NovelToon NovelToon
Li Shen Sang Penghancur

Li Shen Sang Penghancur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Li Shen, murid berusia 17 tahun dari Sekte Naga Langit, hidup dengan dantian yang rusak, membuatnya kesulitan berkultivasi. Meski memiliki tekad yang besar, dia terus menjadi sasaran bully di sekte karena kelemahannya. Suatu hari, , Li Shen malah diusir karena dianggap tidak berguna. Terbuang dan sendirian, dia harus bertahan hidup di dunia yang keras, mencari cara untuk menyembuhkan dantian-nya dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang yang terbuang. Bisakah Li Shen bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kekuatan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chp 35

Di perjalanan....

Langit biru terbentang luas saat Li Shen melanjutkan perjalanannya dengan tenang. Angin berhembus pelan, membawa aroma hutan yang segar. Namun, Li Shen menyadari sesuatu yang aneh. Energi yang tidak wajar—tersembunyi, tapi cukup jelas bagi indra tajamnya.

“Hmph... mengikuti seseorang seperti aku? Pekerjaan yang buruk,” gumamnya sambil tersenyum tipis, tanpa menghentikan langkahnya.

Dari balik pepohonan, bayangan hitam bersembunyi. Lima orang berbaju gelap dengan topeng menutupi wajah mereka mengamati Li Shen.

"Dia bergerak tanpa menyadari kehadiran kita," bisik salah satu dari mereka.

"Jangan gegabah. Tunggu perintah," jawab pria lain, yang tampaknya adalah pemimpin kelompok itu.

Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan rencana, tubuh Li Shen menghilang dari pandangan mereka sekejap mata.

"Apa—?!"

Salah satu dari mereka membelalakkan mata saat merasakan aura dingin di belakangnya. Ketika berbalik, sosok Li Shen sudah berdiri, memandang mereka dengan tatapan tenang namun menakutkan.

"Mencoba membuntutiku adalah kesalahan fatal," ujar Li Shen dengan nada dingin.

Kelima orang itu serentak mundur beberapa langkah, tetapi aura Li Shen sudah menekan mereka, membuat tubuh mereka terasa berat.

"Siapa kalian?" tanya Li Shen datar, tapi tatapannya membuat nyali mereka ciut.

Sang pemimpin mencoba menenangkan diri, tetapi Li Shen tidak memberinya waktu. Dalam sekejap, dia mengayunkan tangannya, mengeluarkan energi berbentuk pedang emas. Pedang itu melesat dengan cepat, memotong dua dari mereka tanpa ampun.

Darah menyembur, dan mayat mereka terjatuh ke tanah.

"Beraninya kau...!" salah satu dari mereka berteriak sambil menyerang dengan pisau beracun.

Li Shen tidak bergeming. Dengan gerakan sederhana, ia menangkis serangan itu dengan dua jari, menghancurkan pisau tersebut, lalu mendorong penyerangnya dengan gelombang energi hingga tubuhnya terpental ke batang pohon, tak bernyawa.

Dua yang tersisa kini gemetar ketakutan.

"Tunggu! Jangan bunuh aku! Aku hanya mengikuti perintah!" salah satu dari mereka memohon, sementara yang lain mencoba kabur.

Li Shen mengangkat satu jarinya, mengarahkan energi tajam yang langsung memenggal kepala orang yang kabur. Kini tinggal satu orang yang tersisa, gemetar di tanah sambil menatap Li Shen dengan ketakutan luar biasa.

Li Shen mendekat, aura dinginnya semakin kuat. Dia berjongkok, memandang pria itu dengan tatapan tajam.

"Katakan. Dari mana kalian berasal? Siapa yang memerintahkan kalian?"

"Fraksi Bayangan Malam! Kami dari Fraksi Bayangan Malam!" pria itu segera mengaku.

Li Shen tersenyum tipis, tapi senyum itu lebih menyerupai ancaman. "Aku tahu itu. Yang ingin kudengar adalah di mana markas kalian."

Pria itu terdiam, matanya berputar, mencoba mencari celah untuk berbohong. Tetapi tatapan Li Shen membuatnya kehilangan keberanian.

"Di... di sebuah lembah di utara Qinghai... Lembah Bayangan Malam...! Aku bersumpah itu yang sebenarnya!"

Li Shen memeriksa ekspresinya, memastikan bahwa dia tidak berbohong. Setelah yakin, ia berdiri dan memandang pria itu dengan dingin.

"Terima kasih atas informasinya."

Sebelum pria itu bisa memohon lagi, Li Shen melambaikan tangannya. Sebuah gelombang energi emas menembus tubuhnya, membuatnya jatuh ke tanah tanpa nyawa.

Li Shen menatap tubuh-tubuh yang tergeletak di sekitarnya, lalu mendesah pelan. "Fraksi Bayangan Malam... sepertinya kalian belum belajar. Kalau begitu, aku yang akan mengajarkan."

