NovelToon NovelToon
Antara Aku Dan Maduku

Antara Aku Dan Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.8
Nama Author: winda W.N

Bagaimana perasaanmu jika kamu di madu di saat pernikahanmu baru berumur sepekan? Itu yang aku alami, aku di madu, suamiku menikahi kekasihnya yang teramat di cinta olehnya.

Aku tak pernah dianggap istri olehnya, meski aku istri pertamanya. Namun cintanya hanya untuk istri keduanya

Aku menjalani pernikahan ini dengan begitu berat. mungkin ini cara ku untuk membalas kebaikan pada Ayah Mas Alan, beliau begitu baik membiayai kuliahku selalu menjaga dan melindungiku setelah Ayah dan Ibuku meninggal saat diriku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Aku tak habis pikir jika kisah hidupku akan serumit ini, di tinggal orang tua, menikah pun di madu. Sungguh tragis kisah hidupku.


Hingga akhirnya Ayah sangat membenci Mas Alan setelah tahu kelakuan anaknya, dan Ayah membawaku pergi jauh dari kehidupan Mas Alan dan Maduku setelah aku dan Mas Alan bercerai.


Cerita ini karena terinspirasi tapi bukan plagiat! Bacalah, dan temukan perbedaannya🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15. Dia istriku

Pov Alan.

Setelah beberapa minggu aku mengikuti Nia, aku memutuskan untuk menemuinya. Aku ingin meminta penjelasan, siapa pria yang selalu bersamanya.

Pagi ini, aku di sebrang jalan kontrakan Nia. Aku membuntutinya lagi, sampai akhirnya Nia berhenti di Pom bensin. Dia mengisi bahan bakar untuk motornya, saat dia keluar aku menghadangnya.

"kau," ucapnya terkejut melihatku.

"awas, minggir. Aku sedang buru buru," ucapnya menyuruh aku minggir.

"aku mau bicara denganmu Nia," ucapku memohon.

"mau bicara apa? Tapi maaf, aku sedang buru buru. Dan sedang tidak ada waktu," ucapnya. Lalu dia kembali menyalakan motornya. Dengan sigap, ku raih kunci motornya agar dia tidak pergi.

"kembalikan kunciku," teriaknya.

"aku ingin bicara dengan mu Nia. Tolong beri aku waktu sebentar saja," pintaku dengan memohon padanya.

"aku sudah bilang, kalau aku sedang buru buru. Maaf, tolong kembalikan kunci itu," pintanya memohon.

"Nia, sebentar saja. Tolong Nia," pintaku kembali. Namun dia bersikeras tidak mau memberiku waktu.

"anda keterlaluan, jika saya sampai telat. Saya bisa di pecat Tuan Alan yang terhormat," kata kata yang menyayat hatiku. Dia memanggilku Tuan, tidak memanggilku Mas lagi.

"itu lebih bagus Nia. Jadi kau tidak bekerja lagi," tegasku padanya.

"apa maksut anda Tuan. Anda senang melihatku menjadi pengangguran," ujarnya dengan nada tinggi.

"apa selama ini uang yang aku transfer untukmu itu kurang Nia," tanyaku kesal.

"itu sudah lebih dari cukup Tuan, apa lagi untuk wanita sepertiku. Wanita dari keluarga tak berada. Wanita yang tidak tahu diri ini" ucapnya merendah.

"apa salah, jika saya ingin menghilangkan stres di pikiranku. Dengan cara aku bekerja," ucapnya dengan meneteskan air mata.

"dan dengan bebas, pergi dengan pria mana saja. Pria yang bukan mahramnya," teriakku. Yang langsung mendapat tatapan tajam darinya.

"maksut anda apa, bicara seperti itu. Saya bukan wanita yang seperti anda tuduhkan itu," sangkalnya. Dan menyeka air matanya.

"aku berkata, sesuai dengan apa yang aku lihat,"

"anda melihat apa tentang saya, perdulikah anda dengan saya. Wanita tak tahu diri ini," tuturnya dengan tersenyum sinis padaku.

"cukup Nia, maafkan ucapanku waktu itu. Aku tidak sengaja mengucapkannya," sahutku.

"tidak sengaja? Percuma menjelaskan apa pun pada pria egois," ucapnya menyindirku.

