NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perjalanan menuju desa

Setelah kematian satu lagi orang yang mengusik Alfaro, kini hari hari berjalan dengan baik dan tentram, tak ada yang mengganggu Alfaro, Syafira ataupun yang lainnya. di hari ini juga, Syafira, Alfaro dan Leon akan pergi ke kampung halaman Syafira, Syafira dan Alfaro akan menjenguk kedua orang tua Syafira di kawal oleh Leon dan beberapa mobil anak buah Alfaro untuk berjaga-jaga saja, sekalian Alfaro juga akan meminta do'a restu dari kedua orang tua Syafira untuk mempersunting Syafira.

"Sayang!! Udah siap belum, aku tunggu di ruang tamu yah." Teriak Alfaro yang baru keluar dari kamarnya.

"Iya!! Sebentar lagi kok!" Teriak Syafira dari dalam kamarnya.

Setelah mendengar jawaban Syafira, Alfaro pun pergi ke ruang tamu untuk menunggunya disana. Terlihat Leon sudah berada di sana sejak tadi.

"Udah lama lu" sapa Alfaro yang baru tiba di ruang tamu dan duduk di sofa singgel.

"Lumayan, tadi cewek lu bukain pintu dulu pas lu lagi mandi," ucap Leon yang tak ingin Alfaro salah faham dan mengira dirinya asal masuk rumah orang aja.

"Gak nanya juga" cetus Alfaro singkat.

"Suguhin kek, masa gua tamu gak di suguhin apa apa, minum juga enggak" ucap Leon yang merasa kehausan dari tadi.

"Ambil aja sendiri, males banget gua ngelayanin lu" cetus Alfaro yang anteng mainin ponselnya.

Tak sempat Leon membalas ucapan Alfaro, tiba-tiba datang lah Syafira dari belakang mereka.

"Maaf yah nungguin lama, oh iya aku lupa, kak Leon mau minum apa, kamu juga apa yang?" Ucap Syafira yang baru tiba dan menawarkan minuman ke dua orang tersebut.

"Aku mau kopi sayang," ucap Alfaro yang berubah lembut.

"Cih, sama gua aja ngomongnya dingin banget, giliran sama ceweknya, berubah derastis." Batin Leon sambil memutar bola matanya malas.

"Saya samain aja nona," ucap Leon sambil mengembangkan senyumnya.

"Gak usah pake senyum senyum segala!" Geram Alfaro sambil melemparkan bantal kecil yang ada di sofa.

"Ish udah udah, kenapa jadi ribut sih, yaudah tunggu dulu yah aku buatin dulu." Ucap Syafira mererai perselisihan mereka.

"Dia duluan nona!" Ucap Leon yang tak mau di salahkan.

Syafira hanya bisa menggelengkan kepalanya, sungguh merasa pusing dengan tingkah random kedua makhluk tersebut. Syafira pun memilih pergi kedapur dan meninggalkan mereka yang terus berdebat di ruang tamu.

Tak lama kemudian, Syafira kembali membawa nampan yang berisi dua gelas kopi dan satu gelas susu hangat untuk dirinya, tak lupa dia juga membawa sandwich untuk sarapan mereka bertiga.

"Nih kopinya, kita sarapan ini aja dulu, aku gak bikin apa apa," ucap Syafira seraya meletakan cangkir kopi di depan mereka masing-masing, dia juga beletakan sepiring sandwich di sana.

"Iya sayang gapapa, lagian kamu gak perlu repot-repot gini, dia juga bukan tamu, buat apa kamu melayani dia" sindir Alfaro sambil menatap Leon sekilas.

"Hush, kamu gak boleh ngomong kaya gitu. Siapa aja yang tadang ke rumah kita, entah itu orang yang kita kenal, atau orang yang tidak kita kenal, kalau niatnya baik untuk bertamu, kita harus menjamunya dengan baik. Kamu mengerti!" Ucap Syafira memberi nasehat kepada Alfaro dengan lembut.

Alfaro hanya mengangguk paham dan menundukkan kepalanya sebagai rasa bersalahnya. Sedangkan Leon berusaha menahan tawanya saat melihat Alfaro yang tengah di nasehati oleh kekasihnya.

