nya ,yang di lakukan oleh sahabat ayah nya sendiri dan untuk melancarkan aksi nya dia mendekati anak bungsu dari pembunuh itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Tanpa di sadari nya kalau Clara sedang memperhatikan apa yang sedang dia lakukan,lalu Clara mengeluarkan handphone nya dan merekam apa yang sedang di lakukan oleh mbok Ijah .
Mbok Ijah lalu membubuhkan bubuk putih itu ke dalam makan yang ada di mangkuk dan di dalam piring yang ada di atas meja sambil matanya ke kiri dan kanan sambil melihat keadaan.
" Kali ini kau tak akan bisa berkutik lagi mbok Ijah ,aku sudah lama curiga dengan diri mu dan juga cucu mu itu " ujar Clara dalam hati sambil menyunggingkan senyum mengejek
Lalu mbok Ijah berjalan menuju sofa tempat Rendi sedang berbaring dan membawa makanan di piring
" Nak Rendi makan dulu biar lekas sehat " ujar mbok Ijah pura pura baik dan terus saja berdiri di sana sambil meletakkan makanan itu di atas meja
Dan Rendi pun berusaha untuk bangkit dan duduk di sofa karena tubuh nya masih sangat lemah
" Kenapa repot repot sih mbok ,nanti biar saya saja yang ke sana " ujar Rendi merasa sungkan
"Tak apa apa nak Rendi saya tak merasa di repotkan " ujar mbok Ijah berusaha ramah
Tak berapa lama Clara pun menuju ke ruang tengah sambil mengambil makanan di atas meja.
Lalu Clara melihat makanan itu dan melihat ke arah mbok Ijah ,tanpa di sangka Clara menyuruh mbok Ijah untuk mencicipi makanan tersebut.
" Mbok tolong mbok cicipi dulu makanan ini " ujar Clara sambil menyodorkan piring yang berisi makanan untuk rendi tersebut.
" A- apa maksud non Clara makanan itu sengaja saya buat untuk nak Rendi mana berani saya mencoba nya " ujar mbok Ijah dengan gugup
" Dan dengan sengaja juga mbok membubuhkan sesuatu dalam makanan ini ,iya kan mbok ?!" ujar Clara penuh emosi
Dengan seketika wajah mbok Ijah berubah pucat dan keringat dingin mulai nampak di wajah tuanya
" Clara apa maksud mu menuduh mbok Ijah seperti itu " ujar Rendi yang mulai bingung
" Abang saja yang terlalu baik jadi orang sehingga abang tidak tahu mana orang yang baik dan pura pura baik " ujar clara penuh penekanan sambil terus menatap mbok Ijah
***
Mbok Ijah mulai gelagapan dia mulai bingung karena Clara sudah mengetahui apa yang di kerjakan nya .
" Clara tolong jelaskan sama Abang apa sebenarnya terjadi " ujar Rendi yang masih penasaran
Lalu Clara mengeluarkan handphone nya dan membuka galeri handphone nya dan menyerahkan handphone tersebut ke tangan Abang angkatnya itu .
" Ini Abang lihat sendiri " ujar Clara tanpa mengalihkan pandangan nya dari mbok Ijah
Rendi pun menerima handphone nya Clara lalu melihat apa yang sudah di rekam oleh Clara tadi
Dia pun geleng-geleng kepala ketika melihat rekaman itu dan menatap balik balik wajah mbok Ijah
Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat barusan
" Abang sudah percayakan kalau wanita tua ini tidak sebaik yang Abang kira " ujar Clara geram
Lalu Clara pun melangkah perlahan lahan mendekati mbok Ijah sambil menyodorkan piring yang berisi dengan makanan itu
" Mbok Ijah cepat makan makanan ini sekarang juga !! " ujar Clara penuh amarah sambil menyodorkan makanan itu ke mulut mbok Ijah
Tapi dengan kasar mbok Ijah menepis piring yang penuh makanan tersebut hingga jatuh dan pecah di lantai .
"Pyar "
Clara pun terkejut karena piring tersebut mengenai kaki nya
Tanpa pikir panjang mbok Ijah pun berlari meninggalkan Clara dan Rendi melalui pintu belakang
Tapi Clara tidak mau tinggal diam dia pun berusaha mengejar wanita tua itu
Tentu saja dia tidak bisa berlari dengan kencang karena kondisi fisik nya yang sudah tidak muda lagi .
