NovelToon NovelToon
Oh My Boss

Oh My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Menceritakan kisah cinta antara bos dan assisten pribadinya. Dimana mereka dulunya adalah teman dekat sewaktu sekolah dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. "Aku Nggak Cemburu"

Malam itu pukul 01.00 dini hari. Lala menunggu suaminya, karena suaminya belum pulang kerja. Hal tersebut memang terjadi setiap hari selama beberapa bulan terakhir. Lala mencoba menghubungi nomer telepon suaminya. Namun tidak dijawab. Sebagai seorang istri, tentunya Lala merasa khawatir. Meskipun suaminya sudah pamit jika dia lembur. Namun insting seorang istri sangatlah kuat. Lala keluar untuk mencari suaminya. Dia pergi ke tempat kerja suaminya. Tapi kata satpam yang berjaga. Tidak ada orang yang lembur seperti yang suaminya katakan.

Kecurigaan Lala semakin menjadi tatkala satpam menyebut jika karyawan perusahaan itu sedang mengadakan pesta di salah satu kafe. Berbekal informasi dari sang satpam. Lala bergegas menuju tempat yang dimaksud.

Langkah demi langkah terasa berat baginya. Tapi dia harus memastikan keberadaan suaminya. Lala masuk ke sebuah kafe yang ada ruangan karoke-nya. Ia mencari dari pintu ke pintu. Sampai akhirnya dia menemukan suaminya sedang mabuk bersama beberapa teman kerjanya mungkin.

Namun, yang membuat Lala kesal karena suaminya berpelukan dengan seorang wanita yang ia tahu merupakan atasan suaminya di kantor. Lala masuk ruangan tersebut tanpa permisi. Ia segera menenggak minuman alkohol di meja.

Tentu saja kehadiran Lala itu membuat semua orang tercengang, termasuk suaminya dan wanita yang merupakan atasan suaminya. "Lala?" gumam Adit, suami Lala.

Lala segera membuka jaket yang ia kenakan. Dia menunjukan beberapa lekuk tubuh indahnya. Ia juga merebut mic dan mulai bernyanyi dan bergoyang.

Adit terkejut melihat tindakan istrinya. Ia segera bangkit dan menarik tangan Lala. Namun Lala menolak. Ia menepis tangan Adit dan terus bernyanyi. "Lala!" bentak Adit.

"Kita pulang!" imbuhnya. Adit juga mengambil jaket Lala kemudian menutupi tubuh Lala dengan jaket tersebut.

"Kenapa? Kamu boleh pamer kamu boleh nyanyi tapi aku nggak?" tanya Lala dengan marah.

"Jadi ini yang kamu maksud dengan lembur? Seneng-seneng sama bos kamu? Hebat! Hebat banget!" seru Lala dengan marah. Bahkan ia sampai berteriak.

Adit yang merasa malu segera menarik tangan Lala meninggalkan tempat tersebut. Sampai di apartemen, pertengkaran tak bisa terhindarkan. Adit marah dan memukul Lala. Ia menganggap Lala telah mempermalukan dirinya di depan teman-temannya.

Dan sayangnya, pertengkaran itu disaksikan oleh anak mereka, Chika. Chika berteriak kaget saat melihat mamanya dipukul oleh papanya. Ia menangis dan berusaha melindungi mamanya.

Keesokan paginya, Lala mengajak Chika untuk meninggalkan tempat tersebut. Ia mengajak anaknya untuk sementara waktu tinggal di toko tempat ia bekerja. Disana ada sebuah kamar kosong, untuk sementara waktu ia dan Chika tinggal disana. Ia masih belum berani jujur kepada teman-temannya. Setiap kali Chika pulang sekolah, ia selalu meminta gurunya untuk menemani Chika sampai jam makan siang. Baru dia akan menjemput anaknya dan mengajaknya ke toko.

Beruntung bos dan teman-temannya baik. Mereka tak mempermasalahkan kehadiran Chika sama sekali. Mereka justru senang karena Chika anak yang pinter dan tidak merepotkan.

