NovelToon NovelToon
Gadis Yatim Piatu Kesayangan CEO

Gadis Yatim Piatu Kesayangan CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Duda
Popularitas:37.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosi Lombe

Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.

Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.

Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?

Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?

Seri Pertama Novel The Andersons Family.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nona Cilik Gabriella

"Gaby stop merengek!" pekik Mike saat mendengar Putri tunggalnya terus meminta dirinya untuk menemani pergi karya wisata ke kebun binatang.

"Tapi yah!?" Gaby masih terus memohon.

"Tante Maya akan menemanimu besok!" Mike memberi penegasan.

"Aku tidak mau, aku hanya ingin ayah yang menemaniku, titik!" gadis itu kemudian beranjak dari meja makan berlari menuju ke kamarnya dan hendak mengurung diri sepanjang hari.

Sejak kepergian sang ibu, Gaby menjadi gadis yang pemarah, emosinya sangat labil, terlebih ayahnya selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya, membuat gadis kecil itu tumbuh dalam kesepian yang luar biasa.

"Maya, besok temani Gaby pergi ya, aku ada meeting penting yang tidak bisa ditinggalkan!" ujar Mike sambil menghabiskan sarapannya.

"Baik tuan" Maya mengangguk dengan terpaksa. Sesungguhnya Maya merasa kasihan kepada Gaby yang haus perhatian dari sang ayah, namun dengan posisinya yang hanya manager rumah tangga ia tidak bisa berbuat banyak untuk nona ciliknya itu selain melayaninya dengan setulus hati.

..........

"Kenapa piringnya masih penuh? ini kan sudah menjelang sore?" Ananda bingung saat Tika kembali ke dapur dengan piring makan yang masih utuh tanpa tersentuh sama sekali.

"Nona Gaby tidak mau makan" jawab Tika sambil membersihkan piring yang ia bawa dari kamar majikan ciliknya itu.

"Bukan kah dari pagi nona belum makan sama skali?" Nani bergumam.

"Apa ibu Maya sudah tau?" Ananda penasaran.

"Nona Gaby memang sering seperti ini, dia akan mogok makan kalau sedang bertengkar dengan tuan Mike" Tika menjelaskan.

"Tapi nanti nona bisa sakit!" Ananda merasa kasihan.

"Tidak ada satupun dari kami yang bisa membujuknya!" kata Nani menatap Ananda.

"Biar aku coba!" Ananda kemudian menyiapkan piring baru dan membawanya ke kamar Nona Gaby.

TOK TOK TOK...

"Nona, apakah saya boleh masuk?" Ananda menunggu sebentar sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar karena tidak mendapat jawaban.

"Nona, ini saya bawakan makanan, Anda pasti sudah lapar" Ananda menunjukkan senyumya.

"Aku tidak mau makan!" Gaby membentak kasar dengan mata menyalak.

"Kalau Anda tidak makan, nanti anda bisa sakit!" Ananda mempertahankan senyumnya.

"Kenapa kau memaksa? memangnya siapa kau? hah???" Gaby berkacak pinggang.

"Oh iya, saya lupa memperkenalkan diri ya, saya adalah Ananda, pelayan baru di sini" Ananda membungkukkan dirinya dalam sebagai tanda penghormatan kepada nona ciliknya.

"Aku tidak peduli!" Gaby membuang muka.

"Nona, bolehkah saya bercerita sedikit?" Ananda berjalan mendekat dan menaruh nampan berisi piring penuh makanan enak di nakas.

Gaby masih tidak acuh.

"Sebelum saya bekerja di sini, saya tinggal di sebuah panti asuhan. Di sana banyak sekali anak-anak kurang beruntung yang tidak memiliki orang tua dan terpaksa berjuang hidup sendiri bersaing dengan teman-teman di panti. Setiap hari aku dan teman-teman di panti makan seadanya, tidur pun hanya beralaskan kasur tipis dan keras. kami tidak pernah merasakan fasilitas mewah seperti yang nona miliki di rumah ini. Kami tidak pernah mengenal orang tua kami. Bahkan saya yang sudah dewasa seperti sekarang saja masih merasa iri dengan nona yang sangat beruntung!" Ananda menatap majikan ciliknya yang mulai terlihat merespon ceritanya.

"Apa Anda mau melihat keadaan kami? aku punya foto-fotonya kalau Anda mau melihat!" Ananda menyodorkan ponselnya ke hadapan majikannya yang mulai mencuri-curi pandang.

"Makanan ini sangat enak nona, Anda sangat beruntung bisa menikmatinya kapan pun anda mau, sungguh aku sangat iri!" Ananda kembali memancing reaksi Gaby.

"Apa kau sudah makan?" tanya Gaby.

"Belum" Ananda berbohong.

"Kalau begitu ini buat kau saja!" Gaby menunjukkan wajab ibanya.

"Aku tidak terbiasa makan sendiri, karena di panti kami selalu berbagi, bagaimana kalau kita makan bersama? pasti rasanya akan lebih nikmat!" Ananda memberi usul, namun Gaby hanya menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Saya akan menyuapi Anda! bagaimana?" Ananda mengembangkan senyumnya yang paling merekah. Tanpa menunggu persetujuan dari Gaby, ia langsung menyendokkan nasi dan menyodorkannya ke hadapan Gaby.

"Aaaaaaaaaa" Ananda membulatkan mata memberi kode agar Gaby membuka mulutnya. Gadis itupun akhirnya memakannya.

Ananda terus saja mengoceh tentang kisah hidupnya di panti sepanjang menyuapai Gaby sampai piring itu bersih.

"Ini minumnya nona" Ananda menyodorkan gelas berisi air putih.

"Terima kasih" Gaby tersenyum.

"Astagaaaaaa, kenapa senyum nona sangat manis, aku sangat menyukai senyum itu!" Ananda menggombal membuat Gaby tersipu malu. Ini adalah trik yang biasa ia gunakan untuk membujuk adik-adik pantinya saat mereka sedang ngambek.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya nona!" Ananda yang sudah selesai langsung berjalan menuju keluar kamar.

"Kak Ananda, terima kasih ya!" Gaby sudah melupakan rasa kesalnya.

"Sama-sama nona, bila Anda membutuhkan sesuatu, Anda bisa mencari saya di dapur" Ananda membungkuk dan keluar dari kamar serta menutup pintunya sambil tersenyum.

1
Mai Rehman
habisla uncle Ron jadi mangsa pembulian make
Mai Rehman
berbagi kekonyolan,,, halhalhal
Mai Rehman
terus ayu dan Ron habis dong,,, kan ayu belum lahiran
Mai Rehman
untung saja ada dimas
Mai Rehman
tak sabar untuk kisah selanjutnya
Ira
l
Mai Rehman
okay lanjut
Mai Rehman
firasat seorng ibu tidak meleset,, walaupon Gaby bukan ank kandungnya
Mai Rehman
Ade ape ini firasat ananda
Mai Rehman
uncle benar benar tidak tau,,,
Mai Rehman
terharu deh
Mai Rehman
tergantung dong
Mai Rehman
wajarla namanya hamil kembar
Ayu
umur gaby berapa ya thor
Mai Rehman
kk Dan adek sama2 hamil
Mai Rehman
tom and jery
Mai Rehman
seru
Mai Rehman
ABG ni yeee nggk mau kalah dgn istrinya
Mai Rehman
kalau pengantin baru memang camtu,,,
Mai Rehman
selamat ya ananda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!