[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
"Hei, Liang Fei! Apa kau bisa melihat keindahan langit hari ini?"
"Lihat! Jenius kita kini tak bisa membedakan arah utara dan selatan!"
Kira kira seperti itulah ejekan yang didapat oleh Liang Fei. Dulunya, dia dikenal sebagai seorang jenius bela diri, semua orang mengaguminya karena kemampuan nya yang hebat.
Namun, semua berubah ketika sebuah kecelakaan misterius membuat matanya buta. Ia diejek, dihina, dan dirundung karena kebutaanya.
Hingga tiba saatnya ia mendapat sebuah warisan dari Dewa Naga. Konon katanya, Dewa Naga tidak memiliki penglihatan layaknya makhluk lainnya. Dunia yang dilihat oleh Dewa Naga sangat berbeda, ia bisa melihat unsur-unsur yang membentuk alam semesta serta energi Qi yang tersebar di udara.
Dengan kemampuan barunya, si jenius buta Liang Fei akan menapak puncak kultivasi tertinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 Keputusan Rumit: Antara Pertunangan dan Hati yang Bebas
Seo Yun memberi alasan, namun alasan yang sebenarnya adalah karena Seo Yun bosan di ganggu oleh Long Yuan.
Semenjak dirinya meninggalkan aula sekte, Long Yuan selalu datang dengan membawa bunga dan membacakan puisi, itu membuat Seo Yun tidak nyaman dan pergi menemui Liang Fei.
Hanya Liang Fei yang dia kenal cukup baik di sekte itu.
"Katakan alasanmu yang sebenarnya atau aku akan mengusirmu karena mengganggu waktu istirahatku," ucap Liang Fei menyadari kebohongan Seo Yun.
Seo Yun menghela nafas, "Bukankah kau terlalu waspada denganku?"
"Bukankah sudah sewajarnya aku waspada dengan wanita yang asal usulnya masih belum aku ketahui?"
"Lupakan saja, ini memang salahku karena tidak memperkenalkan diriku dengan benar."
Seo Yun bangkit dari tempat tidur, menghadap Liang Fei dengan wajah serius namun tenang. Ia tahu momen ini adalah kesempatan untuk menjelaskan semuanya kepada Liang Fei, dan dia tidak boleh menyia-nyiakannya.
"Aku datang bukan hanya sebagai Putri dari Kekaisaran Fengyin, tetapi juga sebagai seseorang yang tengah mencari kebebasan atas hidupku," ungkap Seo Yun dengan ketulusan yang terpancar dari matanya.
Liang Fei mendengarkan dengan seksama, memerhatikan setiap kata yang diucapkan Seo Yun.
Ia tahu bahwa wanita di depannya ini berbeda dari yang lain — bukan karena gelarnya sebagai putri kekaisaran, melainkan karena tekad dan keyakinan yang dia bawa.
"Selama bertahun-tahun, hidupku sudah diatur oleh orang lain. Orang-orang memandangku hanya sebagai alat politik untuk memperkuat hubungan, tanpa menghiraukan apa yang aku inginkan," lanjut Seo Yun dengan nada getir namun tak kehilangan kejernihan.
"Aku butuh waktu. Waktu untuk menemukan diri sendiri dan mengambil keputusan yang tidak dipengaruhi oleh kekuatan eksternal."
Liang Fei menatap Seo Yun dengan mata yang tenang, merenungkan kata-katanya. "Tapi kenapa mencariku?"
Liang Fei akhirnya bertanya dengan nada ingin tahu, bukan mencurigai.
"Sederhana, karena aku merasa tenang saat berada di dekatmu. Kau memberikan rasa realitas di tengah kehidupan yang dipaksakan padaku. Ditambah lagi, aku percaya bahwa kita memiliki banyak hal untuk dibicarakan, dan entah bagaimana, aku percaya kau memahami apa yang sedang aku rasakan."
Seo Yun mengakui perasaannya dengan tulus, membuat Liang Fei tersentuh oleh kejujuran yang dia amati dalam diri Seo Yun.
Untuk beberapa saat, keduanya terdiam. Hanya suara malam yang menemani mereka, mengisi ruangan dengan ketenangan yang damai.
Dalam keheningan itu, Liang Fei menyadari bahwa Seo Yun tidak hanya mencari pelarian, tetapi juga kebenaran dan harapan di tengah kebingungannya sebagai putri kerajaan.
"Jadi kau ingin membatalkan pertunanganmu dengan Long Yuan?"
"Itu benar, tapi sepertinya itu tidak mudah. Jadi aku ingin meminta bantuanmu," ucap Seo Yun, sikap tenangnya mulai goyah dan wajahnya memerah karena malu, "Aku ingin mengubah pertunanganku dengan Long Yuan menjadi denganmu."
Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Seo Yun, Liang Fei sedikit terkejut. Ia tidak menyangka akan tiba waktunya seorang wanita datang melamarnya.
Setelah keheningan yang agak lama, Liang Fei akhirnya memberikan jawaban yang tegas.
"Aku menolak."
Jawaban tegas Liang Fei membuat Seo Yun tertegun.
Dalam beberapa detik, Seo Yun merasa campuran emosi melanda dirinya — keterkejutan, kebingungan, hingga sedikit rasa malu.
Dia telah mengumpulkan keberanian untuk mengutarakan penawarannya, hanya untuk mendengar penolakan yang tegas dari Liang Fei.
"Kenapa?" Seo Yun bertanya dengan suara yang bergetar, matanya mencari jawaban di wajah tenang Liang Fei.
Liang Fei menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Meskipun aku menghargai kepercayaan yang kau berikan padaku, pertunangan bukanlah sesuatu yang bisa kukendalikan dengan mudah, terutama dalam kondisi di mana kau dan aku berada."
