harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 17
Laura duduk sendirian di ruang OSIS menunggu Angga kembali dari kantin. Baik sekali memang suaminya, demi kenyamanan istri rela membelikan makanan di kantin dan membawakan kesini, membiarkan Laura cukup menunggu saja.
" gw yakin, kalo cewek lain di posisi gw pasti lansung jatuh cinta sama Angga" gumam Laura.
Tapi sayangnya Laura bukan mereka yang mudah jatuh cinta pada seseorang. Selama dia hidup saja dia belum pernah jatuh cinta. Bagaimana rasanya jatuh cinta? Laura tidak tahu.
Biasanya, anak anak yang sedang masa pubertas akan kecentilan dan menyukai lawan jenisnya. Tapi Laura tidak.
" jangan jangan gw nggak normal lagi" ujarnya panik.
" kenapa?" tanya Angga yang baru saja tiba .
terlalu fokus melamun Laura sampai tidak sadar jika Angga sudah kembali.
" nggak papa" jawabnya.
Masa iya Laura harus mengatakan pada Angga jika dirinya meragukan dirinya sendiri. Apa dia normal apa tidak.
tiba tiba Laura jadi takut jika dia benar benar tidak normal. apa lagi sedari kecil dia tidak ingin menikah. Impian menikah itu tidak ada di dalam dirinya. Bagaimana ini woii?
Laura menatap angga yang sedang membuka bungkus batagor. Ya, Laura meminta untuk di belikan batagor, sedangkan untuk angga sendiri dia membeli nasgor.
" ngga, buat gw jatuh cinta sama Lo dong" ujar Laura tiba tiba.
Angga menatap Laura heran, alisnya di naikan " maksud Lo gimana?"
" gini...."
Laura sedikit ragu untuk mengatakannya pada Angga, tapi cuma Angga yang bisa membantunya. Masa dia meminta bantuan pada Luhan? Kalo dia beneran jatuh cinta pada Luhan kan repot.
" gw... belum pernah jatuh cinta sebelumnya" ujar Laura " jadi gw pengen tahu gimana rasanya jatuh cinta, Lo bisa bantuin gw kan?" tanyanya penuh harap
Sebenarnya dia bukan penasaran gimana rasanya jatuh cinta, tapi dia ingin tahu apa dia normal apa tidak.
" Lo serius?" tanya Angga.
masa iya Laura tidak pernah jatuh cinta? anak SD saja sudah banyak yang berpacaran karena cinta monyet. dan Laura tidak pernah jatuh cinta? Lucu sekali.
Angga saja pernah jatuh cinta pada seorang gadis saat dia SD, namun karena waktu itu dia masih terlalu kecil dan tidak berani mengatakan perasaannya, jadilah dia mencintai dalam diam. tapi itu hanya cinta cintaan anak SD.
Pas SMP Angga juga pernah suka sama teman sekelasnya, tapi yaa, saat itu dia sudah belajar agama dan dalam agama di larang pacaran. Karna itu dia tidak mengatakan apa yang dia rasakan pada gadis itu.
" serius lah, jadi Lo bantuin gw ya?"
" makan dulu" ujar Angga menggeser cup berisi batagor kedepan Laura.
" jawab dulu"
" iyaa, tapi makan dulu"
Laura cemberut, tapi dia tetap menurut dan memakan batagornya. Sedangkan angga memakan nasgornya.
" mau nasgor?" tawar Angga.
Laura mengangguk lalu membuka mulutnya mengodekan agar Angga menyuapinya.
wah! Angga jadi gugup jantungnya berdetak tidak karuan. Dia mengambil sesendok nasgor lalu menyuapi Laura dengan agak gemetaran. Nggak pernah dia sebelumnya seperti ini dengan lawan jenis.
Laura malah kelihatan Santai, tidak ada yang mengganggunya sama sekali. dari sini saja Angga sudah tahu jika Laura mungkin sering di suapin oleh orang lain, dan tentunya orang itu Luhan.