"kembalikan kunci saya Tuan," pintanya kembali.

"berhenti memanggilku Tuan Nia," bentakku padanya.

"berhenti memata mataiku," balasnya.

"siapa yang memata mataimu," ucapku menyangkal.

"jika tidak memata mataiku, kenapa anda bisa tahu tentangku. Dan kenapa anda di sini sepagi ini," tanyanya penuh selidik. Aku pun menelan salivaku dengan susah.

"aku tak sengaja melihatmu waktu ada rapat di daerah sini. Dan saat ini aku kebetulan lewat," ucapku berbohong.

"kebetulan lewat. Setahu saya, jika dari rumah anda. Arah kantor anda lain dengan arah kantor saya kerja, itu berbeda arah Tuan dan Ini sangat jauh dari rumah anda," ucapnya.

Skak mat, kenapa aku bisa lupa. Aku pun segera mencari alasan yang tepat agar Nia tidak curiga denganku lagi.

"aku...aku ada meeting pagi di daerah sini," jawabkku terbata bata.

"ohh..meeting pagi, anda sedang buru buru juga bukan. Kembalikan kunci saya," ujarnya.

"kau keras kepala Nia," geramku. Aku pun langsung mengangkatnya ke pundakku. Nia pun teriak, dan memukul mukul punggungku dengan keras.Tapi aku tak menghiraukan itu.

"turunkan aku....," teriaknya dan memukul punggungku.

"tolong...tolong...," pekiknya kembali.

Tapi dengan teriakannya itu, semua orang ramai ramai menghampiriku.

"turunkan Nona ini Tuan, atau saya akan berbuat kasar pada Anda," ancam Satpam Pom bensin.

"dia istri saya Pak, jadi tolong jangan halangi jalan saya pak," ujarku. Karna Satpam tersebut menghadang ku, dan di kelilingi oleh banyak orang. Aku menurunkan Nia dari gendonganku.

Mereka semua menghakimi ku, dan Nia hanya diam saja tanpa membelaku.

"jika Nona ini benar istri anda. Kenapa anda menggendong paksa seperti tadi. Dan kenapa Nona ini berteriak dan menangis," ujar Pak Satpam dengan menatapku penuh curiga.

"kami sedang ada sedikit masalah," jelasku pada Satpam.

"betul begitu Nona," tanya Pak Satpam pada Nia. Tapi Nia hanya diam dan menunduk saja.

"jawab Nia," titahku.

"kembalikan dulu kunciku, baru aku akan menjelaskan pada mereka," ujar Nia.

"Tuan, lihat Nona ini saja tidak mengakui jika anda suaminya. Tuan ini ingin menculiknya," hardik semua orang.

"saya betul suaminya Pak," Nia benar benar membuatku kesal. Dia tidak mengakuiku suaminya saat semua orang di sini menghardikku.

"Nia, katakan Nia," titahku dangan sedikit teriak. Karna Nia hanya diam dan tertunduk menangis.

"kenapa anda memaksa Nona ini Tuan. Sebaiknya anda ikut kami Tuan, dan jangan berkilah,"

Aku pun mengeluarkan Kartu Nikahku dengan Nia, yang selalu ku bawa di saku jasku. Dan ku tunjukkan pada Semua orang.

Dan benar semua orang langsung percaya dengan kartu yang ku tunjukkan. Kini aku bernapas lega. Mau tidak mau Nia pun ikut denganku.

"Nia, ayo pulang kerumah," ajakku lembut.

"tidak, aku tidak akan pulang lagi ke rumah terkutuk itu," sahutnya.

"rumah terkutuk, apa maksutmu?" tanyaku tak mengerti.

"rumah yang di dalamnya di penuhi ketidak adilan," jawabnya.

"maafkan aku. Ijinkan aku memperbaiki semuanya, dan kita mulai semuanya dari awal," pintaku. Berharap Nia mau mendengarkan kata kataku.

"maaf, aku sudah katakan tadi. sekali tidak, tetap tidak," ucapnya. Sekecewa itukah Nia padaku, sampai dia enggan ikut pulang.

"apa karna pria itu, hingga kamu menolak ikut denganku. Kamu bisa bebas bersamanya setiap saat," ketusku padanya.

