NovelToon NovelToon
Istri Tuan Arga

Istri Tuan Arga

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:28.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dina Trisnawati

SEASON 1

Menceritakan seorang gadis Jovanka Aretha Nathania yang dipaksa menikah karena perjodohan, akankah pernikahannya berlangsung lama?


COVER FROM PINTEREST


SEASON 2

Orin Quenby Winata putri dari pasangan Arga dan Retha kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Selain cantik dirinya juga digadang-gadang sebagai primadona sekolahnya.

Namun apalah daya tidak semua wajah cantik yang menyerupai bidadari itu membuat hidupnya berjalan lurus, justru dia harus menikmati kerumitan tentang cinta yang dia alami. Mau tahu kelanjutannya? Jangan lupa buat tap favorit like dan juga vote ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Trisnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Retha pun segera masuk kedalam mobil. Sebelum pulang dia berencana akan mampir ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur.

Setelah beberapa lama Retha pun sampai ke supermarket. Dia pun segera masuk sebelum matahari terbenam dia sudah harus dirumah untuk memasak makan malam untuknya dan Arga.

Retha pun mulai memilah dan memilih barang yang hendak dibeli. Retha yang notabennya dari keluarga sederhana jadi dia memilih barang-barang dengan harga lebih murah tapi kualitas tetap yang bagus.

Dia pun memasukkan beberapa jenis sayuran dan buah-buahan kedalam troly belanjanya. Tak lupa dia membeli beberapa kantung cabai karena dia sangat pedas.

Sebetulnya Retha ingin memasak makanan kesukaan Arga sebagai tanda terimakasih karena sudah menemaninya pergi ke panti asuhan. Tetapi dia ingat dia tidak tahu apa makanan kesukaan suaminya itu. Istri macam apa aku ini, pikir Retha.

"Apa aku tanya ke mama saja ya makanan kesukaan Arga apa? Ah tidak usah lah itu terlalu berlebih-lebihan kan dia punya pacar pasti dia lebih suka masakan pacaranya." Gumam Retha.

Retha juga membeli keperluan rumah lainnya seperti sabun mandi, sabun cuci baju dan lainnya. Tak lupa dia membeli aroma terapi kesukaannya yaitu lavender.

Setelah selesai mengambil barang-barang kebutuhan dia pun segera menuju kekasir untuk membayar belanjaannya. Saat sedang mengantri tiba-tiba ada seseorang yang dengan sengaja menabrak bahunya.

"Upss maaf sengaja" ucap wanita itu.

Retha pun menengok kesamping tubuhnya, terlihat seorang wanita yang tidak asing dengan penglihatannya. Wanita itu tampak anggun dan elegan. Setelah beberapa lama Retha mengamati kemudian dia teringat siapa wanita disampingnya itu.

"Ivanka?"

"Huh kenapa harus bertemu dengan wanita ini sih" Ucap Retha dalam hati.

"Ehmm sendirian aja nih, mana suamimu? oh aku lupa kau kan tak pernah dianggap istri ya? Kasihan sekali aku denganmu Retha." Ucap Ivanka dengan nada mengejek.

Retha pun diam tak membalas perkataan Ivanka. Ivanka yang merasa perkataanya diabaikan dia pun semakin gencar untuk memprovokasi Retha.

"Oh aku lupa apa jangan-jangan suamimu sedang di apartemenku ya menungguku untuk bermain-main, ah Arga itu memang sangat memuaskan permainan ranjangnya" Kata Ivanka memamerkan kedekatannya dengan Arga.

Retha yang mendengar provokasi dari Ivanka pun mulai menggeratakan giginya menahan amarah.

"Dasar wanita tak tahu diri, kau itu tidak diinginkan tapi masih saja menggoda Arga, apa kau tidak tahu malu?" ucap Ivanka lagi.

Retha yang sudah tidak bisa menahan emosinya pun akhirnya membalas ucapan Ivanka.

