Marvel Dirgantara harus mengalami patah hati karena wanita yang ia cintai justru menikah dengan pria lain yang kaya. Penolakan yang kejam juga menjadi pemicu ia berubah menjadi pendiam, dingin dan arogan. Apalagi jika menyangkut tentang pekerjaan.
Keluarganya tidak tega melihat Marvel yang seperti itu pun akhirnya memutuskan untuk menjodohkan Marvel dengan anak dari rekan kerja Nicholas yang bernama Melisa.
Tapi saat mereka mengadakan pertemuan keluarga, Nicholas dan yang lain justru salah paham dan mengira jika Marvel tertarik dengan adik Melisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Fiona Evelyn Saraswati
Marvel tidak melepas pandangannya dari sosok yang saat ini berdiri di depannya. Bahkan ia masih bisa melihat tidak ada yang berubah dari orang tersebut. Dia masih terlihat sama, cantik namun berhati iblis.
"Kau ... " orang tersebut menjeda ucapannya. Dia berdiri dan menatap Marvel dari atas sampai bawah dengan tatapan hina.
"Marvel, aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi. Dan ... Kau masih sama seperti dulu ya," ucap orang itu.
Marvel diam tanpa mau membalas orang itu. Dia hanya menatapnya dingin dan pergi dari sana karena ia terlalu malas untuk berbicara dengan orang itu.
"Hei, kau mau kemana? Apa aku masih marah karena aku menolakmu, hah?" orang itu mendekat dan berdiri tepat di depan Marvel. "Aku minta maaf untuk itu, tapi kau seharusnya sudah tahu kriteria pria yang aku sukai. Yang jelas bukan seperti dirimu yang miskin," hina orang itu.
Marvel mengepalkan tangannya erat. Dari tadi ia mencoba untuk menahan amarahnya. Namun semakin di biarkan, orang itu semakin menjadi.
"Kenapa ku diam saja, hah? Kau benar-benar marah ya? Maafkan aku, aku hanya berkata jujur jika kau tidak pantas untuk ku."
"Tutup mulutmu, Fiona!!" geram Marvel. "Aku sudah berusaha untuk tidak terpancing emosi, tapi kau masih saja menghinaku. Mungkin dulu aku diam saja, tapi sekarang tidak lagi," lanjut Marvel dengan ekspresi dinginnya.
Ya, orang itu adalah Fiona Evelyn Saraswati, wanita yang pernah singgah di hati Marvel. Dia bertemu dengan Fiona saat kuliah di Belanda. Dan untuk pertama kalinya ia merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Marvel mendekati Fiona dan menjadi teman yang cukup dekat. Ia mencoba mengambil hati wanita itu dengan melakukan apapun yang Fiona inginkan dengan harapan, Fiona melihat ketulusannya dan mau menerimanya kelak jika ia mengungkapkan perasaannya.
Tapi semua usahanya sia-sia belaka. Fiona tidak meliriknya sedikitpun dan hanya menganggapnya teman. Bahkan saat ia memberanikan diri mengungkapkan perasaannya, Fiona menolaknya dengan kejam. Wanita itu berbicara dengan keras yang mengundang perhatian banyak orang dan mempermalukannya di depan umum hanya karena dia miskin.
Bahkan di saat itu juga, Fiona mengumumkan jika ia akan menikah dengan pengusaha kaya dari tanah air bernama Bima Wibowo.
Apakah ia kecewa? Sangat, dia sangat kecewa. Dia merasa bodoh karena sudah mencintai wanita yang salah. Jika saat itu Fiona menolaknya secara halus, mungkin hatinya tidak akan sesakit ini. Tapi apa yang sudah wanita itu lakukan membuat ia takut jatuh cinta lagi.
"Wah, sekarang kau berani padaku ya. Apa kau tidak tahu siapa suamiku? Dia adalah pemilik perusahaan besar Lux Company, Lucky Prakasa. Kau dengar itu? Lucky Prakasa. Dengan satu kata dariku, bisa membuat hidup mu hancur," ucap Fiona dengan sombongnya.
Tapi bukannya takut, Marvel justru menantang Fiona. Dia melipat kedua tangannya di depan dada dan berkata, "kalau tidak salah ingat, bukankah suamimu bernama Bima Wibowo dari perusahaan Wibi Group? Tapi kenapa sekarang kau bilang suamimu bernama Lucky Prakasa? Apa kau sudah bercerai dengan Bima karena dia bangkrut, hah?"
"Kau ... "
"Apa? Kau pikir aku takut, hah? Justru aku ingin melihat, apakah kau masih berani berkata sombong setelah tahu siapa aku," seringai Marvel.
"Cih, sekarang kau terlalu percaya diri ternyata. Baiklah, sebentar lagi kami akan mengadakan ulang tahun perusahaan. Dan aku mengundangmu untuk datang. Kita lihat, siapa yang akan bertekuk lutut nantinya." Fiona menaikan sudut bibirnya karena sebentar lagi akan ada pertunjukan bagus di pesta ulang tahun perusahaan suaminya. Dan ia akan membuat Marvel malu di depan semua orang.
"Oke, aku pasti akan datang," sahut Marvel.
Fiona berdecih pelan. Dia sudah tidak nafsu lagi untuk memesan makanan di cafe tersebut. Jadi ia memilih untuk pergi dari sana. Namun saat ia berbalik, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dan menumpahkan minuman di baju mahalnya.