Dia berhenti sejenak, memastikan bahwa kata-katanya tersusun dengan baik. "Putri dari kekaisaran dan seorang kultivator yang buta dan diasingkan oleh sektenya adalah posisi yang tidak sebanding, dan aku tidak ingin melibatkanmu dalam masalah yang lebih besar."
Seo Yun menatapnya, mencoba mencari arti lebih dalam dari penolakannya. "Kekaisaran memiliki banyak tabib hebat dan sumber daya yang tidak terbatas, aku yakin mereka bisa menyembuhkanmu."
"Racun Demonic!"
Satu kata dari Liang Fei membuat Seo Yun tertegun. Ia tahu apa maksud Liang Fei mengatakan Racun Demonic, itu adalah racun kuat yang membuat Liang Fei buta. Bahkan dengan tabib terhebatpun tidak akan bisa menyembuhkannya.
Liang Fei bangkit dan berdiri membelakangi Seo Yun, kesedihan tampak jelas di matanya namun ia tidak bisa melakukan apapun dengan kekuatannya yang sekarang.
Keheningan meliputi ruangan tersebut selama beberapa detik, Seo Yun tidak tahu harus bagaimana lagi meyakinkan Liang Fei.
Beberapa saat kemudian, Seo Yun akhirnya membuka suara dengan nada sedih dan penuh kekecewaan.
"Aku akan menghormati keputusanmu, maaf karena telah menggangu waktumu dan terima kasih untuk segalanya."
Seo Yun melangkahkan kakinya keluar dari kediaman Liang Fei dengan perasaan sedih dan bimbang menggelayuti hatinya. Di balik sikap tegas dan percaya dirinya, Seo Yun merasa ada sesuatu yang hilang, seolah-olah kesempatan besar baru saja terlewatkan.
Liang Fei menutup pintu di belakang, merasakan perasaan campur aduk yang menghantui dirinya.
Dia tahu bahwa penolakannya bukan hanya tentang menjaga jarak antara identitas mereka, tetapi juga kebutuhan untuk melindungi Seo Yun dari bahaya yang lebih besar yang mungkin muncul.
Keesokan harinya, suasana di sekte Naga Putih menjadi tegang. Kabar tentang permintaan pembatalan pertunangan Seo Yun telah menyebar, menimbulkan berbagai spekulasi di antara para murid dan petinggi sekte.
Long Yuan, meskipun sempat mencoba memenangkan hati Seo Yun, merasa tidak berdaya saat menyadari bahwa usaha-usahanya tidak membawa dampak yang diharapkan.
Di sisi lain, Seo Yun mencoba menemukan jalannya sendiri. Dia menghadapi pertanyaan dan desas-desus dengan keberanian, meskipun hatinya masih terpukul oleh keputusan Liang Fei.
Diam-diam, dia mengamati sekte dan interaksi di dalamnya, mencari petunjuk dan informasi kejelekan Long Yuan demi membatalkan pertunangan.
Sementara itu, Liang Fei melanjutkan kehidupannya yang biasa, namun ada rasa kegelisahan yang terus menghantuinya.
Dia sering teringat kembali pertemuannya dengan Seo Yun, merasa ada sesuatu yang lebih dalam yang menghubungkan mereka, sesuatu yang belum bisa dia pahami sepenuhnya.
Beberapa hari kemudian, tiba hari dimana keputusan tegas akan dibuat. Masih di aula sekte yang megah dan dihadiri oleh Patriak serta seluruh penatua sekte.
Long Yuan kali ini hadir dalam pertemuan itu, ia tidak sabar mendengar persetujuan Seo Yun.
'Sudahlah, tidak ada gunanya kau terus menghindar. Jadilah wanita baik dan datanglah ke ranjangku, aku akan merawat setiap inci tubuhmu dengan baik.' batin Long Yuan.
Sama seperti anak walikota, Long Yuan juga dikenal dengan sifatnya yang suka bermain main wanita. Sudah banyak yang menjadi korbannya termasuk para pelayan wanita, namun baru kali ini dia sangat menginginkan seorang wanita, yakni Seo Yun.
Seo Yun tentunya sudah tahu dengan sifat buruk Long Yuan, oleh karena itu ia ingin membatalkan pertunangannya.
Seo Yun tahu bahwa membatalkan pertunangan tanpa mengorbankan hubungan antara kekaisaran dan sekte adalah tugas yang rumit. Dia harus melakukannya dengan cara yang cerdas tanpa menyebabkan konflik yang lebih besar.
Ketika Seo Yun memasuki aula megah itu, semua mata tertuju padanya. Aura kewibawaan dan tekad yang kuat terpancar dari dirinya, membuat suasana yang awalnya tegang menjadi semakin intens.
Patrik Long Ye menatapnya dengan ekspresi tak terbaca, sementara para penatua mulai berbisik di antara mereka.
"Apa keputusanmu, Putri Seo Yun?" tanya Patrik Long Ye dengan nada tenang namun penuh ketegangan yang tersembunyi.
Seo Yun menghela nafas dalam-dalam, menyiapkan dirinya untuk keputusan yang akan mengubah masa depannya.
"Setelah mempertimbangkan semuanya, saya tetap pada pendirian awal. Saya ingin membatalkan pertunangan ini."
Suaranya tegas, tanpa goyah sedikit pun, meskipun dia tahu konsekuensi dari kata-katanya.
Long Yuan yang merasa frustrasi segera bangkit dari duduknya. "Ini tidak bisa diterima! Kau tidak bisa seenaknya membatalkan pertunangan yang telah ditetapkan oleh leluhur kita, Seo Yun!"