Kita & Rasa

"Raka kenapa yah Tante,? Apa dia sakit?" Wica sangat khawatir dengan Raka ,namun ia sudah diminta untuk tetap di acara oleh papa Raka yang menyusul Raka.

"tenang aja Wi ,kan papa nya udah nyusul dia gak apa apa kok" mama Raka tetap berusaha tenang , ia juga khawatir namun ia tak mau merusak pesta ulang tahun Arka ,mama Raka akan menunggu anak dan suami nya kembali.

"kamu khawatir banget kelihatan nya , kamu suka Raka yah Wi?" Wica tersipu malu mendengar pertanyaan dari mama Raka.

"i - iya tante " Jawab Wica seraya menundukkan kepalanya.

Mama Raka hanya tersenyum mendengar pengakuan Wica yang memang menyukai anak sulung nya itu.

"tante gak setuju yah?" tanya Wica saat mama Raka tak merespon pengakuan nya.

"eh siapa bilang? Kamu cantik ,baik , rajin ,pinter juga siapa yang gak mau punya mantu kayak kamu" ujar mama Raka membuat Wica seakan berada di atas angin,hanya saja Wica masih merasa belum puas dengan jawaban mama Raka yang terdengar hanya sebagai pujian saja.

"tapi Wi , yang tante lihat Raka seperti nya no respon tuh, dia tahu gak sih kalo kamu suka dia?" mama Raka akhirnya bertanya kembali, Wica menggelengkan kepala nya karena Raka memang belum tahu tentang perasaan nya.

"kenapa ? Harga diri ? Malu nyatain duluan yah? " Lanjut mama Raka , Wica hanya mengangguk, ia memang belum berani jika harus menyatakan perasaan nya kepada Raka.

" Wica ,harga diri wanita emang perlu dijaga ,tapi daripada kamu nyiksa diri seperti ini, mending kamu ungkapkan saja perasaan kamu, Tante sih gak bisa bantu apa - apa , tante gak mau ikut campur ,siapapun orang pilihan Raka pasti tante setuju termasuk kamu " jawab mama Raka tak ingin Wica salah paham, ia tak ingin ikut campur dengan kehidupan pribadi anak nya ,biar lah Raka sendiri yang memutuskan .

Wica mengangguk dengan nasehat dari mama Raka, setidaknya mama Raka sudah memberi lampu hijau dan akan setuju dengan siapapun pilihan Raka, Wica hanya perlu lebih berani lagi.

"Tante jangan salah paham yah tapi, aku deket sama Tante bukan untuk mendekati Raka ,aku suka aja berteman sama tante dan keluarga" Ujar Wica tak ingin mama Raka salah beranggapan tentang dirinya.

"iya sayang, mau kamu jadi pacar Raka atau enggak ,kamu tetap anak Tante, yah? Semangat" mama Raka memeluk Wica,ia menyayangi Wica yang mudah bergaul , dia sudah menganggap Wica sebagai anak nya karena mama Raka memang orang yang penuh kasih sayang.

Wica sangat terharu dengan perlakuan mama Raka yang menyayangi nya.

..

"jadi kalian bertemu begitu saja dan saling jatuh cinta ?, Ya Tuhan menggemaskan sekali anak papa ini" Papa Raka baru saja mendengar kisah cinta anak sulung nya, mereka kini sedang mengobrol.

"papa kaget loh kak ,kamu tadi lari begitu aja ,mama mu pasti kaget banget tuh"

Raka hanya tersenyum mendengar itu , sementara Wilona hanya menyimak, ia canggung berada di antara ayah dan anak itu.

"yuk kita party lagi?" papa Raka mengajak keduanya kembali ke pesta ulang tahun Arka ,Mereka setuju terlebih Wilona yang sudah terlalu lama meninggalkan Jansen ia khawatir Jansen mencarinya.

"tuh mereka datang ,lihat kan Raka baik - baik aja" ucap mama Raka.

Mata Wica tertuju kepada Wilona yang sedang berjalan bersama Raka dan mengobrol dengan akrab.

"itu siapa tante?" tanya Wica .

