Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Siapa Yang Pantas?
Belum sempat ibu Hiko menjawab pertanyaan Putri, sosok yang ditanyakan keberadaannya sejak tadi nampak turun dari atas tangga dengan pakaian casual yang membuat penampilannya semakin tampan.
Viera yang melihat aura wajah Hiko yang terlihat semakin tampan dibuat berdebar-debar tak karuan. Tidak dapat ia pungkiri, jika aura Hiko sangatlah mahal dan membuatnya jadi terpesona.
Taka hanya Viera, Putri bersama teman-teman mereka yang lain pun ikut terpesona melihat ketampanan Hiko yang terlihat melampaui batas rata-rata.
"Hiko, kenapa lama sekali turunnya sih nak." Kata Mama Amy pada Hiko dengan lembut.
"Ada panggilan telefon mendadak dari Om Candra, Mah." Balas Hiko.
Mama Amy mengangguk paham. Kemudian dia meminta Hiko untuk menemani teman-temannya yang sudah datang sementara dirinya pergi menuju kamarnya berada.
"Viera, kamu sudah datang?" Dengan nada lembut, Hiko bertanya pada sosok Viera tanpa memperdulikan keberadaan teman-temannya yang lain di sana.
Viera mengangguk tanpa suara. Hiko yang memperhatikan wajah lelah Viera pun kembali bertanya.
"Apa kamu datang ke sini menggunakan sepeda?" Tanyanya.
Lagi, Viera menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Hiko.
Hiko tertegun. Jarak rumah Viera yang cukup jauh dari rumahnya berada pasti membuat Viera kelelahan mengayuh sepeda ke rumahnya sejauh itu.
"Agh, maafkan aku ya, Viera. Harusnya aku mengajak kamu kerja kelompok di tempat yang cukup dekat dengan rumah kamu saja." Kata Hiko tak enak hati.
"Tidak masalah, Hiko." Balas Viera pendek.
Putri yang melihat interaksi mereka sejak tadi pun dibuat jengkel. Bagaimana tidak, di saat dirinya bersusah payah mencari perhatian ibunya Hiko dan menunggu kedatangan Hiko sejak tadi, Hiko justru bersikap ramah pada Viera dan tidak memperdulikan keberadaannya di sana.
Tidak ingin membuang waktu lama untuk memulai kerja kelompok mereka, Hiko langsung saja membahas rencana kelompok mereka yang ingin membuat sebuah drama teater. Untuk pertemuan pertama mereka hari itu, Hiko beserta yang lainnya membahas naksah tentang drama yang akan mereka buat.
"Untuk pangerannya sudah sangat cocok diperankan oleh Hiko. Dan untuk putri tidurnya sepertinya cocok diperankan oleh..." seorang pria yang bertugas sebagai pembuat naskah nampak berpikir keras hingga akhirnya menatap teman-teman wanita mereka secara satu persatu.
Putri yang ditatap oleh pria itu menyipitkan kedua kelopak matanya seakan meminta pria itu untuk memilih dirinya.
Namun pria itu tak langsung mengiyakannya. Karakter Putri yang sombong dan angkuh membuatnya tidak pantas untuk memerankan karakter tersebut.
"Siapa, Ridho? Kenapa lama sekali menentukan pemerannya?" Niki yang sudah sangat tidak sabar akhirnya bertanya. Selain Putri, dia juga ingin menjadi putri tidur yang nantinya akan dicium oleh Hiko.
"Tunggu dulu. Aku harus berpikir dengan tenang sebelum menentukan pilihan." Tukas Ridho.
Putri menggerutu dalam hati. Kenapa lama sekali pria itu menentukan pilihan pikirnya.
Hiko yang juga menunggu pilihan Ridho pun menatap wajah pria itu.
"Bagaimana kalau kita lakukan casting dulu saja agar aku bisa menentukan pilihan. Kalau untuk Hiko aku tidak perlu melihat casting darinya karena dia sudah sangat cocok untuk memerankan sosok pangeran." Kata Ridho.
Lagi, Putri menggerutu dalam hati karena Ridho terlalu bertele-tele menentukan pilihan padahal dirinya sudah dengan senang hati mengajukan diri untuk menjadi putri tidur yang nantinya akan dicium oleh Hiko.
Sementara Niki dan yang lainnya mengangguk dengan semangat. Mereka berharap, salah satu dari merekalah yang nantinya menjadi wanita beruntung yang akan menjadi pasangan Hiko di acara drama tersebut.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