PERJUANGAN CINTA

***

Keheningan pun terjadi di dalam mobil ,, Alya dan Aris hanya terdiam saja tanpa melakukan interaksi apapun..

Sesampai nya di depan rumah,, Alya pun langsung turun tanpa mengatakan satu kata pun,, begitu pun dengan Aris yang hanya melihat kepergian Alya itu..

Dengan kesal Alya pun meninggal kan Aris,, tanpa menoleh lagi ke arah nya..

Saat masuk ke dalam rumah ,, orang tua Alya pun terlihat sangat bingun saat tiba-tiba Alya masuk tanpa menyapa mereka..

Ayah Alya pun melihat ke depan gerbang mereka dari jendela,,, dan dia tahu yang mengantarkan Anak nya itu bukan Adit tetapi sahabat nya Aris..

"Bukan nya dia ingin menikah dengan Adit,, tetapi mengapa masih berhubungan dengan sahabat nya itu" Ucap Ayah Alya penasaran

Dengan setia Aris tetap di sana sambil melihat ke arah kamar Alya yang terletak di lantai atas..

"Apa kou akan benar-benar berpaling dari ku.. " Sahut nya dikeheningan malam

Pikiran Aris sungguh sudah di penuhi dengan nama Alya sekarang,, dia tak dapat lagi berpaling darinya..

Perhatian yang dulu Alya lakukan ternyata membekas di hati nya,, dan saat ini dia telah menyadari hal itu..

"Ahh siallll.. " Teriak Aris sambil memukul setir yang ada di depan nya

Alya pun sama,, dia masih setia melihat ke arah mobil Aris yang masih belum pergi..

"Aku membenci mu.. " Ucap nya sambil menangis

Karna memang hati dan pikiran nya tak bisa sama..

Dia terus menyangkal hal yang ada di hati nya dengan pikiran pikiran jahat nya itu..

Tetapi air mata nya tidak bisa membodohi nya,, perasaan dia masih tetap sama seperti dulu kepada Aris..

Setelah beberapa saat kemudian,, Aris pun pergi dari rumah Alya..

Dan Alya pun masih setia menatap kepergian Aris yang mulai menjauh dari depan rumah nya itu..

***

Ditempat lain,, Andi dan Sinta membawa Adit pergi ke apartemen nya..

Tetapi sesampai nya di sana,,mereka tidak bisa membuka pintu karna tidak tahu kata sandi nya..

Alhasil mereka pun kembali lagi membawa Adit ke mobil nya..

"Apa kita bawa Adit ke hotel kita saja.. " Ucap Andi sambil mengatur napas nya

"Itu terlalu jauh,, gimana kalau kita bawa ke restoran kak Aluna saja,, itu tidak jauh dari sini kan.. " Balas Sinta memberi saran

"Itu benar,, dan kaya nya dia demam deh.. " Sahut Andi saat merasakan tubuh Adit yang mulai terasa panas

Sinta pun mengecek suhu tubuh nya dengan tangan,, dan memang benar Adit demam..

Andi pun mencoba menghubungi Aluna saat itu,, dia berharap Aluna dapat membantu nya..

Tetapi ponsel Aluna tidak dapat di hubungi,, Andi pun menghubungi kembali restoran Aluna,, berharap akan mendapatkan respon..

Tetapi kata pegawai nya ternyata Aluna sudah satu minggu ini tidak datang ke restoran,,

Karna mendesak, Andi pun menyuruh pegawai nya untuk menjemput Aluna di apartemen nya dan mengabar kan kalau Teman nya sakit dan akan datang ke sana beristirahat..

Mendengar itu,, mereka pun bergegas pergi..

Sinta Dan Andi pun bergegas menuju restoran Aluna sambil membawa Adit..

Sesampai nya di sana,, Andi pun di bantu oleh pekerja di sana membawa Adit masuk ke dalam..

Mereka pun langsung membawa Adit masuk ke ruangan Aluna..

"Ahhh ternyata dia sangat berat.. " Ucap Andi

Sinta pun mendekati nya seraya memijat-mijat tangan nya..