"Maaf Nona Ivanka apa kau tidak pernah berkaca, yang tidak tahu diri itu aku atau kau? Aku memang tidak diinginkan tapi statusku jelas istri sah Arga sedangkan dirimu kau hanya pacar Arga dan mungkin simpanan Arga sampai kapan kau menjadi pacar Arga, sampai kau menjadi perawan tua".

"Oh iya satu lagi aku memang tak diinginkan tapi aku juga mendapatkan ini dari arga, bagaimana dong?" Ucap Retha sambil menunjukkan platinum card yang diberikan Arga.

Ivanka yang merasa dipermalukan didepan banyak orang pun pergi begitu saja dengan wajah menahan amarah.

Retha yang melihat Ivanka sudah pergi hanya bisa menghela nafas. Entah keberanian dari mana dia sampai bisa berkata seperti itu. Dia hanya mengikuti insting sebagai seorang istri saja.

"Sudahlah jika nanti Arga marah padaku aku pasrah saja biasanya juga dia marah-marah, lebih baik aku segera pulang dan memasak makan malam saja"

Retha pun keluar dari supermarket dan menginjak gasnya untuk kembali kerumah dan masak makan malam.

Setelah sampai dirumah Retha menaruh barang belanjaannya ditempatnya.

"Sepertinya hari ini aku akan dimarahi berkali-kali, tadi aku sudah menghina kekasihnya dan menggunakan kartu kreditnya, tapi kan dia yang memberikan kartu ini lagian juga semua bahan makanan habis kalau tidak belanja mau makan apa. Sudah lah pusing aku" Geurutu Retha.

Retha menuju ke lantai atas untuk membersihkan diri, badannya terasa lengket karena seharian berada diluar rumah. Selesai membersihkan diri Retha kembali kebawah untuk memasak makan malam.

Di apartemen Ivanka menghubungi Arga guna mengadukan kelakuan istrinya.

"Sayang, hari ini sungguh menyebalkan"

"Ada apa?"

"Tadi aku bertemu istrimu di supermarket dia menghinaku didepan banyak orang" ucap Retha sedih yang dibuat-buat.

Arga mengernyitkan keningnya, masa iya Retha seberani itu? pikir Arga.

"Kau jangan berbohong mana berani dia denganmu!"

"Aku serius sayang, dia sudah membuatku malu, aku tidak mau tahu kau harus menghukumnya" rengek Ivanka.

"Dasar gila seharusnya yang dihukum itu kau bukan Retha, kau yang sudah berani berselingkuh dibelakang ku" kata Arga dalam hati.

"Sudah aku sedang sibuk bentar lagi meeting dimulai"

"Tunggu dulu.." Belum sempat Ivanka melanjutkan perkataannya Arga sudah mematikan ponselnya.

Arga pun menjadi kepikiran dengan yang diucapkan Ivanka, apa benar Retha menghinanya, didepanku dia selalu menunduk dan tidak banyak bicara tetapi bagaimana bisa dia menghina Ivanka, pikir Arga.

"Sudah nanti akan aku tanyakan setelah sampai rumah saja" ucap Arga berlalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda itu.

Malam harinya Arga sudah sampai dirumah, dilihatnya Retha duduk termenung dimeja makan wajahnya tampak gelisah.

Arga pun menghampiri Retha

"Jangan makan dulu tunggu aku!" Ucap Arga lalu meninggalkan Retha kelantai atas.

Wajah Retha semakin pucat mendengar perkataan Arga.

Tidak lama kemudian Arga sudah kembali dengan baju santai dan rambut yang sedikit basah.

Arga duduk bersebrangan dengan Retha, wajah Retha semakin pucat. Dia hanya menundukkan kepala tidak berani menatap Arga.

"Angkat kepalamu, apa ada uang jatuh kenapa kau selalu saja menunduk?"

"I..iyaa tuan"

"Apa kau tadi bertemu dengan Ivanka?"

Deg

Deg

Deg

"Ehmm iya tuan" Jawab Retha terbata-bata.

"Katanya kau tadi mengihanya?"

"Cih dasar rubah pengadu, apa saja yang sudah dibicarakan pada Arga, pasti dilebih-lebihkan" Gerutu Retha.

