Dunia Selina tiba-tiba berubah sejak kecelakaan yang Merenggut nyawa Mama nya. Ia bahkan mengalami buta mata setelah kejadian itu. Tidak sampai di sana. Sang Papa menyalahkan nya karena dia lah sang Mama meninggal.
Selina di jual pada seorang Pria. Ibu tiri yang jahat berada di belakang semua itu. Namun tanpa di sadari, ia malah jatuh cinta pada seorang Pria ke-jam yang sudah banyak Merenggut nyawa manusia.
Bagaimana kisah Selina selanjutnya? Semua ada di novel ini. Selamat membaca semua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Visia dan Wira benar-benar begitu terpuruk selama beberapa hari ini. Mereka harus bolak balik pergi ke sana kemari mencari bantuan untuk perusahaan mereka.
Perusahaan yang sudah bersusah payah mereka rebut. Malah akhir nya berakhir bangkrut jika mereka tidak mencari bantuan ke sana kemari.
"Sisil, kau mati saja masih menyusahkan kami." Ucap Wira sambil melihat foto mantan istri nya itu.
Diam-diam dia masih menyimpan foto itu di laci meja kerja nya. Entah untuk apa, ia pun kadang bingung kenapa ia menyimpan benda tersebut.
Ia tatap seorang wanita cantik yang ada di foto itu. Cantik dan kaya raya. Sisil tidak memiliki suatu kekurangan apapun.
Bahkan Sisil lebih cantik daripada Visia. bukan hanya cantik paras tapi Sisil juga cantik luar dalam. Ia tidak pernah kasar dan membentak suaminya selama masa hidupnya.
Selama menjadi suami Sisil, Wira pun menjadi sangat baik dan penuh kelembutan. Maka dari itu, Selina selama ini tidak pernah mengetahui sisi gelap sang Papa yang tersembunyi.
"Apa yang kau lakukan disana, Wira. jangan cuma duduk-duduk saja. Ayo berpikir. Apa kamu perusahaan yang sudah payah kita curi itu bangkrut? Aku tidak mau hidup miskin." Ucap Visia.
Wira menyimpan foto satu-satunya milik sang mendiang istri. Entah mengapa, hidup nya sulit setelah sang Istri tiada.
"Tenang lah Visia. Apa kau perlu selalu marah-marah seperti ini? Kau sungguh berbeda dengan Sisil. Dia tak pernah membentak ku."
"Apa ini Wira? Kau mulai merindukan wanita itu? Tak ku sangka kau mulai jatuh cinta pada nya?"
Hahaha
"Tidak seperti itu, Visia. Mengapa kau selalu saja berpikir buruk pada ku. Aku bahkan membunuh nya dan mengusir anak kandung ku sendiri demi diri mu. Dan sekarang, kau malah menuduh ku yang bukan-bukan. kenapa sih, kamu itu tidak pernah menghargai aku sedikit saja."
"Wira, itu karena kau yang tak becus. Harus nya jika kau mencintai aku, kau jangan membuat ku sudah. Kau harus berusaha dan terus berusaha."
Wira akhirnya diam. Tidak ada gunanya terus berdebat dengan Visia. Wanita itu pasti akan terus menang dalam berdebat.
Sejak Visia menjadi penyelamat di hidup nya Wira, semenjak saat itu Wira jatuh cinta pada wanita gila itu.
Wira akan membalas Visia seumur hidup nya. Ia tidak akan pernah meninggalkan Visia walaupun saat itu ia sudah di jodohkan dengan Sisil.
Wira yang berasal dari keluarga yang beradaz keluarga nya saat itu hampir saja bangkrut. Sisil lah yang membantu hingga keuangan keluarga mereka tercukupi.
Tapi, apa balasan Wira. Ia malah semakin serakah di bawah kuasa Visia. Ia tak bisa menolak apa pun keinginan wanita itu.
"Terserah kau saja Visia. Aku lelah kadang bicara dengan mu"
Wira pun meninggalkan Visia yang saat ini menahan amarah. Visia memang sejak dulu memiliki kepribadian yang buruk.
Wira memijit kepala nya yang sakit. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia pun terus berpikir.
Lalu ia menghubungi seseorang yang bisa ia mintai tolong. Hanya ini lah satu-satunya harapan Wira untuk melawan Damian dan juga Selina.
"Siapa yang kau hubungi?" Tanya Visia sesaat setelah Wira mengakhiri percakapan nya.
"Seseorang. Aku pergi dulu."
"Kau mulai ada rahasia?"
