Tahun 4025, dunia hancur akibat ledakan laboratorium ilegal yang menyebarkan virus zombie. 5 tahun berjuang, Lin Zirong mempunyai kekuatan istimewa yaitu tumbuhan dan es dengan level 10, serta ruang angkasa istimewa.
Sayangnya Lin Zirong dikhianati oleh teman dan kekasihnya, ia dijadikan objek penelitian oleh ilmuwan dan pejabat rakus yang haus akan kekuatan luar biasanya.
Dalam keputusasaan dan amarah, ia menggunakan sisa kekuatannya untuk meledakkan laboratorium tersebut, menghancurkan semua orang di dalamnya. Dengan senyuman mengejek terakhir, ia menatap temannya yang panik sebelum segalanya berakhir dalam ledakan besar.
Namun, bukannya mati, Lin Zirong terbangun di tubuh seorang wanita muda, Yu Yuning, yang meninggal dikamar pernikahan, akibat diracun tepat setelah melakukan proses sakral pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kilasan Masa Lalu Dan Masa Depan
Pagi itu, mentari pagi menembus jendela kayu ukiran di kamar pengantin. Tirai merah yang menghiasi tempat tidur masih tergantung rapi, menciptakan nuansa hangat namun sedikit membebani.
Shen Wei membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa sedikit lelah, tetapi ada kepuasan aneh yang menggelayuti pikirannya. Ia menoleh ke samping, melihat sosok istrinya yang masih terlelap di pelukannya. Kulit putih pucat wanita itu terlihat bersinar di bawah cahaya mentari yang lembut, sementara rambut hitam panjangnya terurai di atas bantal. Hanya selimut merah yang menutupi tubuh polosnya.
Shen Wei tersenyum kecil. Seorang gadis yang tampak tak berdaya seperti ini bisa membuatku kehilangan kendali semalam.
Namun, senyumnya memudar perlahan saat ia mengingat peristiwa semalam. Wajahnya menjadi dingin, matanya yang tajam menyipit, memikirkan bagaimana racun gairah itu bisa berada di kamar pengantin mereka. Ia mencurigai ada intrik di balik semua ini.
Dengan hati-hati, ia mengangkat lengannya yang melingkari tubuh istrinya, mencoba untuk tidak membangunkannya. Setelah mengenakan pakaian dalam tradisionalnya yang berwarna putih, ia melangkah keluar kamar.
"Xukai," panggil Shen Wei kepada pengawal pribadinya yang setia, yang berdiri di depan pintu.
"Jendral." Xukai membungkuk dalam.
"Siapkan air hangat dan pakaian untukku. Aku akan segera pergi ke istana setelah ini," ucap Shen Wei singkat.
Xukai mengangguk, segera memerintahkan pelayan untuk menyiapkan keperluan sang jenderal. Beberapa saat kemudian, Shen Wei telah rapi mengenakan jubah resminya, dengan rambut panjangnya diikat rapi ke atas.
"Xukai, kau di sini saja, tak perlu ikut aku. tolong jaga kediaman ini, istri dan keluarga ku. beritahu pelayan wanita, Jika ia bangun, siapkan air hangat dan makanan untuknya," ucap Shen Wei sambil berjalan menuju pintu.
Xukai menunduk patuh. "Baik, Jendral."
Namun, sebelum pergi, Shen Wei berhenti sejenak di ambang pintu, menoleh kembali ke tempat tidur. Mata tajamnya melunak sedikit saat melihat sosok wanita itu, yang masih terlelap dengan wajah polos.
Lin Zirong sekarang berganti nama Yu Yuning ya...
Setelah Shen Wei pergi, Yu Yuning perlahan membuka matanya.
Namun, ia tidak langsung bangun. Ia masih mencoba memahami situasinya. Cahaya mentari yang masuk melalui celah-celah jendela terasa hangat, tetapi pikirannya terasa dingin dan penuh keraguan.
