Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.18
Dengan pakaian mewah yang melekat di tubuh nya di tambah dengan wajah rupawan yang di miliki nya, saat ini Ling Tian tengah menjadi pusat perhatian orang orang yang berpapasan dengan nya.
Namun meski begitu Ling Tian tidak peduli dengan itu karena di pikiran nya saat ini hanya istri dan putranya.
Namun lama kelamaan Ling Tian pun merasa risih juga dengan itu, membuat nya kini langsung menghilang dari tempat nya dan langsung muncul di depan gerbang mewah yang terbuat dari giok tingkat tinggi yang menjulang tinggi di depan nya.
Matanya langsung berkaca kaca saat sudah menginjak kan kakinya di depan gerbang itu.
Namum kemudian tatapan mata Ling Tian langsung terkunci ke arah utara sebelum tubuh nya lenyap dari tempat itu.
...
Aula utama keluarga Ling.
Saat ini Patriak Ling Long tengah memimpin pertemuan keluarga yang di hadiri oleh para tetua keluarga itu.
Terlihat Zain saat ini duduk di samping Hua Xia yang kini keduanya berada di dekat kursi utama yang di tempati Patriak Ling Long dan istri nya Ling Mei.
Pertemuan kali ini membahas mengenai perkembangan bisnis keluarga yang bergerak di bidang penjualan herbal dan senjata.
Di tengah pembicaraan itu, tiba tiba mereka di kejutkan oleh kemunculan sosok pria tampan bagaikan seorang raja tengah berjalan ke arah tempat mereka.
Sontak hal itu membuat tempat itu langsung hening seketika sebelum kemudian terdengarlah teriakan dari Hua Xia dan Zain yang memanggil sosok tersebut.
"Suamiku."
"Ayaaah."
Keduanya langsung beranjak dari tempat nya untuk menghampiri sosok yang merupakan Ling Tian itu.
"Aku merindukan kalian," ucap Ling Tian seraya merentang kan kedua tangan nya ke samping agar istri dan putranya itu memeluk nya.
Kemudian ketiganya langsung berpelukan di tempat itu, tanpa memperdulikan semua orang yang tengah menatap mereka saat ini.
Cukup lama mereka berpelukan sebelum kemudian mereka pun mengakhiri nya dan langsung bergabung dengan yang lainnya.
....
Saat ini Zain sudah berada di teras rumah nya bersama kedua orang tuanya setelah sebelum nya kembali dari aula utama.
"Aku tidak menyangka jika bocah manja yang dulu sering minta gendong padaku itu sudah dewasa dan kuat." ucap Ling Tian menggoda Zain.
"Tentu saja putramu ini sudah kuat sekarang, lalu kenapa? Apakah ayah ingin mencobanya?" jawab Zain dengan penuh kesombongan seraya menepuk dadanya beberapa kali.
Membuat Hua Xia yang melihat itu hanya bisa geleng geleng kepala sebab jika kedua nya bertemu pasti akan ada saja keributan kecil seperti ini.
Mendengar ucapan Zain itu, Ling Tian hanya terkekeh sebelum menjawab nya.
"Benarkah kamu sekuat itu? tapi bagi ku kau masih sangat lemah bocah, meskipun kekuatan ku saat ini di tekan dengan cukup parah, tetap saja dengan kekuatan ku yang masih berada di alam dewa puncak ini sudah lebih dari cukup untuk memukul bokong mu itu."
balas Ling Tian dengan ganya nya yang tak kalah sombong nya dari Zain sebelum nya.
"Apakah suamiku yang kuat ini ingin tidur di luar?" ucap Hua Xia angkat suara setelah Ling Tian ingin memukul bokong putra kesayangannya itu.
Membuat Ling Tian yang masih bersikap sombong itu langsung menoleh ke belakang dan langsung merubah sikap nya itu dengan wajah nya yang terlihat sedih saat menatap wajah istri nya itu.
