Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lupa Diri
Akhirnya hari yang di tunggu oleh semua anggota keluarga Wicaksana datang juga. Hari ini adalah hari dimana Anggrek dan Arjuna akan melangsungkan pernikahan, sebagai anak pengusaha dan anak satu-satunya tentu pernikahan dadakan itu bukanlah pernikahan yang ala kadarnya.
Semua dekorasi di buat megah dan indah. Nyonya dan Tuan besar mengundang banyak rekan kerja, sahabat dan kerabat. Ada yang istimewa di sini nama Anggrek tidak di sertai dengan nama lengkapnya, banyak gosip miring dan boomingnya nama lengkap Anggrek karena kasus pernikahan yang terjadi dahulu membuat perempuan cantik itu ingin identitasnya di rahasiakan dan tidak sampai di sana perempuan dengan wajah putih nan indah itu juga menutupi wajahnya dengan gaun senada yang akan dia gunakan di hari pernikahannya dengan Arjuna.
Beberapa jam yang lalu suara "Sah," menggema di ruangan megah itu sebagai bukti jika pernikahan yang sakral di antara keduanya telah berlangsung. Saat ini Anggrek telah resmi menjadi istri dari Anggaraksa Arjuna Wicaksana, pewaris dan CEO perusahaan Wicaksana Corp.
Meski banyak yang bertanya-tanya siapa yang menjadi mempelai perempuan dari pria tampan nan matang itu, tapi sekali lagi Nyonya besar sangat apik memberikan penjelasan sehingga membuat orang-orang tidak lagi menanyakan siapa sang menantu. Meski tertutupi semuanya dan hanya mata yang terlihat namun mata itu juga teramat membius banyak orang karena indahnya.
"Terima kasih sudah mau menjadi istriku, untuk aku yang jauh dari kata sempurna. Aku ingin ini menjadi babak baru kehidupan kita di mana aku dan kamu belajar untuk saling menerima di antara banyaknya perbedaan kita," kata Arjuna dengan berbisik pada sang istri.
Anggrek tidak menjawab perkataan sang suami dia hanya mampu meremas tangan suaminya dengan erat. Ya sebelum berbicara Arjuna menggenggam terlebih dahulu tangan wanitanya itu.
Pesta berlangsung tanpa terasa, baik Arjuna maupun Anggrek keduanya tidak merasa bahagia dengan pernikahan ini.
"Ya Allah, mampukan aku untuk menjalani pernikahan dadakan ini. Aku berlindung padamu untuk semua hal yang aku takutkan ya Allah," lirih Anggrek dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bumi sudah menampakkan warna gelapnya, seolah mendukung keadaan bagi sendunya hari hujan lebat ikut menemani Anggrek dan Arjuna hari ini. Hujan lebat di malam pengantin bisa memiliki dua makna, jika mereka menikah dalam kondisi saling mencintai mungkin ini adalah hal yang di tunggu-tunggu di mana saat hujan deras suasana dingin karena AC di tambah udara hujan yang juga dingin tentu sebagai sepasang suami istri bisa saling menghangatkan. Tapi bagi Anggrek dan Arjuna cuaca ini seolah mengerti perasaan keduanya yang kini tengah pilu karena pernikahan tanpa cinta itu.
Tepat sekarang jarum jam menunjukkan angka 12 malam, pesta telas usai jam 10 tadi sejak pesta usai Arjuna tidak kunjung memasuki kamar mereka. Arjuna baru memasuki kamarnya yang sekarang bukan hanya di huni oleh dirinya tepat lima menit yang lalu.
"Cantik," lirih hati Arjuna melihat snag istri tengah mengenakan gaun tidur yang memang di sediakan oleh sang Mamah.
Jangan bayangkan Anggrek seperti di drama-drama ataupun di novel-novel romantis, di mana si pemeran wanita memakai pakaian tertutup lengkap dengan hijab dan mengajak pisah ranjang dengan suaminya. Hal itu pernah terlintas di kepala Anggrek, hanya saja dia memutuskan untuk berdamai dengan takdirnya dan mungkin ini adalah takdir terbaiknya dari Allah.
