Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.
Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.
Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Cantika dan Ibu nya datang terlambat hari itu. Mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba saja ban nya meledak di tengah jalan.
Mereka sungguh sial sekali hari itu. Bahkan pakaian yang mereka pakai sampai koyak karena harus turun di daerah yang banyak ranting nya.
Adapun jalan yang mereka lalui pagi itu, melewati perkebunan dan pepohonan. Salah mereka sendiri yang tidak ingin naik mobil sendiri.
Mereka malah menumpang mobil orang lain yang saat itu akan ke kota mengantar kan hasil panen.
Cantika dan Ibu nya pergi diam-diam agar Bapak nya tidak tahu, jika mereka akan membuat kekacauan di pesta pernikahan nya Hanin.
Setelah tiba di sana, Cantika dan Ibu nya berulang kali melihat ke arah hotel yang sangat megah itu. Mereka sudah seperti gembel yang akan masuk ke acara besar.
"Tahu gini, aku nggak bakal pake pakaian murah kayak gin, Bu. Lihat lah tempat ini. Sungguh mewah. Apa mungkin calon suami nya yang miskin itu, mampu menikah di sini." Ucap Cantika.
"Ya Ibu kan nggak tahu juga. Mungkin saja mereka menyewa gedung yang paling kecil di sini. Kan kita nggak pernah tahu. Jika mereka kaya, nggak mungkin datang melamar dengan becak."
"Ayo kita tanya kalau begitu."
Ibu dan anak itu pun langsung bertanya pada tim keamanan yang ada di sana. Mereka pun memperlihatkan undangan yang mereka bawa.
Adapun tim keamanan sangat lah ramah terhadap tamu-tamu yang hadir hari itu. Cantika sampai terpukau dengan ketampanan mereka.
"Ayo silahkan, saya antar ke ruangan resepsi nya." Ucap Pria itu.
"Uh, ganteng sekali sih bang. Udah kayak oppa-oppa korea saja. Yang main di drama korea yang itu tu. Yang jadi agen."
Pria itu hanya tersenyum saat mendengar perkataan Cantika. Ia tidak menanggapi perkataan yang menurut nya receh itu.
"A-duh,, sa-kit. Kenapa Ibu mencu-bit ku?"
"Kamu itu kementelan sekali. Dia itu tim keamanan. Apa nggak ada yang lain yang bisa kamu goda? Dasar anak tak jelas selera nya."
Ibu nya Cantika sangat kesal dengan anak nya ini. Pantang saja lihat yang tampan sedikit. Langsung meleleh. Emang nya tampan itu bisa buat kenyang.
" Ya kan cuma bercanda, Bu. "
Mereka berdua pun terus berjalan hingga tiba di sebuah tempat yang di jaga oleh banyak nya tim keamanan.
Bukan itu saja, di sana juga sudah ada wanita-wanita cantik yang duduk sebagai penerima tamu.
"Ada bawa undangan nya, Bu?"Tanya salah satu wanita cantik itu.
" Nih, dapat apa kita?"
" Maksud ibu apa, ya? Kami nggak ngerti."
" Kami ini saudara nya pengantin wanita. Si Hanin itu keponakan saya. Kira-kira souvenir pernikahan nya apa? Itu aja kok nggak tahu sih. "
" Oh, maaf Bu. Untuk suvenir, di bagikan di pintu keluar. Sedangkan ini, hanya untuk melihat undangan nya saja. "
"Ribet amat sih. Mau nikah aja kayak gini. Emang nya pintu keluar di sebelah mana?"
"Di sebelah sana Ibu."
"Oh begitu. Baiklah. Kami akan ke sana lalu masuk." Ucap Cantika dengan enteng nya.
"Mohon maaf Bu, jika sudah melewati pintu keluar dan mendapatkan souvenir, maka Ibu dan anak nya ini tidak di perbolehkan untuk masuk kembali."
"Apa? Kok bisa sih ada acara kayak gini. Yaudah. Nanti saja kami ambil suvenir nya. Kalian ini, merepotkan saja. Apa salah nya sih, tinggal di kasih gitu aja."
Ibu nya Cantika mengomel sepanjang perjalanan masuk ke aula besar yang ada di hotel tersebut.
Dari jauh saja, mereka sudah dapat melihat bagaimana Hanin bersanding dengan Pria tampan seperti Abian.
Abian tak henti nya menyeka keringat setiap kali Hanin bicara. Hati nya dag dig dug tak karuan. Baru kali ini ia merasa lain Dengan seorang wanita.
"Kok bisa sih bu. Pernikahan nya Hanin megah kayak gini. Harus nya aku yang ada di pelaminan itu. Bukan Hanin. Hanin sudah merebut tempat ku, Bu." Ucap Cantika dengan suara yang sedikit keras.
Para tamu undangan yang lain sedikit terganggu dengan apa yang di katakan oleh Cantika. Apa benar seperti itu cerita nya.
Jika benar, Hanin benar-benar sangat jahat karena telah merebut calon suami saudara nya sendiri
Begitu lah isi pikiran para tamu undangan yang kadang suka ikut campur urusan orang lain. Padahal mereka sama sekali tidak tahu apapun.
Hanya karena pernyataan sepihak, mereka malah ikut percaya dengan apa yang dikatakan oleh Cantika.
"Jadi maksud nya, adek ini yang harus nya jadi istri nya Abi?" Ucap salah satu wanita yang mulai terpancing oleh perkataan nya Cantika.
"Iya. Mereka datang untuk melamar ku. Namun, saat itu sepupu ku menyuruh ku membeli sesuatu. Aku tidak tahu, ketika aku pulang. Mereka sudah bertunangan. Hanin sungguh tega menikungku."
Huhuhu.
Karena tangisan Cantika, para tamu mulai berkerumun. Mereka penasaran dengan apa yang terjadi.
Mulai lah Cantika bermain drama. Ia memasang wajah sedih dan teraniaya. Ia menciptakan banyak dusta.
" Apa yang kau katakan itu? Dasar bermuka ular."
Plak
Plak.
Kakak nya Abian ternyata ada di sana untuk memeriksa pesanan makanan. Ya walaupun ada pegawai yang akan mengurusi nya, namun. Ia merasa tidak nyaman jika tidak memeriksa nya sendiri.
"Eh, berani sekali kau menam-par anakku, ya." Ucap Ibu nya Cantika.
"Itu karena dia sangat pintar mengarang cerita. Bukan kah kau yang menolak Abi. Karena saat itu kami melamar mu hanya dengan naik becak.
Kau bahkan menghina keluarga kami dan menyuruh Hanin untuk menikah dengan Abian. Apa kau sudah lupa? Kita bahkan membuat surat perjanjian saat itu. "
Mata Cantika terbelalak. Ia lupa jika kakak nya Kamal membuat membuat surat perjanjian dengan cepat.
" Tapi tetap saja. Hanin itu bersalah karena sudah merebut milikku. "
" Terserah padamu saja. Aku tidak peduli. "
" Jadi, cerita yang mana yang harus kami percayai." Tanya seorang wanita yang merupakan biang gosip.
" Tidak perlu bertanya dan terima saja. Tidak penting siapa yang menikah. Yang penting itu, doakan Abi dan juga Hanin agar mereka bahagia."