Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 12
" Terimakasih Mas, sudah mengantar saya. Maaf merepotkan."
" Oh nggak Mbak. Nggak masalah, saya yang terimakasih karena sudah nolong nona saya. Kalau nggak ada Mbak Keisha saya bisa saja kehilangan pekerjaaan saya. Kalau gitu saya permisi dulu Mbak, mari."
Bruuummm
Mobil yang dikendarai Aloy mulai menjauh dari depan halaman rumah Keisha. Keisha memang minta sedikit jauh dari rumahnya. Semua itu karena dia tidak mungkin turun tepat di depan rumah. Pasalnya, di halaman rumahnya juga banyak terparkir motor milik para pembeli yang berbelanja di toko milik keluarganya.
" Dari mana Kei, kata Elin kamu udah ndak kerja bareng lagi sama Elin ya?"
" Iya Bude Lastri, aku udah ndak kerja lagi bareng Elin. Udah seminggu ini. Tadi baru aja wawancara kerja lagi. Minta doa nya Bude biar ketrima hehehe."
" Owalah gitu, yo nduk semoga kamu ketrima ya. Sayang banget udah ndak jadi satu sama Elin, padahal kan kalau kamu masih kerja bareng sama Elin, bude bisa nanya-nanya soal Elin di kerjaan."
Keisha hanya tersenyum kecil mendengar ucapan ibu dari temannya itu. Bude Lastri adalah orang yang baik, dia hanya kadang sering khawatir terhadap anak semata wayangnya juga.
Bude Lastri seorang single parent, dia berusaha dengan begitu keras untuk Elin. Dan tentu saja Bude Lastri begitu bahagia saat Elin bekerja di salah satu perusahaan besar di wilayah Surabaya.
Namun Bude Lastri selalu khawatir dengan Elin, dia takut Elin terlibat pergaulan yang tidak benar. Makanya dia begitu senang saat tahu Keisha bekerja di perusahaan yang sama dengan Elin, karena dirinya bisa bertanya tentang Elin.
Mungkin semakin kesini Elin tidak menyukai Keisha juga bisa disebabkan oleh hal itu. Elin merasa tidak bebas karena dianggap Keisha adalah mata-mata sang ibu. Padahal selama ini jika Bude Lastri bertanya, Keisha hanya akan menjawab secara umum saja.
" Kalau gitu aku masuk dulu ya Bude, Bude lanjut lagi belanjanya."
" Iya Kei, semoga ketrima ya Kei."
" Amin Bude, makasih doa nya."
Keisha melenggang masuk ke dalam rumah. Dia tidak menyapa kedua orang tuanya karena tengah sibuk di melayani pelanggan.
Gluk gluk gluk
Seperti habis melakukan lari maraton berkilo-kilo meter, Keisha menenggak air dalam botol dengan sekali minum. Suhu udara Surabaya yang panas seolah melengkapi rasa hausnya yang tidak terkira.
" Aaaah seger pol," ucapnya dengan penuh kelegaan.
Lepas minum, Keisha segera masuk ke kamar untuk mengganti baju. Tapi lebih dulu ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Padahal tidak banyak yang ia kerjakan hari ini, hanya wawancara saja tapi rasanya sungguh lelah.
Bayangan Gael berada di pelupuk mata, bukan karena Keisha terpesona tapi karena dia masih merasa ngeri dengan pria itu.
" Kalau beneran ketrima kayaknya hati mungilku harus kuat menghadapi setiap ucapannya. Tapi bocah tadi, anak siapa ya dia? Dia punya baby sitter. Dan mas yang tadi kayak pengawalnya gitu. Mungkin dia anak orang penting di perusahaan itu. Haah dah lah Kei, nggak usah mikirin hal yang sekiranya nggak bisa kamu pikirin."
Keisha memejamkan matanya yang terasa lelah. Dia memang menyukai anak kecil, dan anak kecil yang ia temui di BHp itu menurutnya begitu lucu dan menggemaskan.
Meskipun dia sedikit syok dengan tingkah Ale, tapi Keisha memakluminya. Anak-anak memang tidak bisa ditebak. Dan menurutnya, mungkin saja anak itu tengah merindukan ibunya.
Tanpa sadar gadis itu tertidur, masih menggunakan pakaian yang ia kenakan tadi untuk melakukan wawancara.
