NovelToon NovelToon
Membawa Benih Pria Beristri

Membawa Benih Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

"Ini surat pengunduran diri saya tuan." Laura menyodorkan sebuah amplop pada atasanya. "Kenapa Laura? Apa yang harus saya katakan jika tuan Jimmy datang?" Ucap kepala bagian yang menerima surat pengunduran diri dari Laura. wanita bernama Laura itu tersenyum, "Tidak perlu jelaskan apapun Tuan, di dalam surat itu sudah ada penjelasan kenapa saya resign." Setelah dua tahun lebih bekerja di perusahaan besar, dengan terpaksa Laura chow mengundurkan diri karena suatu hal yang tidak memungkinkan dirinya harus bertahan. Lalu bagaimana dengan atasanya yang bernama Jimmy itu saat tahu sekertaris yang selama ini dia andalkan tiba-tiba resign?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sindrom couvade

Jimmy memilih pulang dan melakukan perawatan di rumah, ia tidak betah di rumah sakit. meskipun kondisinya masih lemah. Jimmy sama sekali tidak bisa melakukan apapun, bahkan pergelangan tangannya selalu infus untuk memasukkan nutrisi kedalam tubuhnya melalui selang infus.

Helena masuk kedalam kamar putranya, sambil membawakan buah, siapa tahu Jimmy bisa memakannya.

"Jimmy," Helena duduk disisi ranjang, menatap putranya yang memejamkan matanya sambil bersandar.

Jimmy membuka matanya, jika bisa ia memilih untuk bekerja tanpa henti dari pada harus merasakan sakit yang tidak tahu jenis penyakitnya bahkan tidak ada obat yang bisa membuatnya membaik.

"Ibu," Suara Jimmy begitu lemah.

Helena tersenyum dan mengusap bahu putranya. "Ibu bawakan buah," katanya sambil menyodorkan buah anggur kesukaan Jimmy.

Jimmy menggeleng, tubuhnya terasa lemas, ia ingin makan tapi saat makanan itu masuk pasti akan ia muntahkan kembali, dan rasanya sangat tidak enak.

Helena menghela napas, pandangannya tertuju pada pintu saat suaminya datang.

"James," Helena tersenyum pada suaminya.

"Jimmy kamu mau mendengar bagaimana dulu ibu mu saat hamil dirimu." James duduk di kursi kecil disisi ranjang.

Jimmy hanya bisa menggeleng, entahlah dirinya hanya tidak nyaman dengan keadaanya sekarang, ada sesuatu yang menggelitik perasaanya ada sesuatu yang berkelebat di kepalanya. bukan Celine Istrinya melainkan Laura sang sekretaris, Jimmy merasakan rindu dengan wanita itu entah kenapa hanya saja perasaan aneh itu tiba-tiba muncul.

"Dulu saat ibumu hamil, dia mengalami morning sickness yang parah, mual dan muntah, tidak bisa memasukkan makanan apapun kedalam mulutnya yang ada dirinya terus muntah jika makan. dan seperti dirimu saat ini ibumu terbaring lemas di bantu selang infus, sungguh ibumu menjalani hari berat saat hamil kau dulu." Tutur James.

Jimmy mengerutkan keningnya, menatap sang ayah dengan tatapan bingung.

"Kenapa harus seperti itu, bukan berarti aku sedang mengalami morning sickness kan," katanya dengan nada pelan.

James menggeleng, "Dokter bertanya, apa istrimu sedang hamil dan kau yang mengalami sindrom couvade, yaitu kehamilan simpatik di mana sang suami yang mengalami gejala hamil, tapi bukanya itu tidak mungkin karena Celine tidak sedang hamil."

Deg

Jantung Jimmy berdebar cepat, 'Jimmy aku hamil' kata-kata Laura yang mengatakan hamil terbayang di kepalanya, tapi itu tidak mungkin terjadi.

"Jimmy sebenarnya ibu ingin memiliki cucu, umur ibu dan ayah mu sudah tua, apa kamu tidak berniat untuk memberikan kami cucu disaat usia kami semakin berkurang." Helena menatap putranya dengan sendu.

"Ibu aku-"

Suara Jimmy tercekat, bagaimana caranya menyampaikan jika dirinya mandul dan tidak bisa memiliki anak.

"Jika Celine tidak mau hamil karena karirnya, aku sarankan untuk mu menikah lagi." Ucap James santai.

Jimmy yang tadinya menatap Ibunya kini beralih menatap James.

"Ayah, aku mencintai Celine." Gumam Jimmy, ada perasaan aneh saat dirinya mengatakan itu.

"Kamu jangan dibutakan oleh cinta Jimmy, jika dia mencintaimu maka dia akan membahagiakan mu dan keluarga mu, kalian bukan lagi sepasang muda, hidup masih terus berjalan sebagai penerus Ricardo seharusnya kau bisa berpikir lagi." James berdiri dan meninggalkan Jimmy berserta Istrinya.

Tatapan Jimmy mengarah pada Ibunya.

"Ayah mu benar, meskipun ibu tidak menyukai perselingkuhan dan sebagainya, tapi sebagai putra pertama Ricardo kamu harus memikirkan keturunan yang akan menggantikan mu nanti."

"Tapi Bu aku tidak bisa-"

"Kau bisa jika kau mau," Helena motong ucapan Jimmy, "bicara dengan Celine, jika dia kekeh tidak mau, sebaiknya kau pikirkan ucapan ayah mu."

Helena meninggalkan Jimmy sendiri dengan pikiranya, bagaimana bisa ia punya anak jika saja dirinya memiliki masalah reproduksi pada kelaminnya.

