NovelToon NovelToon
Pengganti Adik Ku

Pengganti Adik Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Dengan kebesaran hati seorang wanita muda bernama ( Azalea 26 tahun ) yang rela menggantikan posisi adik nya sebagai pengantin di hari itu.

Ternyata kebaikan hati Azalea di balas kebencian oleh pengantin lelaki (Arta 32 tahun ) yang sudah sah menjadi suami nya itu.

Sampai di titik itu, dimana Arta sadar bahwa Azalea lah yang terbaik. Tapi apakah Azalea masih mau bersatu dengan Arta ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15.

Lea tidak ingin keluar dari kamar, ia begitu takut untuk bertemu dengan Atala.

"Stttttt .... Aaaaaa ...Perih sekali, Lea malang sekali nasib mu. Sebentar lagi kamu akan menjadi janda. " Ia mengasihani dirinya sendiri.

PT. LV Group.

"Bagaimana bisa Papah mengganti salah satu cabang perusahaan atas nama Ibu. tanpa bertanya terlebih dahulu padaku ? " Geram Arta sambil mengepalkan tangannya.

"Boy ... Selidiki pergerakan cabang perusahaan itu, ingat jangan ada yang curiga satu pun. " Titah Arta pada seseorang yang merupakan tangan kanannya.

Arta di buat jengah oleh kebodohan ayahnya, tak selang dari itu Arta mendapatkan kiriman sebuah video yang di dalamnya ada Sherin kekasihnya.

Mata Arta terbelalak tak percaya, isi kepala Arta terasa mendidih seketika. "Aaaaaaa ... Mengapa banyak bajingan di belakangku ... Hah ? " Teriak Arta di dalam ruangannya.

Seketika Arta tersenyum penuh amarah, " Ok baiklah. Akan ku ikuti jalur permainan kalian. Sampai tiba di jalur finish kalian akan tanggung akibatnya sendiri."

Arta pun memutuskan untuk pulang lebih cepat dari biasanya, Arta memikirkan keadaan Lea di rumah.

Lea saat itu sedang ada di dalam kamar, ia ketakutan kala mendengar ada suara pintu terbuka.

"Siapa itu ? " Lea tidak memikirkan bahwa Arta lah yang datang. Karna itu bukanlah jam pulang kantor.

Lea tak berani keluar dari dalam kamar mandi.

"Ini saya. "

Lea pun merasa lega karna ia tahu betul suara Arta dan Atala itu berbeda. Lea pun keluar dari dalam kamar mandi.

Lea tidak menyapa atau bicara sepatah katapun pada Arta.

"Sata dengar kamu tidak keluar kamar dan tidak makan. Apa kamar ini begitu asyik untuk mu ? " Tanya Arta sambil membuka pakaian kantornya.

Lea melirik, " Aku tidak berani mengatakan jika kamar ini begitu Asyik ataupun nyaman. "

"Kenapa ? "

"Karna aku hanya sementara tinggal di kamar ini. " Jawab Lea.

Arta berjalan ke arah Lea, Arta mengambil alih rutinitas Lea saat menyisir rambut.

"Bibir mu mengatakan tidak, tapi hatimu mengatakan iya. Betul ? " Tebak Arta, tak melihat wajah Lea meskipun jelas terlihat di hadapan cermin.

"Mas ada wanita lain kan ? " Tanya Lea menatap Arta dari pantulan cermin, Arta pun menatap Lea dari pantulan cermin.

"Ya ... " Jawaban Arta begitu singkat namun mampu mengoreksi hati kecil Lea.

"Jika Mas ada wanita kenapa Papah meminta Ayahku untuk menikahkan Putrinya dengan Mas ? " Papah yang melakukan itu Saya tidak memintanya.

"Ya sudah, terimakasih. " Jawab Lea mengambil sisir itu dari tangan Arta.

Lea beranjak dari duduknya, dan berniat menjauh dari Arta. Arta tahu kini hati Lea sendang tidak baik-baik saja.