Rasa nyaman yang di rasakan Keisha saat tidur di kamar sekarang sangat berbanding terbalik dengan situasi yang ada di ruangan bos BHP. Ruangan CEO Gael Reshan Brahman Brown, sedikit mencekam. Dua orang tengah berdiri dengan tubuh yang gemetar sambil menundukkan kepalanya. Mereka berdua sama sekali tidak berani mengangkat kepala mereka meskipun sudah di suruh.
" Lihat aku! Kalian tahu kan kalau kalian itu lalai?"
" Iya Pak Bos."
Ya, saat ini Gael tengah marah dengan Aloy dan Betty. Bagi Gael apapun alasannya tetap saja mereka lalai, mereka abai terhadap tugas utama mereka untuk menjaga Ale.
Setelah mewawancarai para pelamar, Gael memang tidak langsung kembali ke ruangannya. Bagian keuangan memintanya bertemu karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan, dan Gael sedikit lama di sana.
Setelah kembali barulah dia mendapat cerita. Bagusnya Aloy dan Betty, mereka tetap menceritakan apa yang terjadi dengan Ale, ya mereka berkata jujur. Karena memang lebih baik seperti itu.
" Daddy, uda apa malahnya. Om Aloy dan Sus Betty tu nda salah. Ale yang salah kalena Ale telual tanpa ijin. Ya ote lah kita semua salah. Udah jangan dimalahin telus. Dan jangan di pecat. Ale suta sama Om Aloy dan Sus Bety. Ah iya Daddy halus tau talau musibah ini membawa tebeluntungan. Ale jadi bisa tetemu mommy tantik."
Gael mengerutkan alisnya. Mommy cantik? Sejenak Gael merasa sedikit takut kalau Ayu datang dan berkata yang aneh-aneh di depan Ale. Tapi jika benar Ayu mendatangi perusahaan, pastilah dia tahu.
" Mommy cantik siapa, mommy nya Ale yang pernah Daddy kasih lihat dari poto handphone?"
Seperti yang pernah dia katakan sebelumnya, bagaimanapun Ale berhak mengetahui siapa ibu kandungnya. Sehingga Gael pun memberitahu wajah Ayu kepada sang putri.
" Ei, butan. Mommy tantik jauh lebih tantik dari pada ibu itu. Tadi talau nda salah namanya Sha, eh iya nda si. Aduh Ale lupa, potoknya tantik. Baik lagi, dia tadi yang tolong Ale, sampai tangan dia telluka."
Lebih cantik dari Ayu? Gael menjadi bingung. Ia pun melihat ke arah Bety dan Aloy, sebagai kode untuk meminta jawaban.
" Namanya Keisha, Pak Bos. Mbak Keisha yang nangkep Non Ale pas tiba-tiba lari keluar. Dan tangannya memang lecet tadi. Saya tadi juga nganterin pulang karena Non Ale yang minta. Kayaknya Mbak Keisha salah satu pelamar yang hari ini wawancara, karena pakai baju putih celana hitam."
" Aah si itu."
Gael teringat dengan sosok Keisha. Dia tidak menyangka bahwa gadis itu yang menolong Ale. Hanya saja Gael heran, mengapa Ale tiba-tiba memanggil Keisha begitu. Dia belum tahu saja kalau panggilan itu sudah debut di depan para karyawannya.
Braaak!
" Bos, emang kapan bos kawin lagi, eh maksudku nikah lagi? Apa Bos selama ini menikah diam-diam! Kok tega sih Bos nggak ngasih tahu!."
Dorry yang entah dari mana karena sedari pagi tidak bersama dengan Gael, masuk ke ruangan Gael dengan terengah-engah. Dia bahkan membuka pintu dengan begitu keras lalu berteriak kepada atasannya.
" Kamu nih ngomong apa sih, nggak jelas banget tau nggak."
" Itu, dari lantai satu sampai lantai ini semuanya heboh. Pada bilang Bos punya istri baru, mereka lihat dan denger Non Ale punya Mommy baru, gitu."
Jeng jeeeeeeng
Gael langsung melihat ke arah Ale. Rupanya putrinya ini sudah membuat kehebohan sejagad BHP. Dan yang bikin gemas, Ale hanya membalas tatapan sang ayah dengan senyum yang begitu lebar.
" Haaah!"
TBC
jdi kamu gak bkal berurusan fery juga elin
awalnya pura-pura akhirnya jatuh cinta beneran dan bucin nantinya 😁