NovelToon NovelToon
Ketika Bos Dingin Jatuh Cinta (Devano Hanoraga)

Ketika Bos Dingin Jatuh Cinta (Devano Hanoraga)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: Isti Shaburu

Devano Hanoraga, pria dingin yang super rich, perfeksionis, berkuasa, dingin, tegas dan tak takut mati yang menjadi pengusaha hebat dan tak kenal ampun selalu menjadi incaran para wanita yang selalu ingin hidup mewah tanpa ingin bekerja keras.

Ia tak sengaja menolong gadis cantik yang bekerja di Bar milik sahabatnya sebagai pelayan untuk membiayai kuliahnya saat dirinya dijual untuk melunasi hutang judi Kakak tirinya.

Yesica Anastasya, gadis cantik yang terpaksa bekerja di Bar untuk membiayai kuliahnya dan juga untuk membiayai Ibu tirinya yang pemalas dan Kakak tirinya yang senang berjudi.

"Jadilah wanitaku maka aku akan melunasi hutang Kakakmu." Devano.

"Aku bersedia menjadi wanitamu asal kau izinkaan aku melanjutkan studyku." Yesica.

"Deal."

Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Apakah Devano akan jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya pada sugar Baby yang ia tolong dan selamatkan dari Ibu dan Kakak tirinya?

Follow:
Fb: Isti
Ig: istikomah50651

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30

Mobil berhenti di pelataran mansion mewah milik keluarga Devano. Yesica terbengong melihat mansion yang besarnya mungkin sepuluh kali lipat rumahnya. Seketika nyalinya menciut kala mengingat dirinya adalah anak dari keluarga tak mampu yang juga tak memiliki orang tua.

“Apa yang kau lamunkan, ayu masuk.” Devano mengulurkan tangannya agar Yesica meraihnya.

“Apakah tidak apa-apa jika Anda harus bersanding dengan saya, orang yang tak mampu ini, Tuan?” tanya Yesica yang seketika seakan ingin mundur.

“Apa yang kau katakan? Apakah kau memandang keluargaku akan menilai seseorang dari kedudukannya?” Devano balik bertanya.

“Bukan begitu, saya hanya-”

“Kau tak perlu memikirkan apa pun, cukup kau tunjukkan perhatianmu padaku dan rasa hormatku pada mereka maka kedua orang tuaku dan juga Adikku akan menyukaimu. Keluargaku bukanlah orang yang memandang status sosial orang. Jadi kau tak perlu takut akan pandangan mereka padamu,” jelas Devano.

“Anda pasti hanya menghibur saya saja kan, Tuan. Orang kaya tak mungkin bersikap seperti itu. Bagaimana kalau mereka tak menyukaiku dan malah mengusirku?” ucap Yesica membayangkan kemungkinan yang akan terjadi, karena saat bertemu dengan Mamahnya Riyan dulu ia mendapatkan pandangan yang seperti itu.

“Jangan samakan keluargaku dengan orang kaya baru. Sudah ayu, Mamah dan yang lainnya pasti sudah menunggu.” Devano meraih tangan Yesica dan mengajaknya untuk masuk. Dengan gemetar Yesica pun melangkahkan kakinya mengikuti Devano.

“Om Vano ... ,” teriak Milan yang langsung berlari ke arah Devano, dengan sigap Devano langsung menangkapnya dan menggendong keponakan kesayangannya itu.

“Hei jagoan, bagaimana kabarmu hari ini?” tanya Devano dengan senyum terkembang membuat Yesica terpana, pasalnya baru kali ini ia melihat Devano tersenyum lepas dan lebar seperti itu.

‘Sungguh tampan saat tersenyum seperti itu,’ batinnya.

“Milan baik, Om. Bagaimana dengan Om Vano sendiri? Dan apakah ini calon Tante Milan?” sahut Milan beralih menanyakan gadis yang dibawanya.

“Menurut Milan bagaimana? Apakah dia adalah calon Tante Milan atau bukan?” Devano malah balik bertanya.

