NovelToon NovelToon
Perjalanan Misi

Perjalanan Misi

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:778
Nilai: 5
Nama Author: author.halu

Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.

Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran Tuan Vino

"Baiklah kalau begitu...saya juga pamit undur diri terlebih dahulu, permisi" pamit Tuan Mahes. Dan pada akhirnya semuapun ikut keluar dari ruang rapat itu secara bersamaan dan berterima kasih kepada staff yang bekerja di perusahaan TA COMPANY itu. Kini kita kembali lagi di lingkungan HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M yang dimana pemeran utama kita sudah bangun dari tidurnya, ternyata seluruh siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M untuk hari itu di nyatakan untuk tidak belajar tapi tetap berada di area sekolah.

Kepala sekolah takut jika dirinya memulangkan seluruh murid...pasti berita kematian Tania Stavin yang kini masih di evakuasi akan tersebar kemana mana dan bukan hanya itu, nama HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M akan menjadi rusak dan jelek di mata masyarakat setempat jika sudah mengetahui berita itu.

Itulah mengapa kepala sekolah tak ingin memulangkan siswa-siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M dengan cepat.

"Hoaammm...Caca dah bangun?" Ucap Elina yang baru saja bangun dan kini sedang mengucek ucek matanya.

"Menurut Lo!" Jawab Caca.

"Kita ngga pulang nih?" Tanya Elina lagi, karnaereka tak belajar trus kenapa masih di sekolah kenapa ngga di pulangkan aja, lagian gurunya pada sibuk. Itulah yang ada di pikiran Elina saat ini.

"Kepala sekolah ngga sebodoh itu kali untuk menyuruh muridnya pulang dengan cepat" ucap Caca, namun matanya tak lepas dari telpon genggamnya.

"Iya juga yah...tapikan..." Ucap Elina yang menjeda perkataannya karna dirinya masih mempertimbangkan perkataan Caca.

"Iya sih emang benar" ucap Elina lagi yang sudah mengerti maksud Caca.

"Kok Lo tau ca?" Tanya Elina yang bingung dari mana Caca tau.

"Ngga perlu di kasih tau juga dah ketebak endingnya, Lo pikir ada gitu orang yang mau tempat untuk menghasilkan uangnya sepi? Ngga ada cuy" ucap Caca santai.

"Lah iya juga sih, tapikan bukanya tetap kesebar ya? Apalagi kan yang meninggoy anak orkay" ucap Elina.

"Ya emang...orkay juga butuh duit kali, jadi tinggal tutup mulut pake uang mah kelar" ucap Caca yang tak peduli jika Perkataannya berhasil membuat seisi kelas berpikir keras dengan ucapan Caca dan Elina.

"Iya juga sih...tapi bodoh banget dong kalau orang tuanya nurut gitu" ucap Elina.

"Semua manusia itu akan bodoh dan menjadi tolol ketika di hadapi dengan uang, apalagi kalau uang itu melebihi ekspektasi mereka ya pasti mereka akan sembunyikan bangke busuk yang pada akhirnya akan tercium juga" ucap Caca.

"Bener juga sih kata Lo...yang penting mereka dah menikmati hasil penyembunyian itu, iyakan?" Ucap Elina yang diakhir kalimatnya seperti bertanya.

"Nah itu tau, jadi jangan bodoh jadi orang" ucap Caca.

"Gue bukan bodoh ya ca" ucap Elina yang tak terima.

" Jadi apa kalau bukan bodoh" tanya Caca.

"Ngelag aja hehehe" jawab Elina dengan cengengesan.

"Sama aja dongo" ucap Caca.

"Woi kalian dua bahas apa sih, kok kita ngga paham?" Tanya ketua kelas yang sejak tadi berusaha memahami percakapan mereka.

"Kalau ngga paham mah ngga usah ikut ikutan" ucap Elina.

"Yakan makanya gue nanya, karna gue kagak paham. Gimana sih Lo" ucap ketua.

"Yayaya...ngga nanya" ucap Elina.

Hahaha....

Semua murid yang ada di kelas itupun tertawa setelah mendengar jawaban Elina yang sangat jauh dari pertanyaan.

