NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Raya.., tak ku sangka dia akan bicara begitu.

Masa dia menyesal menjadi ibu dari anaknya sendiri.

Huh, kenapa baru sekarang dia sadarnya, sampai tidak mau mengurus bayinya.

"Ini salahku, aku emang berjanji memberinya kebebasan setelah menikah. Apa mau di kata semuanya sudah terjadi. Terpaksa ibu lah yang mengurus Ryan dari sekarang." ucap mas Alfan.

"Tapi ibu sudah tua. Tidak mungkin merawat bayi sendirian. Kalau sekedar membantu merawat sih bisa."

"Sewa pengasuh tidak mungkin. Karena pasti menambah pengeluaran." gumam si nenek.

Mereka terdiam dan sock mendengar keputusan Raya.

Kebetulan saat itu mereka melihatku berkemas.

Ibu menghampiriku.

"Kau mau pindah?" tanyanya dengan nada lembut. Aku heran tumben wajahnya bersahabat.

"Iya, kebetulan aku sudah dapat tempat kost."

Jawabku singkat dan padat.

"Kenapa harus pindah? bukankah kita masih bisa tinggal satu rumah walaupun sudah tidak ada hubungan?"

Aku terkejut, benarkah ini mantan ibu mertuaku yang bicara.

"Tidak bisa, Bu. Aku ingin lebih dekat dari tempat kerjaku."Dia tertunduk dalam.

Mungkin dia baru menyadari kesalahannya setelah kehilangan diriku. Rasakan saja penyesalan itu, Bu.

"Kenapa?" tanyaku sambil menatapnya.

"Kalau kau masih tinggal di sini, setidaknya bisa membantu mengurus Ryan."

Ah, ku kira dia menyadari kesalahannya. Ternyata cuma berharap aku bisa ikut mengurus cucunya.

"Maaf, aku tidak bisa. lagi pula Ryan masih punya orang tua. Kenapa aku harus ikut mengurusnya? Ibunya tidak mampu? Kan masih ada neneknya.."

Tiba-tiba wajah juteknya muncul kembali.

"Kalau tidak bisa membantu ya sudah. Jangan ngelantur kemana-mana, sindir sana sindir sini. Tapi ibu maklum, kau kan belum punya anak, jadi tidak bisa merasakan bagaimana menjadi seorang ibu."

'Ya sudah. Kalau begitu urus saja cucu ibu tanpa melibatkan aku." aku langsung mengunci pintu kamar. Mas Alfan hanya memperhatikan kami dari kejauhan.

"Oh, ya.. Selama aku tidak tinggal disini. Jangan coba mengusik bagian rumahku"

"Iih, sombongnya setelah mendapat pacar. lihat saja, Fajar juga Akan mencampakkan mu kalau sadar dirimu tidak bisa memberinya keturunan..!" teriak wanita itu dengan gusar. Mas Alfan berusaha menenangkannya.

"Kenapa ibu meladeninya. Biarkan saja dia pergi kalau itu maunya. Kita tidak punya urusan lagi dengannya." ucap mulutnya,tapi sorot matanya berkata lain. Ada kesedihan yang dalam sat melepas ku pergi.

Mas Alfan meraih Ryan dari pangkuan ibunya dan membawanya masuk kamar.

"Tunggu saja kalau anak liar itu pulang.lihat apa yang akan aku lakukan." desis ibu dengan geramnya.

**

"Fan, kenapa bulan ini kau belum mentransfer ke ibu,? Kau lupa, ya?"wanita itu menghampiri Alfan yang sedang menjaga anaknya.

"Iya, aku lupa." ucapnya malas sambil bangkit menuju lemarinya.

"Ini, aku kasi uang cash saja." dia menyerahkan segepok uang dengan wajah layu.

"Lo, kok cuma segini? biasanya kamu beri ibu semua uangmu." ibunya protes.

"Hanya ini yang tersisa, Bu." jawabnya lesu.

"Apa maksudmu?"

"Sekarang Raya yang pegang keuangan di rumah ini. Itu janjiku padanya dulu."

"Apa?" mata Bu Karsih mendelik tajam.

"Raya yang pegang uang? kenapa kamu kasi."

"Nenek, apa alasannya Ayah tidak memberiku hak itu? Aku istrinya sekarang. Aku dong yang berhak mengatur keuangan di rumah ini." Raya tiba-tiba muncul begitu saja.

"Aturan darimana itu? Dari jaman kita susah sampai sekarang, aku lah yang mengatur keuangan bahkan Mentari tidak pernah meributkan soal ini." wanita itu benar-benar tidak terima.

"Jangan samakan aku dengan ibu Mentari. Jelas aku tidak mau di tindas seperti apa yang nenek lakukan padanya." jawab Raya dengan berani.

"Raya, sudah lah.. jangan bertengkar dengan ibu.." teriak Alfan.

"Kalau begitu kau sendiri yang mengurus anakmu. Aku tidak mau membantu." ucap Bu Karsih ketus.

"Boleh saja, gampang kok. aku tinggalkan bawa anak itu ke panti asuhan. Beres.."

"Raya..! Kau keterlaluan.." sungut Alfan.

"Kenapa? kalian kaget mengetahui aku berani melawan? Tentu saja, aku bukan wanita lemah seperti ibu Tari." jawabnya bangga.

Dia menutup pintu kamar dengan keras.

"Urus itu istri kesayanganmu." sindir Bu Kasih dengan marah.

Saat Alfan sudah keluar dari rumah. Bu Karsih menghampiri menantunya dan hendak membujuknya.

"Raya, Nenek mau minta uang, dong..." pintanya dengan pelan.

Raya sengaja pura-pura tidak mendengar dengan memasang earphone.

