" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.
Bagus bangun, ia melihat ke sekelilingnya....Iza sudah tidak ada di sampingnya. Ia pun bergegas mandi , hari sudah cukup siang, sungguh baru kali ini ia bangun sesiang ini.
Semua gara - gara semalam ia tidak bisa tidur. Dan itu semua karena ulah Sania , ia akan buat perhitungan dengan wanita itu.
Dan juga karena Iza yang tidak mau ia sentuh. Tapi Bagus juga tidak bisa menyalahkan Iza begitu saja. Salahnya juga sudah bersikap ketus pada istrinya .
Bagus keluar kamar mencari Iza. Ternyata yang di cari sedang duduk manis di depan TV.
" Uhukk...uhukk ". Bagus segan memanggil nama Iza , ia malah pura - pura batuk.
Tentu saja Iza reflek menengok ke arah suara itu, " Eh , sudah bangun kamu Mas ".
" Iya , eemmm kenapa kamu enggak bangunin aku Za ?". suara Bagus lumayan lembut kali ini.
Iza cukup kaget , ia kira Bagus akan kembali menyalahkannya , Kesambet setan semalam kayaknya....
" Bukannya aku enggak mau bangunin kamu Mas , cuma aku lihat kamu tuh tidurnya nyenyak banget kayak lelah habis ngapain gitu ".
" Maksud kamu apa ?? kamu nuduh aku berbuat macam - macam Za ?" mulai ngegas.
Balik ke asal deh....kayaknya setannya kabur , enggak kuat karena Mas Bagus lebih menakutkan darinya...
" Enggak kok , aku enggak nuduh apapun , malah kamu sendiri yang barusan bilang , kan aku cuma bilang kamu kayak lelah banget gitu ...lagi pula kan kamu pulangnya larut malam , pasti ngantuk berat kan ?".
" Iy..iya , memang aku pulang agak malam , itu karena aku bertemu dengan temanku , kita ngobrol sampai lupa waktu ". jelas Bagus , memang tidak semua yang ia katakan adalah kebohongan, tapi ia tidak berani jujur kalau temannya itu Sania , bahkan sempat mengantar Sania sampai ke rumahnya...dan Bagus juga sampai mampir ke kamar Sania.
" Aku enggak nanya kok Mas , jadi kamu enggak perlu menjelaskannya padaku ".
Bagus mengeram...ia kesal , ternyata Iza tidak peduli apa yang ia lakukan semalam. apalagi melihat wajah Iza yang begitu santai, tak ada raut wajah marah atau apalah.
" Oh ya , Mas mau sarapan , aku sudah masak tadi, apa mau aku panaskan dulu ?".
Amarah Bagus turun kala Iza menawarinya sarapan. " Boleh ". tak perlu malu sama istri sendiri ini , perutnya juga benar - benar sangat lapar.
Bagus menikmati makanan buatan Iza dengan lahap. Setelah makan , ia berjalan - jalan ke belakang rumah , tak sengaja ia melihat jemuran pakaian Iza , ia baru sadar ...tidak ada bajunya sama sekali.
Bagus teringat ia semalam melepas bajunya di kamar tamu , ia pun segera melesat ke sana.
Bagus mendapati bajunyan sudah berpindah tempat. " Kenapa bajuku tidak Iza cuci sekalian , apa dia tidak tau aku menaruhnya di sini , tapi tunggu.....semalam aku meletakkannya di sofa , tapi kenapa baju itu berpindah ke atas kasur ".
Bagus mengangkat bajunya , ia pun mencium bau parfum Sania yang melekat di bajunya.
" Sial , ini bau parfum Sania...apa Iza sudah menciumnya makanya ia tidak mau mencuci bajuku ".
Iza memang sengaja tidak mencuci baju Bagus, agar yang empunya tau dan punya malu.
Ketika keluar kamar Bagus malah bertemu dengan Iza ...Bagus kikuk , ia sampai menjatuhkan baju itu.
" Maaf Mas , aku tidak mencuci baju kamu , takut salah....sayang juga , bajunya masih bau wangi , teman kamu suka parfum cewek ternyata Mas , kamu harus hati - hati ...takutnya ia suka sama kamu ". sindir Iza , lalu pergi ke dapur untuk memasak makan siang.
Bagus tidak berani membahasnya ,meski sebenarnya ia ingin mengklarifikasinya, tapi ia juga tidak mau jika jawaban Iza malah membuatnya makin kesal.
Malamnya Bagus kembali tercengang ketika pintu kamar utama terrkunci...Iza lebih dulu masuk tadi.
