NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mas Duda

Terpikat Cinta Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Salwa Nanda Haris, anak sulung dari pasangan Haris dan Raisya. Salwa menolak perjodohannya dengan Tristan, pria yang berstatus duda anak satu.

Awalnya Salwa sangat menolak lamaran tersebut. Ia beralasan tak ingin dibanding-bandingkan dengan mantan istrinya. Padahal saat itu ia belum sama sekali tahu yang namanya Tristan.

Namun pernikahan mereka terpaksa dilakukan secara mendadak lantaran permintaan terakhir dari Papa Tristan yang merupakan sahabat karib dari Haris.

Sebagai seorang anak yang baik, akhirnya Salwa menyetujui pernikahan tersebut.

Hal itu tidak pernah terpikir dalam benak Salwa. Namun ia tidak menyangka, pernikahannya dengan Tristan tidak seburuk yang dia bayangkan. Akhirnya keduanya hidup bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacaran

Sampai di apartemen, ternyata Khumairah sedang tidur siang. Bu Ratna dan Tita berada di ruang tamu menunggu kedatangan Tristan dan Salwa.

"Kalian sudah makan?"

"Sudah, Mi!"

"Tristan, Ummi sudah sewa apartemen di sebelah untuk kalian. Jadi nanti kalian tidur di sebelah ya!"

"Lho, kami bisa tidur di sini kok, Mi!"

"Jangan! Di sini kamarnya cuma dua! Kamu tahu sendiri, adikmu ini nggak mau kalau tidur sama Ummi!"

"Ya sudah! Apa kata Ummi saja!"

"Barang-barang kalian juga sudah di sana! Biarkan Ira bersama kami! Ini kuncinya!"

"Baiklah, kami ke sebelah dulu, Mi!"

Salwa dan Tristan menuju apartemen di sebelah.

Tidak jauh beda dengan apartemen yang ditemoati Bu Ratna, apartemen Tristan pun memiliki dua kamar, ruang tamu, dapur dan dua kamar mandi.

"Istirahatlah! Nanti malam kita lihat Abi lagi!"

"Iya, Mas!"

Sore harinya, Tristan mengajak Khumairah dan Salwa jalan-jalan. Saat ini mereka sedang berada di Singapira river cruise. Khimairah sangat senang bisa melihat patung singa yang menjadi icone Negara Singapur tersebut. Ia pun meminta Bundanya untuk mengambil beberapa foto mereka di sana. Tristan bukan tidak mampu mengajak putrinya jalan-jalan, tapi tidak ada waktu luang baginya. Ia selalu dimasukkan dengan pekerjaan. Kali ini adalah kesempatan yang bagus untuknya. Selain bisa menjenguk Abinya, ia juga bisa mengajak anak dan istrinya jalan-jalan. Meskipun Tristan tahu Salwa mungkin pernah datang atau sering ke Singapur.

"Maaf ya, aku belum bisa mengajakmu bulan madu!"

"Apaan sih, Mas! Aku tidak mengharapkan itu! Begini saja aku sudah senang! Lihatlah Ira! Senyum di wajahnya tak pudar sejak ia menginjakkan kaki di sini!"

"Iya, anak itu memang jarang sekali aku ajak jalan-jalan! Paling Ummi atau Tita yang bawa dia jalan!"

Waktu hampir maghrib, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah sakit. Mereka pun shalat maghrib di maajid dekat rumah sakit.

Pak Ferdi senang karena ia dikunjungi lagi oleh anak dan menantunya. Hampir dua jam mereka di rah sakit. Dan waktu kunjungan pun habis, hanya Bu Ratna yang akan menginap menemani Pak Ferdi.

Tita mengajak Khumairah untuk pulang bersamanya.

"Ra, pulang sama Ammi ya? Bunda sama Abimu masih ada perlu!"

Salwa mengernyitkan dahinya. Ia tidak paham maksud adik iparnya.

"Emangnya Bunda sama Abi mau kemana, Ammi?"

"Ada deh, anak kecil nggak boleh kepo!"

"Mas, emang kita mau ke mana?" Bisik Salwa kepada suaminya.

"Nanti juga kamu tahu!"

Khumairah sedang berpikir, lalu dia manggut-manggut.

"Oh Ira tahu! Pasti Abi dan Bunda mau bikinin Ira adik, iya kan?"

"Hus! Kok bilangnya gitu?"

"Ya kan Nini yang pesan sama Ira! Kalau Ira mau adik, Ira harus biarin Abi sama Bunda berdua terus!"

Oak Ferdi, Bu Ratna, dan Tita menahan senyum. Salwa mendadak salting, sedangkan Tristan hanya bisa geleng-geleng kepala.

Akhirnya Khumairah pulang bersama Tita siantar Pak Danang. Sedangkan Tristan dan Salwa pulang menggunakan mobil rental yang Tristan sewa selama di sana.

"Mas, sebenarnya kita mau kemana?"

"Nanti juga kamu bakal tahu!"

