Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Sesampainya di kediamannya, Pak Haryanto keluar dari mobilnya. Sebelum keluar dari mobil, ia menatap tajam ke arah Salma yang menundukkan kepalanya, tak berani menatap ayahnya.
"Kalau sampai perusahaan Ayah berimbas karena ulahmu, kamu tahu sendiri akibatnya." Ancam Pak Haryanto pada Salma sedangkan Salma masih menunduk dan takut menatap Ayahnya.
"Maaf, Ayah," ucap Salama lirih.
Pak Haryanto tidak mengubris ucapan Salma, ia melenggang pergi masuk kedalam rumah mewahnya.
"Sial, ini pasti ulah Reyna. Tunggu pembalasanku Reyna. Aku akan membuatmu menderita." Ucapnya dalam hati sambil mengepalkan tangannya dan keluar dari mobil untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Maaf tuan, Saya terpaksa datang kemari karena handphone tuan tidak bisa dihubungi." Ucap Asisten Pak Haryanto.
"Ada apa kamu ke sini Ben?" Tanya Pak Haryanto pada asistennya.
"Begini Tuan, kita sekarang dalam masalah besar. Akibat video porno anak Tuan, hampir semua orang secara sepihak membatalkan kerja sama kita dan beberapa direksi sudah berhenti berinvestasi di perusahaan. Kalau Tuan tidak segera mendapat suntikan dana, perusahaan terancam bangkrut." Ujar Ben menjelaskan permasalahan yang terjadi di perusahaan Haryanto.
Sedangkan Pak Haryanto memijit pelipisnya yang berdenyut mendengar perusahaannya berada di ujung tanduk.
Sementara itu, seseorang di balik pintu mendengar semua pembicaraan Pak Haryanto dengan asistennya.
"Astaga, apa yang harus kulakukan, tidak, ayah tidak boleh bangkrut, aku tidak mau hidup susah." Ucap Salma kaget mendengar bahwa perusahaan ayahnya sedang bermasalah.
"Ini semua karena Reyna. pasti Reyna yang menyebar Video itu. gue akan membuat perhitungan sama dia." Bukan menyadari kesalahannya, ia menyalahkan orang lain.
...****************...
"Reyna....." panggil Citra saat melihat Reyna berjalan sendiri menuju kantin..
"Hemm.. " Reyna hanya berdehem mendengar panggilan Citra yang menurutnya suara Citra yang cempreng membuat telinganya sakit.
"Mau ke kantin, gue ikut." Ucap Citra sambil berjalan di samping Reyna.
"Hmm.." Reyna hanya berdeham lagi menanggapi perkataan Citra yang membuat Citra cemberut.
"Dasar gadis Ice" gumam Citra pelan, namun Reyna masih mendengarnya. Reyna yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya dan terus berjalan menuju kantin.
Sesampainya di kantin, Reyna melihat kursi-kursi sudah penuh.
"Rey, tidak ada tempat. Semuanya sudah penuh." Bisik Citra kepada Reyna.
"Gue tahu." Ucapnya datar.
"Maureen." Panggil Reyhan pada Reyna.
Reyna menoleh dan melihat Reyhan sudah berada di dekatnya.
"Iya Rey." Jawab Reyna pelan, membuat Citra ternganga.
"Tadi dia ngomong datar sama gue, sekarang dia ngomong lembut sama Reyhan dan nggak keliatan datar, apa mereka ada hubungan?" ucap Citra dalam hati sambil mikirin hubungan Reyhan dan Reyna.
"Ayo duduk bareng kita." Ajak Reyhan sambil menggandeng tangan Reyna sambil jalan ke tempat duduknya.
Semua siswa-siswi di kantin heboh melihat cowok populer menggandeng Reyna.
"Patah hati abang"
"Mereka serasi. "
"Betul."
Begitulah para siswa terus membicarakan Reyna dan Reyhan yang sedang bergandengan tangan di kantin.
"Duduklah di sini sayang, aku pesan makanan dulu." Ucap Reyhan yang ditanggapi Reyna dengan anggukan.
"What, kalian sudah jadian" Teriak Citra membuat siswa-siswi yang berada dikantin menatap kearah mereka.
"Diam Cit." Ucap Reyna datar.
"Iya, Ucap Citra dan langsung duduk disamping dimas.
" Sayang, nih makanannya." Ucap Reyhan sambil menyodorkan sepiring nasi goreng kepada Reyna.
"Rey, kok gue tidak dipesankan juga." Ucap Citra cemberut.
"Eh lo tu siapanya Rey. Pesan ajah sendiri punya kaki kan." Ucap Dimas pedas.
Citra langsung berdiri untuk memesan makanan.
Tak lama kemudian, Citra kembali sambil membawa semangkuk bakso di tangannya dan kembali duduk di samping Dimas.
Sementara Reyhan masih menatap Reyna yang sedang makan.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Reyna.
"Kamu cantik."
Blush
Pipi Reyna memerah seperti tomat karena malu mendengar gombalan Reyhan.