Ini masih mimpi? Atau kenyataan?
Ia menatap sekeliling. Kamar besar dengan dekorasi mewah dan dominasi warna merah tampak sama seperti yang ia lihat semalam. Tirai-tirai, lilin merah, dan hiasan bunga menyiratkan kemeriahan pernikahan.
Yu Yuning mendesah panjang. Ia adalah wanita yang telah bertahan hidup di dunia yang dilanda kiamat zombie selama lima tahun. Bahaya adalah sesuatu yang ia rasakan bahkan dalam tidur sekalipun. Namun kini, ia terlempar ke dalam tubuh seorang wanita muda di dunia yang sepenuhnya asing.
Yu Yuning turun dari ranjang, dan memakai pakaian dalamnya, sebuah baju putih dan celana panjang yang hanya bisa di ikat agar tak melorot. Disini tak ada pakaian dalam seperti di dunia nya dulu.
Yu Yuning lalu duduk di tepi ranjang. Tiba-tiba, kilasan ingatan menyerbu benaknya. Wajah wanita lain, suasana rumah besar yang megah, suara jeritan seorang wanita, dan cemoohan yang menusuk hati.
"Apa ini...?" Yu Yuning memegangi kepalanya, mencoba memahami semua potongan ingatan itu.
Kilasan itu akhirnya terhubung seperti puzzle yang lengkap. Ia adalah Yu Yuning, seorang gadis berusia 17 tahun, anak dari selir seorang bangsawan, Yu Gong. Ibu kandungnya, Lu Na, adalah seorang gadis pedagang sederhana yang hidupnya hancur setelah bertemu dengan Yu Gong.
"Ibu kandungku diperkosa... lalu dipaksa menikah..." Yu Yuning bergumam, mencoba mencerna kisah tragis itu.
Ia melihat kehidupan Yu Yuning yang penuh penderitaan. Sang ibu selalu dihina dan disiksa oleh Nyonya Go, istri sah Yu Gong. Ayahnya tidak pernah membela mereka, memilih berpura-pura tidak tahu demi menjaga hubungan dengan keluarga Nyonya Go yang berpengaruh.
Ibunya, Lu Na, di tuduh meracuni Nyonya Go, lalu ia disiksa hingga mati.
Lalu, bagaimana dengan Yu Yuning? pikir Yu Yuning.
Kilasan berikutnya membuat dadanya sesak. Sejak kecil, Yu Yuning diperlakukan seperti budak oleh Nyonya Go dan anaknya, Yu Hani. Ia tidak pernah dianggap sebagai anggota keluarga, sering dipukul, dipermalukan, dan dilarang ikut dalam pesta keluarga.
Hari itu, kediaman keluarga Yu dihiasi dengan dekorasi merah meriah, tanda sebuah pernikahan agung. Lampion-lampion besar tergantung di sepanjang lorong, dan tamu-tamu keluarga terpandang datang membawa hadiah. Yu Hani berdiri di depan cermin besar di kamarnya, mengenakan gaun merah elegan yang telah dipersiapkan untuk malam itu. Matanya berbinar penuh semangat, membayangkan dirinya akan menjadi istri Jenderal Shen Wei, pria paling tampan dan berkuasa di negeri itu.
Namun, suasana mendadak tegang ketika pintu kamar Yu Hani didobrak dengan tergesa-gesa oleh seorang lelaki tua berwibawa. Dialah Tuan Go, ayah dari ibunya, Nyonya Go.
"Han'er!" Tuan Go memanggil cucunya dengan nada penuh desakan.
Yu Hani menoleh, bingung. "Kakek? Kenapa datang terburu-buru seperti ini? Bukankah seharusnya kau berada di tempat pesta?"
Tuan Go menarik napas dalam, lalu menatap langsung ke arah Yu Hani. "Han'er, kau harus membatalkan pernikahan ini. Jenderal Shen Wei akan dihukum oleh raja yang baru naik tahta. Raja takut kekuasaan Shen Wei yang besar akan mengancam tahtanya."
