NovelToon NovelToon
Ooh, HOT UNCLE

Ooh, HOT UNCLE

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:19.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Arumi, gadis yang hampir berusia 18 tahun itu sangat tertarik ketika di jodohkan dengan pria dewasa berusia 32 tahun yang merupakan seorang duda tanpa anak.
Sungguh perbedaan usia yang sangat jauh, 14 tahun.

Kepribadian Arumi yang ceria, manja serta centil, membuat gadis itu terus menggoda calon suaminya hingga pria dewasa itu kewalahan menghadapi godaan bertubi-tubi setiap kali bertemu dengan Arumi.


"Om, kiss me pleaseee,,," Tanpa ragu Arumi mencondongkan tubuhnya ke hadapan pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi.
Bibir gadis berusia 18 tahun itu sengaja di majukan, kedua mata indahnya terpejam dengan bulu matanya yang lentik dan panjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Arumi memasang wajah cemberut, dia kesal lantaran Agam tak menghiraukan ajakannya untuk makan malam di rumah Agam.

Arumi tau kalau Agam pria normal, apalagi sempat menikah dan setelah itu menjalin hubungan dengan sekretarisnya yang bahkan sudah bersuami.

Tapi entah kenapa pria itu sama sekali tidak tertarik setiap kali Arumi berusaha untuk menggodanya. Padahal Arumi sangat penasaran bagaimana rasanya melakukan kontak fisik dengan pria. Dia cuma bisa melongo setiap kali teman-temannya bercerita apa yang mereka lakukan dengan pacar masing-masing.

Begitu sampai di restoran, Agam langsung turun dari mobilnya dan meninggalkan Arumi begitu saja. Gadis itu sampai mendengus jengkel, pria dewasa itu benar-benar cuek dan dingin padanya. Sikapnya sama sekali tidak ada hangat-hangatnya sedikitpun.

"Om, tungguin.!!" Seru Arumi sewot. Dia mengejar langkah Agam yang lebar. Pria berwajah tampak dengan mata tajam itu hanya menoleh sekilas ke belakang. Masa bodo dengan Arumi, dia memang terpaksa makan malam dengan bocah ingusan itu.

"Dasar lelet.!" Cibir Agam saat Arumi berhasil berjalan di sampingnya.

Arumi memutar bola mata malas. Jelas-jelas Agan yang meninggalkannya di dalam mobil dan jalan dengan langkah lebar. Arumi malah setengah berlari untuk mengejar pria itu.

"Kenapa sih Om, marah-marah mulu.! Jangan sampai nanti darah tinggi." Gerutu Arumi, tangannya langsung menggandeng dan mendekap lengan Agam dengan mesra tanpa rasa takut sedikitpun. Padahal sewaktu-waktu Agam bisa berubah menjadi sangat yang menakutkan karna pria itu tidak suka Arumi menempel padanya.

"Kamu nggak sadar kalau kamu penyebabnya.?!" Ketus Agam sewot. Matanya melirik lengannya yang berada dalam dekapan Arumi, dia hendak menariknya, namun Arumi dengan kuat menahan lengan Agam saat Arumi menyadari hal itu.

Arumi tersenyum lebar penuh kemenangan sedangkan Agam hanya bisa mendengus dengan tatapan tajam. Mereka sudah berada di dalam restoran dengan lumayan banyak pengunjung di dalamnya, Agam tidak mungkin gegabah bersikap kasar pada bocah ingusan dengan da da kecil itu. Bisa-bisa dia akan viral jika melakukannya.

"Om,, kenapa nggak setiap hari aja Om kayak gini. Jadi keliatan makin ganteng." Ucap Arumi setengah berbisik. Dia tertawa geli dalam hati karna Agam terlihat menjaga sikap dan tidak lagi ketus ataupun kasar padanya.

Agam menghela nafas berat. Dia memilih bersandar pada kursi dan merogoh ponsel dari saku celananya.

Selama makan malam berlangsung, Arumi terus memperhatikan Agam. Pria dihadapannya telah sejak lama ia kagumi. Kedua orang tua mereka bersahabat sejak lama, tentu saja dia dan Agam sering di pertemukan dalam berbagai acara. Tak jarang keluarga mereka berkumpul untuk makan malam bersama dan membahas soal perusahaan.

...*****...

Sementara itu di kediaman Arumi, kedua orang tuanya tengah membicarakan putri semata wayang mereka.

"Bagaimana.? Apa ada perkembangan dengan hubungan Arumi dan Agam.?" Tanya Andrew. Dia tampak serius menatap istrinya.

"Sejak awal Agam menolak untuk di jodohkan dengan putri kita, bagaimana mungkin ada perkembangan secepat ini." Jawab Amira, dia berusaha mengingatkan suaminya kalau perjodohan putri mereka tidak akan semulus yang Andrew rencanakan.

"Anak itu, apa dia kesulitan membuat Agam tertarik padanya.?!" Nada bicara Andrew sedikit meninggi, ada kekecewaan yang tersirat saat mengetahui hubungan Arumi dan Agam masih jalan di tempat. Dia sudah memberikan waktu 2 bulan agar mereka saling mengenal satu sama lain, tapi nyatanya tidak ada perkembangan yang berarti.

"Pah, jangan menjadikan Arumi sebagai alat untuk mencapai ambisi kamu. Biarkan saja hubungan mereka mengalir begitu saja, jangan sampai mendesak Arumi. Dia pasti akan kecewa kalau tau kamu hanya memperalatnya." Amira berucap lirih, khawatir ucapannya akan membuat Andrew marah padanya dan menganggapnya tidak mau mendukung rencana sang suami.

"Siapa yang memperalat.?!" Tanya Andrew tak terima.

