kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
\=\=\=\=\=\=
Bug! Bug! Bug !
Saka memukul satu satu pria yang ada di hadapan nya yang penuh emosi , ia masih belum berhenti ketika mendapat kan kabar bahwa Zara tak ada di mansion.
Saka menarik kerah pria yang ada di hadapan nya , dan melayangkan pukulan kuat hingga pria itu tersungkur dengan hidung yang langsung mengeluarkan darah
" Kenapa kalian tidak tahu jika wanita itu kabur ?! " Tanya nya marah
Saka juga sama sekali tak berpikir bahwa Zara akan kabur di saat diri nya Tak ada di mansion. Ternyata wanita itu benar benar ingin pergi dari nya ," jalang sialan !" umpat Saka merasa marah, karena Zara mencoba kabur dari nya ,tak akan ada maaf bagi wanita itu ,jika nanti Saka menemukan nya. Saka akan menghukum nya atau pun membunuh nya ,terserah karena Zara sudah menjadi milik nya ! ia berhak atas tubuh itu sepenuh nya .
Siti yang semula menunduk itu memberanikan diri mengangkat pandangan menatap Saka dengan debaran di dada " Saya tidak tahu ,tuan ,saat saya ingin mengantar makanan ,saya melihat kamar kosong .saya sudah menyuruh mereka untuk mencari Nona Zara di segala sudut ruangan ,tapi mereka tak menemukan nya," jelas nya memberitahu apa saja upaya yang sudah mereka lakukan untuk mencari Nona Zara.
Saka meletakkan tangan nya pada ke dua pinggang ,ia memejamkan mata dengan menengadah sambil menormalkan deru nafas nya yang memburu karena emosi .namun saat membuka mata ,pandangan itu terfokus pada CCTV yang berada di atas sana . alis Saka terangkat sebelah, kemudian ia menoleh pada pria yang muka nya sudah lebam ia pukuli .
Saka menemukan sesuatu untuk mencari jejak " Ikuti aku ke ruang security '
Saka mulai menuju ruang kontrol CCTV yang terdapat di dalam mansion itu. Pria itu masuk,kemudian berjalan menuju sebuah layar yang mengarah pada teras dan halaman mansion nya " Kau periksa yang lain nya " suruh Saka
Saka kembali memundurkan rekaman CCTV itu terakhir kali Saka dan Zara berpisah di teras mansion nya usai Saka menerima panggilan. Rahang Saka semakin tercetak jelas kala pria itu terus menggeretakkan gigi nya menahan emosi.
" Berani kabur dari ku ,berarti kau tak sayang nyawa mu " batin Saka
Saka sangat marah mengatahui Zara yang ingin pergi dari nya . padahal Saka cukup mengerti keadaan Zara, karena pria itu berusaha untuk memakluminya . tapi ketika usaha mengertinya di sia sia kan Zara , tidak akan ada ampun lagi .
Saka langsung menekan tombol pause ketika rekaman itu sedang memperlihatkan diri nya berhadapan dengan Zara . Saka masih ingat betul bahwa ia sedang berbicara dengan Zara sebelum pergi . Saka kembali menjalankan rekaman itu ,pria itu melihat Siska yang mendekati Zara berdiri dengan terlibat sebuah obrolan sebelum akhir nya mereka berdua pergi meninggalkan teras .
Saka kembali cek sisi lain nya ,ia melanjutkan lagi rekaman bagian halaman mansion , Siska dan Zara masuk ke dalam mobil dan posisi nya tidak ada seorang pun di sana yang melihat kejadian itu . Tangan Saka mengepal ia langsung keluar dari ruang itu sambil mengambil ponsel nya , Saka langsung menghubungi Siska dengan mata yang sedikit memicing tajam.
Sementara di sisi lain " Uhm Ah...." Siska menarik rambut ke kasih nya yang membuat ia mabuk kepayang berkali-kali wanita itu mendesah menikmati permainan panas ini .
Drrttt.....
Siska menoleh pada ponsel nya yang berbunyi di atas nakas " Sayang ponsel ku - "
" Lupakan ponsel mu ,aku tak ingin ada yang mengganggu " jawab pria yang kini tengah menikmati tubuh kekasih nya.
