Keluarga besar yang sangat berkuasa, namun memiliki beberapa pewaris yang saling bertikai untuk memperebutkan kekuasaan puncak.
Salah satu dari mereka tidak peduli bersaing dengan cara kotor sekalipun, karena di dasari dengan selalu kalah dalam hal kekuatan bertarung kelompok maupun individunya.
Keluarga berkuasa itu, adalah keluarga Button.
Keluarga ini menguasai politik, bisnis dan dunia bawah tanah.
Saking kuatnya keluarga Button yang menetap di ibukota negara Trukotan yaitu kota Katao, sehingga jika orang-orang dari keturunan keluarga besar dan kecil lainnya, mereka mendengar tentang keluarga Button langsung terkejut....
=
=
Yuk ikuti kisahnya..
Sengaja menggunakan nama negara maupun kota yang asal sebut agar imajinasi lebih liar...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
019 TERKENA GETAHNYA
Chapter 019. TERKENA GETAHNYA.
\=
Setelah acara yang meriah dengan penyambutan kembalinya tuan muda, kini sudah menjelang malam hari.
Orang-orang Keluarga Setiadi dan yang lainnya kembali ke kediaman masing-masing dan menjalankan rutinitas seperti biasanya.
Sedangkan Alda, Tama dan Dion di tempatkan di kediaman kepala keluarga Setiadi.
Di gunung itu berdetak rumah-rumah megah dan bergaya kuno, sedangkan rumah yang paling megah dan di hiasi warna emas dan atap merah yang paling megah adalah rumah utama keluarga Setiadi dan di tempati oleh kepala keluarga.
Karena kepala keluarga memiliki kedudukan yang tinggi di dalam lingkup keluarga Setiadi.
Kini Alda dan yang lainnya di tempatkan di kamar terpisah, karena memang rumah utama memiliki kamar paling banyak! Rencananya mereka akan tinggal di kediaman keluarga Setiadi untuk beberapa hari saja sudah cukup.
Itu semua hanya untuk mengenal keluarga dari temannya sesama perguruan, hubungan mereka sangat dalam karena tinggal di perguruan terpencil sudah sangat lama.
*
Sedangkan di sisi lain.
Di pinggiran kota Emerald, dekat dengan daerah kumuh terdapat club' malam! Club itu cukup besar.
Pengunjung di sana sangat ramai, namun yang miris di sini adalah klub sangat kotor seperti tidak terawat dengan baik.
Di kamar pribadi, lima pemuda sedang tertawa terbahak-bahak sambil memeluk wanita penghibur masing-masing.
"Cantik, cepat tambah minumannya lagi!" ucap pemuda yang rambutnya di cat warna hijau.
Padahal dia sudah sangat mabuk, karena baru kali ini mereka semua bisa memesan minuman enak, kamar pribadi dan wanita penghibur yang paling cantik yang di sediakan di Club' Clinton ini.
Pemilik Club' Clinton adalah seorang bos pengedar narkoba di kawasan kumuh, sehingga wajar jika Club malam ini bertempat sangat dekat dengan kawasan kumuh.
"Sayang, kamu sudah sangat mabuk bagaimana jika kita pindah ke kamar!" ucap wanita itu dengan genit.
Biasanya dia sering melakukan ini, sehingga nada suaranya tidak canggung dan begitu menggoda pada laki-laki yang sedang mabuk.
"Wah ini ide bagus!" ucap laki-laki berambut hijau itu.
"Ha-ha-ha...!" sial dia sangat norak
Yang empat lainnya tertawa dan saling memaki, lalu mencium pipi wanita di sampingnya dengan ganas.
Menurut mereka berlima hari kemarin dan ini adalah hari keberuntungan bagi kelimanya.
Mereka adalah orang yang menjawab kelompok dari orang-orang yang di kirim Keluarga Sanggoro! Setelah seharian menjual mobil dan ponsel yang mereka jarah, mereka langsung berpesta dan inilah Club malam impian mereka.
Mereka sering masuk ke sini, namun tidak bisa menjamah wanita penghibur itu karena biaya pemesanan yang sangat mahal bagi mereka.
Namun karena sekarang mereka kaya mendadak gara-gara semalam, mereka akhirnya mewujudkan mimpi mereka.
Musik cukup keras di ruangan itu terdengar, salah satu pemuda yang sudah kehilangan akal sehatnya langsung melakukan hubungan intim di ruangan itu tanpa tergantung temannya.
Namun selagi asik bermain ria di ruang pribadi yang di pesan, seketika suara dentuman keras terdengar.
Baaammmm...!
Pintu ruangan pribadi di dobrak dari luar oleh orang hang berbadan sangat besar! 10 orang langsung bergegas masuk.