BRUKH
"Oh My God," pekik Fiona
"Ma-maafkan aku, Tante. A-aku benar-benar tidak sengaja."
Panggilan itu membuat kedua mata Fiona melotot sempurna, "WHAT? TANTE?" pekik Fiona lagi. "Hei bocah, apa kau tidak diajari orang tuamu sopan santun, hah? Beraninya kau memanggilku Tante," sentak Fiona.
Marvel berusaha keras menahan tawanya karena orang yang menabrak Fiona adalah Angel. Dan tentu panggilan "Tante" sudah berhasil membuat Fiona marah. Sama hal nya ia dulu, namun kali ini dia mendukung bocah itu.
"Ma-maaf kan aku, tapi jika bukan Tante, lalu aku harus memanggilmu, apa?" tanya Angel dengan polosnya.
Fiona menggeram kesal. Hari ini ia benar-benar sial. Tidak hanya bertemu dengan pria miskin, tapi ia juga bertemu dengan bocah sialan yang berani memanggil dirinya, Tante.
"O iya," Angel mengeluarkan uang 20rb dan memberikannya pada Fiona. "Jangan di lihat jumlahnya, tapi aku rasa uang ini cukup untuk membeli cermin untuk Tante."
Fiona melebarkan kedua matanya sempurna. Dia mengepalkan tangannya erat dengan rahangnya yang mengeras . "DASAR BOCAH SIALAN!!" Fiona mengangkat tangannya, hendak mendaratkan sebuah tamparan di wajah Angel. Namun Marvel dengan sigap menepisnya dan mendorong Fiona hingga tersungkur di lantai.
"Akh ... " pekik Fiona. "KAU... "
"Apa?" sela Marvel
Perdebatan mereka mengundang perhatian pelanggan lainnya. Mereka berbisik-bisik, mencibir Fiona karena mereka mendengar perdebatan keduanya dari awal. Hal itu membuat Fiona malu. Dia buru-buru berdiri dan dan menatap tajam Marvel dan Angel. "Awas kalian berdua." Fiona pergi dari sana dan akan membalas keduanya nanti.
"Dasar Mak lampir," gumam Angel.
Marvel tersenyum tipis. Dia menatap Angel dan berkata, "kau benar-benar pandai membuat orang merasa kesal ya."
"Apa maksudmu?" tanya Angel
"Lupakan. O iya, kau sudah dapat bukunya?" tanya Marvel yang di jawab anggukan oleh Angel. "Kalau begitu, kita pulang sekarang. " Tanpa sadar Marvel menggenggam tangan Angel dan menariknya pelan, keluar dari cafe tersebut. Hal itu membuat jantung Angel berdetak kencang. Dia menatap tangan Marvel yang menggenggam tangan nya dan beralih pada si empunya.
"Kalau di lihat-lihat, sebenarnya dia tampan juga," batin Angel yang tidak berkedip menatap Marvel dari samping.
"Astaga, apa yang aku pikirkan?" Angel menggelengkan kepalanya, membuang semua pikirannya tentang Marvel. Dia yakin sebentar lagi pria itu akan kembali ke wujud aslinya. Tapi sekarang, ia penasaran, siapa sebenarnya wanita yang berdebat dengan Marvel?
Ya, setelah mendapatkan buku yang ia inginkan, ia menyusul Marvel ke cafe. Namun, ia tidak sengaja mendengar perdebatan Marvel dengan seorang wanita.
Awalnya ia mengira jika Marvel sudah menindas wanita itu, namun ternyata justru sebaliknya. Hinaan yang keluar dari mulut wanita itu benar-benar membuatnya geram. Untuk itu, ia mengambil minuman bekas di meja cafe dan menumpahkannya di baju wanita itu dengan dalil ketidaksengajaan menabraknya.
"Hei, siapa wanita tadi? Aku lihat sepertinya kalian saling mengenal?" tanya Angel setelah keduanya masuk ke dalam mobil.
"Bukan siapa-siapa," sahut Marvel singkat.
Angel berdecak pelan karena Marvel tidak mau memberitahu nya. Tapi bukan Angel namanya jika diam saja. Tentu ia akan membuat Marvel mengatakannya sendiri padanya.
"Baiklah jika kau tidak mau mengatakannya. Aku bisa bertanya pada kak Flo .... "
"Berhenti mengadu yang tidak-tidak," sela Marvel
"Kau tidak mengadu, tapi aku hanya ... "
"CUKUP!!!" bentak Marvel yang membuat Angel terkejut.
"Jangan hanya karena kak Flora membelamu, kau jadi bertindak sesuka hatimu. Sekarang, kau adalah isteri ku dan aku harap kau tidak melewati batas. Apa kau mengerti?" ucap Marvel penuh penekanan.,
Angel menelan ludahnya kasar. Pria ini, pria yang sangat mengerikan saat marah. Padahal ia hanya bertanya saja. Tapi Marvel justru malah marah. Hal itu membuat Angel berfikir jika ada sesuatu antara Marvel dan wanita itu.
"Seumur-umur, aku belum pernah di bentak oleh orang tua ku. Tapi kau ... Tidak masalah jika kau tidak mau mengatakannya. Suatu hari nanti aku pasti akan tahu hubungan kalian berdua," batin Angel
lanjut thor
lanjut thor lg seru²ny
bonus ya thor