Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13. Jenna datang.
Happy Reading..
🌹🌹🌹🌹
Pemakaman Pak Erlangga di urus oleh Rico sampai selesai.
Sedangkan David dia masih sedih dan tak pulang ke rumah selama satu minggu.
Viona menempati rumah David meski tanpa David yang entah tinggal dimana.
"Pagi, nona" sapa bibi yang menjadi asisten rumah tangga di rumah David.
"Iya pagi, Bi" balas Viona sudah mulai bisa membiasakan dengan sekeliling nya.
Bahkan dia tau semua pekerja di rumah David yang lebih banyak di bandingkan pekerja di rumah Papa nya.
"Nona butuh sesuatu?" tanya bibi karena melihat Viona yang terlihat seperti mencari sesuatu.
"Tidak, tapi apakah sudah ada kabar kapan David pulang?" Viona bertanya.
Bibi menggeleng karena selama dia bekerja di tempat ini David memang selalu pulang.
"Tuan mungkin masih bersedih" balas Bibi lagi.
Viona mengangguk, dia berniat menuangkan teh tapi di tahan oleh bibi.
"Biarkan saya yang melakukan nya nona" ucap bibi lagi.
"Hem, baiklah" Viona hanya bisa membiarkan.
Meski sepi dan rasanya aneh, tapi Viona nyaman tinggal di tempat dimana dia di perlakukan baik seperti ratu.
Tak hanya tidak memiliki beban, tapi tinggal di rumah David juga membuatnya bisa merasakan tenang karena sebelumnya di rumah nya Viona tak pernah merasakan rasa tenang.
"Ini nona, silahkan" lanjut bibi memberikan segelas teh hangat dan juga roti panggang.
Viona minum teh nya satu tegukan lalu dia mengambil roti panggang dan mulai mengoleskan selai coklat.
Sambil makan dia melihat bibi yang sedang menyiapkan bahan masakan.
Saat sedang melamun tiba-tiba bibi pembantu yang lain nya datang menghampiri, dan memberitahu jika ada yang datang.
"Siapa?" tanya Viona.
"Nyonya Jenna dan tuan muda kecil nona" balas bibi satunya lagi.
"Siapkan teh dan cemilan bi lalu bawa ke depan, sekalian teh buat aku juga ya" ucap Viona lagi.
Bibi mengangguk, lalu Viona pun pergi berjalan ke arah ruang tamu.
Saat sampai dia melihat Jenna dengan penampilan cantik nya, dan di samping Jenna juga duduk Daniel yang sedang memeluk mainan robot milik nya.
"Maaf membuat tante menunggu lama" Viona datang dan langsung duduk.
Mata Jenna langsung melihat ke arah Viona yang baru saja memanggil nya dengan panggilan Mama.
"Tidak apa aku baru saja sampai" balas Jenna.
Ekhem..
Jenna mendeuhem, lalu melirik Daniel yang terlihat sibuk dengan mainan nya itu.
"Kita belum sempat berkenalan, aku Jenna istri kedua Pak Erlangga" ucap Jenna memulai obrolan nya.
"Aku Viona, maaf karena pernikahan mendadak ini aku jadi belum sempat mengenal mama mertua" kata Viona membalas lagi.
Jenna mengangguk, rasanya canggung untuk dia bisa berbicara dengan Wanita yang saat ini sudah berstatus menjadi istri dari pria yang dia cintai.
Tidak, Jenna menggelengkan kepalanya.
"Tenangkan dirimu, kamu dan David hanya sebatas mantan dan juga ibu dan anak, buang perasaan mu untuk David Jenna" batin Jenna sambil mengigit bibir bawah nya pelan.
Viona melihat Jenna yang diam, dia merasa aneh tapi dia membuang pemikiran aneh nya itu.
"Apakah mama tahu dimana David?" tanya Viona lagi.
Jenna menggeleng pelan.
"Tidak, tapi Rico tahu. sebaiknya kamu cari dia ke kantor nya karena David sangat gila bekerja" jelas Jenna.
Lalu Jenna melirik Daniel yang diam saja.
"Ini Daniel, dia adik David" lanjut Jenna lagi.
"Halo Daniel, aku kak Vio mulai saat Ini kamu akan menjadi adik ku" ucap Viona menyapa Daniel.
Daniel melirik Viona lalu melirik Mommy nya.