****

"Kenapa nggak tinggal disini lagi aja?" tanya Aiko.

"Iya, kenapa nggak tinggal disini lagi? Kamar kamu masih kosong tuh." sahut Nayla.

"Ngapain pakai mikir sih!" seru Nayla yang mulai kesal. Sebenarnya, ia hanya tak tega melihat keadaan sahabatnya.

"Nggak ganggu kalian? Kan ada Chika?"

"Heh, sembarangan kalau ngomong!" Nayla semakin kesal.

"Apaan sih La, apanya yang ganggu? Jangan gitu ah!" Aiko juga ikutan kesal.

"Nggak mau tahu, pokoknya kamu dan Chika pindah kesini!" imbuh Aiko.

Lala menatap kedua sahabatnya dengan mata berkaca-kaca. Kemudian mereka bertiga berpelukan dengan bahagia. Kedekatan itu tidak dipupuk selama beberapa hari melainkan bertahun-tahun lamanya.

Lala mengusap air matanya, ia bersyukur di pertemukan dengan teman-teman yang begitu baik dan sudah seperti saudara sendiri. "Eh, Chika sama pak Arshaka tadi kemana ya?" Lala baru sadar jika anaknya tidak terlihat sedari tadi.

"Ngomong-ngomong kok Chika bisa cepet banget akrab dengan pak Arshaka?" Lala juga masih bingung. Biasanya Chika sulit sekali dekat dengan orang baru. Tapi dengan Shaka, tak perlu waktu lama.

"Kayaknya pak Arshaka siap jika punya anak.." imbuh Lala.

"Jadi kapan Ai?" sahut Nayla yang membuat mata Aiko terbelalak.

"Kapan apanya?" wajah Aiko mulai memerah. Ia bahkan belum cerita apa yang terjadi di rumah sakit tadi siang. Aiko enggan bercerita karena ia tahu, ia bakal diolok-olok oleh teman-temannya.

"Salting La.." Lala tersenyum kecil sembari menganggukan kepalanya. Mereka memang suka saling meledek satu sama lain.

"Apaan sih, nggak.." Aiko semakin memerah.

Tak lama kemudian Chika dan Shaka balik. Ia menenteng beberapa bungkus makanan yang dibeli bersama dengan Shaka. "Mama, tante Nayla, tante Aiko.. Aku bawa makanan untuk kalian." ujar Chika berlari mendekati ketiga wanita muda itu.

"Aku juga dibeliin es krim.." Chika pamer.

"Udah bilang makasih belum sama om Arshaka?"

"Udah.."

"Makasih ya pak.. Maaf kalau ngerepotin.." Lala merasa tak enak atas kebaikan Shaka terhadap anaknya.

Shaka hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya sembari menyentuh kepala Chika dengan lembut. Ia kemudian duduk di sebelah Aiko. "Om Shaka suka sama aku. Katanya aku cantik kayak tante Aiko.." celetuk Chika sembari mengeluarkan makanan yang ia beli dengan Shaka tadi.

Tentu saja perkataan Chika itu membuat Lala dan Nayla heboh. "Ehem..."

"Hemm... Ehemm.."

"Sakit kalian? Berobat!" seru Aiko yang sebenarnya ia salah tingkah juga. Apalagi Shaka duduk tepat disebelahnya. Namun Shaka hanya tersenyum tipis. Ia suka melihat Aiko yang salah tingkah.

"Chika sini! Kita bersihin kamar mama yuk, kita akan tinggal disini!" Lala menarik tangan anaknya.

"Aku juga mau mandi dulu.." Nayla segera bangkit. Lala dan Nayla ingin memberi waktu berdua untuk Aiko dan Shaka.

Cukup lama Aiko dan Shaka diam. Shaka hanya fokus menatap Aiko yang duduk di sebelah kanannya. "Bapak nggak pulang?" tanya Aiko masih sedikit gugup. Entah apa yang membuatnya selalu gugup setiap kali dekat dengan Shaka.