Arta menarik tanggan Lea, dan memeluk pinggang Lea. " Jangan khawatir, kamu akan mendapatkan kompensasi nantinya. "

Butiran air mata Lea terjatuh begitu saja, Lea langsung menyekanya agar Arta tidak tahu tentang jatuhnya air mata itu.

Arta membalikkan badan Lea, tangan Arta masih memeluk pinggang Lea sementara kedua tangan Lea memegang kedua pundak Arta.

Arta menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya. Ia tahu jika Lea baru saja menangis.

"Aku sangat mencintai wanita yang sedang dekat denganku. " Ucap Arta.

Lea semakin tak habis pikir bisa-bisanya Arta mengatakan hal itu di hadapan Lea yang masih menjadi istri Sah nya.

"Ya ... Cintailah dia, karna hakikatnya wanita itu di cintai bukan di khianati. " Jawab Lea memandang dalam wajah Arta.

Arta tidak banyak bicara, ia lebih memilih untuk diam Arta tidak mau melibatkan Lea ke dalam masalah keluarganya.

Arta menyentuh dagu Lea, " Kamu cantik sekali sayang. "

"Ya aku cantik, bahkan kau juga mengatakan pada wanitamu itu cantik juga. " Batin Lea.

Arta tidak ingin membiarkan moment itu berlalu, terlebih Arta sangat menyukai dan selalu menginginkan tubuh Lea.

Lea sempat menghindar, namun Arta malah semakin buas menghadapi Lea yang selalu saja menghindar.

"Lepas Mas ... Lepas ..." Rengek Lea saat Arta mengangkat tubuh Lea ke pundak sebelah kirinya.

Dengan lembut Arta menjatuhkan tubuh Lea, " Jangan Mas ... Bagaimana jika aku hamil ! "

Tapi Arta malah membuka tali handuk Lea, Arta semakin membulatkan matanya kala melihat Lea hanya mengenakan pakaian dalam dan celana dalam saja.

Lea lagi-lagi menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi yang begitu nikmat kala Arta mencumbu habis tubuhnya.

Arta dan Lea pun melakukannya lagi, Arta melakukan hal itu dengan berbagai macam gaya. Keringat mengalir di tubuh kekar Arta.

Sampai di titik dimana Arta pun sudah lelah dan menyudahi aktivitas yang menguras tenaga itu.

Lea membelakangi Arta, Lea menangis sambil menutupi tubuhnya yah dengan selimut tebal.

"Kini aku tidak beda jauh dengan seorang pelacur di pinggir jalan, hiks ... Hiks ... "

Arta memeluk tubuh Lea dan masuk ke selimut yang sama.

"Jangan takut, apapun akan aku pertanggung jawabkan. Jika kamu hamil dana kompensasi pun akan aku tambah, anak itu pasti akan bahagia dan tidak akan kekurangan. " Bisik Arta.

Penjelasan Arta tak kalah membuat hati Lea sakit.

"Walaupun aku hamil, aku tidak akan meminta bantuan siapapun untuk membiayainya. " Batin Lea.

Hari pun berlalu,

Sherin memberikan kabar pada Arta jika dirinya sudah berada di Indonesia. Arta bersiap untuk menyambut kedatangan kekasihnya itu.

Sherin seakan menjadi tontonan pengunjung di bandara internasional itu, Sherin tampak cantik dan memukau.

Arta hanya menyuruh tangan kanannya untuk menjemput Sherin, Sherin sempat malas namun ia harus menerima kenyataan jika Arta kini sedang sibuk di kantornya.

"Hunny ... " Teriak Sherin pada Arta yang sedang mengobrol dengan staff nya di dalam ruangan itu.

Arta memberikan kode pada staffnya agar segera keluar.

Arta pun membiarkan Sherin memeluk tubuhnya dengan sangat puas.

"Wow ... Apa ini ? Ini untukku ? " Ucap Sherin melihat ada kotak meras hati berada di leci kerja milik Lea.