"Dahlah berisik tau ngga" ucap Caca yang langsung keluar meninggalkan kelas.

" Ca...tunggu gue, gue mau ikut" ucap Elina dan pada akhirnya obrolan mereka berakhir sampai situ saja, karna Caca sepertinya lagi badmood. Kini tepatnya di kantin sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M yang dimana segerombolan laki-laki sedang membahas kronologi yang telah menimpa Tania Stavin.

"Gue ngga yakin kalau dia di bunuh" ucap Dimas yang masih tak yakin jika Tania Stavin di bunuh oleh orang lain.

"Kenapa Lo yakin banget kalau dia ngga di bunuh...dah jelas jelas kalau dia di bunuh, kok malah Lo bilenag ngga yakin" ucap Calvin.

"Gini ya...coba deh kalian pikir, ada gitu orang yang berani bunuh manusia di area sekolah yang dimana sekolah itu dah jelas jelas banyak orangnya dan bukannya hanya itu, kalau pun dia di bunuh, masa iya pelakunya ngga ketemu. Padahalkan di setiap lorong ada CCTV-NYA, belum lagi pas di depan toilet cewekan ada dua CCTV. Masa iya ngga tau juga siapa pelakunya" ucap Dimas panjang lebar yang menjelaskan sesuai dengan hasil pemikirannya sendiri.

"Lah iya juga ya...tapi masa iya dia bunuh diri? Ngga mungkin lah" ucap Calvin.

"Nah...kita ngga tau itu dia bundir atau engga, tapi kalau sesuai dengan logika ya pasti banyak yang mikir kalau dia bundir" ucap Dimas.

"Tapi kalau emang dia bunuh diri...dia bunuh diri karna apa coba, sedangkan berita yang tersebar itu kalau dia anak tunggal dan Tania Stavin termasuk anak yang selalu dimana ja dan di sayang oleh kedua orang tuanya. Jadi buat apa dia akhiri hidupnya sendiri" ucap Calvin.

"Kita ngga tau apa yang sebenarnya terjadi didalam hidup orang lain, karna apa yang terlihat di luar belum tentu sama dengan Yang ada didalam. Jadi jangan beranggapan bahwa Tania Stavin memang anak yang beruntung, bisa aja dia punya kesetresan yang ngga bisa di pulihin, makanya dia akhiri hidupnya" ucap Gavin yang sejak tadi hanya dia kini membuka suaranya.

"Nah, setuju gue perkataan gavin. Karna kalau di pikir pikir lagi ngga mungkin dia di bunuh orang lain" ucap Dimas.

"Dahlah, lagian buat apa kalian pikirin sih..ngga ada keuntungan juga bagi kita. Mending sekarang kita bahas tentang markas kita yang mau di renovasi, itu jauh lebih bermanfaat dan menguntungkan" ucap Leon yang membuat temannya menaruh curiga kepadanya.

"Ngapain kalian ngeliatin gue kayak gitu?" Tanya Leon pada teman temannya karna setelah Leon mengucapkan perkataan itu, dirinya menjadi pusat perhatian teman temannya tapi dengan tatapan mengintimidasi.

"Bukan lo kan pelakunya?" Tanya Dimas yang menaruh curiga pada ketuanya.

"Heh!!..otak lu, lu letak dimana sih...bisa bisa nya nuduh gue. Lagian buat apa coba gue bunuh tu orang, kenal aja kagak anjir" ucap Leon yang di bintang oleh Dimas.

"Jangan karna gue bilang gitu, Kalian malah seenak jidat nuduh gue" ucap Leon lagi.

"Hehehe...sorry bos, habisnya muka bos, kayak muka muka pembunuh hehehe" ucap Dimas cengengesan.

Plak...

"Aww...Sakit Anji*g, ngga otak banget" ringis Dimas yang mendapatkan pukulan maut di keningnya.

"Makanya kalau ngomong tuh di filter dulu, jangan terlalu jujur ege" ucap Calvin si pelaku.

"Ya sorry, tapi jangan lo pukul juga bang**t" ucap Dimas yang kesal.