"Bagaimana mungkin," Jimmy terkekeh getir.

*

*

Laura duduk di kursi kerjanya, sesekali membantu Amalia saat ramai pembeli, sejak buka toko bunga Laura cukup ramai dan lumayan cepat mendapat pembeli.

Bahkan Laura juga sedang membuat beberapa pesanan untuk sebuah acara, dan Laura harus menambah pekerja tambahan.

"Amalia, ini alamat yang harus di antar." Laura yang mulai sedikit fasih menggunakan bahasa Indonesia.

"Oke, aku akan pergi mbak." Katanya sambil mengambil alamat yang Laura berikan.

"Lia, kalau pulang tolong belikan em, apa makanan yang kamu beli kemarin?" Tanyanya yang tidak tahu makanan apa yang di beli Amalia kemarin, hanya saja Laura merasa enak dan sekarang ingin.

"Martabak spesial mbak," Jawabnya, "Mbak mua dibelikan?"

Laura mengagguk, "Ah, sepertinya Mbak sedang ngidam, pengen martabak." Amalia tersenyum sambil melirik perut Laura yang sudah terlihat menonjol.

Laura tersenyum sambil mengusap perutnya, "Mungkin, tolong belikan ya."

Dengan semangat Amalia mengangguk, "Siaapp!"

Setelah Amalia pergilah Laura mengecek stok bunga di toko, wanita hamil itu tidak kesulitan mejalani harinya meskipun dalam keadaan hamil, Laura pun rajin kontrol kerumah sakit demi menjaga kesehatan bayinya.

"Nona saya ingin mencari bunga,"

Saat mengecek bunga dan membelakangi jalan, Laura berbalik karena mendengar suara seseorang.

Laura melihat seorang pria yang menggunakan kacamata hitam dan setelah jas yang rapi.

"T-tuan E-emir,"

Suara Laura tercekat, matanya menatap sosok pria yang berdiri di depannya.

Emir membuka kacamatanya dan tersenyum, "Haii, kita bertemu." Katanya dengan santai.

Laura yang masih terkejut belum bisa menguasai dirinya, tiba-tiba perasaan takut menyelimutinya membuat Laura mengintip kebelakang Emir demi memastikan sesuatu.

"Aku sendiri, kamu cari siapa?" Tanyanya yang membuat Laura langsung merasa lega, dan Emir bisa melihat dari ekspresi wajah Laura.

"Tidak mencari siapa-siapa tuan Emir," katanya dengan wajah biasa mungkin, meskipun jantungnya berdebar kencang.

"Aku sedang melakukan perjalanan bisnis, saat melewati jalan ini aku tidak sengaja melihat mu tadi, aku pikir mataku salah mengenalimu karena rasanya tidak mungkin, tapi aku saat rasa penasaran ku membawa kesini, ternyata itu benar kau Laura."

Emir yang sebenarnya tidak sengaja justru menemukan mantan sekretaris atasanya berada di negara yang tidak dia sangka.

Laura hanya menunduk, sedangkan Emir memerhatikan keadaan Laura yang menurutnya aneh, membuat pikiranya berkelana dan menjadi rasa penasaran.

"Laura apa kau hamil?"

Laura mengangkat wajahnya untuk menatap Emir yang menatapnya penuh selidik.

"Hm, aku sudah menikah dan sekarang aku hamil." Katanya berbohong jika dirinya sudah menikah.

Karena saat menuduk tadi Laura berpikir cepat untuk mencari jawaban jika Emir mempertanyakan hal ini, melihat perutnya yang menonjol tidak mungkin Emir akan diam saja, dan ternyata benar.

"Menikah? Kau keluar dari perusahaan karena menikah? Apa suami mu kebangsaan Indonesia?" Tanyanya lagi yang masih di hantui rasa penasaran.

"Ya, dia kebangsaan Indonesia, maka dari itu aku berhenti bekerja dan ikut dengannya tinggal di sini.

"Kamu harus percaya Emir, aku tidak ingin pertemuan kita menjadi masalah, dan mungkin akan membuat Jimmy mengetahuinya,"

*

*

Bantu berikan rating bintang 5 ya sayang 😘😘😘

1
Widaandriani27@gmail.com Gmail.com
Luar biasa
Erlinda
bertele tele cerita nya sibuk dgn nafsu aja
Erlinda
ternyata di otak Jimmy hanya nafsu aja dan jujur Thor aq kurang suka dgn karakter Laura yg terkesan murahan ga punya harga diri
Erlinda
kenapa si Laura nya disini dibikin bodoh ya Thor .padahal dia seorang sekretaris hebat .
Erlinda
ternyata disini Celine nya jauh lebih pintar dari sang CEO ..
Adila Ahmad
bgus
Gintania nia
bagus
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Siti Aminah
dr awal baca banyak tipo ny thor...padahal ceritany bagus dn seru
ALNAZTRA ILMU
hahahaha..suami sendiri yg gatal donk
ALNAZTRA ILMU
perbuatannya salah..tapi mSih boleh berfikir untuk tidak jadi pelakor .
Siti Aminah
ooohhh....ternyata yg mandul cellin toh...
Siti Aminah
Jimmi kena ripu daya ny cellin...
Siti Aminah
tuh kaan...Laura bisa hamil...
Siti Aminah
sepertinya seru thor
Siti Aminah
gk munhkin Jimmi mandul. pasti istrinya yg merekayasa
Siti Aminah
walaupun kau salah Laura...tp aku salut dgn pemikiran mu
Siti Aminah
baru nyimsk thor
Muna Junaidi
Judulnya apa
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!