NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Malam

Ahmad Al Fatih Pranadipa adalah siswa SMA yang dikenal sebagai pembuat onar. Kenakalannya tak hanya meresahkan sekolah, tetapi juga keluarganya. Hingga akhirnya, kesabaran orang tuanya habis—Fatih dikirim ke pesantren untuk dididik langsung oleh seorang kyai dengan harapan ia berubah.

Namun, Fatih tetap menjadi dirinya yang dulu—bandel, pemberontak, dan tak peduli aturan. Di balik tembok pesantren, ia kembali membuat keonaran, menolak setiap aturan yang mengikatnya. Tapi hidup selalu punya cara untuk mengubah seseorang. Perlahan, tanpa ia sadari, langkahnya mulai berbeda. Ada ketenangan yang menyusup dalam hatinya, ada cahaya yang mulai membimbing jalannya.

Dan di saat ia mulai menemukan jati dirinya yang baru, hadir seorang wanita yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak pernah ia duga—getaran yang mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Pagi ini seluruh warga pesantren sudah berkumpul untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid. Lantunan suara adzan yang begitu merdu terdengar di seluruh penjuru pondok. Tentu mereka semua sudah tak asing dengan suara yang begitu menyayat hati tersebut. Muazzin itu tak lain adalah Fatih. Hari ini akan menjadi hari terakhirnya di pondok pesantren karena dia hari lagi dia akan bertolak ke Mesir untuk melanjutkan pendidikan S1 nya di Cairo.

Andine, Nesya dan Balqis berjalan bersama untuk menuju masjid.

"Suaranya indah banget yah, benar-benar preman tobat." celetuk Andine, wanita yang sangat mengidolakan Fatih.

"Benar, kamu enggak pernah mengobrol dengan dia kan? Aku pernah. Dan sejak saat itu, aku juga sudah berada dalam deretan antrian untuk mengidolakan dia." ujar Nesya membuat Andine menoleh, dia terkejut karena setahu dia, sahabatnya itu tidak menyukai Fatih.

"Kok bisa?"

"Tutur katanya lembut, anak-anak pernah bilang kalau dia itu sombong. Tapi sebanarnya tidak, dia bahkan meminta maaf padaku berulang kali dan selalu mengkhawatirkan aku. Kami bahkan pernah bertemu tidak sengaja. Dia langsung bertanya bagaimana kondisi kepalaku. Bukankah dia sangat perhatian?" jelas Nesya mulai mengeluh-eluhkan Fatih.

"Kan.. aku bilang juga. Dia itu pria romance, cocok di jadikan pendamping. Mana aku dengar kalau saat ini hari terakhir dia mondok. Sedih banget. Tidak ada lagi pemandangan yang akan menyejukkan mataku." ujar Andine. Sedangkan Balqis hanya diam membisu mendengar kedua teman sekamarnya tersebut bercerita tentang kelebihan Fatih. Tak ada yang bisa dia ucapkan tentang pria itu, karena memang dia tidak tahu.

"Mau kemana?" sepertinya Nesya belum mengetahui tentang Fatih akan ke Cairo.

"Kamu belum dengar tentang berita bahwa senior kita itu akan melanjutkan pendidikan di Al Azhar?"

"Serius Al Azhar? Aku dengar di sana harus punya hafalan juz dulu, salah satu persyaratan untuk masuk di kampus." kata Nesya.

"Aku tidak tahu, tapi sepertinya mungkin juga. Jika benar, berarti Kak Fatih sudah hafal beberapa juz."

"Maa syaa Allah. Baru beberapa bulan dia berubah tapi sudah bisa hafal Al Qur'an."

"Itu pikiran kalian! Yuk masuk, jika kalian masih lambat jalannya, aku tinggal yah."

