NovelToon NovelToon
Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Kupu-Kupu Tanpa Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Sistem / Single Mom / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: JWin

Rhea adalah sahabat lamaku.

Seorang wanita muda yang cantik dan juga periang.


Dua tahun kami tidak pernah saling berkomunikasi dikarenakan kesibukan kami masing-masing.


Hingga hari itu dia meneleponku dan mengajakku bertemu.


Kukira pertemuan itu akan menjadi ajang reuni kami yang seru namun ternyata semua diluar perkiraanku.


Tujuan Rhea menemuiku adalah untuk membagikan kisahnya.

Kisah yang selama ini ia tutup dan pendam rapat-rapat.

Kisah yang sama sekali tidak aku duga yang dialami oleh sahabat dekatku sendiri.

Kisah yang membuat hidup Rhea berubah.


Bisakah aku membantu Rhea meluapkan segala keluh kesahnya?!

Atau justru aku ikut masuk dalam lingkaran kisah sahabatku sendiri?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JWin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Kedua

Waktu sudah menunjukkan tepat pukul sepuluh malam. Vanya dan Rhea bergegas menuju parkiran garasi untuk segera berangkat menuju kafe tempat mereka akan bertemu dengan Mark.

Vanya seperti biasanya menggunakan gaun diatas lutut kali bermotif bunga-bunga merah, sedangkan Rhea mengenakan gaun diatas lutut berwarna abu-abu dengan bagian punggung yang terbuka, pemberian dari Vanya.

Keduanya nampak begitu cantik malam itu dengan riasan tipis diwajahnya, tidak lupa juga keduanya mengenakan anting berbentuk bulat besar di kedua kupingnya yang menambah kesan feminim pada diri kedua gadis tersebut.

"Semoga jalanan gak macet ya Rhe..." ucap Vanya setelah keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Sepertinya enggak Van, kan sudah jam segini." jawab Rhea singkat.

"Yasudah kita jalan sekarang ya!?" tutur Vanya sembari menyalakan mesin mobil yang diikuti anggukan kepala Rhea.

Mobil itu lalu berjalan keluar garasi dan melaju menuju pintu gerbang rumah Vanya.

Tanpa diketahui oleh Vanya dan Rhea, dari balik tirai jendela rumah, diam-diam nampak nyonya Sulastri sedang mengintip kepergian kedua gadis itu dengan tatapan mata penuh rasa curiga.

***

Selang kurang dari setengah jam akhirnya kedua gadis itu sampai di kafe yang mereka tuju. Sebuah kafe dua lantai dengan taman minimalis di depannya. Di setiap sudut kafe terdapat lampu-lampu hias seakan-akan kafe tersebut memang diperuntukkan untuk mereka yang ingin menghabiskan malam berdua dengan pasangannya, suasananya begitu syahdu namun tetap romantis.

Tiba-tiba mata Rhea tertuju pada seorang pemuda yang sedang duduk sendirian di salah satu kursi kafe. Nampak tangan pemuda itu sedang sibuk memainkan ponsel dengan sesekali matanya melihat kearah arloji yang ia kenakan. Penampilan pemuda itu terlihat begitu rapi dengan kemeja warna abu-abu yang melekat di tubuhnya yang atletis, rambutnya tertata rapi dan klimis, paras pemuda itu juga begitu rupawan. Dan pemuda itu adalah Mark, seorang pemuda yang beberapa hari ini membuat hati Rhea berdebar tidak karuan.

"Haii Mark!!" teriak Vanya yang telah melihat keberadaan Mark.

Seketika Mark menyadari kehadiran Rhea dan Vanya, lalu pemuda itu menoleh kearah mereka dan langsung melambaikan tangannya.

"Maaf ya udah bikin loe nunggu." ucap Vanya pada Mark setelah keduanya bertemu.

Pikiran Rhea semakin dipenuhi tanda tanya yang besar. Rhea merasa sikap Vanya barusan jauh berbeda dibandingkan kemarin saat Mark mengantar mereka pulang.

"Sini duduk Van, Rhe.. " tawar Mark ramah. "Kalian mau makan apa? biar gue yang pesen?" tawar Mark kembali.

"Udah... Gue mah apa aja Mark." sahut Vanya sembari menyalakan sebatang rokok.

"Kalau loe Rhe... Mau pesan apa? Nasi goreng disini terkenal enak lho... gue pesenin ya?!" ucap Mark dengan antusiasnya.