Dengan mudah Clara dapat menangkap diri nya ,tanpa di sadari oleh Clara mbok Ijah mengeluarkan sebuah pisau belati dari balik baju nya dan mencoba menikam perut clara .
" Ahh.." teriak Clara karena pisau itu mengenai pinggul Clara
Dan darah segar mengalir dari pinggul gadis tersebut ,tapi clara langsung menangkap tangan mbok Ijah dan memilin tangan wanita tua itu hingga pisau yang ada di tangan nya terlepas.
" Ahh..sakit " teriak mbok Ijah karena tangan nya seperti terkelir di buat oleh clara
" Ampun lepaskan saya " ujar mbok Ijah sambil memohon di lepas kan
" Katakan siapa yang menyuruh mbok untuk menghabisi kami " ujar Clara sambil terus memutar tangan mbok Ijah
Tapi mbok Ijah hanya diam saja dia tidak menjawab pertanyaan Clara tersebut
" Cepat katakan mbok " ujar Clara sambil terus memutar tangan mbok Ijah dan meringis kesakitan akibat luka di pinggul nya itu
Karena kondisi Clara yang mulai melemah pegangan nya pun mulai mengendur dengan kuat kepala mbok Ijah menghantam wajah nya Clara
Sehingga pegangan tangan Clara pun terlepas lalu mbok Ijah pun berlari untuk melepaskan dirinya dari tangkapan Clara
Tapi Clara tidak mau tinggal diam saja dengan terseok-seok dia pun mengejar mbok Ijah , walaupun pandangan nya sudah mulai agak buram .
Dan di lihatnya ada seonggok kayu tergeletak di jalan lalu di ambil nya kayu itu dan melemparkan nya ke arah mbok Ijah
Dengan seketika mbok Ijah pun tersungkur di tanah dia pun berusaha bangkit dari sana dan hendak berlari lagi
Tanpa di sadari oleh mereka ada sebuah sepeda motor dengan pengemudi memakai helm tertutup dan mengarah kan pistol ke arah mbok Ijah lalu melepaskan peluru ke tubuh nya
Dengan seketika mbok Ijah roboh ke tanah dengan sudah tidak bernyawa lagi .
Dari jauh ternyata ada gadis cantik yang menyaksikan itu sambil meneteskan air mata
" Mbok " ujar nya lirih sambil terduduk lemas di tanah.
" Aku pasti akan membalas kan dendam mu mbok , tunggu saja pembalasan ku Clara " ujar intan cucu nya mbok Ijah sambil menahan air mata
Sedangkan Clara tiba tiba saja tergeletak di tanah dengan tidak sadarkan diri ,dan dari jauh Rendi berusaha mengikuti mereka walaupun dengan keadaan lemas .
Dan dia terkejut melihat Clara sudah tidak sadarkan diri dengan darah mengalir deras melalui pinggul nya
Kemudian Rendi menghubungi ambulan untuk membawa Clara ke rumah sakit .
" Clara bertahan ya dek sebentar lagi ambulan akan datang " ujar Rendi sambil memangku kepala Clara
Tak lama ambulan pun sampai di tempat itu dan mengangkat tubuh Clara masuk ke dalam ambulan
Rendi pun berusaha untuk bangkit dan mengikuti Clara dari belakang tapi tiba-tiba saja kepalanya sangat pusing dan dia pun ikut pingsan dan tergeletak di tanah.
Para petugas medis pun yang melihat Rendi tak sadarkan diri langsung mengangkat ke duanya masuk ke dalam mobil ambulans
Sedangkan jasad mbok Ijah di bawa oleh mobil ambulans yang lainnya.
Tak berapa lama ambulan itu pun sampai di rumah sakit ,para petugas medis pun lalu membawa Clara ke ruang gawat darurat karena luka yang di alami Clara cukup parah
Ternyata Miko pun berada berada di rumah sakit yang sama karena mama nya sedang di rawat di sana akibat terjatuh dari kursi roda nya .
Tapi Miko tidak percaya kalau mama nya itu memang murni terjatuh ,dia berpikir pasti mama nya itu ada yang ingin berbuat jahat kepada pada diri nya
Miko masih setia menunggu mama nya yang berada di ruang ICU karena mama nya belum sadarkan diri juga dan dia duduk di depan ruangan ICU
Dan Miko pun terkejut ketika petugas medis membawa Clara yang tidak sadarkan diri di hadapanya dan memasuki instalasi gawat Darurat
" Clara "