Tidak lama kemudian mobil yang dibawa Tristan masuk ke Salwa parkiran. Di sini Salwa sudah dapat menebak.

"Apa kamu pernah datang ke sini?"

"Tidak, belum pernah kalau ke sini!'

"Ayo masuk! Sekali-sekali kita pacaran!"

Salwa salting mendengar ucapan suaminya.

Saat ini mereka sedang berada di Gardens by the Bay. Gardens by the Bay adalah taman yang menakjubkan di Singapura yang terkenal dengan pohon-pohon supertree yang mengeluarkan cahaya warna-warni di malam hari. Taman ini juga menawarkan pertunjukan cahaya dan suara yang menarik di atas dan di sekitar pohon-pohon supertree.

"Suka?"

"Suka sekali! Kenapa kita tidak bawa Ira ke sini, Mas? Dia pasti senang banget!"

"Kan, aku sudah bilang kita pacaran dulu! Masa pacaran bawa anak?"

"Oh iya! Maaf, aku kan nggak pernah pacaran!"

"Oya?"

"Hu'um."

Tristan menggandeng tangan istrinya kemudian mencium tangan itu. Hati Salwa berbunga-bunga. Ia merasakan hal yang berbeda dari suaminya kali ini. Kanebo keringnya sudah tidak kering lagi. Mereka menikmati indahnya malam di tempat itu.

Pulang dari sana, Tristan mampir di sebuah restoran tepi sungai. Restoran yang mengusung tema out door ini, menyajikan makanan pemandangan sungai dengan hiasan lampu warna warni. Tristan memilih satu meja yang dekat dengan pagar pembatas sungai.

"Coklat hangat dan dessert chesee, apa aku salah pesan?" Tanya Tristan.

"Tidak, aku suka itu!" Salwa tersenyum.

"Selamat menikmati!"

"Terima kasih!"

"Terima kasihnya nanti saja, di kamar!"

Salwa mencerna kata-kata suaminya. Ia mendadak tersedak minuman yang saat ini ia seduh.

"Uhuk uhuk!"

"Pelan-pelan, Sayang!" Tristan berdiri dan mengusap tengkuk istrinya.

Salwa salting karena menjadi pusat perhatian.

"Kamu sih, Mas!"

"Lho memang aku kenapa?"

"Pikiranmu kamar mulu!"

"Ya, kan benar! Kalau ucapin terima kasih di sini, kamu tidak bisa leluasa! Kalau di kamar, kamu bisa ucapin dengan sesuatu...."

"Udah ah, ayo dilanjut makannya!'

Tristan menahan senyumnya. Dipastikan saat ini bibir istrinya sedang manyun di balik cadarnya.

"Sudah larut malam, Mas! Ayo kita pulang, kasihan Ira!"

"Tita sudah chat aku barusan! Ira sudah tidur bersamanya! Mungkin Ira tahu kalau orang tuanya mau membuatkan adik untuknya."

"Mas..."

"Iya, sayang!"

Salwa hanya menggelengkan kepala.

Mereka pun pulang. Saat di perjalanan Salwa tertidur. Tristan berusaha membangunkan istrinya saat sudah sampai di tempat tujuan.

"Ayo bangun! Kalau nggak, aku gendong lho!"

"Euh..."

Salwa mengusap matanya.

"Sudah sampai, Mas?"

"Iya, ayo bangun! Lanjut tidur di kamar!"

"Hu'um."

Mereka pun meninggalkan area parkiran dan naik ke kamar. Dengan setengah kesadaran, Salwa berjalan digandeng suaminya.

"Mas, sepertinya kita salah! Ini bukan apartemen kita!"

"Ah masa sih?"

"Iya, yakin deh! lorongnya tidak seperti ini! Pintunya juga nggak begini."

"Tuan, ini kartu pintu anda!"

"Terima kasih!"

Ceklek

Pintu pun terbuka.

"Mas, kita di mana?"

"Di kamar kita, Sayang!"

Karena penasaran, Salwa masuk ke dalam kamar itu. Kamar dengan bed yang sangat besar dikembalikan kaca yang tembus dengan balkon kamar yang terdapat kolam renang di depannya. Saat ini mereka berada di lantai 10

"Hah, kita di hotel ya?"

"Mungkin!"

"Mas, ngapain kita di sini?"

"Ya tidurlah! Kalau kamu mau ngapa-ngapain juga oke!"

Salwa membuka cadarnya, kemudian jilbabnya.

"Mas, aku nggak bawa baju tidur!"

"Pakai gamisnya saja!"

"Nggak enah, gerah!"

"Ya sudah! Nggak usah pakai baju!"

Tristan pun membuka kaos yang ia pakai.

"Mas kamu mau ngapain?"

Tiba-tiba Tristan menggendobg Salwa dan membawanya nyebut ke kolam renang.

Byuurr...

Salwa memukul dada Tristan berkali-kali.

"Mas, malu ih! Aku nggak pakai jilbab!"