Tok...tok...tok...
" Za...buka pintunya !! ".
Tidak ada jawaban dari dalam . Bagus kira Iza sudah tertidur....kini ia kembali ke kamar tamu untuk tidur di sana.
Emang enak....ha...ha....ha... Iza tertawa cekikikan di dalam , berhasil mengerjai suaminya. Dan besok akan ada kejutan lagi buat Bagus...Iza akan memindahkan barang- barang Bagus ke kamar tamu.
Paginya Iza sudah bersiap, ia juga sudah memasak untuk sarapan . Iza memang tidak sarapan di rumah , tapi makanan itu ia bawa sekalian bekal untuk makan siang.
" Sarapan ada di meja Mas , kalau tidak habis kamu masukin ke lemari atau kamu tutup pakai tudung saji , aku berangkat dulu .....Assalamu'alaikum...". cerocos Iza tanpa memberi Bagus kesempatan untuk menjawab, karena Iza langsung melesat pergi menggunakan motor kesayangannya.
Bagus yang tidak mau terlambat datang ke kantor pun akhirnya lebih memilih sarapan dari pada mengejar istrinya.
Di kantor cukup sibuk hari ini , hingga tak terasa jam istirahat telah tiba . Yasmin dan Rama mengajak Iza untuk ke kantin seperti biasanya.
" Kerja mulu, udah istirahat ini Za , apa kamu enggak lapar ?". ucap Yasmin yang melihat Iza masih mantengin komputernya.
" Sedikit lagi , kalian dulu nanti aku nyusul ".
" Apa kamu mau makan siang samaaa .....?". Yasmin dan Rama memang sudah di janji untuk tidak menyebarkan pernikahan Iza dengan Bagus....siapa lagi yang minta kalau bukan kakaknya Rama itu.
" Enggak , cuma mau lanjutin ini sebentar ". potong Iza sebelum Yasmin keceplosan.
" Ya udah kita tinggal dulu , ayo Ram , Sak ". Yasmin , Rama dan Saka meninggalkan Iza sendirian.
Tak lama Bagus keluar dari ruangannya , ia ingin menyapa Iza , mau bagaimanapun sang istri sudah berbaik hati membuatkannya sarapan tadi pagi.
Belum juga Bagus membuka mulutnya, Sania sudah datang menghampirinya.
" Pak Bagus " panggil Sania , ini di kantor makanya ia memanggil Bagus dengan sebutan Pak , untuk menghormatinya.
Bukan hanya Bagus , Iza pun ikut menengok ke arah Sania , karena jarak mereka yang memang berdekatan
" Ada apa ?" jawab Bagus .
" Aku bawakan kamu makan siang ".
" Tidak perlu repot - repot begini Bu Sania ".
" Jangan menolak , ini sebagai ucapan terima kasihku padamu karena sudah mengantar aku pulang kemaren malam ".
" Aku juga tidak sempat memberi kamu jamuan lagi , jadi di terima ya ".
Apa yang di takutkan Bagus terjadi juga , Sania malah membongkar apa yang ia sembunyikan dari Iza...
Dengan jelas Iza mendengar semua ucapan Sania , hingga ia tersenyum sinis tapi tetap menundukkan kepala melanjutkan pekerjaannya.
Bagus menerima pemberian Sania , ia berharap Sania cepat pergi dari hadapannya.
" Terima kasih Bu Sania ".
" Sama - sama Pak Bagus , oh ya malam minggu ini aku mengundang kamu ke rumahku , ada acara kecil - kecilan hari ulang tahunku , aku tunggu kehadiran kamu Pak Bagus ".
" Tapi Bu...".
" Pokonya harus datang ". Sania meninggalkan Bagus yang tidak berkutik sama sekali.
" Iza....". Panggil Bagus lirih.
Iza mendongakkan kepalanya, " Emm ya ".
" Kamu dengar tadi ....".
" Dengar semuanya dong , telinga saya kan masih berfungsi dengan baik , tenang saja Pak Bagus tidak perlu menjelaskannya pada saya , tidak penting , apalagi saya bukan siapa - siapanya Pak Bagus ". Iza mengambil bekalnya , lalu berjalan cepat untuk menyusul teman - temannya ke kantin.
Bagus tediam , ia kini malah bingung melihat sikap Iza yang cuek padanya , seakan membalas apa yang telah ia lakukan sebelumnya.
Bersambung....
Like...
Comment...
Vote..
Terima Kasih sudah mampir di karya aku....lope you all...👍🏻😘🙏