melli mempunyai suami yang amat perhitungan terlebih uang gajian suami yang menghandle adalah mertua melli
melli di rumah layak nya hanya seorang babu namun adik suami melli lah yang perduli
namun suatu saat suami melli bertemu dengan mantan nya dan mulai lah ada bau bau kehancuran di rumah tangga melli
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurur Rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ngidam
Randi pun mandi melli masuk kamar ingin merebahkan dirinya sebentar
Setelah beberapa menit randi pun selesai dengan ritual mandi nya dan ganti baju
"Sudah siap sayang?? " tanya randi ke istrinya
"Iyaa mas " melli pun bangkit dari tidur nya merapikan rambutnya
Mereka pun keluar kamar dan akan pergi ke bidan
"Bu kami berangkat dulu" randi dan melli pun pamit dan bersalaman dengan bu Ningsih
"Hmmm hati-hati randi jangan ngebut " ucap bu Ningsih
Randi dan melli pun berangkat
.
.
.
.
Ketika sampai di bidan untung tidak ramai hanya mengantri dia orang saja
Setelah tiga puluh menit menunggu akhirnya sekarang giliran nya
" hallo bunda ada keluhan apa??? " tanya bu bidan
"Tadi saya tespek hasil nya garis dua bu sekarang saya ingin lebih pasti mohon bu bidan periksa " ucap melli
"Baik saya USG langsung ya bunda " ucap bu bidan
Ketika bu bidan menempelkan alat USG ke perut melli Randi pun antusias ketika bu bidan menjelaskan si utun masih berupa gumpalan kecil namun Randi terlihat bahagia
Setelah selesai bu bidan pun memberi vitamin untuk kandungan melli
"Ini buku hamil nya dan ini vitamin nya harus di minum ya bu meskipun mual harus tetap makan meskipun sedikit tapi sering tidak apa apa ya bu dan bapak mohon istri nya Jagan terlalu capekk dan stres ya pak karena itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin yang ada di kandungan " ucap bu bidan yang menasehati Randi dan melli
"Baik bu bidan Terima kasih banyak kami permisi " ucap Randi dan melli mereka pun pamit pulang
"Habis berapa mas " ketika di jalan melli penasaran biasanya ketika habis banyak suami nya akan ngomel ini kenapa tidak
"Habis seratus ribu mel" ucap Randi yang tetap nyetir dan menghadap ke depan tanpa menoleh ke istrinya
"Kok tumben gk ngomel ya" batin melli
"Massa aku dari tadi pengen beli mie tersu makan pakai sumpit " ucap melli manja ke suaminya
" beli di mana mel??? " tanya Randi
"Gak tau pokok mie yang ada sumpit nya " ucap melli
"Kamu ini ada ada saja " gerutu Randi
"Yasudah kalo gak mau nurutin nanti anak kamu ileran jangan salah in aku" melli pun cemberut
"Ya ampun melll mau beli dimana??? Aku gak tauu" tanya Randi melas
"Coba ya itu ad mie ayam kita tanya ada sumpit nya apa gak " ucap Randi dan melli hanya mengangguk dia akan diam sebelum menemukan mie yang bisa di makan dengan sumpit
"Pakk permisi apa bapak mnyediakan sumpit " tanya Randi ke penjual nya
"Maaf mas ada sumpit buat saya buat mie nya aja kalo untuk para pembeli maaf mas kami tidak menyediakan" ucap penjual nya
"Oh iya Terima kasih pak " Randi pun berlalu dari tempat mie ayam tersebut dan menghampiri melli yang menunggu di motor
"Mel gak ada dimana lagi " tanya Randi
Namun melli hanya mengangkat bagus nya saja menandakan dia pun tidak tahu
"Ya sudah kita cari lagi " Randi yang ingin melanjutkan perjalanan pun urung karena ada telepon