"Iya Mark.. aku juga apa aja, terserah kamu." jawab Rhea malu-malu.

Setelah itu mereka bertiga larut dalam obrolan penuh canda tawa. Nampak sesekali terlihat Mark tertawa terbahak-bahak yang diikuti suara tawa Rhea dan juga Vanya.

Tanpa Rhea sadari saat itu dirinya sudah terjebak oleh rasa nyaman ketika berada disamping Mark, saat itu dimata Rhea, Mark adalah sesosok pemuda yang ramah dan juga baik hati diluar penampilannya yang tentu saja amat sangat rupawan.

Sesekali Rhea mencuri-curi pandang ke arah Mark yang sedang asyik mengobrol dengan Vanya.

Rhea semakin kagum dengan gaya bicara Mark yang begitu sopan dan wibawa. Kini dipikiran gadis itu hanya terlintas sosok Mark yang belum lama ia kenal dan semakin ia memikirkan perasaan itu semakin ia larut dalam lamunannya.

inikah cinta ... suatu hal yang tidak pernah Rhea rasakan sebelumnya.

"Rhe... Rhe...Rhe...!!" teriak Mark mengagetkan Rhea lalu.seketika Rhea melonjak dan salah tingkah.

"Kok malah melamun, mikirin apa sih loe?!" diikuti oleh Vanya yang juga bertanya pada Rhea.

"Eee... enggak kok, gak papa, aku gak melamun." kilah Rhea berbohong sambil menyeruput es teh dihadapannya.

Mendengar jawaban Rhea, Mark menatap wajah gadis itu dan pemuda itu hanya tersenyum, senyuman yang membuat perasaan Rhea semakin tidak menentu.

Rhea pun semakin salah tingkah sehingga hampir saja ia menumpahkan gelas minuman yang sedari tadi ia seruput.

Menyadari Rhea yang bersikap sedikit aneh, Vanya hanya tersenyum tipis. Nampaknya Vanya paham dengan apa yang terjadi pada Rhea.

Sambil menyalakan kembali sebatang rokok lalu gadis itu terdiam, dari sudut bibirnya ia nampak tersenyum tipis seolah-olah ia sedang merencanakan sesuatu saat itu yang Rhea sendiri tak pernah menyadarinya.

***

"Gue ke kamar mandi sebentar ya." ujar Vanya tiba-tiba beranjak dari kursinya sembari meninggalkan Mark dan Rhea.

Kini dibangku cafe itu hanya tinggal ada Mark dan Rhea saja, suasana kafe yang begitu syahdu ditambah dengan lantunan musik romantis yang sayup-sayup terdengar dari arah panggung kafe membuat kedua insan itu berada dalam suatu kecanggungan.

Mark menatap Rhea dalam-dalam dipandanginya wajah gadis dihadapannya itu dengan begitu seksama. Dilihat oleh Mark, mata gadis itu begitu sayu dengan bibir merah tipis dan lesung pipit yang terlihat jelas di kedua pipinya.

"Ternyata kamu begitu cantik ya Rhe..." ucap Mark tiba-tiba.

Mendengar ucapan Mark jantung Rhea semakin berdebar kencang. Perasaanya campur aduk menjadi satu. Antara heran, malu dan canggung. Namun dilain sisi ada perasaan bahagia didasar hati gadis itu. Perasaan bahagia yang sama sekali belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Dihadapan Mark, Rhea masih mencoba untuk tersenyum. Sebenarnya mulutnya ingin mengucap dan berkata banyak pada Mark namun semua seolah-olah tertahan diujung lidahnya. Bukan karena ia tak mau namun karena ia tak mampu.....

Mark terus menatap wajah Rhea yang nampak masih tertunduk malu, tiba-tiba dipegangnya kedua tangan Rhea yang sedari tadi ada diatas meja. Sambil tersenyum diusapnya jari jemari gadis itu dengan lembut.

Rhea semakin kaget dengan sikap Mark yang tiba-tiba itu. Ia memberanikan diri mengangkat kepalanya lalu kedua mata Rhea memandangi sosok pemuda yang sedang duduk dihadapannya. Seolah-olah ingin menyingkirkan semua keraguan didalam hatinya.

Dan kini keduanya saling berpandangan dengan mata yang saling beradu, mereka berdua pun saling terpaku dan terdiam menikmati suasana malam yang semakin larut.

1
St
suka
St
ditunggu update nya lagi thor. penasaran.
Amelia Quil
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!