"Tentu saja, untuk siapa lagi kalau bukan untuk mu. " Sambung Arta.

"Ku kira buat istrimu itu, " Jawab kesal Lea memperlihatkan jika dirinya cemburu.

"Apa boleh aku membelikan yang sama untuk dia ? " Tanya Arta.

Sherin langsung memeluk Arta dari belakang. " Jangan dong Sayang, masa iya aku di samain dengan wanita itu. "

"Janji kamu untuk tidak menidurinya kamu tepati kan ? " Tanya Sherin.

"Tidak, aku laki-laki kesepian yang jauh dari kekasihnya. " Jawab Arta.

Sherin hanya merajuk kesal semetara, membuat Arta tersenyum simpul. " Toh dia juga pasti tidur juga dengan laki-laki lain. " batinnya.

"Mbak maaf, apa Tuan Arta ada di ruangannya ? " Tanya Lea yang sengaja mendatangi kantor Arta di sela-sela istirahatnya saat bekerja.

"Ada Bu, tapi ... " Sekertaris Arta terdiam sejenak.

Lea mendengar suara wanita di dalam ruangan Arta, Lea paham saat melihat wajah gugup sekertaris Arta. Lea mencoba tenang. " Siapa dia ? "

"I-itu ... " Sekertaris itu tak berani menjawab.

"Sherin ? " Tebak Lea.

"Ma-maaf Bu, saya tidak bermaksud untuk ... "

Lea tersenyum dan mengelus lengan sekertaris itu, " Tidak apa-apa ! kamu lanjutkan saja pekerjaan kamu. Saya titip ini, tolong berikan pada Tuan Arta. "

Lea memberikan sebuah jam tangan yang sering di pakai oleh Arta.

"Baik Bu, akan saya sampaikan. "

"Terimakasih"

Lea pun pergi tanpa mau masuk terlebih dahulu ke ruangan kerja Arta, Lea tak habis pikir kenapa dia mau mendatangi kantor Arta. Mungkin nasibnya kini selalu berharap pada sebuah kesedihan.

"Tuan permisi, Maaf ... " Sekertaris itu mengehentikan langkah Arta saat hendak keluar dari ruangannya meninggalkan Sherin.

"Ya, ada apa ? "

"I-ini. " Sekertaris itu sangat takut dan gugup kala memberikan jam tangan itu pada Arta.

"Siapa yang memberikan ini ? " Tanya Arta yang sudah bisa menebak siapa orangnya.

"Maaf Tuan, saya sudah mencegahnya tapi Bu Azalea sudah bisa menebak jika anda sedang dengan pe-perempuan di dalam ruangan, sehingga beliau mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruangan anda. " Jelas sekertaris itu.

Arta terdiam sejenak.

"Ya sudah lanjutkan pekerjaanmu. "

"Apa dia akan marah, jika tahu wanita itu siapa ? " Batin Arta.

1
RN
luar biasa
RN
yaallah ngeri amat 😢 kasian si bibi langsung meregang nyawa... smga secepatnya terungkap... lanjut Thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
RN
up
RN
lama sekali upy Thor 🙄pdhl bgs loh ceritanya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ya elah Arta dikasih bini yg bgus akhlaknya mlh maunya yg ky uler berbisa/Hey/
RN
lanjut
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lama lama jtuh cinta dia
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
mulai berlabuh kapalnya
Khusnul Khotimah
bagus lea jg lemah ikuti alurnya,,,,,,,diam bukan berarti kalah,,,,,,,,kala waktu perpisahan tiba angkat wajahmu dg angkuh lalu pergilah dg mantap,,,,,,,maka penyesalan adalah sakit yg tiada terperi yg akan dia rasakan,,,,,,demi seonggoh sampah membuang berlian
RN
lanjut kk
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ada masalah apa tuh, jgn jangan ceweknya Arta di rebut atala ua
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
klo aku jadi Lea mah bodo amat😪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!