"Dia putriku, aku hanya ingin Arumi menikah dengan pria yang mapan dan bisa membuat perusahaan kita semakin besar." Ujarnya tanpa mau mengakui kalau secara tidak langsung dia memang telah memperalat Arumi untuk mencapai tujuannya. Andrew lah yang bersikeras membujuk Airlangga untuk menjodohkan anak-anak mereka.

"Terserah Papa saja, yang penting Mama sudah mengingatkan. Jangan sampai ambisi Papa malah menghancurkan masa depan anak kita.!" Ucap Amira penuh penekanan, dia memilih beranjak dan mengakhiri perdebatan dengan suaminya. Sekalipun Amira tau kalau putrinya memang benar-benar tertarik dan menyukai Agam, tapi rencana awal Andrew membuatnya khawatir akan masa depan putrinya.

...*****...

"Masih jam 8 Om, kenapa buru-buru pulang.?" Untuk kedua kalinya Arumi kembali protes, karna dia belum mendapatkan jawaban dari Agam saat pertama kali dia protes pada pria itu.

"Aku banyak kerjaan.!" Jawab Agam singkat, dia bahkan tak melirik Arumi sedikitpun dan sibuk melajukan mobilnya meninggalkan area restoran.

Arumi menghela nafas kecewa, dia berharap akan punya banyak waktu berdua dengan Agam, tapi nyatanya hanya 2 jam pergi bersamanya.

Agam benar-benar mengantarkan Arumi pulang, pria itu tidak menghiraukan permintaan Arumi yang ingin ikut pulang kerumahnya dan menemaninya menyelesaikan pekerjaan.

"Kenapa diem aja.?! Cepat turun.!" Ketus Agam. Mobilnya sudah berhenti di halaman rumah Arumi, tapi gadis itu terlihat enggan untuk turun.

"Aku akan turun kalau Om mau cium aku." Pintanya dengan senyum jahil. Arumi bahkan melepaskan seatbelt dan sedikit maju ke arah Agam.

Dia sudah di tolak berkali-kali oleh pria itu setiap kali meminta untuk di cium.

"Jangan harap.!" Ketusnya. Walaupun Agam mengakui kalau Arumi cukup cantik dengan kulit putih dan bibir merah muda yang alami, tapi entah kenapa dia sama sekali tidak tertarik untuk menyentuh bocah itu. Sepertinya hati dan matanya masih terbelenggu pada sosok Bianca, membuat wanita manapun tidak terlihat menarik di matanya.

"Om,, ayolah,, pleaseee,,," Arumi sampai memohon dengan tatapan memelas.

"Di kampus cuma aku yang belum pernah ciuman, aku jadi bahan ejekan mereka." Adunya dengan bibir yang mengerucut.

"Apa salahnya Om cium aku.? Aku jamin Om nggak akan rugi karna bibirku masih ori." Ujarnya yang hampir membuat Agam tersenyum geli. Gadis itu benar-benar membuatnya heran dengan ucapannya yang tidak pernah di filter.

"Kenapa nggak coba sama teman priamu." Ujar Agam yang langsung membuat Arumi menggelengkan kepala.

"No.! Aku nggak mau kasih first kiss ku sama sembarangan pria.!" Tolaknya keras. Kalau dia tidak berpegang pada pendiriannya, mungkin sejak dulu dia sudah merasakan ciuman. Mengingat banyak teman laki-lakinya yang menyukai dan tertarik padanya.

"Terus kenapa harus aku.?" Tanya Agam. Dia menatap Arumi, pria dewasa itu tempak sedikit tertarik untuk mendengarkan jawaban dari Arumi. Dia bahkan mencondongkan badannya pada gadis itu, membuat Arumi menelan ludah dengan susah payah karna jarak mereka sangat dekat.

1
sharvik
q sdh bc 4 x crta in . .sru x crta y . .tp lupa jdul novel yg agam dg bianca it
Diedie
wah kacauu nih si andrew🤬
Diedie
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
orang tua Arumi? siapa? bukan si penghianat itu kan?
gw gak baca berurutan..malas gw sama ayahnya😒
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
tapi tindakan Amira juga justru membuat pelakor menang bukan? kecuali jika Sofia dan Andrew memang tidak dipersatukan meski sudah bercerai dengan Amira..dan Andrew melihat kebahagiaan Amira dengan pria lain. baru itu balasan yang memuaskan.

tapi kalau ujung"nya Sofia bersatu dengan Andrew...apa gunanya memaafkan, apa gunanya selama ini Amira marah, kecewa dan ujung"nya bercerai kalau pd akhirnya oengehianta bersatu?

gak guna!
Mei Prw
luar biasa
Liana Noviyanti
🤣🥲
Liana Noviyanti
😅😅 mana bisa menang klo lawannya cewek apalagi cewek labil kyk Arumi 🤭🤭
Liana Noviyanti
kyknya ini ulah mantannya agam deh
Liana Noviyanti
what😱😱
Liana Noviyanti
karyanya kak icha gak pernah mengecewakan
Liana Noviyanti
Buruk
Liana Noviyanti
nah loh tadi katanya gak tertarik
Liana Noviyanti
yakiinnn tidak tertarik🤔🤔

nanti jangan nyesel ya klo ternyata om Ketagihan sama dada Arumi yang kecil itu😁😁
Liana Noviyanti
😅😅 gasken om
Liana Noviyanti
😅😅 apaan akan aku pikirkan, ngeles aja
Liana Noviyanti
bukan implan Arumi itu si om mau gedein punya kamu😅😅
Liana Noviyanti
astaga burung segala di bawah bawa😅😅
Liana Noviyanti
😅😅 emang beda ya klo kencan sama om om pasti isinya cm selangkangan🙈🙈
Liana Noviyanti
😅😅 nah kan bnr dugaanku pasti mau di gedein ama dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!