"Jangan banyak bicara Visia. Diam lah di rumah dan jangan buat keributan. Oh ya, kalau bisa beberapa hari ini kau harus hemat. Keuangan keluarga kita sedang menipis. Kecuali jika kau mau tidur di jalanan."
"Iya baiklah. Pergi lah kau sana. Kalau bisa pulang nanti, bawa uang yang banyak."
Wira tidak mengatakan apapun. Ia langsung pergi setelah itu. Bicara dengan Visia tidak akan pernah bisa lama.
Yang ada di dalam pikiran wanita itu hanya uang, uang dan uang saja. Ia tak bisa hidup tanpa uang.
Wira sampai kewalahan memenuhi semua keinginannya selama ini. bahkan sejak Wira masih menikahi Sisil mamanya Selina, Visia sudah sangat sering menerima uang dari Wira.
*****
Sementara itu di Mansion Naga Kembar, Damian sudah beberapa hari tidak makan dan tidur nya pun tak nyenyak.
Selama tidak ada Selina di samping nya, ia terus memburu musuh-musuh nya dan menghabisi mereka semua dengan cepat.
Damian tidak ingin ada musuh yang tersisa dan membuat diri nya kesulitan suatu saat nanti.
"Tuan, sudah tiga hari anda tidak makan. Apa anda akan terus diet?"
"Aku tidak diet Ameng. Hanya tidak selera makan saja."
"Tuan, tidak lama lagi Nyonya Selina akan kembali. Dan Nyonya akan menjadi kuat. Jika anda tidak makan dan lemah, aku takut nanti Nyonya akan kecewa."
Mata Damian melihat ke arah Ameng. Sedangkan yang di lihat, biasa saja. Ia sudah tidak takut lagi dengan Tuan nya itu.
"Apa yang ingin kau katakan, Ameng?"
"Jika anda lemah, dan Nyonya menjadi lebih kuat, maka apa yang akan terjadi? Takut nya Nyonya akan kecewa dengan kekuatan anda."
"Ameng, kalau bicara jangan buat ku marah."
"Tuan. Anda harus makan banyak dan bergizi. ketika anda bertemu dengan Nyonya nanti, anda akan kuat dan mampu untuk mengimbangi nya."
"Apakah begitu?"
"Tentu saja. Ayo makan."
"Baiklah Ameng. Aku akan makan. Dan aku akan menjadi kuat. Tidak akan ku biarkan Selina kecewa dengan ku."
Pikiran Damian malah berkelana entah kemana. Ia memikirkan hal lain yang akan terjadi nanti.
Ameng hanya bisa menggeleng kan kepala nya saat melihat kelakuan. Tuan nya itu. Siapa sangka Pria yang paling di takuti memiliki sifat seperti itu. Dan sifat itu muncul sejak Selina ada.
"Seperti nya aku harus menjalin kerja sama dengan Nyonya Selina." Gumam Ameng.
"Aku bisa mendengar mu, Ameng."
"Eh, maaf Tuan."
"Jangan macam-macam kau Ameng. Awas jika kau ketahuan menjadi pengkhianat."
Damian mengarah kan benda ta-jam yang ada di tangan nya ke arah benda pusaka milik Ameng.
"Jangan Tuan. Cuma ada satu ini. Nanti kasihan istri saya."
"Itu tahu. Maka nya jangan macam-macam dengan ku. Aku tak peduli kau siapa. Jika kau menjadi pengkhianat, maka kau akan menjadi musuh ku."
"Bagaimana jika itu adalah Nyonya Selina, Tuan Damian?"
Damian tidak menjawab dan terus makan makanan yang ada di hadapan nya itu. Ameng sangat penasaran dengan jawaban yang diberikan oleh Tuan nya itu.
Ameng pun tidak bertanya lagi dan hanya menyimpan rasa penasaran nya itu nanti. Semoga saja Nyonya nya itu tidak melakukan hal tersebut.
Entah seperti apa patah hati nya Sang Tuan jika itu sampai terjadi pada nya.
hmm makasih ya Thor karna karya mu sangat bagus dan juga menghibur
bagai mana seorang ayah tega dgn ank sndri menyeret ddlm keaadan buta
bhkn yg mwmbuat buta ya ayah kndg sndri bhkanndgn tega menjual nya hadehh rasakan skrg
ampuuuunn Selina....
aku faham sakitmu, akufaham bencimu akupun faham dendammu tapi aku terkejut dgn tindakanmu Selin sayang, kupikir kita congkel saja mata Selin dan Wira... ternyata yg kau congkel anak haram Visia&Wira
semangat Selin