"jaga ucapanmu itu," teriaknya dan menatapku tajam.

"kenapa, memang benar apa yang aku katakan. Pantaskah seorang wanita bersuami. pergi bersama pria yang bukan mahramnya," hardikku padanya.

"suami yang tidak menganggapku istri tepatnya. Dan apa perdulimu, bukankah aku ini orang lain. Orang yang menghalangi cinta Romeo dan Juliet," ketusnya padaku.

"cukup Nia, siapa pria itu. Seharusnya kamu bisa menjaga sikapmu,"

"katakan Nia, siapa pria itu," bentakku. Karna Nia hanya diam, menatap jalanan di balik jendela mobil.

"antarkan aku ke kantorku," bukan jawaban melainkan perintahnya.

"aku tidak akan mengantarmu, sebelum kamu jawab pertanyaanku. Siapa pria itu,"

"atas dasar apa, kamu ingin tahu siapa pria itu. Apa perduli mu," sahutnya dengan nada kesalnya.

"kau istriku. Jadi aku berhak tahu,"

"istri yang tak di anggap tepatnya," sahutnya.

"kau benar benar membuatku kesal Nia," geramku dan spontan tanganku mencengkram tangannya.

"saki...t," pekiknya kesakitan. Lalu berusaha menghempaskan tanganku. tapi, aku tak melepas cengkraman itu.

"itu, hukuman untukmu. Karna sudah berani bermain serong,"

"dia sahabatku dan Lena sedari kuliah, hanya sekedar sahabat. Tidak lebih," mendengar jawabannya. Membuatku sedikit lega, dan melepaskan cengkramannku. Aku menepikan mobilku di pinggir jalan.

"maafkan aku, aku tak bermaksut membuat tanganmu sakit," ucapku penuh penyesalan. Kuraih tangannya lalu ku usap lembut. Namun tangan itu dia tarik dari genggamanku.

"tidak apa apa," jawabnya dengan tersenyum. Aku pun ikut tersenyum.

"ini tidak sebanding, dengan sakit di dalam sini," ucapnya. Dengan menunjukkan tangannya di dada. Air matanya pun keluar, aku pilu melihat dia menangis.

"Nia aku minta maaf, aku akui aku salah. Ijinkan aku memperbaiki semuanya," pintaku.

"maaf, aku harus berangkat kerja. Saya tidak ingin telat," ucapnya. dan hendak keluar mobil.

"biar aku antar," cegahku dengan menarik tangannya. Namun di hempaskan olehnya.

"aku bisa sendiri," tolaknya.

"aku akan tetap mengantarmu," ucapku. Lalu ku lajukan kembali mobilku. Ku lirik wajah itu, dia tak menatapku. Dia memilih menatap jalanan di balik jendela. Dia benar benar kecewa dan marah padaku.

Entah mengapa, aku merasa bahagia bisa mengantarnya kerja. Ini pertama kalinya aku mengantarkan dia kerja.

"terima kasih," ucapnya tanpa memandangku. Lalu keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam kantor.

"sama sama, Nia," gumamku. Karna Nia sudah berlalu masuk ke kantor.

1
Tri Andy
bagus, tksh
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Anita Nita
buat nia menikah sama elo thor
74 Jameela
Luar biasa
Dewi Dama
bingung baca nya cerita di ulang..jadi baca nya di loncatin2aja...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
semangat thorrr
Aulyaz.
Luar biasa
Maryati Yati
pelakor sok baik 😑
Maryati Yati
lom apa " udah sakit hati... emang cinta harus y memiliki
Julia Juliawati
Luar biasa
Fatima
Lumayan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Maria Mebanua
baca lagi yg ke 2x
Sakinah Amalia
Luar biasa
Endang Supriati
lala itu tdk akan masuk surga! jgnkan masuk surga baunya aja tdk dapat. lala itu nanti masuk neraka abadi bersama raja iblis.
krn lala wujud iblis berbentuk manusia.
lala sudah menghancurkan pernikahan nia dan alan.
Endang Supriati
nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!
Npy
yaa gimana yaak.. pikir aja sendirilah., situkan yg paling "cinta" sama Alan/Proud/
Adinda
pnya laki kayak gini tendang aja dari sakit tak berdarah
Murdia Tsc
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!