Setelah selesai sarapan pagi, Alfaro dan Syafira pun berangkat ke desa dengan Leon yang menjadi supirnya.

********

Sepanjang perjalanan Alfaro dan Leon di buat terpukau dengan pemandangan jalan menuju desa. Pohon pohon yang meneduhi jalanan dan di hiasi hamparan sawah yang hijau karna padi yang baru di tanam, rumah rumah warga yang tersusun rapi seakan menambah keindahannya.

"Oh iya, apa kamu udah kasih tau Daddy dan ajaknya ikut bareng kita ke desa?" Tanya Syafira kepada Alfaro yang duduk di sampingnya. Sangking semangatnya ia akan mengunjungi orang tuanya, ai sampai lupa pada Daddy Satria yang sangat ingin sekali mengunjungi desa.

"Hehehe, maaf aku lupa sayang." Jawab Alfaro sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Astagaa! Sayang kamu ini gimana sih, udah tau Daddy mau banget ke desa, masa kamu sampai lupa sih akhh!" Oceh Syafira sambil menepuk pundak Alfaro dengan kasar.

"Aku minta maaf sayang, kan namanya juga lupa" ucap Alfaro sambil menggenggam kedua tangan Syafira dengan lembut.

"Terus sekarang gimana, kalo Daddy sampai tau pasti kita di marahin sama Daddy karna sudah melupakannya." Ucap Syafira dengan nada yang berubah lesu dan merasa bersalah.

"Gimana kalo kita suruh Rey atau Rian buat jemput Daddy, terus anterin juga ke desa hmm?" Ucap Alfaro memberikan saran.

"Ide yang bagus, yaudah kamu telpon kak Rian atau pak Rey buat nyusul kita ke desa serang," sahut Syafira dengan antusias.

Alfaro pun merogoh ponsel dari sakunya lalu menghubungi Rian, Alfaro tau jika menelpon Rey pasti dia sibuk karna menghandle pekerjaan di kantor, sedangkan Rian hanya menghandle pekerjaan Rey di caffe, itu juga selama Rey di kantor, saat sudah selesai pekerjaan di kantor, Rey akan mengambil alih kembali.

********

Setelah mendapatkan printah dari Alfaro, Rian pun bergegas menuju kediaman tuan Satria. Tak butuh waktu lama, mobil yang di kendarai Rian pun sudah sampai di halaman mansion tuan Satria.

"Apa tuan besar ada rumahnya." Tanya Rian pada penjaga di sana.

"Ada tuan, silahkan masuk saja," jawab penjaga.

"Baik terimakasih." Sahut Rian. Dia pun bergegas masuk kedalam mansion dan mencari tuan Satria. Terlihat tuan Satria sedang asyik menonton film action kesukaannya di ruang keluarga.

"Permisi tuan besar, bagaimana kabar anda." Sapa Rian dengan ramah,

"Oh kau rupanya Rian, kabarku baik, bagaimana dengan kabarmu." Jawab tuan Satria balik menyapa.

"Saya baik tuan." Jawab Rian seraya menundukkan kepalanya sebagai rasa hormat.

"Ada gerangan apa hingga kau mengunjungiku" tanya tuan Satria dengan ramah.

"Saya di perintahkan tuan muda untuk menjemput anda, dan mengantarkan anda untuk menyusul tuan muda dan nona Syafira pergi kedesa." Jawab Rian menjelaskan maksud dan tujuannya.

"Mengapa dia tak memberitahu dari awal jika ingin ke desa, dasar anak bringas!" Kesal tuan Satria pada anaknya itu.

"Mungkin tuan muda lupa tuan, apalagi dia banyak sekali kesibukan, makanya tak sempat memberi tahu tuan terlebih dahulu." Ucap Rian menenangkan tuan Satria.

"Baiklah, kalau begitu tunggu aku disini, aku akan bersiap terlebih dahulu." Ucap tuan Satria beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamarnya.

Rian pun duduk di sofa yang ada sana. Sambil menunggu tuan Satria kembali, Rian menikmati secangkir kopi yang di suguhkan oleh pelayan disana.

********

Mohon maaf aku telat update nya, aku janji bakal update lagi, kalo gak malam ini, mungkin besok pagi yah. 

Sekali lagi aku minta maaf yah.

1
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!