"Abang mau mandi dulu?" tanya Anggrek membuka pembicaraan saat melihat Arjuna tidak kunjung berbicara.
"Hmmm, iya," Arjuna tergagap hingga tidak tahu harus berkata apa.
Tanpa banyak bicara lagi Anggrek segera pergi ke kamar mandi yang di miliki oleh kamar Arjuna untuk menyiapkan iar hangat untuk sang suami membersihkan diri.
"Airnya sudah aku siapkan, Abang bisa mandi sekarang," kata Anggrek saat keluar dari kamar mandi.
"Iya terima kasih," hanya itu yang mampu Arjuna ucapkan, sungguh dia merasa canggung saat ini. Apalagi, selama satu pekan persiapan pernikahan Anggrek lebih banyak berinteraksi dengan Mamah nya ketimbang dia.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya yang menghabiskan waktu hampir satu jam. Arjuna beranjak dari bak mandi yang sedari tadi merilleks kan tubuhnya.
"Ya Allah, semoga saja dia sudah tidur," kata Arjuna dalam hatinya.
Jika di novel-novel yang terjadi perempuannya yang menghindari suaminya, maka di sini Arjunalah yang bingung bagaimana memulai percakapan dengan sang istri.
Clek
Saat pintu terbuka terlihatlah Anggrek tengah tertidur lelap dengan hp di tangannya. Tapi ada yang berbeda, penampilan Anggrek terlihat sangat menarik dengan gaun transparan yang di gunakan dan juga wajahnya yang terlihat polos tanpa make up menambah kuat pesona yang menguar dari diri Anggrek. Rambut hitam lurus panjang itu tergerai indah hampir menyentuh lantai, karena Anggrek tertidur di sofa yang ada di kamar Arjuna.
Sebagai pria normal tentu saja Arjuna terganggu dengan penampilan sang istri, tapi Arjuna juga merasa bersalah. Yang berbuat kesalahan adalah dirinya, Arjunalah yang pantas di salahkan dan memang bersalah di sini.
"Maafkan aku, kamu berusaha menerima pernikahan ini tapi aku malah belum mampu berdamai dengan diri ku," lirih Arjuna.
Hati Arjuna bertambah remuk saat melihat baju tidur yang di sediakan oleh Anggrek dan juga susu hangat yang sudah mendingin karena terlalu lama menunggu dirinya.
Setelah berpakaian Arjuna segera membopong istrinya ke ranjang agar bisa beristirahat dengan nyaman.
Saat Arjuna ingin mengambil bantal di kasur yang di tempati istrinya, karena Arjuna berniat untuk tidur di sofa yang ada di kamarnya. Tapi tertahan karena ada tangan halus yang menggenggam tangannya.
"Kenapa harus menikah jika kamu enggan dengan ku?" kata Anggrek lirih.
"Aku tidak akan meminta tanggung jawabmu jika kamu memang tidak ingin! Kamu bisa berterus terang..."
"Anggrek, maksudku bukan begitu. Ini terlalu mendadak untukku, setidaknya berikan aku waktu untuk menerima ini semua. Aku belum terbiasa kita hanya orang asing yang bersatu karena kesalahan, setidaknya dengan aku menikahi dirimu aku bisa sedikit lega karena bisa bertanggung jawab atas perbuatan ku," kata Arjuna.
"Hebat kamu Bang! Jadi kamu pikir pernikahan kita hanya sebatas menikahi begitu? Aku..." perkataan Anggrek terpotong dia langsung melepaskan tangan Arjuna dengan cepat.
Air mata menetes deras di kedua matanya, hal ini cukup membuat Arjuna panik. Apa perbuatannya betul-betul fatal hingga Anggrek melepaskan tangannya dan menangis deras tanpa suara seperti ini.
"Anggrek, maafkan aku jika perkataan ku menyakiti mu..." perkataan Arjuna langsung Anggrek potong.
"Tidak di sini Abang tidak salah, di sini akulah yang salah! Aku yang bersedia menikah dengan Abang! Aku juga yang bersedia berdamai dengan diriku untuk pernikahan ini, hingga aku lupa diri jika memang tidak di terima oleh siapapun!" kata Anggrek penuh penekanan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...