The Unloved Queen'S Revenge

Tes, air mata Gyeo Wool menetes. Tanpa sadar ia mengeluarkan air matanya sesaat setelah Hyeon mengatakan hal tersebut. Sebenarnya sudah dari tadi Wool bangun. Namun dia pura-pura tertidur. Apalagi saat Hyeon mengatakan beberapa kata, membuat Wool benar-benar ingin mengetahuinya.

Siapa sangka Hyeon akan mengatakan itu semua. Wool dapat merasakan sikap tulus Hyeon saat bibir pria itu menyentuh keningnya. Wool pun bangkit dari tidurnya dan duduk memeluk lutut. Ia termangu di sana sendiri. Atas perintah Hyeon tidak ada yang boleh masuk karena Wool butuh istirahat yang banyak.

" Apa karena wanita itu dia berbicara seperti itu. Apa Hyeon berjanji kepada Da Eun? Apakah karena Da Eun, Hyeon tidak pernah menyentuh selir-selir nya yang lain. Kenapa wanita itu licik sekali. Sudah jadi rahasia umum jika seorang raja memiliki banyak selir. Jadi mengapa Da Eun ingin menahan Hyeon. Apa tujuan wanita itu sebenarnya."

Ada rasa sakit dalam diri hati Gyeo Wool. Jika dilihat oleh semua mata, Gyeo wool adalah istri sah dari Hyeon. Tapi jika di balik layar begini dia bukanlah apa-apa. Dia hanyalah sebuah simbol dari negara ini. Pajangan yang Hyeon punya.

Meskipun Gyeo wool sudah tahu dari awal karena sebelumnya Hyeon juga sudah mengatakannya. Tapi siapa sangka sekarang menjadi begitu sakit.

" Apa gunanya aku menikah kalau begitu? Aku, apakah aku harus diam saja dan menerima semuanya ini? Tidak, aku tidak akan mau. Aku tidak boleh menyerah. Dia suamiku. Aku harus memperjuangkan hakku. Aku adalah pemiliknya yang sah. Bukannya aku serakah, tapi percuma aku masuk ke istana tapi aku hanyalah sebuah ratu boneka. Aku tidak mau itu. tidak ada seorang pun yang bisa menginjak harga diriku."

Gyeo wool tampaknya ingin memutar haluannya. Jika sebelumnya dia hanya akan hidup aman tentram di istana, kini dia tidak akan seperti itu. Dia yang merasa tidak diperlakukan secara adil harus bisa membalikkan keadaan. Dimana-mana yang dipandang adalah ratu bukannya selir. Maka ia akan menunjukkan bagaimana kekuatan ratu yang sesungguhnya.

" Lihat saja rajaku tercinta, aku akan membuatmu jatuh dalam pelukanku dan melanggar janjimu terhadap wanita itu. Siapa dia berani-beraninya mengikatmu dengan janji seperti itu. Akan aku tunjukkan siapa Gyeo wool sesungguhnya."

Wool menyeringai, ia kemudian kembali merebahkan tubuhnya. Sungguh ia merasa amat lelah. Dia harus banyak tidur malam ini agar besok ia bisa mulai melanjutkan rencananya.

Akan tetapi tiba-tiba dia mengingat kembali apa yang dilakukan Da Eun padanya. Wool sangat benci wajah pura-pura tak berdosa tadi pagi yang ditampilkan oleh selir itu. Wajah polos penuh ke pura-puraan itu membuat Wool muak setengah mati.

" Aku akan melupakan apa yang kau lakukan pagi ini padaku selir Da Eun. Tapi jika kau berani lagi, maka aku tidak akan sungkan."

Akan tetapi tampaknya rencana pertama yang ia akan lakukan adalah membiarkan Da Eun untuk menggantikan dirinya ikut ke wilayah Ding. Ia akan melihat bagaimana Da Eun bisa menghadapi daerah yang terkena bencana tersebut.

Sebenarnya Gyeo Wool akan menunjukkan siapa Da Eun sebenarnya. Wanita itu tidak sepolos dan selembut kelihatannya. Dan Gyeo Wool ingi Hyeon melihat langsung wajah asli Da Eun.