" Tapi leon -- ahhh "
Siska mabuk kepayang ia tak lagi bisa melanjutkan perkataan selain dari mendesah hingga akhir nya panggilan itu di abaikan .
Dan di sisi Saka , pria itu mencengkram ponsel nya karena Siska tak mengangkat telpon nya ,padahal status panggilan sedang terhubung .
" So damn shit !" Saka mengumpat lagi ,ia langsung menuju mobil nya yang terparkir . dua pria kekar senantiasa mengikuti pria itu dari belakang .
Bukh !
Saka menghempas kuat pintu itu untuk menutup , dan ia langsung memerintahkan sopir nya menuju ke diaman Siska . tak kan ada maaf untuk Siska dan Zara , Saka masih belum tahu ,bisa saja Siska membawa Zara untuk jalan jalan , tapi itu adalah suatu ke mustahilan ,sebab Saka sudah dapat melihat bahwa Siska tak suka pada Zara .dan satu lagi , Saka sedikit khawatir jika Siska melukai Zara ,ah ,bukan khawatir ,tapi ia hanya tak mau Zara tergores ,ia tak ingin melihat luka di tubuh Zara, karena itu akan merusak momen bercinta nya ketika melihat ada ke cacatan di tubuh wanita nya. wanita yang di maksud adalah jalang pribadi nya
\=\=\=\=\=\=\=\=
Lukman duduk di samping Zara dan memberikan air putih pada wanita yang masih mengeluarkan air mata nya itu,Zara meraih nya kemudian meminum mineral yang lumayan dingin dan segar di tenggorokan nya . jujur , Zara sangat haus karena ia berjalan cukup jauh ,tenaga nya juga sudah melemah , setidak nya haus Zara sudah hilang sekarang . Lukman kembali mengambil gelas kosong di tangan Zara dan meletakkan nya di atas meja
" Apa kau ingin lagi ?"
" Ah ,tidak terima kasih , Lukman " ucap Zara . ia menatap Lukman yang mengangguk menanggapi
" Apa aku boleh tahu ,kenapa kau bisa berada di sana ,?"
" Cerita nya sangat panjang " jawab Zara mata nya kembali berair .
" Baik lah ,jika kau tak ingin cerita ,aku takkan memaksa . aku cuma ingin bilang kau aman bermasa ku " ucap Lukman menghapus jejak air mata Zara
Zara tahu ,Lukman memang orang yang baik dan pria itu adalah pahlawan serta malaikat melindungi nya saat ini , sekarang Zara merasa malu karena sudah beberapa kali menolak cinta pria baik itu.
" Apa kau ingin menghubungi ibu atau bapak mu ,Zara ?" tanya Lukman pria itu mengeluarkan ponsel nya . namun Zara menggeleng ia menghapus lagi air mata nya yang menitik keluar .
" Aku tak ingin bertemu mereka Lukman ,aku marah dan begitu kecewa pada mereka "
Sejenak terdiam ,Lukman kemudian menganggukkan kepala nya .ia tak mengerti apa permasalahan yang terjadi pada ibu bapa anak itu karena Lukman tak terlalu ingin tahu.
" Aku akan menyiapkan makan untuk mu"
" Tak perlu ,aku tidak lapar " tolak Zara
" Aku akan mengobati luka mu "
" Tidak usah ,aku tak mau merepotkan mu " sahut Zara
" Tidak merepotkan ku Zara ,liat lah ke adaan mu sekarang, aku tak sanggup melihat mu seperti ini . jadi jangan keras kepala ,kau tunggu lah di sini "
Lukman berdiri dan ia berjalan untuk mengambil kotak P3k ,pria itu kembali menghampiri Zara dan duduk di samping wanita itu .
" Berikan aku kaki mu ,"ucap nya Lukman menarik kaki zara ,meletakkan paha Zara di atas paha nya agar Lukman lebih mudah melihat luka di lutut itu
" Tidak usah ,ini tidak apa apa "
" Jangan bohong luka mu cukup dalam"
Lukman mulai membuka kotak obat itu dan sedikit menuangkan alkohol pada kapas yang akan ia gunakan untuk membersihkan luka Zara .