Shaka tidak menjawab. Ia malah menempelkan tangannya di dahi Aiko. Perilaku Shaka itu semakin membuat wajah Aiko tersipu. "Istriku udah sembuh.." ucap Shaka sembari tersenyum kecil.

Aiko tersenyum mendengar perkataan Shaka. Ia tanpa sengaja memukul paha Shaka. Shaka menangkap tangan Aiko, kemudian menatap Aiko dengan lekat dari jarak sekitar sepuluh centimeter.

Akan tetapi ponsel Shaka tiba-tiba berbunyi. Dan itu membuyarkan semuanya. Shaka mengambil ponsel yang ia kantongin di celana depannya. Dewi. Nama itu yang muncul. Shaka menghela nafasnya. "Ya?"

Sementara dari tempat Aiko juga bisa melihat siapa yang menelepon Shaka. Seketika wajah Aiko berubah. Ia bahkan memalingkan wajahnya, dan menarik tangannya. Tapi Shaka semakin mempererat genggamannya.

"Ya udah hati-hati!" kata Shaka.

"..."

"Nggak, aku ada pekerjaan diluar. Kamu hati-hati aja, pulangnya!" kata Shaka lagi. "Tut.."

 Dari perkataan Shaka tersebut Aiko bisa menangkap jika Dewi menelepon Shaka karena ia pamit hendak pulang. "Nggak dianter dulu pacarnya?" tanya Aiko dengan nada bicara kesal.

Shaka kembali menatap Aiko sembari tersenyum cukup manis. "Nggak, aku kan lagi temenin istriku yang lagi sakit.." katanya. Namun kali ini Aiko tidak lagi tersenyum mendengar candaan Shaka. Wajahnya masih nampak murung.

"Aku tetep disini kok temenin kamu. Jangan cemburu, oke!" imbuh Shaka saat melihat wajah Aiko yang masih nampak kesal.

"Aku nggak cemburu!"

1
❤ Nadia Sari ❤
Aduh Aiko napa terjadi adegan 21+sblm waktunya takut Rino ancam Shaka untuk menikah dgn wanita pilihan Rino lho 😟
❤ Nadia Sari ❤
Ya udah Rino sama Silvi aja 😜😆
Patrick Khan
..reza baik juga ternyata di balik sikapnya yg ambisius
❤ Nadia Sari ❤
Napa Rino gak sama Silvi aja 😆
❤ Nadia Sari ❤
Rino oh Rino pengen dirinso rasanya 😜
Patrick Khan
.lnjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Malah cocokan David en Aiko..Sama2 kocak dan nyambung 😄
Patrick Khan
.aku suka🥰
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Reza ayo mandiri tanpa Rino dan bisa menikahi Riska 🙏
Marlina
Luar biasa
❤ Nadia Sari ❤
Reza ini kasihan udah mamanya dimadu, meninggal, eh pacarnya diancam...Rino oh Rino jahat bener sih jadi ayah... Aku berharap Reza mengundurkan diri dari jabatannya biar Rino kelimpungan...Yuk bisa Reza berjuang dengan kaki sendiri 🫠
❤ Nadia Sari ❤
Lama2 David sama Lala nih gpp toh chika nyaman 🥰
❤ Nadia Sari ❤
Ini mah acara kebersamaan ... Sabar ya Shaka😁
❤ Nadia Sari ❤
Shaka ... Shaka .. Kau mlh ngomong Dewi pacarmu tapi Aiko istrimu harusnya kamu tegas mengatakan kalo Dewi pacar boongan ntar Aiko pergi ke luar negri nyesel deh
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Ayo Aiko jangan tujunjukkin cemburumu lagi 😊
❤ Nadia Sari ❤
Aiko ayo belajar lupain Shaka walau mereka acting tapi kamu khan gak tau ayo bikin kamu bahagia😘
Patrick Khan
.shaka main sosor aja😂😂😂
Patrick Khan
.apa dewi merencanakan sesuatu..🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!