Selama ini Wool yakin kalau Hyeon tertipu dengan penampilan Da Eun. Seorang gadis desa yang lemah lembut dan tampak polos. Kelihatan rapuh dan perlu perlindungan. Tapi Gyeo Wool itu hanya topeng.

*

*

*

Hyeon berada di kediaman pribadinya. Setelah dari kamar Gyeo Wool, Hyeon enggan menuju ke kamar Da Eun. Tiba-tiba Hyeon merasa sangat bersalah kepada Gyeo Wool. Dan saat ini ia tidak ingin menemui siapapun termasuk Da Eun.

Mengingat kejadian tadi pagi membuat Hyeon seakan tidak adil kepada ratu nya. Tatapan kecurigaan yang ia layangkan nyatanya membuat Gyeo Wool sakit hati.

Ada rasa sesal dalam diri Hyeon telah menyeret wanita secerdas Gyeo Wool ke istana miliknya. Hyeon yakin Gyeo Wool akan jadi wanita hebat jika tidak berada dalam istana.

" Tidak seharusnya aku mengurung anak gadis orang hanya untuk keuntunganku semata. Tapi jika aku melepaskan Gyeo Wool, itu akan berakibat buruk untuk namanya. Haiish aku sungguh bingung."

Hyeon mengacak rambutnya dengan kasar. Ia membaringkan tubuhnya berusaha untuk tidur namun tetap tidak bisa. Akhirnya Hyeon memilih untuk menggambar perencanaan yang akan mereka lakukan besok di wilayah Ding.

" Aku lupa. Bukankah ratu ingin ikut besok ke wilayah Ding. Apakah setelah kejadian ini ia akan urung ikut atau tetap akan ikut? Sudahlah. Percuma juga aku berpikir terlalu banyak saat ini. Semuanya tidka akan terjawab kecuali aku menanyakannya langsung kepada ratu."

Hyeon mengusir pikiran-pikiran yang membuat kepalanya semakin pusing. Ia kemudian memfokuskan kembali pada gambar yang sedang ia kerjakan.

🌿🌿🌿

Berbeda dengan Hyeon dan Gyeo Wool yang tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Da Eun saat ini tengah menyeringai puas. Ia merasa rencananya sudah berhasil.

Menjatuhkan Gyeo Wool di danau dan membuat Hyeon seakan-akan menyalahkan Gyeo Wool, adalah kesempurnaan dari rencana yang dibuatnya. Bahkan drama wanita lemah yang dibuat setelah ia tercebur ke danau berhasil membuat Hyeon urung mencari Gyeo Wool di hutan.

" Rasakan, biar dia dimakan binatang buas hahaha."

Tampaknya Da Eun belum tahu jika Hyeon berhasil membawa pulang Gyeo Wool. Bahkan Hyeon menggendong sendiri ratu nya. Mungkin jika Da Eun tahu, wanita itu akan marah bukan kepalang.

Seperti yang dipikirkan Gyeo Wool ini terlalu aneh bagaimana bisa seorang selir menghalangi raja nya untuk memberikan kasih sayang ke selir lain bahkan ke ratu. Ini benar-benar di luar nalar kebanyakan orang.

Da Eun yang tidak tahu kejadian sebenarnya terus meyakinkan diri bahwa dirinyalah besok yang akan menemani yang mulia raja untuk pergi ke wilayah Ding. Sungguh Da Eun tidak tahu apa yang dihadapi di sana. Ia pikir kunjungan ke wilayah Ding hanya sekedar kunjungan ke sebuah wilayah saja. Padahal kunjungan ke wilayah Ding untuk memecahkan permasalahan banjir yang sedang menimpa daerah tersebut.

Tapi apapun itu Da Eun tidak peduli. yang saat ini menjadi pikirannya adalah bagaimana dia selalu bisa berada di sisi yang mulia raja. Dan yang paling utama adalah ia tidak akan membiarkan siapapun berada di dekat Hyeon, begitu juga dengan hati Hyeon.

Da Eun hanya menginginkan hati Hyeon seorang. Sepertinya Da Eun lupa bahwa yang menjadi pendampingnya adalah bukanlah pria biasa. Pria tersebut bukan lah miliknya seorang, melainkan milik seluruh rakyat negara ini.

TBC