“Milan inginnya Tante cantik ini menjadi Tante Milan, tapi mengapa terlihat lebih pantas menjadi anak Om Vano dari pada Tante Milan?” semua orang tertawa mendengarkan penuturan jujur dari anak kecil menggemaskan, Yesica pun ikut terkekek geli mendengarnya.

“Apa yang kau katakan, Jagoan? Om Vano merajuk jika seperti itu. Pergilah kau pada Om Kris, Om Vano tak ingin bermain dengan Milan.” Devano menurunkan Milan, ia berpura-pura merajuk pada Milan.

“Om Vano baperan. Tante, mari Milan perkenalkan pada keluarga besar Milan.” Milan menggandeng tangan Yesica setelah mengatai Devano baper. Yesica menoleh pada Devano seakan meminta persetujuan darinya, Devano hanya menganggukkan kepalanya menandakan kalau ia harus ikut dengan ponakannya itu.

“Sungguh tak menyangka jika hari ini putraku akan membawa gadis cantik pulang ke rumah. Mari Sayang, jangan sungkan.” Aberlie menyambut Yesica dengan pelukan hangatnya.

“Terima kasih, Tante,” sahutnya gugup.

“Tak perlu sungkan, gadis yang dipilih Vano pasti adalah gadis yang berkualitas. Mengingat Vano kami sangat memilih dalam masalah calon istrinya. Hanya kamu yang baru pertama dibawanya kemari untuk bertemu dengan kami. Terima kasih sudah menerima Vano kami apa adanya,” ucap Aberlie sangat bahagia melihat putranya yang pulang memberikan kejutan yang begitu membuatnya bahagia.

“Hei Pak tua, apakah kau tak ingin menyelamati putramu ini?” ucap Devano pada Bram.

“Siapa yang kau panggil tua? Aku tak tua, hanya berkarisma,” protes Bram, ia dan putranya itu memang seperti musuh jika sudah bertemu. Tapi jika dalam masalah bisnis, jangan ditanyakan lagi kolaborasinya, mereka bisa mengakuisisi sebuah perusahaan yang terkenal dalam waktu semalam.

“Kalian itu Daddy dan Anak kok sukanya berantem terus sih kalau bertemu. Dear, jika kau masih ingin bertengkar lebih baik masuk ke dalam kamarmu. Aku ingin menikmati makan siang bersama dengan calon menantuku ini.”

Bram langsung menciut kala sang istri sudah membuka suaranya memberi perintah.

“Aku akan diam,” ucapnya tanpa protes dan kembali duduk di kursinya.

“Vano, apakah kamu tak ingin memperkenalkannya pada keluargamu? Mengapa begitu datang kau langsung bertengkar dengan Daddymu yang tak pernah ingin mengalah ini?” tanya Aberlie.

“Dia Yesica Anastasya, seorang mahasiswi jurusan desainer perhiasan di universitas tempat Vina kuliah dulu. Namun, sayangnya Yesica sudah tak memiliki siapa pun alias sebatang kara. Aku bertemu dengannya saat ia hendak dilecehkan Tuan Surya, pemilik bisnis kasino kota ini karena Kakak tirinya menyerahkannya untuk membayar hutang judinya,” jelas Devano tanpa mengatakan di mana Yesica bekerja.

“Oh, jadi Kak Vano ceritanya menjadi pahlawan kesiangan yang menolong si gadis cantik gitu. Dan pada akhirnya Kak Vano menyukainya pada pandangan pertama makanya Kak Vano membawanya menemui keluarga untuk memperkenalkan pada kita, begitu kan?” Davina yang sedari tadi tak bersuara kini angkat bicara.

“Yah bisa dibilang seperti itu.” Devano tak menyangkalnya, dan membuat Yesica bingung akan hal itu. “Kalian tahu kan, kalau aku tak pernah tertarik dengan wanita yang menawarkan dirinya padaku. Tapi, sejak pertama aku bertemu dengannya, dia tak pernah sekalipun berniat menggodaku untuk naik ke tingkat sosial lebih atas. Aku menyukai kesederhanaan yang apa adanya itu,” sambungnya dengan jujur, Devano memang tak pernah berkata dusta pada keluarganya, ia akan berbicara apa adanya.

