NovelToon NovelToon
Luka Cinta Pernikahan

Luka Cinta Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Ini bukan tentang harga diri lagi, ini hanya tentang mencintai tanpa dicintai.

Aruna nekat menjebak calon Kakak iparnya di malam sebelum hari pernikahan mereka. Semuanya dia lakukan hanya karena cinta, namun selain itu ada hal yang dia perjuangkan.

Semuanya berhasil, dia bisa menikah dengan pria yang dia inginkan. Namun, sepertinya dia lupa jika Johan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Yang dia cintai adalah Kakaknya, bukan Aruna. Hal itu yang harus dia ingat, hingga dia hanya mengalami sebuah kehidupan pernikahan yang penuh luka dan siksaan. Dendam yang Johan punya atas pernikahannya yang gagal bersama wanita yang dia cintai, membuat dia melampiaskan semuanya pada Aruna. Perempuan yang menjadi istrinya sekarang.

"Kau hanya masuk dalam pernikahan semu yang akan semakin menyiksamu" -Johan-

"Jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela" -Aruna-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus Memilih Diantara Dua Nyawa

Ini adalah pertama kalinya Aruna menjalani pengobatan dengan ditemani oleh Johan. Pria yang masih menjadi pemilik hatinya sampai saat ini. Namun, rasanya begitu canggung ketika Johan terus mengenggam tangannya dan menatap penuh khawatir pada Aruna.

Tatapan yang benar-benar berbeda yang Aruna rasakan. Seharusnya dia tidak melakukan itu, karena Aruna akan semakin terjebak dengan harapannya. Dia hanya ingin menyerah dan ikhlas untuk meninggalkan dunia ini. Karena Aruna sadar, harapannya tidak lebih besar dari perasaannya.

Beberapa kali Aruna muntah karena efek dari pengobatan ini. Dan Johan selalu membantunya, memegang wadah dan memijat tengkuk lehernya.

"Kak, tidak usah. Biar aku sendiri saja, jijik" ucap Aruna.

"Kenapa harus jijik? Kamu adalah istriku dan aku harus merawat istriku yang sedang sakit"

Aruna terdiam mendengar itu, dia kembali merebahkan kepalanya di atas bantal. Memejamkan mata saat merasakan sakit yang luar biasa dia rasakan. Johan yang melihat itu, hanya bisa mengelus kepala Aruna. Dia tidak bisa melakukan apapun untuk meringankan rasa sakitnya.

"Kuat ya, kamu harus bertahan demi aku"

Aruna membuka matanya saat merasakan tetesan air mata mengenai pipinya. Aruna tertegun saat melihat Johan yang menangis disana. Bahkan sampai sesenggukan.

"Kak, jangan menangis" lirih Aruna, tangannya terangkat untuk mengusap air mata di pipi Johan. "Aku tidak papa, aku sudah biasa seperti ini"

Johan membukukan tubuhnya, keningnya dan kening Aruna menempel. Tangisan masih belum selsai. Tangannya masih mengelus kepala Aruna dengan lembut.

"Tolong bertahan untuk aku, Sayang"

Air mata Aruna lolos begitu saja dari sudut matanya. Mendengar Johan memanggil seperti itu, malah semakin membuatnya sakit. Kenapa? Kenapa baru sekarang? Di saat Aruna sudah tidak yakin dengan waktunya yang bisa lebih lama bersama Johan.

Keduanya malah menangis dengan perasaan sakit masing-masing. Melihat Aruna yang seperti ini, sungguh membuat Johan merasa lebih sakit dari sebelumnya. Dia takut sekali Aruna akan pergi meninggalkannya, hal yang tidak akan bisa lalui jika benar itu terjadi. Johan, sudah banyak melakukan kesalahan, tapi tolong jangan ambil Aruna hanya karena ingin menghukumnya atas kesalahan yang dia perbuat. Johan tidak akan siap untuk itu.

