Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07 - Aura Enigma
Hujan pun turun dengan sangat deras memenuhi kota. Dion pun menepi untuk meneduh sementara, dan tubuh Lisa semakin menggigil, bahkan sangat lemas sekali.
"Gawat, tubuhnya semakin lemas. Bagaimana ini."
Lalu, ia tidak sengaja melihat ada kotak medis yang terjatuh di sekitar reruntuhan gedung.
"Itu kan..
Ia pun langsung mengambil kotak medis itu dan membukanya. Untung saja, kotak medis itu masih terisi penuh oleh obat-obatan dan perlengkapan bantuan untuk pertolongan pertama.
"Untung saja masih ada isinya."
Dion pun langsung mengambil perban dan membuka penutup kain yang menutupi luka Lisa. lalu, ia menyiramkan alkohol untuk mensterilkan bakteri.
"Aaaa" teriak Lisa yang kesakitan.
"Tenanglah Lisa, ini sedikit sakit. Tapi ini lebih baik dari pada tidak sama sekali." kata Dion sambil mengoleskan krim di sekitar luka Lisa.
"Sakit kak." suara Lisa dengan merintih kesakitan.
"Sabar Lisa, sedikit lagi." kata Dion sambil membalut kan perban di kaki Lisa.
"Perih kak, perih sekali."
"Sialan, perbannya dipenuhi darah. Apa darahnya tidak bisa berhenti.? jika seperti ini terus, Lisa akan kehabisan darah." kata Dion dengan panik.
Ia pun menghabiskan banyak perban untuk mengusap darah yang keluar dari kaki Lisa. Dan Lisa semakin lemas dan pucat.
"Sial, kenapa darahnya tidak bisa berhenti keluar."
Dion semakin panik dan tergesa-gesa merawat luka Lisa. Sampai ia tidak sengaja menjatuhkan kotak medis disana.
Brak. beberapa botol obat-obatan pun tumpah dan pecah disana. Bahkan perban terakhir sampai terkena air hujan dan basah.
"Sialan." sahut Dion sambil mengambil obat-obatan yang bisa ia ambil.
Lalu, ia melihat wajah Lisa yang sudah menutup matanya disana. Wajahnya sudah pucat sekali, dan bibirnya juga mengering.
Pyar. Dion pun menjatuhkan botol obat disana.
"Lisa, Lisa. LISAAAAAA."
Dion pun berteriak disana, bahkan tangannya mulai gemetar memegang tubuh adiknya.
"Hiks, tidak Lisa, bangunlah. aku mohon."
Tanpa ia sadari, teriakannya itu mengundang beberapa Enigma yang sedang bergerak kesana.
GRRRR. Drap Drap Drap.
Ada ratusan Enigma yang sedang bergerak ke arah Dion. Aura Enigma sudah di rasakan oleh Dion, Namun ia tidak perduli. Justru ia langsung menggendong tubuh Lisa dan berlari di bawah deresnya air hujan untuk menuju ke rumah sakit.
Dalam hal ini, Dion merasakan ketakutan yang luar biasa. Itu adalah sebuah sinyal bagi para Enigma yang bisa merasakan jjiwa dan emosi seseorang.
Drap Drap. Dion berlari dengan cukup kencang disana.
"Aku mohon bertahanlah Lisa."
...
Di sekitar sana, terdapat beberapa anggota Lance yang sedang melakukan patroli. Mereka pun merasakan aura Enigma sedang menuju ke arah kota.
"Ini kan." sahut Klain yang sedang berada disana.
"Lapor dari tim patroli di bagian barat kota. Kami merasakan adanya Aura Enigma sedang menuju kemari." kata Jian yang langsung melapor kepada pimpinan Lance.
"Laporan di terima. Kami sedang menuju kesana, tahan Enigma sebisa mungkin. jangan sampai mereka bergerak ke tempat pengungsian." Kata Anna yang menjawab walkie talking itu.
SSSTT
"Kita harus menahannya sebisa mungkin disini. Nona Anna yang menjawab langsung laporan kita sedang bergerak kemari." kata Jian.
"Baiklah." Grep, Klain pun langsung bersiap-siap disana.
WOSSSSH. sebuah aura yang sangat kuat dirasakan oleh mereka berdua. Brr, Bahkan tubuh mereka langsung merinding seketika.