Setelah menghabiskan batagornya, Laura meminum air Aqua yang sudah di bukakan oleh Angga.
" udah selesai, cepat jawab. lo mau nggak?"
" gw belum selesai " ujar Angga.
Laura menghela nafas, dia terpaksa menunggu Angga menghabiskan nasgornya. Begitu Angga selesai makan Laura lansung kembali bertanya.
" gimana?"
" nggak sabaran banget " ujar Angga. dia merasa gemes dengan Laura.
" gini, kita udah nikah satu bulan Ra, jadi mau Lo jatuh cinta ke gw atau nggak nya itu Lo tetap harus stay di sisi gw" ujar Angga.
Yang di di tanyain apa yang di Jawab. Binggung Laura ni, apa kaitannya dengan pertanyaan tadi? Soal itu juga Laura tahu.
" gw tahu, karena itu gw nggak minta tolong sama Luhan" ujar Laura " jadi Lo mau bantuin gw buat jatuh cinta sama Lo atau gw harus minta tolong sama lu_"
"oke!" potong Angga dengan cepat" gw bakal bantuin Lo, tapi tipe cowok Lo kek gimana?"
" Lo jadi diri Lo sendiri aja, gw mau jatuh cinta sama Lo yang asli, bukan Lo yang jadi orang lain"
Kalo Laura menyebutkan tipe idealnya, Laura yakin, Angga Lansung menyerang. lagian Laura ingin Angga menggunakan caranya sendiri, bukan malah memaksakan dirinya untuk jadi orang lain.
" oke, mulai sekarang gw bebas ngapain aja buat bikin Lo jatuh cinta kan? "
" iyaa" jawab Laura tanpa ragu.
•\=\=\=\=\=\=•
Acara sudah selesai. siswa siswi sudah pada pulang, kecuali anggota OSIS dan juga guru guru. Mereka harus membereskan semua ini. Apa kata Laura, OSIS itu hanya jadi babu sekolah. Heran! Ko mau maunya mereka jadi OSIS.
Laura tidak pulang, dia di mintai untuk menunggu Angga agar mereka pulang bersama. Jadi yaa, Laura duduk sendirian di pinggir lapangan indoor sambil melihat Angga dan yang lain gotong royong.
Sangat lama Laura menunggu, hingga Angga selesai. setelah mencuci tangan di toilet, Angga baru menghampiri Laura.
" ayo pulang" ajaknya.
" lama banget" keluh Laura lalu berdiri dari duduknya.
" kan banyak yang harus di bereskan" ujar Angga.
mereka berjalan beriringan menuju parkiran. Angga ingin mengandeng tangan Laura, tapi dia ragu dan gugup. belum gandengan saja jantungnya sudah berdebar tak karuan.
Set!
akhirnya Angga berhasil, dia menggandeng tangan Laura. Jangan tanyakan keadaan jantungnya saat ini, yang jelas seperti ingin keluar dari tempatnya.
Sedangkan Laura? Dia tidak terganggu sedikit pun. Dia tampak santai saja, tidak ada yang istimewa dari tindakan Angga ini.
" hubungan persahabatan Lo sama Luhan sudah sejauh mana?" tanya Angga.
" sangat jauh, mulai dari SD sampai sekarang, semoga aja sampai tua" ujarnya.
panas woi! hati Angga memanas. banyak adegan romantis yang terlintas di benaknya. Seperti gandengan tangan, suapan, boncengan motor dengan Laura yang memeluk Luhan dari belakang atau lebih dari itu. contohnya seperti cium pipi? Banyak orang yang menganggap itu hal biasa di lakukan pada sahabat kan? Meskipun lawan jenis.
mereka tiba di parkiran, Angga memakaikan helm untuk Laura terlebih dahulu, Setelah itu baru memakai helm nya sendiri.