"Raya, Nenek butuh uang. Kata Alfan kau yang pegang uangnya."

Raya membuka earphone di telinganya.

"Bukannya tadi sudah di kasi?" sergahnya dengan wajah tak suka.

"Iya, tapi sudah habis buat bayar hutang." jawabnya memelas.

"What? Hutang apa? Selama ini Nenek yang pegang semua uang ayah. Bahkan ibu Mentari sering mengemis pada Nenek hanya sekedar untuk membayar uang sekolahku. Lalu kemana saja uang itu?" ketus Raya dengan amarah.

Bu Karsih terdiam.

"Nenek sudah tua. Jangan bertingkah dengan bergaya macam-macam."

"Tapi..."

"Tidak ada tapi, sekarang Nenek harus mematuhi peraturan ku." ucap Raya Regas.

Wanita tua itu merasa iba pada dirinya sendiri.

Lihatlah menantu pilihannya, ternyata Raya berubah setelah merasakan kemewahan yang Alfan berikan. Sikap dan tabiatnya jauh berbeda dengan Mentari menantu terdahulunya.

"Dasar anak durhaka.. Tidak tau terima kasih..!" omelnya dengan hati perih.

Dia bingung mau cari uang kemana, uang arisan yang dia pegang sudah habis. lalu apa yang akan dia bilang pada teman-teman nya nanti.

Setelah kepergian Mentari, Alfan sering termenung saat melakukan sesuatu.

Seperti saat mau mandi, makan dan sebagainya. Dia ingat bagaimana Mentari selalu dengan senyum tulus melayani semua kebutuhan nya. Mentari tidak pernah menuntut lebih. Dia juga diam menerima perlakuan dari mertuanya.

Tetapi Raya, dia lebih asik dengan dirinya sendiri. melakukan perawatan di salon, belanja dan menghabiskan uang suami tanpa perduli hal lain.

Alfan termenung menatap kertas merah muda di tangannya.

Surat undangan pernikahan Fajar dan Mentari.

Tiba-tiba dia merasa kehilangan sosok istri yang sangat mencintainya.

"Mentari, kau tidak boleh melakukan ini. Kau milik ku, hanya milik ku...! tidak akan ada laki-laki lain yang boleh memiliki mu selain sku." tanpa sadar dia meremas kertas undangan itu.

"Kertas apa itu?" Raya tiba-tiba menyambar kertas itu, Alfan tidak sempat menghindar.

"Oooh, jadi ayah galau karena ibu mau menikah..?" tanyanya dengan mimik serius.

"Tidak." jawab Alfan singkat dan berlalu.

Raya mengepalkan tangannya.

"Jangan kira aku tidak tau, awas saja kalau berani macam-macam. Di belakangku." ucapnya geram.

***

Sore itu aku dan Fajar sedang berada di suatu tempat untuk mengurus persiapan pernikahan kami. Wajah Fajar terlihat berseri-seri. Entah apa sebabnya, padahal dia tau kalau pernikahan kami hanyalah pura-pura. Apa yang bisa dia harapkan?

Sepanjang jalan dia menggenggam tanganku.

"Kau tegang?" tanyanya dengan lembut.

Aku menggeleng.

"Syukurlah, Tari, aku bukan pria romantis, aku juga tidak bisa berjanji yang muluk-muluk. aku hanya bisa berkata kebahagiaanmu adalah hal utama bagiku.." saat itu kami sedang menikmati makan siang.

Sungguh aku tersanjung oleh perlakuannya.

Selama ini mas Alfan tidak pernah seperti itu.

Banyak hal yang aku lihat di fajar yang tidak ada di mas Alfan.

"Tapi, kau masih ingat dasar pernikahan kita, kan?" tanyaku serius.

"Tentu, pernikahan kita untuk membuat Alfan sadar. Aku jamin tidak akan terjadi sesuatu di antara kita yang tidak kau kehendaki." ucapnya dengan bersungguh-sungguh.

Aku terharu dengan kebaikan hati pria ini. Mana ada coba pria yang rela menikah hanya untuk kepentingan pasangannya, kecuali Fajar tentunya.

"Sebentar, ya." Fajar bangkit hendak menerima telpon.

"Kalau begitu aku juga ijin ke toilet sebentar." jawabku.

Tapi saat berjalan menuju toilet. Tanganku di tarik seseorang.

💞 Bersambung..

1
cinta semu
mentari ibarat kata keluar dari kandang macan masuk sarang buaya😧😜dah tau fajar ada istri ..mana Wanda dpt dukungan dari mertua ...kok mau2 ny menikah dgn fajar ...u mengudang badai mentari ...
Devi ana Safara Aldiva: ceritanya seperti sinetron Indosiar versi tulisan
Machmudah: bener kak, ndak Tau may dibawa kemana mentari sm si othor, judul nya duri dlm daging msh cocok dgn cerita nya alfan raya mentari
total 2 replies
Ira
Ada ya wanita menjijikan kyk mentari .. Dia korban suami nikah lg.. Trs dia nikah sama suami orang.. Apa bedanya dia dgn mantannya ..
Machmudah
pgn Tau ending nya aja Thor.
balqis: sabar ya😊
total 1 replies
cinta semu
kalo tari mau menikah sm fajar ...sm artinya membangun derita ny sendiri ...g ada alasan ada dua ratu ..awal ny aja semua terlihat baik tp selanjutnya pasti ada yg terluka
cinta semu
bagus
Anonymous
Ini cerita bodoh sakit di bikin sendiri
Machmudah
seru thor
Syahid cha
bagus
Syahid cha
menantang kayaknya
Machmudah
semoga ceritanya bkn ttg anak angkat berkhianat dgn bpk angkat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!