“Lalu, kapan kau akan menikahinya dan menjadikannya menantu Mamah?” tanya Aberlie to the poin membuat Yesica terkejut, secepat iyukah keluarga terpandang seperti Nyonya besar Hanoraga menyetujui dirinya tanpa mempertimbangkannya terlebih dulu.

“Lusa, aku akan menikahinya lusa. Tapi nikah siri terlebih dulu untuk sementara, begitu Yesica lulus aku akan menikahinya secara resmi,” sahutnya mantap, Yesica yang mendengarnya menjadi gugup, meski ia sudah pernah mendengar Devano berkata demikian tapi saat ini di depan keluarga besarnya mendengar hal seperti itu membuatnya gerogi.

“Baiklah kalau begitu. Kamu tahu kan, apa pun keputusan kamu Mamah dan Daddymu akan mendukungmu selagi kamu tak berbuat yang melanggar batasan. Ingat Vano, tak ada DP sebelum menikah oke,” ucapnya sambil melirik pada Bram membuat Bram salah tingkah.

(Mau tahu kisah Bram dan Aberlie intip dicerita CEO BUCIN yah🙏😊)

“Mamahku Sayang tenang saja, aku bukan pria breng*ek yang melakukan hal itu sebelum menikah. Daddy pasti akan membun*hku jika aku melakukan hal itu,” sahut Devano dengan senyum manis yang dipersembahkan untuk mamahnya itu.

“Eleh, kau tak rindu denganku, Kak?” tanya Davina setelah usai dengan masalah pernikahan. Mereka berbincang sambil makan siang bersama.

Devano memberikan piring miliknya pada Yesica membuat gadis itu bingung. Devano memberi isyarat pada apa yang dilakukan oleh Mamah dan Adiknya, Davina pada suami mereka yang mengambilkan makanan untuk suaminya. Yesica mengerti apa yang dimaksud oleh Devano, ia mengambil piring itu dan melakukan apa yang dilakukan oleh Aberlie dan Davina.

“Kau sudah ada Ronggo, untuk apa aku rindu kamu. Apa yang kau inginkan? Katakan saja,” sahut Devano bertanya sambil menerima piring yang sudah diisi makanan oleh Yesica.

“Aku tak minta apa pun, rumahku sudah penuh dengan barang-barang mahal pemberianmu. Jika kau memberikan aku barang mahal lagi maka aku akan bingung akan diletakan di mana nantinya,” sahutnya.

Mereka mengobrol sambil makan siang.

(Kisah Davina dan Ronggo bisa diintip di Kisah Cinta si Gadis Tomboi)

1
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Yulianthy Ethi
Kecewa
Yulianthy Ethi
Biasa
yusi Devara
Luar biasa
GuGuGaGa_90
mantoppp
Yuswati Ningsih
Luar biasa
Ruk Mini
ya..pdhl berharap twins thorr...tpi is ok lh... alur ga ribet. pelakor dgn mudah di hempasan kn... ajibbbbbb..tq thorr d tunggu karya2 mu lagi 🙏👍👍👍
Isti Shaburu: makasih kak sudah membacanya hingga tamat, boleh juga mampir keceritaku yg lainnya, klik profilku yah kak🙏😊
total 1 replies
Angelia
Lumayan
Ta..h
kris chelsea vivi lucas Devano yesicca .
3 sahabat yang sudah menemukan kebahagiaan nya.
Aura Chacha
Luar biasa
Sleepyhead
aku adalah wanita gambaranmu vino 😂
Tania Tantri
ada ngga ya di dunia nyata/Facepalm/
Tania Tantri
mantap/Kiss/
Moms Ayu
huuu bagus
Joko Tingkir Oppo
masayallah sabar Yesi kuat kan hati mu Amin
Sintya Pratiwi
mampir Thor ❣️
Ryan Jacob
semangat Thor ditungggu karya-karyanya
Eka Pematasari
Luar biasa
Sandrina Dalila
suka
iyufiksyi
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!