Orang yang paling depan setelah pintu di dobrak masuk adalah Sugi, pandangan matanya sangat tajam.
Dia sangat marah karena kehilangan 16 orang paling terampil dalam kelompoknya! Namun kehilangan jejak orang yang mereka incar dan sekarang petunjuk orang yang membantai hanya sedikit dan ini petunjuk yang mereka dapatkan.
Sehingga Sugi sangat marah, dia bertekad akan membunuh siapa saja yang terlibat! Karena akibat insiden ini kekuatan kelompok keluarga Sanggoro yang dia dirikan susah payah merosot tajam.
Lima berandal kecil dan lima wanita penghibur langsung terlonjak karena terkejut, rasa mabuk sedikit memudar dan nikmat mereka langsung terganggu.
"Bajingan, siapa yang berani mengganggu kesenangan ku? Apa kalian ingin mati?" bentak salah satu dari berandal kecil itu.
Dia sangat marah, sebentar lagi mencapai anu! Dan dia bakal hemmm.
Namun terganggu oleh suara pintu yang terbanting karena di dobrak sehingga dia sangat marah.
Di tambah, setelah dia merasa punya uang sedikit! Semuanya bisa di beli jadi dia menjadi percaya diri dan cukup arogan.
Yang lainnya juga mulai marah tidak terkendali, namun wanita penghibur malah tenang saja meskipun tubuh mereka terekspos tanpa halangan mereka seperti tidak terganggu.
"Bajingan siapa yang berani membunuh ku?" bentak Sugi tidak terima, dia sedari awal sudah emosi di tambah ucap sombong itu dia makin tersulut amarahnya.
Baaammmm...!
Tanpa aba-aba, dia langsung menendang pemuda yang tadi membentak di awal hingga menabrak dinding dan terkapar.
Akhirnya cairan yang tadi tertahan tidak jadi keluar akhirnya tumpah setelah perutnya di tendang dengan keras oleh Sugi.
Dia langsung mengerang kesakitan, sedangkan empat lainnya langsung di ringkus dan di siksa oleh anak buah Sugi yang memiliki badan besar-besar itu.
Jeritan meledak dari wanita penghibur, meskipun mereka tidak takut namun setelah ada adegan baku hantam mereka takut juga.
"Diam, jika tidak ada yang diam akan aku bunuh!" bentak Sugi.
Sugi sudah seharian penuh mencari jejak Riko, Alda dan yang lainnya namun tidak di temukan di manapun, di tambah pembunuh yang membantai pasukan miliknya juga tidak di temukan jejaknya.
Dia berpikir, bahwa pelakunya adalah Riko dan yang lainnya! Setelah melacak mobil dan ponsel malah dapat kabar bahwa pelakunya adalah lima berandal kecil dari kota kumuh.
Sehingga Sugi harus mengorek informasi dari dia, dan lima berandal itu yang kena getahnya dari hasil berbuat Riko dan kawan-kawan.
Mereka berlima terkena getahnya karena berani menjarah harta orang-orang mati.
Sugi menghampiri orang yang dia tendang, dia langsung mencekik leher pemuda itu karena dia tidak mengenakan pakaian sehingga hanya bisa di cengkram lehernya.
"Katakan, siapa yang membantai mereka semua?" ucap Sugi dengan berat dan suara dalam.
Suara itu berat, karena dia sudah marah seharian penuh.
"Tuan maafkan aku, mereka siapa yang tuan maksud?" ucap dia langsung sadar setelah cairan yang tadi nanggung sudah tumpah.
Sugi makin kenceng mencekik leher pemuda itu, lalu dia kembali membentak.
"Jangan berlagak bodoh, yang aku maksud orang yang kalian jarah hartanya!" Sugi masih mau menjelaskan karena dia masih ingin informasi yang berguna.
"Tuan maksud anda adalah mayat yang di daerah kumuh?" tanya pemuda itu kembali.
"Benar mereka!" jawab Sugi singkat dia ingin segera dapat jawaban.
"Aku tidak tahu, setelah kami datang kami hanya melihat mayat dan mobil yang sudah kosong!" jawab pemuda itu.
"Jangan bohong!" bentak Sugi dengan sangat keras, suara itu menggelegar.
"Tuan mana berani kami berbohong, itu kenyataannya!" jawab dia.
Teman-teman juga mendukung, mereka membenarkan ucapan pemuda itu! Karena di antara kelima berandal kecil itu yang paling pintar adalah pemuda yang di cekik lehernya.
Baaammmm..!
Sugi memukul pemuda itu, lalu berjalan keluar sambil memberikan isyarat tangan menyayat leher.
\=
..