"Duluan aja Bil." kata Andine, Balqis memang kadang di panggil dengan dua nama yaitu Bilqis dan Balqis, berbeda tapi sama. Balqis kemudian segera mempercepat langkahnya takut tak waktu habis dan dia akan tertinggal sholat Sunnah sebelum subuh. Rasulullah sangat menganjurkan shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh bahkan Rasulullah pernah bersabda tentang keutamaan shalat shubuh itu sendiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shalat isya dan shalat shubuh tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak. (HR. Bukhari dan Muslim).

Wanita itu kemudian memasuki masjid dengan langkah terburu-buru, saat dia sudah bersiap dengan sajadi yang dia gerai. Fatih terlihat berdiri untuk melakukan iqomah. Pandangannya mengedar memeriksa apakah masih ada yang sholat. Tepat saat pandangan Baliqis dan Fatih bertemu, wanita yang sudah mengetahui niat Fatih itu menggeleng cepat untuk memberitahu agar Fatih tidak iqomah dan memberinya waktu sekejap. Untung saja Fatih mengerti, dia mengangguk untuk memberitahu bahwa dia setuju. Semua yang ada di masjid dalam posisi duduk, dan hanya Balqis seorang yang berdiri jadi memudahkan Fatih untuk melihat.

Beberapa menit kemudian, Balqis sudah melaksanakan Sholat Sunnah. Tak lama Nesya dan Andine masuk dan mengambil tempat di dekat Balqis yang masih kosong.

Fatih lalu berdiri dan melihat Balqis, apakah wanita yang meminta waktu tadi sudah sholat. Fatih menoleh pada Balqis, pandangan keduanya kembali bertemu.

"Dia lihat aku kan?" ucap Andine dengan bisikan.

"Bukan, matanya mengarah ke aku." ucap Nesya lagi. Balqis hanya menatap nanar kedua wanita yang butuh perhatian itu. Saat mendengar iqomah dari suara Fatih. Balqis kemudian berdiri mengambil posisi tegap untuk melaksanakan kewajibannya.

Sholat subuh berjamaah berlangsung khidmat, tak ada cerama ataupun tanya jawab sesudahnya entah karena alasan apa. Tapi seluruh santri bersikap cita menyambut hal itu, mereka mempunyai tambahan istirahat sebelum sarapan tiba. Mereka bisa melanjutkan kembali untuk tidur, berolahraga, ada yang mengulang kembali hafalannya sebelum menyetor pada ustadz ataupun ustadzah dan lain-lain.

Ketika keluar dari masjid, kembali mereka bertiga berjalan bersama, dia adalah Andine, Nesya dan Balqis di tengah perjalanan, mereka berhenti ketika melihat seorang pria berjalan untuk menghampiri salah satu di antara mereka. Dengan wajah datarnya tapi semakin menambah ketampanannya, Fatih terus melangkah dan berhenti di depan para wanita tersebut. Balqis yang tak merasa ingin di temui kembali melanjutkan langkahnya menyusuri koridor.

"Balqis...!" tapi langkah itu terhenti ketika namanya di panggil. Mata Balqis agak membesar karena terkejut, takut Fatih akan membongkar rahasianya. Sedangkan Nesya dan Andine sangat terkejut ketika Fatih mengetahui nama Balqis. Tentu saja ada rasa iri di hati mereka, pria yang di idolakan menyebut nama wanita lain.

"Ada apa?" jawab Balqis dengan menohok dengan dingin.

"Kyai Husain memanggil kamu." ucap Fatih. Mata Balqis semakin intens menatap Fatih untuk mencari pembenaran dari kata-katanya. Kyai Husain sangat jarang memanggil santri ataupun santriwati untuk menghadap.

"Manggil kenapa?"

"Enggak tahu! Periksa aja dulu. Nanti kamu juga akan tahu." jawab Fatih masih melihat Balqis.

"Hanya aku yang di panggil?"

"Kita berdua, ayo cepatan!" ucap Fatih kemudian berjalan mendahului Balqis yang beberapa detik kemudian ikut berjalan di belakang pria itu. Semua yang terjadi tak lepas dari perhatian kedua wanita yang sedang berdiri mematung tersebut.

