NovelToon NovelToon
Penjahat As A Sister

Penjahat As A Sister

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cerai / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyesalan Suami
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Blesssel

Pantas saja dia sudah merasa curiga pada sampul buku itu yang tidak biasa. Alih-alih sekedar buku cerita biasa, ternyata itu adalah buku kehidupan terbuka dari masa depan beberapa orang, termasuk Victoria Hain. Sebuah tokoh dengan nama yang sama dengannya.
Sebuah tokoh yang kini dihidupi oleh jiwanya.

“Astaga, jadi aku adalah kakaknya antagonis?”
Adalah informasi paling dasar dalam cerita ini.

Alih-alih sebagai pemeran utama, Victoria Feyar berakhir menjadi kakak dari antagonis perempuan bernama Victoria Hain, yang akan mati depresi karena sikap dingin suaminya.

“Baiklah, mari kita ceraikan Kakak protagonis pria sebelum terlambat.” Adalah rencana Victoria, demi melindungi dirinya dan adik pemilik tubuh dari dua Kakak beradik pencabut nyawa.

Untungnya ini berhasil, meski bertahun kemudian Victoria dibuat kesal, karena mereka tidak sengaja kembali terlibat dalam situasi utama pada konflik cerita itu dimulai.

“Kakak Ipar, mohon bantu kami....”
-
“Dalam mimpimu.” -- Victoria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blesssel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Sean yang sudah melihat pergerakan tiba-tiba para pengawal dari luar langsung merasa was-was, jadi instingnya lah yang menuntun dia tepat waktu.

Semua orang di lobi masih dalam mode terkejut melihat kejadian yang sangat cepat itu, tapi Victoria yang terjalar kesenangan akibat kemampuan Sean, dengan tenang mengambil ponselnya. Kali ini dia menghubungi pemilik gedung, di depan mata para karyawannya.

“Terimakasih untuk sambutan meriahnya di lobi. Bersiaplah untuk pembayaran anak anjing ku dengan mahal, … kau tau harga untuk menolong orang lain dari cedera bukan?”

Di meja kerjanya, Raphael kebingungan dengan ponsel yang dimatikan secara sepihak. Tapi berdasarkan perkataan Victoria, dia merasa sesuatu telah terjadi di Lobi.

Tanpa basa-basi Raphael segera beranjak keluar meninggalkan pengacaranya tanpa kata. Hal pertama yang dia lakukan, adalah mempertanyakan Elena.

“Sekretaris! Apa tidak tamu yang datang saat ini?”

Deg. Alarm peringatan berbunyi di kepala Elena, membuatnya gugup sekarang.

Astaga, apa wanita itu benar datang disuruh pak Raphael? Panik Elena di hatinya.

Tapi begitu Elena masih mencoba tenang. “Maaf Pak, tapi tidak ada janji dalam jadwal anda.”

Raphael yang mendengar ini, menatap tajam Elena.

“Kamu tahu saya tidak sedang membicarakan jadwal.”

“Pak, Pak Raphael!” Elena segera berlari mengejar, manakala Raphael langsung beranjak. Tapi begitu dia tidak bisa melakukan apapun, ketika Raphael memasuki lift pribadinya.

Membayangkan wajah dingin Raphael, Elena cepat-cepat turun melalui lift lain. Firasatnya tidak mungkin salah, sesuatu yang buruk khusus untuknya telah terjadi.

Sementara dibawah, para pengawal masih mencoba melawan Sean ketika Raphael akhirnya muncul.

**KLAP. KLAP. KLAP**. Suara tepuk tangan Victoria menyambut kedatangan Raphael.

“Terima kasih untuk sambutannya Tuan Hain. Entah bagaimana menjelaskan ketegangan ini, padahal aku datang memenuhi undanganmu, tapi diusir paksa karena tidak membuat janji terlebih dahulu, ckckkk ….”

Raphael belum menjawab, menatap semua orang di lobi yang menatap mereka sebagai pusat perhatian.

“Maaf Pak Presdir, kami sudah menghubungi sekretaris anda dan—”

“Wow, aku meminta untuk menghubungkan padamu langsung, tapi kalian malah menghubungi sekretaris? Bagus sekali,” tambah Victoria, menumpahkan minyak dalam api.

Elena yang melihat semua itu dari kejauhan, memaksa diri untuk tetap tenang. Menggigit bibirnya keras, dia memutuskan untuk kembali naik ke atas. Bukan tanpa alasan dia melakukan ini semua. Bahkan jika dia akan dimarahi, dia tidak rela di marahi di depan orang banyak. Apalagi kalau harus mendengar tentang pembeberan status Victoria yang sebenarnya.

Para karyawan disitu pun saling berbisik dengan situasi yang ada. Mempertanyakan siapa Victoria, hingga berani bicara seperti itu.

Sementara Raphael, dia menemukan bahwa ini adalah bagian kesalahannya juga. Setelah sampai disini, barulah dia sadar bahwa Victoria memang tidak dikenal para karyawannya, sebagai istri seorang Bos. Tapi bahkan jika Raphael memperkenalkan sekarang pun percuma, karena tujuannya menyuruh Victoria datang yakni untuk mengakhiri semua tentang mereka.