"Ini sudah dini hari! Nggak bakal ada yang lihat!"

Salwa melihat di sekelilingnya. Benar saja kata suaminya. Tidak ada pergerakan sama sekali dari setiap balkon kamar.

Tristan mencipratkan air ke wajah Salwa. Makam ini mereka berenang di bawah rembulan purnama.

Tristan melihat Salwa sudah menggigil kedinginan. Ia pun mengajak Salwa untuk membilas diri di kamar mandi. Tristan pun membukakan gamis Salwa yabg sudah basah kuyup. Saat ini mereka berdua sedang saling mengagumi. Salwa nampak masih malu-malu menutupi kedua aset kembarnya yang membusung indah.

Hasrat Tristan tak dapat ditahan lagi. Celananya sudah mulai sesak. Dengan sekali tarik, b*a yang dipakai Salwa lepas.

"Kita lanjutkan di kasur!" Bisik Tristan.

Setelah membuka segitiga pengaman Salwa, ia pun menggendong Salwa ke tempat tidur. Dan terjadilah apa yang harus terjadi.

Bersambung....

...----------------...

Next ya kak...

1
Ariyani Ariyani
ada apakah gerangan dengan perjalanan Tristan dn Nabila?
Ariyani Ariyani: siiiaaaappp
Bunda RH: lanjut baca kak
total 2 replies
Ariyani Ariyani
akhirnya lulus jga 😅
Jue
Khumaira memang bukan anak kandung Tristan tapi jangan sekali-kali lupa bahawa Nabila dan Tristan pernah ada bahtera perkahwinan maka Khumaira itu jatuh jadi anak tiri kepada Tristan dan mereka adalah mahram sampai ke mati , Di bandingkan Tristan dan Daniel , Tristan lebih berhak ke atas Khumaira.
Bunda RH: iya, makanya Tristan tidak lepas tanggung jawab kak
total 1 replies
Jue
Harta untuk anak angkat anak tiri mahupun anak tanpa nasab bisa diberi tapi bukanlah dalam keadaan faraid melainkan secara hibbah di pindahkan sesuku bahagian ketika si ayah masih hidup , Ataupun dalam surat wasiat bertulis untuk mewariskan sesuku harta untuk anak-anak dari golongan tersebut .
Bunda RH: iyap betul
total 1 replies
Jue
Kalau orang Islam jatuh wajib Tes DNA bila timbul rasa syak wasangka mahupun di panggil was-was ,

1 : Soal wali saat Khumaira nikah kelak , Anak tanpa nasab harus berwakil wali dari sebelah pihak Nabila serta wali hakim

2 : Soal pembahagian harta faraid kelak , kerana anak tidak sah taraf mahupun anak tiri tidak berhak menerima harta pusaka setelah selesai faraid , Mereka boleh menerima harta dalam keadaan hibbah ( Wasiat berupa surat di tulis semasa hidup )

3 : Soal bin atau binti / Anak tanpa nasab tidak boleh berbin atau bintikan bapak kandung

4 : Perlu kejelasan sesungguhnya tentang Khumaira yang dia hanya anak tiri atau anak kandung

5 : Selain itu ada banyak sebab lagi salah satunya bagaimana hubungan Khumaira dengan anak kandung dari Ayah tirinya sekiranya terbukti mereka bukan saudara satu Ayah .
bunda syifa
maaf Thor, karena ni novel nuansa islami nya lumayan kental akan lebih bagus klo si " Astaga" d ganti dengan kata "astaghfirullah" atau minimal kata " ya ampun" atau semacamnya lah🙏😊
Ariyani Ariyani
cayo Salwa cairkan beruang kutub nya 🥰💪
Ariyani Ariyani
semangat Salwa💪
Ariyani Ariyani
assalamu'alaikuum wr wb ijin hadir dn menyimak 🙏
Bunda RH: Terima kasih kembali kak🥰
Ariyani Ariyani: insyaallah suka soalnya ceritanya gk bertele-tele mkasih ya dd othor 💪💪💪💪💪🌷🥰
total 3 replies
Leni
mulai datang bibit" pelakor
Dy Idtoudiah
seruuu
Dy Idtoudiah
Luar biasa
Bunda RH: Terima kasih Kak 😍
total 1 replies
Siti Tanisah
akhirnya selesai jg bacanya maraton Thor.. lanjuuuuuttt baca karya author yg lain semangat thor
Bunda RH: makasih banyak kak🥰
total 1 replies
MPit Mpit MPit
mampir akuh
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Siti Tanisah
angger klo udh mulai bahagia ada aja ulet bulu nongol.. lanjut baca lagi nih hihihi
Bunda RH: selingan kak😄
total 1 replies
Siti Tanisah
lanjuuuuuttt baca masih nyimak
Siti Tanisah
mampir Thor
Bunda RH: Terima kasih Kak, semoga suka dengan karya author
total 1 replies
lia rahma
Luar biasa
Susiwisnu
Lumayan
Majotiku
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!