NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Triple R

Pelabuhan Cinta Triple R

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:144.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Phopo Nira

Siapa yang tidak mengenal keluarga Mafia yang satu ini?

Ya. Keluarga Xavier dengan bibit anak genius , tampan, mapan, kaya dan berasal dari keluarga terpandang Xavier Family bahkan menjadi idaman para wanita. Inilah kisah Triple R yang mencoba mencari pelabuhan cintanya. Siapakah wanita beruntung itu?

Ikuti kisah serunya dengan judul ....

𝙋𝙚𝙡𝙖𝙗𝙪𝙝𝙖𝙣 𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙏𝙧𝙞𝙥𝙡𝙚 𝙍- (𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙖𝙥𝙡𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙉𝙤𝙫𝙚𝙡𝙩𝙤𝙤𝙣 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙈𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩𝙤𝙤𝙣)

Note:
Instagram: Phopo_Nira
Facebook: Trie Vanny / Phopo Nira Nira
Tik Tok: @phoponiranira

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07. Bunga Dan Sebuah Surat

“Maafkan kami, Olivia! Hiks … Maafkan aku yang tidak bisa melindungi, hingga hidupmu hancur seperti ini …”

Pada akhirnya Ryuga tak kuasa menahan isak tangisnya, kesedihannya dan perasaan bersalahnya. Tubuhnya ambruk, bersimpuh tepat disamping ranjang tempat Olivia masih terbaring lemah penuh luka. Tubuhnya bergetar hebat disertai isak tangisnya yang semakin memilukan melihat sang pujaan hatinya yang hidupnya hancur karena terseret masalah keluarganya.

“Tidak apa-apa, jika kau tidak bisa memaafkan keluarga Xavier. Akan tetapi, kami pastikan akan tetap membalaskan dendam untukmu juga. Hiks … Akan aku buat para bajingan yang membuatmu seperti ini mati dengan cara yang paling menyakitkan,” ujar Ryuga seraya mencoba meraih tangan Olivia dan kemudian menggenggamnya lembut.

“Setelah itu, aku akan bertanggung jawab penuh atas hidupmu. Namun, percayalah semua itu aku lakukan bukan karena sebuah tanggung jawab, tetapi karena sejak awal pertemuan kita kau telah berhasil membuatku jatuh cinta padamu. Bagaimana pun dirimu, aku akan selalu mencintai dan menginginkan dirimu sebagai wanita yang mendampingiku hingga maut yang bisa memisahkan.” Ungkap Ryuga meski dia tahu Olivia tidak mungkin akan mendengar perkataannya.

“Aku sungguh mencintaimu, Olivia! Hanya kau satu-satunya wanita yang aku inginkan di dunia ini. Jadi, jangan menyerah untuk tetap melanjutkan hidupmu karena kau adalah duniaku dan juga napasku,” sambungnya.

Ryuga lalu meletakkan beberapa tangkai bunga hydrangea yang berbeda warna dari yang berwarna putih, biru dan ungu yang dia petik di taman rumah sakit. Setelahnya Ryuga mengambil selembar kertas dan alat tulis yang terdapat di laci. Kemudian dia mulai menuliskan sebuah surat untuk sang pujaan hatinya, karena setelah ini mungkin dia tidak memiliki banyak waktu untuk diam-diam menemui Olivia seperti ini.

“Maaf, aku harus pergi sekarang tapi aku akan segera kembali untuk memberitahumu bahwa para bajingan itu sudah mati dengan cara yang sangat menyakitkan,” pamit Ryuga sebelum benar-benar pergi dari ruangan tersebut.

Ryuga sempat mengelus lembut kening Olivia yang terdapat bekas luka benturan. Dia pun segera menarik tangannya saat melihat ada pergerakan dari sang pujaan hati. Dengan cepat dia segera meninggalkan ruangan itu sebelum Olivia benar-benar terbangun.