"oh itu suster nya Jansen ,temen nya Arka tuh anak yang itu" jawab mana Arka seraya menunjuk Jansen , Wica mengangguk sedikit keheranan melihat Raka yang terlihat berbeda , ia tak pernah melihat Raka se sumringah ini.

"kenapa bisa bareng Raka yah tan?" tanya Wica lagi. "kenapa ? Kamu cemburu yah hahaha" mama Jansen malah menggoda Wica membuat Wica tersipu malu.

"kenapa kakak pa ?" mama Raka yang khawatir segera bertanya.

"udah, dia gak apa - apa ,biarin dia main sama Arka yah jangan di tanya dulu deh ,kita makan cake yuk ma" papa Raka mengajak istrinya untuk makan cake bersama agar mereka juga akur lagi, setelah melihat Wilona dan Raka papa Raka kembali mengenang masa - masa saat berpacaran dengan mama Raka dulu, ia ingin memperbaiki hubungan suami istri yang sedikit retak itu.

"Wica gabung sama Raka yah tante " Wica yang masih penasaran akhir nya bergabung dengan Raka dan Wilona.

"Hay kalian" Wica menyapa Arka dan Jansen yang sedang bermain bersama ,sementara Raka dan Wilona menjaga mereka sembari bercanda.

"hay boleh join kan?" tanya Wica kepada pasangan yang sedang asyik bercanda itu.

"gak boleh ! " jawab Raka yang langsung memasang wajah tak suka.

"boleh kok , ish jangan gitu dasar jutek" Wilona memukul bahu Raka kesal dengan sikap jutek Raka.

Raka melihat Wilona yang tak menunjukan Rasa cemburu nya ,padahal orang yang selalu membuat Wilona cemburu kini ada dihadapan mereka.

Melihat sikap Wilona itu membuat Wica semakin penasaran.

"hay aku Wica teman dekat nya Raka " Wica mengulurkan tangan nya dan memperkenalkan diri nya sebagai teman dekat Raka.

"oh hay salam kenal, aku Wilona Pengasuh Jansen" jawab Wilona yang menekan kan kata Pengasuh ,membuat Raka kesal mendengar nya.

"apaan sih teman dekat , cuman teman sekelas kok, aduh sakit loh tadi mukul sekarang nyubit" Raka sungguh ingin memperkenalkan Wilona sebagai pacar nya agar Wica berhenti mengejarnya.

Namun Wilona yang seorang perempuan tak ingin menyakiti hati Wica ,ia tak mau Wica sedih dalam pesta ini biarlah waktu yang menunjukkan hubungan mereka .

"kok kalian bisa akrab sih ? Setahu ku Raka ini susah berteman apalagi sama cewek" ujar Wica memberanikan diri untuk bertanya langsung.

"oh itu,kita sering bertemu kalo Arka sama Jansen les , kita juga suka kpop jadi berteman deh" jawab Wilona ,Wica mengangguk dan tersenyum dengan jawaban Wilona yang belum membuat nya puas ,terlebih Wilona yang seenak nya memukul dan mencubit Raka , juga Raka yang dari tadi menempel kepada Wilona.

Wica cemburu dan takut Raka menyukai Wilona , mereka bertiga mengobrol ringan sembari mengawasi anak - anak bermain ,Raka sama sekali tak memperdulikan Wica ia fokus kepada Wilona,bahkan berani menyandarkan kepalanya di bahu Wilona,membuat Wica paham akan sesuatu seperinya Raka menyukai Wilona pikir Wica.

Wica hanya perlu mencari tahu lebih lagi, ia tak mau Raka jatuh ke dalam pelukan orang lain setelah dirinya susah payah mengejar cinta Raka.

Pesta telah usai, para tamu undangan sudah mulai meninggalkan lokasi.

"waduh goody bag nya masih banyak nih , mau di kemanakan nih ?" tanya papa Raka yang bingung melihat bingkisan ulang tahun nya tersisa cukup banyak.

"isi nya apa aja emang mah?" tanya Raka.

"snack sama jajanan gitu " jawab mama Raka.

"biar aku yang urus ma" Raka mengambil semua goody bag yang tersisa itu sambil tersenyum senang.