"Dahlah..kalian brisik banget, intinya sekarang kita harus urus apa aja keperluan yang kita butuhkan untuk merenovasi markas kita" ucap Leon yang melerai pertengkaran mereka. Akhirnya mereka pun membahas apa yang akan mereka lakukan dan butuhkan setelah pulang sekolah nanti.

Ditempat lain kini terdapat pertengkaran dua pria matang yang sepertinya sedang memperdebatkan hal kecil sehingga pada akhirnya mereka bertengkar hebat dan beradu argument siapa yang paling hebat.

"Hahaha...anda pikir anda bisa sehebat saya tuan vino, apakah anda tak berkaca terlebih dahulu sebelum menemui saya hahaha" ucap salah satu pria yang meremehkan Tuan vino Diandra. Kita sebut saja Tuan Brama Stavin.

"CK, anda tak sadar diri Tuan Brama Stavin...apakah anda yakin bahwa anda bisa mengalahkan saya? Sepertinya anda lupa jika anda pernah saya kalah kan karna anda terlalu meremehkan saya" ucap Tuan Vino Diandra.

"Itu keberuntungan anda saja Tuan Vino...saya rasa untuk kali ini anda tak akan dapat keberuntungan sedikitpun. Jadi anda jangan menangis jika anda kalah hahaha" ucap Tuan Brama Stavin sombong.

"Anda sangat yakin sekali sepertinya, semoga anda tidak menyesal dengan perkataan anda barusan. Karna saya jamin bahwa saya yang akan menang bukan anda, jadi anda jangan meninggi terlebih dahulu, karna itu tidak baik. Dan satu lagi yang harus anda ingat, kesuksesan anda ada di proyek ini, jadi jika anda gagal, berarti anda harus siap siap gulung tikar hahaha" ucap Tuan Vino yang menertawakan Tuan Brama.

Bugh...

"Jangan anda pikir...saya akan kalah kali ini, saya akan melakukan segala cara agar saya menang, camkan itu!!" Ucap Tuan Brama Stavin yang tek merasa bersalah sedikitpun ketika sudah memberikan Bogeman mentah kepada Tuan vino. Namun, Tuan Vino hanya diam dan sepertinya dirinya tak akan membalas.

"Lakukanlah sesuai dengan keinginan anda, karna saya yakin...menang berpihak kepada saya untuk saat ini" ucap Tuan Vino yang tetap santai walaupun lawan bicaranya sudah menahan gejolak emosi.

"Bermimpi lah terus tuan vino, karna saya yakin bahwa anda Tak akan menang, karna saya lah yang akan menang" ucap Tuan Brama Stavin.

"Terserah anda saja, karna saya ingin segera pergi, saya tak ingin meladeni orang yang tak waras seperti anda" ucap tuan Vino santai dan langsung pergi meninggalkan Tuan Brama yang sedang emosi.

"Lihat saja apa yang saya akan lakukan Tuan vino, saya pastikan anda tak akan bisa menang. Jika pun anda menang, saya akan mengambil kemenangan anda dan membunuh anda hahahah" ucap Tuan Brama Stavin yang seperti orang Gilak tertawa sendiri.

Drrrtt...

"Hallo...ada apa, mengapa anda menghubungi saya?" Tanya Tuan Brama Stavin dari seberang telfon.

"Ma-maaf tuan, saya hanya ingin mengatakan jika putri anda sedang dirawat di ruang sakit, jalan.xxx. nyonya mengatakan bahwa anda harus segera tiba dan tidak boleh menunda-nunda" ucap orang yang dari sebrang telfon.

"Baiklah saya akan segera kesana, dan beritahu kepada istri saya jika saya akan segera kesana" ucap Tuan Brama Stavin kepada anak buahnya.

Tut....

Telfon pun akhirnya berakhir...tuan Brama Stavin pun langsung menuju mobilnya dan langsung mengendarai dengan kecepatan rata-rata karna tiba tiba saja perasaannya gelisah setelah dapat telfon dari anak buahnya yang mengatakan jika putrinya berada di rumah sakit.

BERSAMBUNG.....

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Amiichan206
Kekuatan kata yang luar biasa
Nơi đầy ánh nắng
Penulis memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!