“Si-siapa? Hiks … Siapa yang telah menyentuhku!” teriak Olivia yang seketika histeris ketakutan begitu dia membuka matanya.

“Argghh … Jangan sentuh aku! Aku mohon jangan sentuh aku … Hiks … Hiks ….”

Olivia semakin berteriak dan menangis histeris, dia bahkan melepaskan jarum infus dari tangannya dan mencoba berlari keluar tanpa memperdulikan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Ryuga yang melihat kejadian itu dari kejauhan, sontak saja sangat terkejut dan juga panik dengan aksi nekat Olivia. Ingin sekali rasanya dia muncul dan segera menenangkannya, memeluk tubuh rapuh itu memberikan kenyamanan.

Tapi belum sempat Ryuga keluar dari tempat persembunyiannya, Oliver dan kedua orang tuanya datang tepat waktu. Mereka segera menenangkan Olivia dan membawanya kembali masuk ke dalam ruangan rawat.

“Olivia, tenanglah! Ini Kakak, Papah dan Mamah! Kau sudah aman sekarang, tidak ada yang akan menyentuhmu ataupun menyakitimu lagi,” ucap Oliver yang membawa tubuh bergetar adiknya dalam pelukannya dengan terus berusaha menenangkannya.

“Via … Hiks!” Aria lagi-lagi tak dapat membendung kesedihannya melihat putrinya yang seperti ini, “Ini Mamah, Sayang! Kau sudah baik-baik saja dalam pelukan Mamah, hmm?” bisiknya pada sang putri tercinta dengan suara bergetar menahan tangis.

“Mamah, Hiks! Via sangat takut … Mereka semua melakukan hal buruk pada Via, Mah! Huhuuu …” rintih Olivia yang perlahan berhasil ditenangkan.

Sedangkan sang ayah hanya bisa memalingkan wajahnya dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi. Bahkan untuk mengatakan sesuatu yang dapat menenangkan putrinya dia sudah tidak sanggup. Sudah dikatakan berulang kali, orang tua mana yang akan tega melihat anaknya mengalami apa yang terjadi pada Olivia.

Jangankan orang tua, Ryuga sendiri pun kembali menangis terisak melihat trauma mendalam yang di alami oleh sang pujaan hatinya. Kedua tangan Ryuga kini mengepal kuat seraya menggeram marah dan berkata, “Akan aku pastikan kalian semua pergi ke neraka dengan cara yang paling menyakitkan dan akan aku buat kalian mati secara perlahan agar kalian juga merasakan rasa sakit yang Olivia rasakan.

“Oliver, bawa adikmu masuk,” ucap Sang Ayah begitu bisa sedikit menenangkan dirinya.

“Baik, Pah!” sahut Oliver yang segera menggendong Olivia masuk ke dalam ruang rawatnya.

Setelah memastikan Olivia aman dengan keluarga, Ryuga pun bergegas kembali ke markas untuk mempersiapkan pertarungan yang akan terjadi.

...****************...

Sementara di dalam ruang rawat, Oliver kembali memasangkan selang infus yang baru dengan posisi Olivia yang mash berada dalam dekapan sang ibu. Hingga Sang Ayah menemukan beberapa bunga di samping ranjang putrinya dengan sebuah surat.

“Oliver, apakah memang benar ada yang datang ke ruangan ini selama kita tidak ada?” tanya Sang Ayah pada putranya, sebab tidak mungkin dia akan mendapatkan jawaban dari putrinya.

“Papah menemukan beberapa bunga dan surat ini di sana,” lanjutnya sembari menunjukan bunga dan surat tersebut pada Oliver.

“Sepertinya bunga dan surat ini dari temannya Olivia, Pah! Karena tidak ada ancaman ataupun kata-kata yang buruk, melainkan kata-kata penyemangat untuknya,” ujar Oliver yang membaca surat tersebut untuk memastikan saja.