"Bukan kah kak David tak menyukai ku? kenapa kak Viona menyukai ku?" tanya Daniel polos.
Dan pernyataan itu membuat Viona sadar jika David tak dekat dengan keluarga baru Daddy nya.
Sama seperti dirinya yang tak pernah suka dengan keluarga baru Papa nya, hal itu membuat Viona merasa harus menjaga batas nya dengan keluarga David.
"Em, kenapa kakak tidak boleh menyukai anak semanis ini? kakak rasa kamu tak jelek, kakak kasih tahu ya David mungkin tak menyukai mu karena dia takut tersaingi" ucap Viona lagi.
Daniel mendengar itu terkejut.
"Benarkah?" tanya Daniel.
"Iya tentu saja, David Hanya cemburu karena kamu lebih tampan dan juga manis" lanjut Viona lagi.
Daniel tersenyum lalu bangkit dan memeluk Viona dengan happy.
"Terimakasih, akhirnya aku punya kakak" Daniel tersenyum.
Jenna kaget melihat putranya yang begitu antusias seperti itu.
Viona juga kaget melihat Daniel yang begitu antusias, dia membalas pelukan itu dengan mata yang melihat Jenna.
Jenna masih muda dan terlihat begitu cantik, Viona heran kenapa Jenna yang masih muda mau menikahi pria tua seperti mertuanya.
"Apa dia sama seperti ibu tiriku? Sama-sama ingin harta papa?" batin Viona dalam hatinya sambil melihat Jenna.
Jenna melihat jam di tangan nya, lalu meminum teh hangat nya.
"Daniel, ayo kita harus pergi" ucap Jenna sambil berdiri.
"Loh mau kemana?" tanya Viona bingung.
"Kami akan kembali ke Landon, Mommy bekerja" kata Daniel menjawab cepat.
"Benarkah, kenapa tidak tinggal di sini saja?" tanya Viona bertanya.
Jenna menggeleng.
"Kami punya rumah di sana, aku juga bekerja jadi maaf. mungkin Lainkali aku akan membawa Daniel kesini" balas Jenna.
"Ayo Daniel, pamit pada kakak" titah Jenna.
Daniel menurut dan kembali memeluk Viona.
"Aku akan merindukan kakak" ucap Daniel dalam pelukan nya.
"Kakak juga" balas Viona yang membalas pelukan nya.
Jenna mendekat lalu dia memegang tangan Daniel.
"Kami pergi, titip David ya jangan buat dia kecewa" ucap Jenna sambil tersenyum.
Lalu Jenna pun pergi tanpa menunggu jawaban Viona.
Mata Viona melihat Jenna yang pergi bersama Daniel, dia bisa melihat raut wajah sedih di wajah ibu mertuanya itu.
"Mungkin dia masih sedih karena Daddy meninggalkan nya dan anak nya, ya mungkin itu alasan nya masih terlihat sedih" gumam Viona sambil menutup pintu.
Saat berbalik Viona kaget karena melihat bibi yang berdiri di belakang nya.
"Nona, tuan bisa marah jika membiarkan nyonya besar masuk" ucap bibi yang sedang membereskan gelas bekas minum Jenna.
"Kenapa marah? apakah mereka selama ini tidak akur?" tanya Viona penasaran.
Bibi melihat sekitar nya dan mengangguk.
"Tuan sangat membenci nyonya besar, tuan bahkan pernah bertengkar dan isinya itu__" ucap bibi tiba-tiba terhenti.
"Apa bi?" tanya Viona semakin penasaran.
"Tuan bilang dia mencintai nyonya besar" ucap bibi dengan pelan.
"A-apa?" Viona terkejut.
Matanya membulat tak bisa percaya dengan apa yang dia dengar.
David mencintai ibu tirinya?
"Maaf nona, saya tidak bermaksud untuk memberitahu aib tuan muda" bibi menunduk takut.
Lalu berlalu pergi karena merasa takut setelah memberitahu apa yang dia ketahui selama ini kepada istri baru majikan nya.
Sedangkan Viona dia nampak masih terkejut mendengar fakta itu, David mencintai ibu tirinya sendiri?.
"Benar-benar rumit, aku rasa hidup ku akan penuh drama lagi" gumam Viona sambil memijit pelipis nya yang terasa pening setelah mengetahui fakta tentang David.
🌹🌹🌹🌹
Makasih yang sudah baca, semoga suka ya💗
lanjut nggak?