Raphael hendak membiarkan masalah ini, tapi mengingat temperamen Victoria belakangan, dia memutuskan untuk meminta maaf secara tidak langsung.

“Kamu, kamu, dan kalian, gaji kalian di potong setengah bulan ini.”

Kehebohan segera tercipta, manakala Raphael menunjuk dua resepsionis dan para penjaga keamanan, untuk dipotong gajinya. Tapi begitu tidak ada yang berani membantah, mengingat sikap Raphael.

“Ayo masuk, aku akan mengganti rugi untuk anak anjingmu,” kata Raphael yang langsung beranjak pergi. Victoria yang sudah puas dengan situasi, menyuruh Sean segera kembali ke mobil selagi dirinya mengekori Raphael.

Para karyawan di lobi menutup mulut dengan tangan, saking tidak percaya melihat Victoria masuk satu lift khusus dengan Raphael. Berita inipun beredar dengan cepat, meski Victoria tidak memperkenalkan dirinya.

Sementara itu di dalam lift, Raphael akhirnya angkat bicara. “Untuk masalah tadi tolong lupakan! Aku akan menambahkan beberapa dalam kontrak perceraian, sebagai kompensasi.”

Victoria menarik sudut bibirnya semakin lebar. Ketidakmampuan Raphael meminta maaf, membuat kekayaannya bertambah. Jadi tidak ingin merusuh, dia mengangguk.

“Mm, terimakasih.”

Dia memutuskan menerima dengan elegan, meski masih kesal dengan Elena yang nampak sekali masih menjadi biang kerok kejadian tadi.

Hingga akhirnya lift terbuka, Elena berdiri diam di depan mejanya di luar ruangan Raphael, menunggu hukuman yang sudah pasti.

Raphael yang melihat nya pun segera berhenti.

“Pak maaf kan saya, tampaknya ada kesalahpahaman—”

“Dua hari. Aku menunggu surat pengunduran dirimu besok, dan akan membiarkanmu menerima pesangon lusanya. Itu karena pekerjaanmu bagus, tapi tidak sebagus yang kamu kira.”

**DEG**. Elena kehilangan kata-katanya untuk sesaat. Dia tahu dia akan mendapatkan hukuman, tapi kenapa ….?

Tepat ketika Raphael sudah hendak masuk ke ruangannya, Elena segera menjadi histeris.

“PAK, PAK RAPHAEL, PAK TOLONG JANGAN LAKUKAN INI PADA SAYA. SAYA TELAH BERSALAH DENGAN TIDAK MENGABARI KEDATANGAN NYONYA, TAPI PAK—”

“Nona Elena, jangan menghalangi jalanku.”

Bukannya meredakan, Victoria menambahkan cuka pada luka. Elena yang sementara berlutut memohon, tidak mempedulikan Victoria. Dia tidak bisa menahan air matanya yang jatuh dengan bebas.

Tapi Raphael bukanlah orang yang mudah. Dalam pandangan mata Victoria, Raphael termasuk cukup profesional dalam pekerjaan. Sementara kalau dirumah, dia bahkan bertaruh pria itu bisa lebih tidak berperasaan lagi.

“Pak, saya mohon pak, saya benar-benar—”

“Lepaskan.” Satu kata bernada dingin Raphael, mampu melepaskan cengkraman tangan Elena dari tangannya.

Raphael melangkah masuk ke ruangannya, begitu pula Victoria yang mengikuti. Elena yang tidak pernah membayangkan hal ini terjadi, segera beralih memohon kepada Victoria.

Dia menangkap tangan Victoria sebagai pertolongan terakhir dan hal ini masih dilihat Raphael. Tapi karena ini adalah pembicaraan para ahli perempuan, dia memutuskan masuk terlebih dahulu, meninggalkan Victoria dan Elena di depan ruangannya.

“Nyonya, tolong saya. Saya benar-benar tidak tahu bahwa itu anda. Sa-saya ha-hanya mengira itu wanita—’

“*Shutt*.”

Victoria mendekatkan wajahnya ke wajah Elena yang tersungkur di lantai. Mereka cukup dekat, sampai Elena bisa merasakan bahaya keluar dari mata Victoria.

“Jangan khawatir. Aku tahu bahwa kau tidak sengaja, begitu pula dengan suamiku. Itulah kenapa kami masih membiarkanmu mendapatkan pesangon,” kata Victoria, sambil menyelipkan rambut Elena di belakang telinganya.

Gerakan itu begitu intens dan lembut, tapi membuat jantung Elena berdegup kencang karena rasa takut.

“Kau tahu Elena, … karaktermu sesuai yang digambarkan buku itu, ce-ro-boh. Sayang sekali harus begitu, padahal kau memiliki pendidikan yang cukup.”

Victoria menegakkan punggungnya kembali. “Tapi sudahlah, terima saja semua itu.”