Dengan sekali gerakan, tubuhnya melesat ke udara, menuju utara, meninggalkan lokasi itu bersama angin yang membawa bau darah.

Beberapa saat kemudian...

Li Shen melayang di atas Lembah Bayangan Malam, tempat persembunyian Fraksi Bayangan Malam. Di bawahnya, lembah itu penuh dengan aktivitas; ratusan kultivator mengenakan jubah hitam berkeliaran, menjaga wilayah itu dengan ketat. Bangunan berbentuk paviliun dan menara batu berdiri kokoh, menyatu dengan tebing dan pepohonan yang rimbun.

Li Shen memandang dengan dingin. “Ini tempat kalian bersembunyi? Sungguh mengecewakan.”

Dia mengangkat tangannya perlahan, energi emas yang menggetarkan jiwa mulai terkumpul di sekeliling tubuhnya. Angin mulai berputar, mengangkat debu dan daun-daun di sekitar lembah.

Di bawah, para penjaga merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Apa ini?!" salah satu dari mereka berteriak saat angin bertiup semakin kencang.

"Lapor ke pemimpin! Ada sesuatu di atas!" seru yang lain.

Namun, sebelum mereka bisa melakukan apa pun, langit di atas mereka mendadak gelap. Awan tebal berkumpul dengan cepat, menghalangi cahaya bulan. Kilatan petir emas mulai terlihat di dalam awan tersebut, memancarkan aura kehancuran.

"Siapa yang berani datang ke wilayah kami?!" Teriakan menggema dari dalam lembah.

Seorang pria bertubuh besar dengan jubah hitam dan wajah penuh bekas luka melompat ke atas. Dia adalah salah satu pemimpin Fraksi Bayangan Malam, berada di ranah Kondensasi Inti tahap puncak. Dia menatap Li Shen yang melayang di udara dengan tatapan tajam.

"Kau! Siapa kau?! Berani-beraninya datang ke sini dan mengganggu Fraksi Bayangan Malam!"

Li Shen tidak menjawab. Dia hanya menatap dingin pria itu, lalu perlahan berkata, "Aku adalah orang yang akan menghapus keberadaan kalian dari muka bumi."

Seketika, Li Shen menurunkan tangannya. Dari awan gelap, sebuah pedang raksasa berbentuk energi emas terbentuk, memancarkan cahaya yang begitu terang hingga seluruh lembah terlihat seperti siang hari.

"MUSNAHLAH." Satu kata itu keluar dari mulut Li Shen.

Pedang emas itu turun dengan kecepatan luar biasa, menghantam pusat lembah.

BOOOMMMM!!!!

Ledakan besar terjadi, suaranya menggema hingga puluhan kilometer. Gelombang energi menyapu semua yang ada di lembah, menghancurkan bangunan, pohon, dan bahkan tanah di sekitarnya.

"Tidak...! Ini mustahil!" teriak salah satu kultivator Fraksi Bayangan Malam sebelum tubuhnya tersapu oleh gelombang energi.

Beberapa kultivator tingkat tinggi mencoba melawan, mengerahkan teknik mereka untuk menghentikan serangan itu. Namun, pedang emas itu terlalu kuat. Semua perlawanan hancur tanpa sisa.

Li Shen turun perlahan, berdiri di atas tanah yang kini menjadi kawah besar. Debu masih melayang di udara, dan di sekelilingnya hanya ada puing-puing dan tubuh tak bernyawa.

Dari arah lain, beberapa tetua Fraksi Bayangan Malam yang tersisa maju dengan penuh amarah. Mereka menggabungkan kekuatan mereka untuk menyerang Li Shen, mengeluarkan teknik gabungan dengan energi hitam pekat.

"Kau akan mati di sini!" teriak salah satu tetua.

Li Shen tersenyum tipis, lalu berkata, "Itu kalimat terakhir kalian."

Dia mengayunkan tangannya, mengeluarkan bilah energi emas kecil yang melesat cepat. Dalam sekejap, bilah itu menembus tubuh para tetua, menghancurkan organ vital mereka tanpa ampun. Mereka jatuh ke tanah satu per satu, tak mampu berkata-kata lagi.

Setelah memastikan tidak ada yang tersisa, Li Shen berdiri di tengah kehancuran lembah itu.

"Fraksi Bayangan Malam... ini adalah akhir dari kesombongan kalian," gumamnya dingin.

Dia mengangkat tangannya sekali lagi, mengumpulkan energi emas yang begitu besar hingga seluruh area bergetar. Dengan satu serangan terakhir, dia menghantam tanah, menciptakan ledakan dahsyat yang meratakan seluruh lembah hingga menjadi dataran tandus.

Langit kembali cerah. Li Shen memandang ke sekeliling dengan tenang, lalu berbalik dan berjalan menjauh, meninggalkan kehancuran total di belakangnya.

Beberapa hari kemudian....

