NovelToon NovelToon
Maula

Maula

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Pengasuh
Popularitas:32.9k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Maula, harus mengorbankan masa depannya demi keluarga.

Hingga suatu saat, dia bekerja di rumah seorang pria yang berprofesi sebagai abdi negara. Seorang polisi militer angkatan laut (POMAL)

Ada banyak hal yang tidak Maula ketahui selama ini, bahkan dia tak tahu bahwa pria yang menyewa jasanya, yang sudah menikahinya secara siri ternyata...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

"Ini obat ayah, jangan lupa di minum!" Karena tak ingin berdebat dengan ibu serta adik tirinya yang ujung-ujungnya berakhir sia-sia, Maula terpaksa merogoh sisa uang di rekening demi bisa menebus obat sang ayah.

"Maula berangkat dulu, yah. Ayah istirahat saja di rumah"

"Hmm,, hati-hati" Sahut Yudi, sambil menerima juluran tangan putrinya.

Sedetik kemudian, Maula langsung beranjak tanpa berpamitan pada Wina yang juga ada di sana.

"Lihat tuh! Anak kamu benar-benar nggak sopan sama aku" Gerutu Wina setelah kepergian Maula.

"Ya sudah biarin saja, meski begitu kan Maula sangat berjasa padamu dan juga Naomi. Coba kalau Maula nggak kerja, Naomi nggak bisa kuliah, kita pasti juga selalu kekurangan"

"Ya tapi_"

"Sudah, Wina...!" Potong Yadi dengan nada malas "Jangan katakan apapun lagi"

Pria paruh baya itu bangkit usai mengatakan itu, lalu pergi meninggalkan Wina yang memasang raut sinis.

***

Di bawah sinar matahari pagi, Maula menyusuri jalan menuju ke tempat pemberhentian angkotan umum.

Ia sudah bertekad untuk tidak lagi mengambil pekerjaan laknat itu. Jangankan menerima bokingan dari pria hidung belang, dia bahkan telah memutuskan tidak akan bekerja di bar milik Agni.

Dia sudah mendapatkan uang untuk biaya wisuda, hutang pada pak Dudung pun sudah lunas dan sertifikat rumahnya sudah kembali. Itu artinya Maula hanya memiliki kewajiban menafkahi ayahnya.

Mengenai hutangnya pada Mr F, Maula yakin akan bisa mengatasinya dengan baik.

Sementara Soal Wina dan Naomi, dia benar-benar tidak mau ambil pusing, tak mau tahu apa yang akan mereka lakukan. Toh, selama bertahun-tahun, ibarat Maula sudah membalas budi atas kebaikan Wina yang sudah bersedia menjadi ibunya sekaligus sudah merawatnya.

Begitu juga dengan Naomi, sudah di biayai kuliahnya, tapi sama sekali tidak menghargainya, jangankan menghargai, berterimakasih pun tidak.

Maula merasa jika kewajiban mengurus ibu dan adiknya telah selesai. Apalagi Wina mengatakan kalau Naomi sedang melamar pekerjaan di perusahaan besar di Jakarta.

Saat baru saja tiba di tempat pemberhentian angkotan pedesaan, ponsel Maula berdering.

Ia sedikit kaget karena tengah melamun memikirkan banyak hal.

"Nomor baru?" Wanita itu menjeda langkahnya saat menatap layar ponsel.

"Nomor siapa ini?"

"Apa jangan-jangan?" Secara reflek Maula menelan ludahnya sendiri. Ada rasa was-was yang mendadak singgah di hatinya.

"Apa dia mau menagih sembilan malam yang tersisa?" Gumamnya dengan pikiran bercabang kemana-mana.

Ragu-ragu Maula mengangkat telfon dari nomor tak di kenal.

"Halo?" Bola mata Maula bergerak gelisah.

"Halo, Maula?" Lembut, terdengar sangat merdu pemilik suara pria itu, sampai-sampai membuat bulu kuduk Maula berdiri.

"Iya, maaf ini siapa?"