"Kok pembicaraan mereka akrab banget yah? Apa itu hanya perasaan aku saja?"

"Tidak, Ndine. Aku juga berpikir seperti itu." jawab Nesya dengan kedua matanya yang masih melihat kepergian pria idolanya itu.

"Apakah mereka saling kenal?"

"Tidak mungkin. Balqis adalah wanita yang sangat tertutup. Jika kita semua duduk di tribun untuk melihat permainan basket kak Fatih, maka Balqis akan berada di dalam kamar dengan buku-bukunya." jelas Nesya yang sangat tahu tentang Balqis. Karena ketiganya memang satu kamar.

"Alasan kamu kan yang bilang kyai Husain manggil aku!"

"Enggak! Dia memang panggil kamu." jawab Fatih semakin membuat Balqis bertanya. Di duga bohong ternyata jujur, karena langkah mereka menuju ruang kyai Husain.

"Assalamualaikum..." salam Fatih dan di jawab oleh Kyai Husain dan seorang pria paru baya yang duduk di seberang kyai Husain.

"Hallo Bil..." sapa Pranadipa ketika melihat sosok wanita yang berbalut mukenah berwarna peach itu, masuk.

"Hallo Om." beberapa kali bertemu, Pranadipa dan Balqis memang sudah saling kenal.

"Kyai panggil saya?" tanya Balqis untuk memeriksa bahwa Fatih benar dengan omongannya.

"Benar Balqis. Hari ini kamu di izinkan untuk pulang." ucap Kyai Husain membuat Balqis semakin kaget. Sangat sulit untuk mendapatkan izin keluar pondok jika tidak dengan alasan penting.

"Pulang?" tanya Balqis mengulang kata Kyai Husain.

"Benar, Nak. Papa kamu mengetahui bahwa aku akan menjemput Fatih pulang. Dia memintamu juga untuk pulang karena sesuatu hal."

"Apa itu, Om?" tanya Balqis dengan rasa penasarannya yang dalam.

"Dia akan memberitahumu ketika sampai di rumah." Jawab Pranadipa. Pria paru baya dan asistennya berangkat dari Jakarta ke Pondok Pesantren Al Faruq pada jam 12 malam. Dia juga mengikuti sholat subuh berjamaah di masjid pondok. Pranadipa memilih waktu perjalanan malam untuk menghindari kemacetan.

"Izin ananda tiga hari yah. Setelah itu ananda kembali lagi untuk mondok."

"Tiga hari kyai?" Balqis tambah heran dengan kata tiga hari yang dalam pikirannya tiga hari itu adalah izin yang sangat lama.

'mau ngapain tiga hari? Papa rencanain apa sih?' batin Balqis dengan raut wajah yang kusut membuat Pranadipa tersenyum dengan segala rahasia yang di rencanakan.

1
Ayu
hahaaa astaghfirullah Fatiih , berani bener ngasih bukti
Ayu
ayoh siapa itu , Nesya sama andien kah ..
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
ErNawati
lanjutttt
Putra Tambe
lanjut thor makin semangat aku baca nya🤩
Putra Tambe
cerita nya baguus aku suka
Putra Tambe
masya Allah, aku ikutan nangis saking bapernya😭😭😭
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Putra Tambe
terharu bangat semoga aja bisa berubah itu anak.......
Putra Tambe
Assalamu'alaikum thor aku coba hadir yach...
Ayu
Bagus Thor saya tunggu up berikutnya, semangat selalu
Ayu
hehehe ada ada aja ceritanya , lanjut kakak
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya
Aldebarand 98
Lumayan
Ayu
Masya Allah, nangis aku bacanya disini . kenapa taubatnya Fatih harus dibayar dengan mahal /Sob/
Ayu
sampai di bab 15 saya tidak bosan meneruskan baca novel ini , Semangat berkarya pokoknya /Rose/
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Evanscape
Cerita yang sangat bagus, jangan sampai dilewatkan. menarik banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!