“Kalau begitu berikan saja pada adikmu. Mungkin dengan membaca surat dan bunga itu Olivia bisa merasa lebih baik dan mulai sekarang kita tidak boleh meninggalkan dia sendirian seperti tadi,” ujar Sang Ayah tidak ingin melihat putrinya berlari ketakutan lagi seperti tadi.

“Iya, Pah!” sahut Oliver.

Kemudian kembali menghampiri adiknya dan memberikan bunga serta surat itu seraya berkata, “Via, lihatlah! Yang datang bukan orang jahat seperti yang kau kira tadi, tapi salah satu temanmu yang ingin memberikanmu bunga dan surat ini. Melihatmu yang menangis ketakutan, sepertinya dia ragu untuk memberikannya langsung padamu hingga dia meninggalkannya begitu saja.”

Olivia pun hanya diam menatap bunga dan surat yang di arahkan agar dia menerimanya. Melihat senyum sang Kakak dan kedua orang tuanya, Olivia pun memberanikan diri untuk menerima bunga dan surat tersebut. Namun, kini Olivia ragu untuk membaca surat itu. Sungguh Olivia sangat takut jika surat itu berisi ancaman atau sebagainya.

“Tidak apa-apa, baca saja karena surat itu tidak berisi tulisan yang berbahaya ataupun menyakiti hatimu,” ujar Oliver yang menyadari keraguan di wajah sang adiknya. Tapi Olivia lagi-lagi menatap kedua orang tuanya seolah dia meminta keyakinan lebih dari Papah dan Mamahnya. Eric dan Aria pun serentak menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“Baca saja, Sayang! Mamah juga ingin mendengarnya apa yang ingin temanmu sampaikan untukmu,” bujuk Aria seraya tersenyum manis.

Ilustrasi Bunga dan suratnya, ....

Bersambung, .....

1
Mulaini
Semoga rencana Arshan, Karl dan Renand untuk membawa Olivia kabur gagal total malah takutnya kalian yang tertangkap.
Lisa Halik
thorrrr
Susi Bule
apa yang akan terjadi nanti karena suasana adem ayem banget.
jangan bilang nunggu kedatangan kami semua dan authornya nih makanya sepi dan tidak ada tanda tanda mereka membuat keributan
Susi Bule
jangan sampai lemah ingatanmu Levi apa yang kurang dari pengintaian saat ini.
Olivia jangan kuatir dan jangan panik
Asih Ningsih
semoga acaranya sesuai harapan kita semua brjln dgn lancar amiin.
nyaks 💜
semoga berjalan dgn baik.....
Asih Ningsih
darimana aja sih Ryuga knpa olivia kmu tinggal sendirian lg.
Asih Ningsih
semoga renan menyerahkan diri biar dpt ampunan dari rayden sekeluarga.
Erna Wati
/Good//Good/
ria sufi
lanjutkan
Stella Maria Paat
lanjut thorrrr
Chan Zhou
spot jantung banget ya ampun 3 ayolah renad jangan mau diperbudak oleh 2 temanmu 😭😭😭😭
abimasta
sport jantung jugabacanya
Desyi Alawiyah
deg-degan,sumpah...semoga ngga terjadi hal yg tak diinginkan...😩😩


Olivia dan Ryuga hidup bersama serta bahagia...🙏😇 lanjut lagi kak author...🤗🤗🤗
Desyi Alawiyah
langsung dapat siraman rohani...🤣🤭
@mu7d4w5
bagus,menegangkan.tapi kurang crazy up authornya,🤣🤣🤣
Desyi Alawiyah
semoga semuanya baik-baik saja,apa yg direncanakan Karl gagal
@mu7d4w5
njuttt
Desyi Alawiyah
sungguh,rasa obsesimu itu membuatmu menjadi buta...apa yg kamu lakukan itu salah Arshan...😔😪
Desyi Alawiyah
🤣🤣🤣🤣 Rayga ada-ada aja deh 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!