Dengan kata-kata itu, pegangan tangan Elena jatuh terkulai hampa tak bertenaga. Dia tidak mengerti apa yang Victoria katakan, tapi dia tahu tidak ada kesempatan baginya.

Lalu Victoria pun meninggalkan Elena dan memasuki ruangan Raphael.

Sementara Elena? Tangannya boleh jatuh, tapi hatinya tidak. Dia tidak menerima penghinaan ini. Walaupun secara teknis Raphael yang melakukannya, tapi Victoria lah yang dia benci.

“Kau menghina pendidikan ku wanita sialan? Maka tunggu dan lihat, apa yang bisa kulakukan dalam dua hari ini!” tekad Elena.

Keinginan untuk membantu Yvone semakin besar di benaknya, dengan harapan ada jalan kembali untuk dekat pada Raphael.

Di dalam ruang kerja Raphael, Victoria terkejut mendapati ada orang lain di dalam. Seorang pria tua dengan kaca mata formalnya. Ketika pria tua itu memperkenalkan diri sebagai pengacara Raphael, bayangan surat perceraian dan properti ada dalam benaknya.

“Hari ini kita akan menandatangani perceraian sesuai keinginanmu, lebih cepat dari perjanjian.”

“Benarkah?” tanya Victoria, mencoba menahan diri untuk tidak bersorak.

“Tentu. Lihatlah. Baca dan katakan jika ada keluhan. Tapi perhatikan dengan baik, tentang apa saja yang masih harus kau lakukan meski perceraian telah ditandatangani.”

“Silahkan Nyonya.”

Victoria mengambil surat perceraian itu, dan membaca dengan seksama. Dia mungkin berasal dari masa lalu, tapi membaca rentetan properti dan banyaknya jumlah uang yang dia terima, Victoria tahu itu jumlah yang benar-benar banyak.

Ini luar biasa! Aku menjadi kaya tanpa susah payah. Kehidupan yang satu ini benar-benar gila, sorak Victoria di hatinya.

Karena selain jumlah tunjangan perceraian yang fantastis, ini juga diikuti dengan syarat yang hampir tidak sulit sama sekali.

“Punya keluhan?”

Victoria menggeleng. Kini dia tidak bisa menahan lagi lengkungan di setiap sudut bibirnya. Raphael yang melihat ini pun terkekeh.

“Jadi dulu benar kamu menyukaiku, tapi sekarang beralih menyukai uang?”

Victoria mengangkat bahunya acuh. “Mau bagaimana lagi? Cintaku padamu tak terbalas.”

Pengacara yang mendengar cerita cinta gagal itu, menggaruk hidungnya canggung. Dia akhirnya memanggil Raphael untuk mendekat, agar keduanya bisa menandatangani perceraian secara bersama-sama.

Raphael dan Victoria pun saling menatap satu sama lain, sebelum sama-sama tersenyum. Dalam ingatan tubuh yang Victoria tempati, itu adalah senyum Raphael paling tulus saat bersamanya.

Dengan berani Victoria menggoreskan tinta pena diatas lembaran kertas putih itu.

Wanita yang malang, lihat bagaimana aku menyelamatkan hidupmu, dari cinta yang tidak seharusnya. Berterima kasihlah ….

Victoria mengatakan ini dalam benaknya, khusus bagi jiwa yang tubuhnya dia tempati saat ini. Khusus bagi Victoria yang jiwanya yang akan mati bagi cinta, sementara bagi Victoria yang merupakan dirinya sendiri, cinta adalah sumber masalah.

“Selesai.” Dokumen perceraian akhirnya selesai ditandatangani kedua belah pihak.

Victoria hanya menatap lama tangan Raphael yang terulur padanya.

“Maaf, aku tidak bisa membalas jabat tanganmu sebagai penghormatan atas cinta yang mati.”

Raphael tertawa mendengar dramatisasi itu. Begitu pula Victoria. Dia tahu, akan terdengar memalukan baginya mengatakan hal itu. Tapi dia tetap mengatakannya.

Ini adalah tanda penghormatannya, bagi Victoria asli si pemilik tubuh. Wanita yang berakhir bunuh diri, karena cinta yang tidak berbalas.

Penghormatan terakhir ini dilakukan, karena setelah hari ini, dia tidak akan hidup sebagai Victoria dalam cerita. Dia akan memangkas banyak hal dalam cerita itu, termasuk membawa pergi karakter Estella, yang merupakan antagonis cerita.

Karena ini bukan buku cerita biasa, ini adalah jiwa-jiwa yang hidup. Semua orang adalah pemeran utama dalam ceritanya masing-masing, jadi aku akan membuat kisahku, dan kisah untuk adikku, benak Victoria. Ya, Estella adalah yang terpenting bagi Victoria kini.

1
Widiaaaa
cuma 1 bab aja thor/Doubt/
Blesssel: satu untuk hari minggu kak 😅
total 1 replies
Blesssel
Walaupun nggak komen, jangan lupa di like, di vote di hadiah ayo apa kek terserah! biar penulis tahu ada yang nunggu update
D'nindya Idsyalona
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!