Yu Hani tercengang, matanya melebar karena syok. "Apa?! Tidak mungkin! Shen Wei adalah pelindung negeri ini! Bagaimana mungkin raja menghukumnya?"
"Itulah kenyataannya," tegas Tuan Go. "Jika kau menikah dengannya, kau juga akan terseret dalam hukuman itu. Aku tidak akan membiarkan cucuku mati begitu saja."
Yu Hani mulai panik, dadanya berdebar keras. "Tapi... aku tidak bisa mundur sekarang. Semua orang tahu aku yang akan menikah dengannya!"
Tuan Go menggeleng tegas. "Tidak ada seorang pun di keluarga Shen yang tahu nama pengantin wanitanya. Kita masih bisa menggantimu."
Seolah mendapat ide cemerlang, Yu Hani segera menoleh ke arah ibunya, Nyonya Go. "Ibu, bagaimana kalau kita menggantikan aku dengan Yu Yuning? Lagipula, dia tidak berguna. Bukankah lebih baik dia yang menikah dan menanggung semua ini?"
Nyonya Go awalnya tertegun, namun kemudian tersenyum dingin. "Ide yang bagus, Han'er. Yu Yuning memang hanya beban bagi kita. Biarkan dia yang menderita."
Tuan Go tampak ragu, tapi akhirnya mengangguk setelah dipaksa oleh kedua wanita itu. "Baiklah, kita tidak punya banyak waktu. Segera bawa Yu Yuning dan siapkan dia."
Gadis malang itu sedang berada di kamarnya, menyulam, ketika dua pelayan menyeretnya ke ruang tengah.
"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku!" teriak Yu Yuning.
Di ruang tengah, Yu Yuning dihadapkan pada Nyonya Go dan Yu Hani. "Mulai sekarang, kau akan menggantikan Hani menikah dengan Jenderal Shen Wei," ucap Nyonya Go dingin.
"Apa? Tidak mungkin!" Yu Yuning mencoba melawan, tetapi pelayan menahannya dengan keras.
Yu Hani mendekat, menyeringai. "Kau seharusnya merasa terhormat. Aku memberimu kesempatan untuk menjadi istri seorang jenderal."
Yu Yuning menatap mereka dengan marah. "Kalian tidak bisa memaksaku!"
"Tidak ada pilihan, Yuning," potong Nyonya Go tajam. "Ini untuk kebaikan keluarga."
Dengan kasar, mereka mengenakan pakaian pengantin pada Yu Yuning dan menunggu Jendral Shen Wei tiba untuk dibawa ke kediaman Jenderal.
Tak berselang lama, Jendral Shen Wei telah tiba untuk menjemput pengantin, kemudian melakukan proses seperti seharusnya.
Di kediaman Shen Wei, upacara pernikahan berlangsung dengan lancar. Jenderal Shen Wei, dengan ekspresi dinginnya, tidak banyak berbicara. Dia hanya menjalani prosesi seperti yang diminta. Setelah selesai, Yu Yuning, yang tertutup oleh kerudung merah, dibawa ke kamar pengantin.
Ruangan itu dipenuhi dengan dekorasi merah, tirai merah, lilin merah, bahkan tempat tidur yang dipenuhi kelopak bunga mawar merah. Tetapi suasana hati Yu Yuning sangat jauh dari bahagia. Ia tahu bahwa ini semua adalah jebakan.
Sedangkan Jendral sedang di menerima tamu. Jenderal Shen Wei, yang terkenal karena wibawa dan ketampanannya, duduk di aula utama dengan wajah tanpa ekspresi, mengenakan pakaian pengantin merah yang mencolok.
Setelah ritual pernikahan selesai, Yu Hani menyelinap ke kamar pengantin dengan membawa nampan minuman. Di atas nampan itu, terdapat dua cangkir teh yang salah satunya sudah dicampur racun.
