Pelukan Untuk Argezia

Zia terus meyakinkan dirinya,bahwa nilai-nilai harus bagus,walaupun kecil kemungkinan tidak sempurna,tapi ia harus yakin.

Ia juga akan menerima jika ia di usir dari rumah,dengan itu ia akan memulai kehidupannya yang baru,dan akan memilih jurusan dengan sesuai keinginan dirinya,seperti menjadi hukum,agar suatu saat nanti jika ada orang yang mendapatkan masalah,dan tidak di adili,dia lah yang akan menegakkan keadilan itu,dan ia akan membuat orang lain tidak bernasip sama seperti dirinya.

Walau jurusan Kedokteran itu juga bersifat mulia,tapi tetap saja,jika ia memaksakan diri mengambil jurusan yang tak ia minati bukan kah itu sama saja akan membuat dirinya kesulitan dan berakhir akan sia-sia.

Ia akan membuat papanya menelan ludahnya sendiri,bahwa ia akan memuji zia di depan banyak orang sebagai kuasa hukum yang sukses tanpa dorongan dan suport dari keluarganya.

Dan ia akan membuktikan tentang meninggalnya zeya di kolam di masa lalunya,ia akan membuat mereka semua menyesal,karena sudah membuat kehidupannya menderita.Bukan berarti ia memiliki niat dendam,tentu saja tidak,tapi ia akan membungkam orang-orang yang mengucilkannya dengan kesuksesan,bukan dengan otot.

Zia bukan lah semata-mata dirinya tak bisa melawan,tapi ia hanya tak ingin membuang waktunya,untuk meladeni hal yang tidak perlu di pikirkan,dan tak perlu mengotori tangannya,karena ia yakin karma itu ada,dan pasti mereka yang membuat kehidupannya dalam kesedihan dan penderitaan,akan mendapatkan itu juga.

Walau zia juga sudah tak di beri uang saku dari papa nya,tapi bukan berarti zia bodoh,ia sudah memiliki tabungan sendiri,tanpa sepengetauhan kedua orang tuanya,zia sudah memikirkan hal.itu dan masa depannya,agar ketika ia di usir ia tak akan repot mencari tempat tinggal.Tapi zia juga akan mencari kerjaan walau part time sekalipun.

Zia tau biaya kehidupannya itu tidak murah,bahakan untuk membayar pendaftaran dirinya kuliah pun juga ia pikirkan,dan ia yakin tabunganya itu pasti cukup untuk bayar kuliahnya dan rumah yang akan ia beli,dan mencoba mencari pekerjaan sampingan.

...

Zia kini menatap raport di tanganya,ia sudah melihat isi nilai-nilai nya,dan untuk zia itu sudah cukup memuaskan,tapi ia tau itu tidak akan memuaskan papanya,dan ia pasti yakin bahwa ia akan menerima pukulan lagi.

Tapi zia tak akan nyerah,dan akan memberontak untuk saat ini,ia akan keluar dari rumah yang sudah ia anggap neraka dan memiliki kehidupan kelam.

"Setelah ini,aku harus mencari pekerjaan,dan mencari rumah untuk aku tinggali":Gumama zia,dengan langkah menuju taman belakang,ia hanya butuh menenangkan pikirannya dan kepalanya yang terasa mau pecah.

"Bengong aja,entar ke sambet":Ucap Robert tiba-tiba saja datang,dan duduk di samping zia.

"Iya kamu setannya,lagian kok kamu bisa ada disini?":Tanya zia tanpa menatap Robert dan memilih memandangi taman.

"Dihhh ganteng gini di samain sama setan,sarap lo,dan gue udah dari tadi disini,hanya gue suka kasihan sama boneka mampang kaya lo,yang terdiam,dan gue takut lo kesurupan,oleh penjaga pohon ini":Ucap Robert panjang lebar.Zia menatap Robert seketika itu.