"Aku tidak menghina aku hanya membela diri" jawab Retha.

"Membela diri?" Arga mengernyitkan keningnya masih bingung dengan ucapan Retha.

"Iya aku membela diriku sendiri, bagaimanapun juga aku ini istri sahmu, dia saja yang mulai duluan". Kata Retha berapi-api mengingat kejadian di supermarket.

Kemudian Retha melihat wajah Arga yang terlihat biasa saja tidak menunjukkan kemarahan.

"Maaf jika aku sudah lancang tuan, Oh iya satu lagi aku tadi menggunakan kartumu untuk membeli bahan makanan, aku akan menggantinya jika nanti aku sudah bekerja"

"Hemm"

"Ternyata dia cerewet juga" Pikir Arga

"Ya Tuhan kenapa kau menciptakan manusia sepertinya aku sudah menjelaskan panjang lebar hanya dijawab hemm sungguh menjengkelkan, eh tapi kenapa dia tidak marah padaku aku kan sudah menghina kekasihnya. Sudahlah mungkin hari ini dia sedang sariawan makanya nggak banyak bicara" Ucap Retha dalam hati.

"Kau hari ini masak apa?" Tanya Arga memecahkan lamunan Retha.

"Sup jagung tuan"

"Kenapa piringnya cuma satu, kau tidak makan?"

"Ehmm aku aku tidak makan nasi saat malam hari"

Arga mengernyitkan keningnya mendengar jawaban Retha.

"Kau takut gemuk?" tanya Arga.

"Iyaa" jawab Retha pasrah.

"Pffttthh hahaha kau itu bodoh atau bagaimana, badanmu saja rata tidak ada tonjolannya dan kau masih takut gemuk?" Kata Arga sambil tertawa terbahak-bahak.

"Ya Tuhan selain kau melimpahkan anugerah ketampanan yang lebih pada suamiku ternyata kau juga melimpahkan mulut sepedas cabai juga padanya" Batin Retha.

"Cepat buka mulutmu, kau harus makan, kau pikir kau sudah seksi sehingga kau diet"

Retha masih diam tidak membuka mulutnya.

"Cepat buka mulutmu atau kau mau aku menyuapi dengan cara lain?" Tanya Arga dengan senyum menyeringainya.

Deg

"Cara lain?"

"Jadi kau mau dengan cara lain, baiklah dengan senang hati" Ucap Arga

1
Langit Jingga
mles bca klo tokoh utama y udah zina sama pacar y
Sonia Mureed
ingin apaaaa,ayo??
Sonia Mureed
semoga aku mendapat jodoh seperti Arga,hm,,,,,
Sonia Mureed
hhhhhh,mantap
Jerry aja rayuan nya selangit apa lagi papa Arga nya hmm
Sonia Mureed
mauh DECH klo nikah dapat suami tampan dan beruang,,,
£rvina
Luar biasa
Leck Nia
bagus
Meiya Lee
italian food
Yusria Mumba
pusingkan, makany kalau adah puny istri, disayang, bukan smarahin,
Yusria Mumba
baru sadar arga, hhh
Yusria Mumba
amit2deh istrinya dimarahin setiap hari, kasiang rehat,
Yusria Mumba
mertua yang baik, jdi rehan. tidak kesepian,
Naila Tasya
Biasa
Fatimah
kenapa harus adopsi anak juga sih..
Fatimah
dikit banget sih episodenya..
lanjut donk
Arya Umam
Buat rheta jgn terlau kekanakan kkk thor😅😅🙏🙏
Anonymous
Knp yg jdi Retha hrs Mawar sih ih
Anonymous
Hrsnya yg ngasih nama itu daddy ya bkn mommy nya yg miskin itu
Anonymous
Gk sopan bngt lu Retha manggil suami nama gk di ajarin sopan santun apa ya psti sih jelas lah orng miskin yg 1 ini gk pnya sopan santun
Anonymous
Gk sopan bngt lu Retha jdi istri udh miskin sok kaya bngt lgi itu kaya dri Arga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!