"Hahaha.....Sekarang aku tahu kelemahan ayah apa, rupanya itu adalah ibu." ucap Zain seraya tertawa terbahak bahak saat melihat raut ketakutan dari ayahnya itu.
"Awas saja kau boc....eh anak ku sayang."
Ling Tian yang ingin memarahi langsung mengubah ucapan nya setelah melihat tatapan maut istri nya saat ini.
"Apa yang ingin kamu katakan sebelum nya sayang? Tolong ulangi aku ingin mendengar nya sekali lagi!" ucap Hua Xia dengan senyum manis nya pada Ling Tian.
"Ampun sayang, tadi aku tidak sengaja." ucap Ling Tian bingung harus berbuat apa saat ini karena monster di depan nya ini seperti nya benar benar marah padanya.
"Biarkan ayah tidur di luar Bu, suruh siapa ingin memukuli bokongku sebelum nya." ucap Zain semakin memanasi ibunya.
Tapi di luar dugaan, bukannya marah justru Ling Tian terlihat malah tersenyum saat ini dan langsung membuka suara pada keduanya.
"Baiklah aku akan tidur di luar malam ini, lagian juga aku sudah terbiasa dengan itu," ucap Ling Tian membuat Hua Xia yang awalnya marah itupun langsung terkejut dengan ucapan suaminya itu.
Karena ia sebelum nya hanya sekedar mengancam saja tanpa bermaksud seperti itu.
Refleks Hua Xia pun langsung memeluk Ling Tian karena takut suaminya itu benar benar pergi lagi nantinya untuk menghindari nya.
Sontak hal itu membuat Ling Tian langsung tersenyum penuh kemenangan ke arah Zain membuat Zain langsung merasa seperti pohon di sana, karena di lupakan oleh ibunya begitu saja.
Zain pun memilih untuk pergi dari tempat itu agar tidak mengganggu ayah dan ibunya itu, tapi saat posisi nya sudah jauh dengan kedua nya,
Tiba tiba Zain berbalik menatap ke tempat ayah dan ibunya itu kemudian ia berteriak dengan kencang pada mereka.
"Bisakah kalian segera memberikan ku adik kecil?," Setelah itu Zain pun langsung lari dari tempat itu entah kemana.
Sedangkan Ling Tian dan Hua Xia yang mendengar teriakan Zain itu hanya bisa mematung di tempat nya sebelum kemudian Ling Tian bereaksi untuk pertama kali dengan langsung membawa Hua Xia dengan menggendong nya ke dalam rumah.
Membuat Hua Xia yang mendapatkan perlakuan tiba tiba itu dari sang suami hanya bisa menyembunyikan wajah nya yang sudah memerah di dada suami nya itu.
Kemudian terjadilah.....
...
Di tempat lain, saat ini Zain sudah berada di tengah keramaian kota lembah untuk jalan jalan.
Keadaan kota yang sudah malam tidak membuat kota itu sepi dari pengunjung, justru sebaliknya, membuat keadaan kota itu semakin hidup saat ini.
Zain pun langsung berjalan ke tempat pedagang kecil yang berjejer rapi di pinggir jalan untuk membeli jualan mereka, sebelum kemudian ia memutuskan untuk masuk ke restoran mewah yang ada di kota itu untuk mencoba makanan yang ada di sana.
Sebenernya ia melakukan perjalanan sendiri seperti ini bertujuan untuk mencari keberuntungan dengan menunggu orang orang bodoh seperti murid sakte Langit hitam sebelum nya untuk memprovokasi nya.
Dengan begitu ia memiliki alasan untuk merampok mereka nantinya, itulah yang di maksud ke keberuntungan oleh Zain.
Bisa di bayangkan apa yang terjadi jika pemikiran Zain ini di ketahui oleh orang lain, pasti mereka akan terkejut setengah mati setelah mendengar nya.
Mengingat usia Zain yang masih sangat muda saat ini dan juga kultivasi nya yang sengaja ia sembunyikan.
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.
kepiye to..
bagusan si ling fan