"Ya sudah biar aku bantu mengompres nya .. " Balas Sinta sambil menatap Andi

"Biar aku saja,, kamu tak boleh menyentuh pria lain walau pun itu sahabat ku sendiri.. " Sambung nya seraya menegak kan tubuh nya

"Ok ok.. " Sahut Sinta sambil tersenyum

Andi pun bergegas melepaskan sepatu yang Adit pakai,, melepaskan ikat pinggang nya dengan arahan Sinta dan membenarkan posisi tidur nya..

Setelah itu mulai mengompres nya dengan air hangat,, karna memang air dingin dapat membuat nya kedinginan..

"Ayo sini duduk dulu.. " Pinta Sinta

"Apa kamu merasa lelah saat mengurus ku seperti itu ?" Tanya Andi karna hanya sebatas itu dia sudah kelelahan ,, apalagi pekerjaan Sinta yang mengurus segala kebutuhan nya sehari-hari di kantor maupun di rumah..

"Apa kamu lelah.. ? " Ucap Sinta malah balik bertanya

Andi hanya mengangguk saja tanda mengiya kan..

"Aku tidak pernah lelah,, karna itu memang tugas ku,, tetapi jika memang aku lelah kamu tetap ada untuk ku." Balas Sinta menjelaskan

Andi pun hanya tersenyum senang mendengar nya dan langsung mengecup bibir Sinta dengan lembut..

***

Setelah selang beberapa waktu,, Aluna pun akhir nya sampai di sana..

Aluna belum tahu kalau Adit yang tengah sakit,, karna memang Andi menyuruh nya untuk mengatakan jika itu teman nya saja..

Setiba nya di sana,, Aluna melihat Andi san Sinta tengah menunggu nya di sana..

"Siapa yang sakit..? " Tanya nya cemas setelah mereka di sana

"Adit demam.. " Jawab Andi

Mendengar itu Aluna na pun langsung bergegas untuk melihat nya..

"Kenapa tidak membawa nya ke rumah sakit,, atau panggil dokter untuk ke sini.. " Sambung Aluna cemas

"Sekarang sudah malam Luna,, lagian Adit demam mungkin karna kebanyakan minum,, dia perlu istirahat yang cukup saja.. " Sahut Andi menjelaskan

Aluna pun hanya terdiam mendengarkan penjelasan itu,,

"Kenapa kalian membawa nya ke sini..? " Tanya Aluna saat suasana nya sudah tenang

"Tadi kita sudah membawa  ke apartemen nya,, tetapi tidak tahu kata sandi nya jadi gak bisa masuk.. " Jelas Sinta

"Iya,, hotel kami pun jauh dari sini,, jadi kita sepakat untuk membawa nya ke tempat kamu saja."lanjut Andi

" Terus kalian sekarang mau ke mana.. ? "Tanya Aluna yang melihat Sinta berkemas

" Kami besok pagi akan ada pertemuan penting dengan klien,, jadi kami harus pulang sekarang,, kamu tidak keberatan kan..? "Tutur Andi

"Ok gak papah.. " Balas Aluna

"Aku juga sudah menghubungi Aris tadi,, nanti dia akan menjemput Adit ke sini.. " Sambung Andi lagi

"Ok.. " Sahut Aluna

Setelah itu Andi dan Sinta pun berpamitan untuk pergi..

***

Setelah kepergian mereka berdua,, Aluna pun menyuruh karyawan nya untuk segera menutup restoran,,karna memang sudah hampir malam..

Tetapi karna dia tidak mungkin membawa Adit ke apartemen nya,,akhir nya Aluna pun memutuskan untuk menjaga nya di sana dan menyuruh beberapa karyawan nya untuk menemani nya juga..

Setelah itu Aluna pun kembali ke ruangan diman Adit sedang tertidur,, dengan telaten Aluna pun merawat nya,, sambil menatap wajah nya Aluna pun tak sadar jika Air mata nya pun terjatuh mengenai pipi Adit..

"Semoga kamu bahagia dengan Alya.. " Ucap Aluna sambil menangis

Tanpa dia sadari,, Aris berada tidak jauh dari sana,,

Dia mendengar apa yang Aluna katakan..

Aris pun tidak berani menemui Aluna saat itu,, bukan dia cemburu dengan kedekatan mereka,, tetapi mungkin Adit lebih membutuhkan Aluna dari pada diri nya..

"Alya kamu telah menghancurkan hati mereka berdua" Ucap Aris kesal,.

......................

...****************...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...