From Hate To Love

Ber jam jam dalam per jalanan, Kini keluarga Kendrick juga meyra telah sampai di kota yang mereka tuju

Meyra yang masih setengah sadar ber jalan dengan sedikit lunglai untung nya Hans selalu sigap, dengan merangkul ke dua pundak nya

Hans menahan senyuman gemas nya kala tingkah Meyra yang menurut nya sangat lucu dengan tubuh mungil nya membuat gadis itu terlihat sangat kecil dan seperti anak anak

Para saudara nya yang melihat itu juga sedikit memelan kan langkah nya,

Hans menatap mereka, "Duluan saja"

"Lo"

Hans mem berhenti kan diri nya dengan meyra di kursi yang ter dapat di sana, tapi tatapan Hans kepada mereka mengisyara kan untuk tak menunggu nya

Hal itu langsung di sadari dengan mereka, "Baik lah, kita duluan, Gue sisan satu mobil buat lo" Ucap Bobby

Hans mengangguk, Meyra masih ter lelap di kursi itu, Hans ber jongkok menatap wajah damai Meyra

Tak memeduli kan orang yang ber lalu lalang, Hans mengusap Rambut meyra dengan gerak kan lamban

"Nggh"

Hans ter kekeh, menatap wajah Meyra yang ter lihat ber kali lipat cantik nya, Bukan melebih lebih kan, tapi entah kenapa meyra mempunyai wajah se cantik itu

Hans kadang tak rela jika wajah meyra di lihat dengan banyak pria lain selain diri nya

"Kamu, hanya milik ku mey" lirih nya

Setelah nya Hans mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style dengan membawa nya menuju mobil yang memang sudah di siap kan untuk mereka ke sini

Orang orang yang ber lalu lalang ter utama, para perempuan, sempat histeris ter tahan, kala melihat Pria yang menurut mereka sangat dermawan di tambah dengan Wajah datar nya yang terlihat memukau

Hans masih dengan raut wajah dingin nya, dengan meyra yang ia angkat, Hans tak merasa kan berat sedikit pun

Melihat wajah meyra dari bawah, Hans ter senyum samar, "apa kah kamu tidak makan girl"

Hans bahkan sempat heran, meyra sama sekali tak ter ganggu tidur nya, apa kah memang seperti ini

Sesampai nya di mobil, Hans melihat beberapa pria ber jas yang ber ada di dekat Pintu masuk itu

"Silah kan tuan"

Hans ber dehem, setelah nya pintu itu di buka, hans memasuk kan meyra dengan hati hati, baru lah Pria itu masuk setelah meyra di rasa telah di tempati di posisi yang nyaman

Hans meletakan kepala meyra pada paha nya, Mobil di jalan kan, Hans masih melihat Benda pipih nya, karena Kolega bisnis nya yang sempat menelpon diri nya

Menyimpan benda pipih datar itu ke saku celana nya, Hans kembali mengamati wajah tenang meyra, menggeleng kecil dengan senyuman nya yang tak dapat dia tahan

"Bahkan kamu tak ter ganggu sama sekali hm" kekeh nya

Tak lama meyra menggeliat dalam tidur nya, tak lama kelopak mata itu per lahan lahan ter buka, dengan memincing kan mata nya, meyra samar samar melihat seorang pria yang ter senyum menatap nya

Kesadaran nya pulih sepenuh nya, Meyra sontak bangkit dari tidur nya, dengan membulat kan mata nya

'A-aku tidur di paha dia' gumam nya

"Kenapa Hm?"

Meyra meng geser kan badan nya, "Ke-kenapa gue, tiba tiba di sini"

Meyra menoleh ke samping di sana Hans yang menatap nya intens, Dan kembali menatap ke depan di mana terdapat satu orang yang menjadi supir mereka saat ini

Oke meyra ingat sekarang, dia seperti nya lupa jika dia sedang tak lagi ber ada di kampung halaman nya

Menghela nafas kecil, meyra mem perbaiki posisi duduk nya saat ini,

"Haus?" Tanya Hans yang mem beri kan se botol minuman ke arah Gadis itu

Meyra menerima nya, karena memang dia lagi merasa ke hausan

Setelah meneguk minuman nya hingga tandas, meyra menatap Hans yang sedari tadi menatap nya

"Kenapa lo nggak bangunin gue," gerutu gadis itu, "kan nggak enak sama yang lain, trus gue juga nggak bantuin bawa barang__"

Hans menyentil pelan kening Meyra sembari ter kekeh, bodyguard di depan saja sempat ter kejut karena perubahan ekspresi Tuan nya

"Karena kamu kebo nya kebangetan sayang"

Meyra tee sentak, entah kenapa ucapan itu membuat degup jantung aneh, "ng-nggak usah sayang sayang, a-apaan,"meyra tiba tiba saja gugup, yang hanya di balas senyuman samar dari Hans

Jika tak ada orang lain, Hans akan mengeluar kan ke bucinan nya ter hadap Meyra

"Tapi, gue se kebo itu ya," Ujar Meyra

"Banget,"

Meyra mendengus, karena jawaban Hans, 'masa sih, duh malu maluin banget kamu meyra' cibir meyra pada diri nya

"Maaf, Gue udah nge repotin kalian," lirih nya dengan menunduk kan kepala nya

Hans tak dapat menahan senyuman nya, Tangan pria itu ter angkat dengan mengusap gemas surai Meyra, yang membuat gadis itu se ketika mendongak menatap nya

Hans menyukai Meyra dalam mode seperti ini, tak ada wajah Galak, dan benci di mata gadis itu, tapi walaupun meyra dalam mode seperti semula nya, Hans tetap menyukai gadis ini

Definisi Cinta yang sudah melekat di dalam hati Hans

"Buat kamu, aku nggak masalah mey, aku suka kalau kamu ber gantung sama aku" Lirih dengan nada yang ter dengar lembut

Jika kalian tanya bagaimana ke adaan bodyguard, yah saat ini ia ber usaha mengembali kan kewarasan nya, karena sikap tuan nya yang tak biasa nya

"Tapi, kenapa kita ber dua di dalam ini, yang lain mana?" Tanya meyra,

"Mereka penganggu," cicit Hans

"Haa?"

Hans seketika menggeleng, "mereka telah duluan ke sana,"

Meyra menggut manggut mengerti, "Jauh ya tempat nya"

Hans menggigit bibir bawah nya dengan mengalih kan tatapan nya dari gadis itu, Hans menatap ke luar jendela, dia tak tahan dengan Meyra mode kalem seperti ini

"Hans" meyra menyentuh pundak pria itu

"Sebentar lagi ya, kita akan tiba sebentar lagi, ber sabar lah, atau,, kamu merasa lapar" ujar Hans yang kini kembali menatap Meyra

Meyra menggeleng, setelah nya Gadis itu mengambil benda pipih nya dan ter fokus di sana, Hans men dengus, Menatap Tajam ponsel meyra yang bisa bisa nya mengalih kan per hatian Gadis itu dari nya

"Ponsel terkutuk itu" cibir nya dengan pelan

"Tuan"

"Jangan memanggil ku"

Bodyguard itu ter henyak, apa kah tuan nya ngambek karena tidak di perhati kan oleh gadis yang membuat tuan nya itu selalu menampil kan ekspresi wajah nya yang tak datar lagi

Bodyguard itu mengusap dada nya, "sabar john sabar, demi uang" batin nya