"Saya yang kemarin bersamamu"

"Mr F?"

"Hmm"

Seketika jantung Maula berdetak sangat liar begitu mendengar dehemannya.

"A-ada apa?" Tanya Maula tergagap.

"Temui saya di tempat biasa malam ini. Datanglah sebelum maghrib. Minta kunci kamar ke resepsionis, saya sudah pesan kamar atas namamu"

Ingin menolak, namun seakan mulut Maula terkunci, tapi di sisi lain ia ingin sekali menemui pria itu. Selain untuk bernegoisasi masalah hutangnya, Maula juga ingin mencari tahu sosok pria misterius itu.

Siapa namanya, apa pekerjaanya, juga seperti apa keluarganya.

"Baik" Jawab Maula singkat.

Panggilan langsung tertutup secara sepihak.

"Suaranya bagus, lembut, orangnya juga tampan dan gagah, body goals banget untuk ukuran pria sempurna" Maula bergumam lirih.

"Kasihan istrinya, ternyata nggak menjamin suami tampan akan setia. Tapi apakah istrinya tahu kalau suaminya menyewa perempuan malam?"

"Aku nggak bisa bayangin bagaimana perasaan istrinya"

Kepala Maula tergeleng sebelum kemudian memasukkan ponselnya ke dalam tas, untuk kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Tujuannya saat ini adalah rumah temannya, namanya Lulu, teman sekaligus bos yang menjadi pemilik restauran tempat Maula bekerja.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit dengan menaiki ojek, Maula pun tiba di rumah bercat abu. Karena mereka sudah janjian, Lulu sudah standby di teras rumah menyambut kedatangan Maula.

"Gimana, sudah baikan?" Tanya Wanita berkacamata, rambutnya pendek dan di cat pirang.

"Sudah" Jawab Maula melepas kecupan singkat di pipi kanan kiri temannya.

"Syukurlah, kapan mulai kerja lagi?"

"Besok ya"

"Okay!"

Keduanya duduk di sebuah kursi teras.

"Oh, ya... Kapan wisuda?" Tanya Lulu.

"Masih dua minggu lagi"

"Persiapannya gimana?"

"Aku nggak menyiapkan apapun"

"Aku ada hadiah buat kamu, dan harus kamu pakai di acara wisudamu"

Maula melirik temannya penuh heran "Hadiah? Kenapa repot-repot, selama ini kamu sudah banyak bantu aku"

"Nggak apa-apa, anggap saja ini hadiah karena kamu sudah membantuku di restauran sejak pertama kali buka hingga detik ini"

"Itu sudah kewajibanku, Lu" Ucap Maula sambil mengulas senyum. Andai saja setelah lulus SMA, Maula bisa langsung kuliah, pasti sekarang sudah menikmati masa-masa kerja seperti Lulu yang memilih mendirikan usaha kuliner.

"By the way, apa hadiahnya?" Tanya Maula penasaran.

"Mau tahu?"

"Mau banget"

"Ayo masuk, kebetulan harus kamu coba, jadi kalau nggak pas bisa di pasin"

Maula dan Lulu kompak bangkit, lantas masuk ke dalam rumah.

Di sela-sela langkah mereka, Lulu tiba-tiba bersuara.

"La, kamu mau nggak kerja jadi guru privat anak SD kelas dua dan Lima? Kata mamahku gajinya besar loh, lebih besar lagi kalau mau tinggal di rumahnya. Katanya biar sekaligus nemenin mereka main"

"Jadi guru privat sekaligus jadi pengasuhnya, begitu?" Maula menoleh ke samping kanan.

Lulu mengangguk seraya menarik handle pintu kamarnya.

"Iya, mereka baru pindah dari Jakarta bulan lalu, anaknya yang baru kelas dua nggak mau ke sekolah, maunya home schooling, sedangkan yang kelas lima harus les di sore hari, jadi kamu bisa seharian di rumah itu"

"Kenapa nggak mau ke sekolah?"

