Nicolas Raymond atau kerap disapa sebagai Niko, pria tampan yang sangat di incar oleh banyak kalangan gadis remaja.
Pria ini tertarik dengan seorang gadis pendiam yang berprestasi di sekolah nya. Yah, gadis itu bernama Helena Lavender...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Honeymoon
Niko mengusap wajah nya frustasi. Bagaimana tidak? Alfred menyuruh nya untuk berkencan dengan Viona. Sedangkan ia baru saja menikmati waktunya dengan Helen.
Niko keluar dari toilet menghampiri Helen yang tengah menikmati makanan nya.
"Belum selesai?" Tanya Niko
Helen mengerutkan dahi nya mendengar pertanyaan Niko yang terdengar terburu-buru.
"Emang kenapa?"
"Aku ada urusan mendadak," ucap Niko
"Kalau gitu ayo pulang, aku dah selesai,"
"Gak papa?" Tanya Niko merasa tidak enak karena nya, Helen harus terburu-buru menghabiskan makanan nya.
"Iya gak papa"
Setelah membayar makanan, keduanya segera meninggalkan cafe.
▪️▪️▪️
Helen turun dari motor dan melepaskan helm nya.
"Kalau gitu aku pergi dulu ya," pamit Niko
Helen mengangguk dan melambaikan tangan nya saat motor Niko telah meninggal kan halaman rumah nya.
Helen masuk ke dalam rumah dan kebingungan saat melihat kedua orang tuanya yang tampak terburu-buru.
"Mamah sama papa kok kayak buru-buru?" Tanya Helen.
"Akhirnya kamu pulang sayang, papah baru aja mau telpon kamu," ucap Kevin.
"Emang ada apa pah?"
Kevin dan Tasya saling pandang, Tasya tersenyum malu-malu.
"Papah dan mamah bakalan pergi honeymoon," jawab Kevin.
Helen terkejut mendengar penuturan ayahnya.
"Buat apa?" Tanya Helen dengan polos.
Kevin menyentil dahi Helen pelan.
"Buatin kamu adek," jawab Kevin santai yang membuat Tasya memandang tajam kearah suami nya.
"Ooh," Helen mengangguk-anggukan kepala nya paham, seolah-olah yang di katakan ayahnya adalah yang biasa dia dengar.
"Cie,mamah bakal hamil dong!" Seru Helen antusias.
Tasya menatap Helen dengan tatapan melotot, yang justru membuat Helen semakin menjadi-jadi menggoda ibunya.
"Hah udah lah mas, ayok kita berangkat,"
Kevin mengangguk dan mengangkat koper nya.
"Papah sama mamah berapa lama di sana?" Tanya Helen
"Dua Minggu, dan selama itu kamu bakal sendiri disini. Atau kamu mau papah anterin ke rumah Tante kamu?" Tawar Kevin.
"Enggak usah pah, aku mendingan disini aja," tolak Helen
Kevin mengangguk dan menyerahkan sebuah amplop kepada Helen. Helen mengerutkan dahinya namun tetap menerima amplop tersebut.
"Buat uang jajan kamu selama papah dan mamah pergi," ucap Kevin memberi tahu sebelum Helen bertanya.
Helen menganggukkan kepala nya.
kevin merentangkan kedua tangan nya tanda agar Helen memeluk nya, di ikuti oleh Tasya.
"Helen bakalan kangen sama mamah dan papah," Helen meneteskan air mata nya.
Kevin mengusap air mata Helen.
"Anak papah gak boleh nangis," ucap Kevin dengan nada mengejek.
"Ish nyebelin, aku kan sedih karena papah dan mamah gak disini sementara waktu,"
"Gak usah sedih, doain aja papah dan mamah selamat sampai tujuan oke?" Ucap Tasya mengelus puncak kepala Helen.
Helen mengangguk.
"Ya udah, kalau gitu papah dan mamah pergi dulu ya?"
"Iya mah,"
Supir yang telah di sewa pun tiba di halaman rumah, Helen mengantar kedua orang tuanya menuju mobil.
"Jaga diri baik-baik ya sayang, tenang aja kami perginya gak lama kok," ucap Tasya menenangkan.
"Pokoknya aku gak mau tau, mamah sama papah harus pulang cepat!" Ucap Helen merajuk.
"Iya sayang," ucap Tasya.
"Sayang, semua barang udah aku masukin di bagasi," ucap Kevin.
Tasya mengangguk dan menatap Helen tersenyum.
"Mamah sama papah pergi dulu ya?"
Helen mengangguk tidak rela. Ia melambaikan tangan nya saat mobil yang dinaiki kedua orang tuanya perlahan menghilang dari pandangan nya.
