"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Tangan Kapten Zayden tertarik dan membuatnya menoleh.
"Ma..." ucapnya terputus
"Jangan ki' ganggu dulu Ayra,lagi berpikir keras ki' itu" ucap Ibu Dewi Anjani
"Berpikir keras? maksud ta' Ma?" tanya Kapten Zayden bingung
"Iya,tadi sore datang ki' Pak Arkana mengajak ta'aruf ke Ayra,tidak langsung ji' menikah,tapi mau ji' pertunangan dulu kalau memang siap Ayra to' "
jawab Ibu Dewi Anjani lagi
"Ta'aruf? pertunangan? Ma... cepat sekali ki' itu eee... baru ji' kemarin kelulusannya Ayra,belum pi' juga terima SK penempatannya, kenapa kah langsung buru-buru kamma' mau menikah" ucap Kapten Zayden dengan nada sedikit marah
"Ededeee... kan bilang ji' tadi Mama Nak,Ta'aruf bukan langsung menikah kodong... Mama juga tahu terlalu cepat itu,tapi kalau Ayra nya mau, ya masa Mama larang ki', anu baik ji' ini eee..." ucap Ibu Dewi Anjani
"Saya tahu ji' juga ini anu baik,tapi... aahhh... terserah deh,pusing ka' juga, besok ada juga yang mau kubicarakan sama Mama dan Etta' ya,tidur mi' saja dulu" ucap Kapten Zayden seraya berlalu sembari menggaruk kepalanya
Ayra merenungi perkataan Pak Arkana yang mengajak Ta'aruf.
"Ya Allah... Bapak,Ibu,andaikan masih ada ki' semua disini,mau ka' kodong curhat apa yang harus kulakukan Bapak,Ibu" gumam Ayra
Kapten Zayden masuk ke kamarnya dengan mendumel panjang dan membuang nafasnya kasar.
"Kenapa kah ribet sekali ki' ini wanita kalau sudah menyangkut pernikahan deh" omel Kapten Zayden
Flashback on
Saat di Mall PiPo, Emiliana pun mengungkapkan rencananya.
"Kak,bagaimana mi' keputusan ta'? karena in shaa Allah dua minggu dari sekarang,harus ma' berangkat ke Korea Selatan itu" tanya Emiliana sambil memainkan sendok dan garpunya.
"Hhhmmm... ini mi' juga yang kupikirkan sayang, bagaimana caraku menyampaikan sama Mama dan Etta' ku nanti,yang pasti mungkin mereka tidak setuju ki',terlebih Mama ini" ucap Kapten Zayden
"Kan,tidak langsung ji' juga sayang,masih satu tahun ji' ini,cuma bagus kalau disusun memang dari sekarang rencana ta' jadi ada target yang harus kita kejar" ucap Emiliana
"Sabar ki' sayang nah,in shaa Allah besok bicara ka' sama Mama sama Etta' ya,kita tunggu mi' kabarku" ucap Kapten Zayden seraya menggenggam tangan Emiliana
Flashback Off
Kapten Zayden menarik nafas berat,lalu melangkah ke kamar mandi,menoleh sesaat kearah taman belakang,Ayra masih berada di sana.
Keesokan harinya
"Ma... Etta',ini ada yang mau kusampaikan sama kita berdua" ucap Kapten Zayden pelan
Ibu Dewi Anjani dan Bapak Malik Maulana pun mengalihkan perhatian mereka dari tv ke wajah sang putra yang nampak gusar.
"Kenapa ki' Nak? gelisah sekali ki' ku liat dari kemarin" tanya Ibu Dewi Anjani
"Ada masalah apa ki' Zayden?" tanya Etta'
"Hhhmmm.... anu... itu Ma... Emiliana itu..." ucapan Kapten Zayden terputus
"Kenapa Emiliana,hamil ki'?" sambar Ibu Dewi Anjani
"Ededeee Mama... sembarang sekali kita bilang deh,berhenti ki' itu berpikir negatif begitu Ma, istighfar ki' dulu,ucapan ta' itu tongang' " sarkas sang Etta'
"Eehh... astagfirullah ya Allah... maafkan Mama sayang,tidak sengaja Mama kodong... ya lanjut mi' kenapa Emiliana" ucap Ibu Dewi Anjani
"Itu,Emiliana kemarin abis ikuti simposium Asosiasi Dokter Anak se Asia di Korea Selatan dan dapat ki' penghargaan berupa tawaran kontrak kerja jadi Asisten Profesor Spesialis Anak di salah satu rumah sakit bergengsi di sana" ucap Kapten Zayden kembali menarik nafas panjang
"Ya,Alhamdulillah... kabar baik ji' itu" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Yang jadi masalah Ma,Etta', rencana Emiliana mau ji' menikah satu tahun dari sekarang,tapi saat itu posisinya Emiliana masih di Korea Selatan dan mau ki' kalau ikut ka' juga ke Korea Selatan, dan beralih tugas di Kedubes Indonesia untuk Korea Selatan" ucap Kapten Zayden
"Dengan kata lain,berhenti ki' dari Kesatuan Nak, baru tinggal di sana,berapa lama memang kontraknya Emiliana di sana?" tanya sang Etta'
"Kontrak awalnya sekitar tiga tahun,nanti bisa ki' dilanjut lagi kalau memang memuaskan nilainya" ucap Kapten Zayden
"Aduhhh... berat sekali ki' Nak,baru ji' Mama pikirkan sudah nyut-nyutan mi' kurasa kepalaku deh,kita tinggalkan ki' karir ta' yang sudah lama kita cita-citakan,baru kita tinggal juga Mama sama Etta',terus sama siapa Mama sama Etta' disini" ucap Ibu Dewi Anjani
Kapten Zayden hanya diam membisu,apa yang dikatakan oleh Mamanya ada benarnya juga.
"Kita pikir-pikir mi' dulu Nak,mana-mana baik menurut ta', pikir-pikir matang memang ki', keputusan besar ini,keputusan yang bisa merubah segala aspek dan tujuan hidup ta',ohh ya,kapan ujian Komandan Tertinggi Skuadron diadakan?" tanya sang Etta'
"Bulan depan di Malang Etta' " jawab Kapten Zayden lagi
"Dan kapan Emiliana berangkat lagi ke Korea nya?" tanya sang Etta' lagi
"Dua minggu dari sekarang Etta' " jawab Kapten Zayden lagi
Sang Etta' menarik nafas panjang.
"Bayangan Mama Zayden,menikah ki' itu sama wanita yang biasa saja,baru punya ki' anak-anak yang lucu,biar mi' Mama sama Etta' yang urus ki' itu anak ta', yaaa... kejar mi' karir ta' berdua istri ta' Nak,tapi tidak jauh ki' juga dari Mama sama Etta' " ucap Ibu Dewi Anjani dengan nada sedih
Kapten Zayden pun menelan ludahnya berkali-kali. jika sang Puang Dewi Anjani sudah menyebut namanya langsung saat memberi nasehat,itu artinya,permasalahan itu lebih dari sekedar serius.
*Kamma' artinya sekali