"Kurang tahu juga, si. Tapi yang mamahku dengar, anak itu trauma atau gimana gitu, suasana baru juga mungkin mempengaruhi psikisnya jadi kesulitan menyesuaikan diri"

"Oh" Sahut Maula, dia duduk di tepian ranjang menatap temannya yang sedang membuka pintu lemari.

"Dan kalau kamu bersedia tinggal di sana, menemani mereka, gaji kamu bisa dua kali lipat, loh"

"Memang berapa gajinya?"

"Sori, kalau soal itu aku nggak tahu, mamahku bilang kalau kamu mau, kamu bisa discus soal gaji, dan berapa permintaanmu, mereka akan mempertimbangkannya"

"Masa harus tinggal di sana, si?"

"Iya kan kalau mau gaji lebih besar, kalau nggak mau ya nggak apa-apa juga"

"Aku fikir-fikir dulu deh"

"Ini pas banget loh sama jurusan kamu di pendidikan, sayang kalau nggak di ambil. Bukankah menjadi guru adalah cita-citamu?"

"Iya si"

"Kalau kamu minat, ini aku ada kartu nama neneknya"

"Nenek siapa?" Tanya Maula tak paham.

"Ya nenek si anak itulah"

"Kok bukan orang tuanya yang nyari guru?"

"Orang tuanya sibuk banget"

Maula mengangguk merespon Lulu.

Detik kemudian ia menerima sodoran kebaya dari tangan Lulu.

"Cantik sekali kebayanya, Lu?"

"Di coba, ya!"

"Tapi apa ini nggak terlalu berlebihan. Maksudku, ini terlalu bagus untukku"

"Jangan fikirkan itu, please! Aku kenal kamu sudah lama, kamu kerja di restauran aku juga sudah lama, jadi ini bukan apa-apa di bandingkan sama jasa kamu di restauranku"

"Makasih ya"

"Sama-sama"

Mereka sama-sama tersenyum..

1
Miko Celsy exs mika saja
trims mba anne,,,,gaknsabar pas ketemu dirumah bu ella
tiara
belum bertemu Mr F dirumahnya pasti seru nih lanjuuut thor semangat upnya
sryharty
terimakasih ka ane
Adriana Simanjuntak
terimakasih sdh up kak.
Adriana Simanjuntak
up dong kak
Lyzara
abis maraton kakak.lanjut kak penasaran gimana reaksi maula kalau mr f itu pak aril. ayahnya anak2. dan gimana reaksi bapak satu itu ya . next
Purnama Pasedu
cerita aj ke mr f,tentang eriana
sryharty
pada ga sabar ma reader momen pertemuan mereka Mr F sebagai pak aril,,
sama aku pun juga
sryharty
justru anak kecil yang ga bisa bohong,,pasti jujur
sryharty
selalu suka sama karya ka ane
Yayuk Bunda Idza
jika nanti dia orang yang sama, aq yakin kamu akan melakukan banyak hal Maura, yang pasti lebih positif walau mungkin bakal ada pelusuran kesepahaman yang memerlukan waktu
next Thor.... semakin penasaran ini
tiara
jadi ga sabar nunggu Pa Aril pulang pasti heboh deh Maulanya
Miko Celsy exs mika saja
mba anne kpn ketemunya nih,,jd penasaran......
Ariyanti
ngg sabar,,mr f pulang tugas ketemu maula di rumah..
Syirfa Ratih
GK sabar..kapan ini semua bakal terbongkar.../Grin/
Nix Ajh
duh apa bundanya Naka dan Hazel juga dibunuh Airin?
Yayuk Bunda Idza
aamiin....
Ari Prastiwi
seolah jadi ciri khas seorang Adreanne selalu ada konspirasi atau niat jahat yg terselubung dari tokoh antagonisnya../Heart//Heart//Heart/
Erni Zahra76
bagus ceritanya
Miko Celsy exs mika saja
akhirnya terjwab alassn hazel takut airin,,apa jgn2 yg bkn obinya meninggal airin jg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!