"Kak, jangan menangis" ucap Aruna dengan suara bergetar. "Ini seperti bukan Kak Johan yang biasanya"

Johan tersenyum tipis, dia menghapus sisa air matanya. Lalu menatap Aruna dengan lembut. "Sayang kuat ya, demi aku. Jangan meninggalkan aku lagi. Kamu tidak tahu bagaimana aku yang hampir gila karena kepergianmu"

Aruna hanya tersenyum tipis tanpa ingin mengatakan apapun. Karena hatinya masih ragu, apa benar yang Johan katakan atau hanya karena dia merasa kasihan padanya dan rasa bersalah saja.

*

Aruna kembali ke ruang rawat, setelah melakukan pengobatan, maka tubuhnya akan sangat lemas. Dia hanya bisa terbaring di ranjang pasien tanpa bisa melakukan apapun. Seluruh tubuhnya seolah remuk dan itu menyakitkan.

Johan masih berada disana, menjaganya dan selalu menemaninya. Bahkan saat Aruna tertidur, genggaman tangannya masih tidak lepas. Seolah dia takut kehilangan Aruna lagi.

Seorang Dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan. Johan langsung berdiri dan membiarkan Dokter memeriksa keadaan Aruna

"Anda adalah suaminya?"

"Iya Dok, bagaimana keadaan istri saya?"

Dokter perempuan itu menghela nafas berat, seolah dia tidak sanggup untuk menjelaskan. "Bisa ikut ke ruangan saya? Hal ini perlu dibicarakan dengan serius"

"Baik Dok"

Johan beralih pada Aruna kembali, mengecup keningnya dengan lembut. Wanitanya masih tertidur. "Sayang, aku pergi sebentar. Istirahat yang baik ya"

Setelah itu, dia segera mengikuti Dokter keluar dan pergi menuju ruangannya. Duduk berhadapan dengan terhalang meja kerja Dokter. Sudah sejak kemarin Johan ingin mengetahui semua tentang keadaan Aruna, namun Dokter belum mempunyai waktu luang.

"Aruna mengalami kanker ginjal yang semakin parah. Meski dia terus melakukan kemoterapi, tapi itu tidak bisa. Dia harus di operasi dengan segera, saat ini masih memungkinkan karena baru satu ginjal yang terkena dan belum menyebar ke anggota tubuh lain. Aruna harus segera menjalani operasi donor ginjal. Tapi, dia tetap menolak sejak hari dia setuju untuk tinggal di rumah sakit dan menjalani pengobatan. Aruna ingin mempertahankan bayinya. Karena dia bilang, hanya bayi itu yang dia punya"

Dada Johan terasa sesak sekali, bahkan perutnya kembali terasa mual. Kenyataan ini semakin membuatnya shock dan bingung harus melakukan apa.

"Sekarang tidak ada pilihan, mau Ibu atau bayinya yang selamat. Karena jika terus mempertahankan kehamilannya, maka nyawa keduanya juga tetap tidak akan tertolong. Kanker ini cepat menyebar luas, belum satu tahun, tapi satu ginjalnya sudah benar-benar rusak. Dan memungkinkan akan menyebar ke anggota tubuh lainnya. Dan mempertahankan bayi itu hingga lahir sekitar 4 bulan lagi, tidak akan mungkin"

"Bukannya saya merasa lebih tahu akan takdir seseorang dibandingkan Tuhan. Tapi, ini adalah nyata. Keadaan Aruna tidak baik-baik saja. Sejak saya mengetahui jika dia mengandung, maka saya sudah beri saran untuk tidak melanjutkan kehamilan itu. Tapi Aruna tetap tidak mau, dan pada akhirnya sekarang keadaannya semakin memburuk"

Johan menghembuskan nafas dengan berat, semua ucapan Dokter sudah jelas memintanya memilih diantara dua nyawa yang berharga untuknya. Namun, apa bisa Johan menentukan pilihan diantara calon anaknya dan istrinya? Rasanya sulit sekali.

"Silahkan buat keputusan, karena kami juga hanya berusaha, sementara Tuhan yang berkehendak"

Saat keluar dari ruangan Dokter, langkah kaki Johan seolah tidak menapaki bumi. Rasanya dia sudah tidak bisa berpikir jernih, jiwanya seolah tak menyatu dengan raga. Memikirkan bagaimana dengan nasib anak dan istrinya sekarang.