Beberapa saat kemudian, pintu kamar terbuka pelan. Yu Hani masuk dengan senyum licik di wajahnya. Ia membawa nampan kecil berisi dua cangkir teh.
"Adik Yuning," katanya dengan nada manis yang penuh kepalsuan. "Ini teh untukmu. Minumlah sebelum kau bertemu suamimu."
Yu Yuning memandang Yu Hani dengan curiga. "Kenapa kau yang membawakannya? Bukankah seharusnya pelayan yang melakukan ini?"
Yu Hani tertawa kecil. "Jangan bodoh, adikku. Hari ini adalah hari istimewamu. Tentu aku ingin melayanimu secara pribadi."
Meski merasa ada yang aneh, Yu Yuning tidak punya pilihan. Ia mengambil cangkir itu dan meminumnya. Rasanya sedikit pahit, namun ia tidak memikirkannya terlalu jauh.
“Selamat tinggal, Yu Yuning,” bisik Yu Hani sebelum meninggalkan kamar dengan senyuman penuh kemenangan. Dan meletakkan aroma terapi yang baru ia nyalakan. Pengharum itu mengandung racun gairah dosis tinggi.
Yu Yuning mulai merasa tubuhnya melemah. Matanya terasa berat, dan napasnya semakin pendek. Ia jatuh ke ranjang, mencoba memanggil bantuan, namun tidak ada yang mendengar.
Sementara itu, aroma terapi yang mengandung racun gairah mulai memenuhi ruangan. Shen Wei, yang baru saja masuk ke kamar, segera merasakan efeknya. Wajahnya memerah, dan tubuhnya terasa panas.
"Ini... apa yang terjadi?" gumam Shen Wei dengan suara serak. Matanya beralih ke arah Yu Yuning yang tergeletak di lantai. Ia segera mendekat, namun langkahnya terhenti ketika melihat wajah Yu Yuning.
"Kau... istri yang penuh tipu daya," bisiknya dingin. Namun, racun gairah yang mengalir dalam tubuhnya membuatnya sulit berpikir jernih.
Setelah kilasan itu berhenti. Yu Yuning menyimpulkan dan berkata, “Jadi, aku adalah pengantin pengganti saudara tiriku, Yu Hani. Ia takut mati, jadi ia menyeretku ke dalam pernikahan ini. Ia bahkan meracuniku untuk memastikan aku tidak menjadi penghalang baginya. Jadi, inilah akhirnya. Bahkan dalam kehidupan ini, aku tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Ayahku di kehidupan ini sama brengseknya dengan ayahku di kehidupan pertama. Begitupun keluarganya.”
Namun, kilasan itu tidak berhenti di situ. Ia melihat masa depan Jenderal Shen Wei dan keluarganya. Setelah pernikahan, Shen Wei dipanggil ke istana oleh raja baru. Raja, yang merasa terancam oleh kekuatan dan pengaruh Shen Wei, menjebaknya dengan tuduhan palsu. Shen Wei disiksa, reputasinya dihancurkan, dan tubuhnya dilumpuhkan. Keluarga Shen yang pernah berjasa bagi kerajaan dihancurkan, kekayaan mereka disita, dan mereka dipenjara.
Yu Yuning juga melihat dirinya sendiri dalam masa depan itu. Ia diperlakukan dengan buruk oleh keluarga Shen yang menyalahkan pernikahan ini atas kehancuran mereka. Dalam perjalanan menuju pengasingan, Yu Yuning meninggal karena kelelahan dan perlakuan kasar. Tidak lama setelah itu, Shen Wei, yang sakit parah, juga menghembuskan napas terakhirnya.
𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙤𝙥𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙪𝙚 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙜𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙣𝙩𝙪𝙠 /Smile/
semangat ya
x bosan.
Terhibur
Terima kasih kak, terus bersemangat yer..
makasih update nya 🙏🙏