"Tidak mungkin, sepertinya ini Enigma Class 5." kata Jian dengan panik
"Sialan, ini di luar kemampuan kita saat ini. aku kira yang datang Enigma Class 2 seperti yang muncul sebelumnya." sahut Klain
"Sepertinya kita memang harus menunggu Nona Anna." kata Jian
"Apa kita akan menunggu disini.? sebaiknya kita intai saja. Sepertinya jarak mereka masih cukup jauh." kata Klain
Jian pun hanya menganggukkan kepalanya dan mereka pun langsung bergerak mendekati datangnya Enigma.
...
Tidak berlangsung lama, Alarm kota pun berbunyi di semua tempat. Itu membuat semua orang panik dan merasakan trauma yang amat dalam.
Semua orang pun langsung keluar dari dalam barak dan tenda, ada juga beberapa orang yang mengemasi barang-barang nya.
"Baru saja Enigma menyerang, sekarang mereka datang lagi." kata orang di pengungsian dengan ketakutan.
"Ibu" sahut anak kecil yang ketakutan sambil memeluk ibunya.
"Tetap tenang, Anggota Lance sedang bergerak untuk menghentikan Enigma." teriak prajurit militer disana.
Leo dan beberapa bawahannya pun keluar dari pos dan langsung bergerak.
"Buat formasi pertahanan di sekitar tempat pengungsian. Laksanakan sekarang." teriak Leo.
"Siap Kapten."
"Aku tidak akan membiarkan hal ini terulang lagi." kata Leo sambil mengepalkan tangannya.
...
Di rumah sakit yang di pimpin oleh Norman. Semua orang panik bukan main, karena aura Enigma sampai bisa di rasakan oleh orang biasa.
"Ini sesak sekali, aura ini seperti mencengkram jiwa seseorang." kata Norman
"Sepertinya Enigma keluar di dekat sini pak." sahut perawat disana.
Norman hanya terdiam disana dengan panik.
Lalu, ponsel semua orang pun berbunyi dengan secara bersamaan. Bip Bip
"Ini pesan dari pemerintahan."
[Sejumlah Enigma sedang bergerak ke arah kota. Tetap di dalam rumah, tenda, barak, atau gedung-gedung tempat Anda sekalian berada. Anggota Lance sedang bergerak untuk menghentikan Enigma. Tetap waspada dan jangan matikan ponsel anda untuk menerima instruksi lebih lanjut]
"Pesan dari pemerintahan." sahut Norman.
"Apa kejadian yang menimpa di jembatan tidak akan terulang lagi pak.? "
"Entahlah" sahut Norman dengan bimbang
...
Di tempat Dion berada. ia masih berlari dengan sangat cepat dan sangat panik. Ia tidak perduli dengan peringatan pemerintahan dan Enigma.
"Sebentar lagi Lisa. bertahanlah, kita akan sampai rumah sakit."
Disisi lain, Jian dan Klain sampai di tempat jangkauan intaian Enigma.
"Lapor, Enigma di konfirmasi berada di Class 5. Jarak mereka semakin dekat dengan kota." kata Jian.
"Tetap waspada, dan tunggu kami datang kesana, jangan ambil resiko dan tetap laporkan yang terjadi disana."
"Perintah diterima."
SSSTT
Tidak berlangsung lama, Klain melihat seseorang sedang berlari di sekitar sana.
"Ha.? Sialan, apa dia tidak membaca pesan darurat militer.? " kata Klain
"Sepertinya dia sedang menuju rumah sakit, jadi apa kita akan menyelamatkan nya atau hanya berdiam diri disini.? " sahut Jian
"Entahlah. bagaimana denganmu, jika kita bergerak, mungkin resikonya lebih tinggi. Tapi kehilangan satu atau dua nyawa, itu juga kegagalan kita." kata Klain
"Sialan, aku tidak bisa memutuskannya."
Lalu, GRAAAUS. WOOOSH.
Aura Enigma semakin kuat. bahkan aura itu sampai sanggup menyakiti jiwa seorang Lance.
"Uh, aura ini tidak biasa." sahut Jian.
"Mereka datang." teriak Klain dengan panik.
Dalam sekejap saja, ada ratusan Enigma Class 5 yang tiba-tiba berada di atas Dion dan mengepungnya.
"Sialan, mereka menargetkan orang itu." kata Klain
"Tidak akan sempat untuk menyelamatkannya." sahut Jian.
Dalam slow motion, suasana disana menjadi gelap, dan terdengar suara pijakan kaki Dion.
Seakan-akan waktu berhenti begitu saja, ratusan Enigma disana tiba-tiba berhenti di atas udara. Begitu juga dengan Raut wajah Klain dan Jian, mereka seolah terhenti oleh waktu. Dan suara pijakan kaki Dion masih terdengar.
Lalu, "Gravity"
....