Triingggg
Triinggg
Randi pun mengambil HP di sakunya ia melihat aliyah lah yang telepon Randi melirik ke arah istrinya dan melihat ke arah lain
Dan langsung Randi matikan teleponnya
"Kenapa gak di angkat mas??? " tanya melli menatap suaminya
"Gak penting mel" jawab Randi dan langsung masukkan handphone nya ke saku
"Kok gak penting?? Dari siapa??? " tanya melli
"Anak anak pabrik biasa lahhh " tanya Randi yang sebenarnya dia gugup
Setelah itu mereka sampai di tempat mie yang kedua
"Pak disini menyediakan sumpit ? " tnya Randi ke penjual nya
"Oh ada pak silahkan " jawab penjual
Tanpa bertanya lagi Randi pun memanggil melli
"Disini ada sumpitnya ayk turun " ajak Randi
"Wahhh bener mas " melli sangat bahagia berasa dat emas
Randi dan melli pun memesan mie 2 dan meminta sumpit satu
Setelah mie pesanan mereka datang mereka pun menikmati mie tersebut
" ya ampun enak banget mas makan pake sumpit " ucap melli seperti tidak pernah makan mie
" ya ampun padahal mie nya juga biasa aja emang aneh kalo orang ngidam" gumam Randi geleng geleng melihat tingkah istri nya
Handphone Randi kemabli bunyi
"Mas angkat aja sihh dari tadi bunyi terus " ucap melli yang kesal dengan bunyi HP suaminya
" hmmm" jawab randi berdehem saja
Randi pun mengambil HP nya dan keluar dri warung mie itu
( hallo ada apa sih aliyah aku ini lagi sama melli) omel randi ketika mengangkat telepon
(Aliyah randi ini ibu) bentak ibu Ningsih dari sebrang telepon
(Hahh ibuu) randi pun kaget dan melihat layar HP nya dan benar saja nama ibu nya terpampang yang menelpon nya
"Adduhhh kok bisa gaknaku lihat sihh" gumam randi sambil menemukan jidat nya
(Eehhh iya bu ada apa) tanya randi yang takut di sembur lagi dengan omelan ibu nya
(Kamu itu kok belum pulang kemana?) tanya bu Ningsih
(Oh ini melli minta makan mie yang pake sumpit Buu) ucap randi
(Jangan malam malam melli hamil gak boleh pulang malam malam jangan lupa bungkusin ibu rayya) omel bu Ningsih dan langsung menutup telepon nya
" huhhhh ya ampun kok bisa tadi aku gk liat dulu siihh" gerutu randi kepada diri nya sendiri
Randi pun kembali ke melli
"Siapa mas " tanya melli yang begah karena kekenyangan karena porsi nya cukup banyak.
" ibu tadi telepon minta bungkusin " ucap randi dan melanjutkan makan nya yang tertunda
"Sudah kamu pesenin? " tanya melli dan randi hanya mengangguk
Setelah selesai randi pun membayar
"Pak berapa " randi pun tanya ke penjual nya
" mie ayam 4 40rb es jeruk 6rb sumpit nya 10rb total nya 56rb mas " jawab penjual nya dan merinci semua pesanan randi dan melli
"Hahhh sumpit nya 10rb ?? " tanya randi memastikan
"Iya mas sumpit nya boleh kok di bawa pulang " jawab penjual
"Ya ampun sumpit doang seharga mie ayam" gerutu randi yang dasar nya pelit
Setelah membayar dan mengambil pesanan nya mereka pun pulang
" mell habis ini jangan aneh aneh deh ngidam nya " kelurahan randi
"Masa iya sumpit doang tadi bayar 10rb siihh" dan randi masih membahas hrga sumpit
"Ya ampun mas kan ya gak setiap hari cuma sekali doang apa kamu gak ikhlas " tanya melli
" ya bukan gitu kan sayang mending di tabung buat lahiran " jawab randi
" cuma sepuluh ribu mas ya ampunn " melli pun geleng geleng suaminya sangat pelit perkara sepuluh ribu di ungkit di sepanjang jalan