Li Shen memasuki Desa Tianlong saat matahari mulai turun di ufuk barat. Desa kecil itu tampak tenang, dikelilingi oleh hutan lebat dan perbukitan hijau. Rumah-rumah kayu sederhana berjajar rapi, sementara beberapa penduduk desa tampak sibuk menyiapkan makan malam atau menutup kios kecil mereka.

Li Shen menuju sebuah kedai kecil di tengah desa, tempat yang tampak paling ramai dan penuh percakapan. Aroma teh hangat dan makanan sederhana memenuhi udara, sementara suara tawa ringan sesekali terdengar dari meja-meja di dalamnya.

Kedai Tianlong...

Li Shen duduk di sudut kedai, memesan teh hangat dan sepiring kecil makanan lokal. Dia memperhatikan percakapan orang-orang di sekitarnya, mencoba mencari tahu sesuatu yang berguna. Tak lama, percakapan tentang artefak naga menarik perhatiannya.

"Hei, kau dengar tentang artefak di gunung itu?" tanya seorang pria dengan suara pelan.

"Tentu saja," jawab pria lainnya. "Tapi bukankah itu sudah tidak ada? Sudah ada yang mengambilnya, bukan?"

Li Shen mengernyitkan dahi. Dia bangkit dari tempat duduknya dan mendekati meja mereka dengan tenang.

"Permisi," ucap Li Shen dengan nada sopan. "Aku mendengar tentang artefak di gunung ini. Bisakah kalian memberitahuku lebih banyak?"

Pria-pria itu saling pandang, tampak ragu. Namun, setelah melihat sikap tenang dan tatapan penuh wibawa Li Shen, salah satu dari mereka akhirnya berbicara.

"Yah, dulu memang ada artefak naga yang katanya sangat kuat. Itu ditemukan di kuil di puncak Gunung Tianlong. Tapi beberapa bulan lalu, seseorang datang dan mengambilnya."

"Siapa yang mengambilnya?" tanya Li Shen, matanya menyipit tajam.

Pria itu menggeleng. "Kami tidak tahu. Orang itu tidak pernah menunjukkan dirinya ke penduduk desa. Yang kami tahu, setelah itu banyak kejadian aneh di sekitar desa. Bahkan beberapa orang yang pergi ke gunung untuk memeriksa kuil itu tidak pernah kembali."

Li Shen terdiam sejenak, merenungkan informasi yang baru ia dapatkan. "Jadi, tidak ada yang tahu siapa orang itu atau ke mana artefak itu dibawa?"

"Benar," jawab pria lainnya. "Tapi ada desas-desus bahwa orang itu adalah seorang kultivator tingkat tinggi. Ada yang melihat bayangan seseorang dengan jubah hitam turun dari gunung pada malam hari."

Li Shen mengangguk pelan. "Terima kasih atas informasinya," ucapnya sebelum kembali ke mejanya sendiri.

Malam di Desa Tianlong...

Malam itu, Li Shen bermalam di sebuah penginapan kecil di desa. Dia duduk di tepi jendela kamarnya, memandang keluar ke arah gunung yang menjulang di kejauhan.

"Jadi, artefaknya sudah diambil... Tapi oleh siapa? Dan untuk apa?" gumamnya pelan.

Pikirannya terus berputar, mencoba menyusun rencana untuk menemukan petunjuk lebih lanjut. Jika orang yang mengambil artefak itu adalah seorang kultivator tingkat tinggi, maka ini bukanlah tugas yang mudah.

Namun, Li Shen tersenyum tipis. "Tidak ada jalan lain selain terus maju. Cepat atau lambat, aku akan menemukan jawabannya."

Dengan tekad yang kuat, Li Shen memutuskan untuk memulai pencarian lebih jauh di luar desa esok hari, berharap petualangannya akan membawanya lebih dekat pada jawaban tentang Spirit Naga Langit.

1
Abi
kereen
إندر فرتما
tapi sayangnya MC gak jadi alkemis
Aswindra Gani
pake bahasa indo aja lah... jngn di vampur2
Dante-kun: Nanti di chp 12 keatas udah pake bahasa indonesia bang teknik teknik serangan nya
total 1 replies
Abi
mantap, tetap semangat thor
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Abi
up
إندر فرتما
mantap Thor
Mazz Tama
waktu nya seraaaaaaaannnnnnggggg
Mazz Tama
waktu nya pembantaiiiiian
Mazz Tama
bantaiiiii
Mazz Tama
lanjut
Mazz Tama
bantaaaaiiiiiii Thor
Mazz Tama
Thor mending di ganti nama jurus nya jangan pake bahasa inggris
Mazz Tama
seru thor lanjut
Mazz Tama
sipp Thor lanjut lah /Smirk/
Dante-kun: 😁😁😇 Hehe makasi bang udah suport, moga sedikit terhibur.
total 1 replies
Mazz Tama
lanjut thor
Mazz Tama
penasaran Thor lanjut
Mazz Tama
menarik alur cerita nya
Iwa Kakap
ini cerita china apa barat thorr..
gq nyqmbung bahasa bart nya..
pantas ga ada yg baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!