Kembali ke ruang rawat Aruna, Johan terdiam melihat Aruna yang sudah terbangun dan sedang duduk bersandar di atas ranjang pasien. Johan berjalan gontai padanya.

"Kenapa Kak?"

Johan mendongak dan menatap wajah pucat Aruna, bahkan dadanya semakin sesak saat tatapan matanya beralih ke perutnya yang membuncit. Apa dia harus mengorbankan darah dagingnya untuk bisa mempertahankan wanitanya?

Johan mengelus pipi tirus Aruna, lalu beralih pada kepalanya. Rambut Aruna kembali menempel di tangannya, kali ini cukup banyak hingga kulit kepala Aruna terlihat.

"Sayang ..." Johan tidak bisa berkata-kata lagi, matanya mulai berkaca-kaca melihat keadaan Aruna.

"Tidak papa, besok aku akan menggunduli rambutku seperti yang lainnya. Dipertahankan juga percuma, akan terus seperti ini" ucap Aruna, mengambil rambut rontok di tangan Johan dan tersenyum dengan miris. Matanya tetap berkaca-kaca, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Johan langsung memeluk Aruna, mengecup puncak kepalanya dengan lembut. Air mata meluncur begitu saja. Dia tidak kuat, dia tidak tahan melihat keadaan istrinya yang seperti ini.

"Aku tidak mau kehilanganmu, kamu harus bertahan"

Dan aku akan mengambil keputusan mulai sekarang.

Bersambung

1
Nanik Arifin
dosa & kesalahan sudah menggunung Jo, sekarang saatnya menjalani hukuman. memperbaiki semuanya SMP batas waktu yg Tuhan tentukan. ikhtiar itu wajib. berikan yg terbaik tuk Aruna, selama sisa hidupnya
Nanik Arifin
ketemu dong....
ken darsihk
Apa Aruna menyadari kalau diri nya tidak baik2 sajah
ken darsihk
Johan biadab
ken darsihk
Apa yang akan terjadi setelah tiga bulan berlalu penasaran
ken darsihk
💪💪 Aruna
Semoga perjuangan mu selama 3 bulan berbuah manizzz
ken darsihk
Apa yng kamu cari Aruna di kamar nya Jesi
Nanik Arifin
selain usaha, jangan lupakan doa, Jo... yakinlah kamu masih punya kesempatan. entah hanya bertemu sebentar lalu kamu hrs menjalani hukuman membesarkan anak kalian sendirian atau....bahkan ada anugerah lain. kamu diberi kesempatan kedua Tuka bersama Aruna. bertemu & membawanya ke LN tuk pengobatan sambil mengasuh anak kalian tentunya. sedikit repot, anggap sbg hukuman untukmu, Jo
Indah Darma Indah
lanjut
Ma Em
Ya allah kasihan dgn nasib Aruna semoga ada keajaiban Aruna bisa sembuh dari penyakitnya dan bisa bahagia bersama anaknya .
Farida Rida
Ketemu lagi walau pun tak bisa bertemu lagi
Farida Rida: Walau tak bisa bersatu lagi
total 1 replies
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
yaAllah thor kenapa harus senyesek iniiii,,,,,tolong pertemukan n persatukan mereka thor,,,biarin aruna ngrasain kebahagiaan,,,,pleaseeee
ken darsihk
Penasaran sebenar nya apa misi mu Aruna , sampai sebegitu nya mempertahankan suami toxic nu itu
ken darsihk
Johan lucuuu koq marah dan cemburu melihat Aruna bersama lelaki lain
ken darsihk
cerita nya bagus tapi kenapa nggak ada yng pada koment ya 😊😊
ken darsihk
Sebenar nya apa yng Aruna perjuang kan , apa yng di maksud Aruna dngn melindungi dan tidak ingin melihat Johan terluka
ken darsihk
Typho ya thor Johan jadi Zidan 🤭🤭
Dinarra
harus banget ketemu
Indah Darma Indah
lanjut.semoga aja Aruna dapat muzizat dari Allah.dia bisa sembuh dari penyakitnya
Nanik Arifin
penyesalan emg slalu datang terlambat. mampukah penyesalanmu mengubah jl hidup ?
selamat ya Jo.... selamat menuai, yg slama ini kau tanam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!