Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke dua, agar memahami isi cerita.
Luna yang sedang bersembunyi di sebuah mobil mahal Lamborghini Gallardo, menjadi awal pertemuan dirinya dengan seorang pria yang bernama Dafa junior Arbeto
Dafa Junior Arbeto seorang pengusaha muda yang sangat tampan dan gagah mempunyai seorang kekasih artis cantik terkenal yang bernama Bella. Karena satu kejadian membuat Dafa menikahi Luna gadis yang jarak usianya 10 tahun dari nya.
Bagaimana Kehidupan Luna Dafa dan juga Bella yuk intip Novel mommy yang merupakan kelanjutan dari Novel menikahi jd yg ke 2.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
" Oke siap tuan " Luna menaruh tas nya dan mulai membereskan apartemen tuan Dafa yang di mulai dari dapur.
Sedangkan Dafa yang duduk santai di atas sofa langsung mengambil laptopnya dan mengerjakan urusan kantor nya yang kemarin belum selesai. samar samar Dafa mendengarkan Luna yang sedang bernyanyi dengan jenis musik yang tidak di kenali oleh Dafa.
" Suara nya boleh juga" gumam Dafa dalam hati masih dengan menatap ke arah laptopnya.
Dafa menyuruh Luna untuk membersihkan apartemen ini karena Bella akan datang ke tempatnya. sebenarnya bagi Dafa mempekerjakan Luna itu seperti mendapatkan durian runtuh. sudah di bayar dengan gaji yang murah, dirinya pun bisa dengan mudah mengerjai nya.
Entah sejak kapan kegiatan mengerjai Luna adalah sesuatu yang bisa membuatnya terhibur dari rutinitas kerja yang membuat nya jenuh. tuntutan di hidupnya untuk bisa melebihi sang ayah Kenzo Arbeto membuat dirinya selalu bekerja keras. tanpa pernah bisa meluangkan waktu untuk bersenang senang.
Hubungan dirinya dengan Bella yang sudah berjalan setahun pun, jarang sekali untuk bertemu. seminggu paling hanya dua atau tiga kali bertemu karena jadwal diri nya dan juga bella yang sama sama sibuk.
Kini Luna yang sedang membereskan ruang tengah menatap ke arah tuan nya yang sedang mengerjakan sesuatu di depan laptop nya. " Apa aku minta bantuan ke tuan Dafa aja ya" gumam Luna dalam hati masih dengan mencuri curi pandang ke arah tuan nya.
" Kau mau bicara apa?" tanya Dafa yang masih menatap ke arah laptop nya.
"Eh, anu tuan" Luna kembali terdiam tidak berani meneruskan perkataan nya.
"Cepat katakan...!aku tidak punya waktu untuk bermain tebak tebakan dengan mu" ujar Dafa masih dengan menatap laptop nya dengan jari yang lincah di atas keyboard mengetik dengan sangat cepat.
" Tuan boleh tidak aku ikut tinggal di sini...?" tanya Luna dengan suara pelan.
" What...?" seru Dafa dengan suara berat nya yang kini menatap pada Luna.
" Boleh tidak aku----" belum sempat Luna mengulangi perkataan nya Dafa sudah memotong perkataan nya.
" Tidak boleh, kau pikir apartemen ku ini penginapan?" ujar Dafa dengan suara yang tinggi.
"Kau boleh potong gajiku asal aku boleh tinggal di sini, aku janji tidak akan mengganggu mu dan tidak akan muncul di hadapan mu tanpa mendapat perintah dari mu" ujar Luna dengan penuh harap karena hanya tuan Dafa yang bisa membantu dirinya. karena Luna sudah tidak punya saudara lagi selain om dan tante nya.
" Aku bilang tidak ya tidak" ujar Dafa dengan ketus dan kembali mengerjakan pekerjaan kantornya itu.
Luna pun hanya bisa menarik nafas nya dengan sangat panjang karena tidak berhasil membujuk tuan nya itu.
" Kau itu masih muda seharusnya kau bekerja keras untuk mengubah keadaan hidup mu itu. bukan dengan jalan pintas dengan cara merayu seorang pria dan meminta untuk tinggal bersama" ujar Dafa dengan datar yang langsung membuat Luna menghentikan pekerjaan nya dan menatap tuan Dafa dengan sangat marah.
" Aku ini memang miskin tuan tapi aku masih punya harga diri. aku itu bukan wanita murahan seperti yang kau maksud" Luna melempar kain lap yang sudah kotor itu ke arah tuan Dafa yang langsung mengenai wajah nya.
" Berani sekali kau.." bentak Dafa yang langsung mengambil kain lap kotor itu dan melempar nya ke bawah.
" Tentu saja aku berani, dan satu lagi. aku berhenti bekerja...!" Luna menaruh kedua tangan nya itu di pinggang.
" Kalau kau berani keluar dari pekerjaan mu, aku akan melaporkan mu ke---"
" Silahkan saja...aku tidak takut" Luna mengambil tas nya dan keluar dari apartemen tuan Dafa.
Di dalam apartemen wajah Dafa sudah sangat memerah menahan amarah nya.ini kali ke dua Luna membuat nya kehilangan harga diri nya. seorang Dafa Junior Arbeto di lempar kain lap yang kotor ke wajah nya itu sungguh sangat memalukan.
" Aku akan membuat hidup mu itu sangat susah" gumam Dafa dengan mengepalkan kedua tangan nya.