Siapa sangka takdir membawa Kevin harus terperangkap di pondok pesantren. Dirinya tidak bisa sebebas dulu, membuat Kevin frustasinya luar biasa. Namun siapa sangka, di sana ada sosok bidadari tak bersayap yang selalu membuat mata Kevin berseri-seri. Hari-harinya yang di pikir terasa suram di pondok pesantren, namun menjadi cerah. "Ustadzah, mau enggak jadi istri saya, nikah sama saya, kalau ustadzah nikah sama saya enggak bakalan nyesel deh. Saya ganteng, kaya lagi, saya anak tunggal loh... Keluarga Pradipta lagi." ucap Kevin dengan songong, matanya mengedip pada ustadzah galak yang mengajar di kelasnya. Nadzira -- sosok ustadzah itu mendelik pada santrinya itu. "Jangan ngimpi kamu. Type saya enggak modelan kayak kamu. Cepat kerjakan hukuman kamu, jangan banyak tingkah." Cetus Nadzira galak. Kevin tidak tersinggung, cowok itu malah tersenyum lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
"astaghfirullah ... Dosa apa aku ya Allah ." Pradipta sudah lemas sendiri , sambil memegangi jantung nya .
"Pantas saja , kamu kemarin meminta jemput Kevin !! Pasti kamu sudah membuat ulah di sana. Pasti kamu kemarin mau lari kan ?? Enggak mau tanggung jawab. CK, Kevin .... "
"Mas !!! Mas " Ningsih sudah panik lebay, apa lagi melihat sang suami yang sudah meluruh ke lantai ..
"Mas kita ke rumah sakit ya ? Kamu pasti kena serangan jantung " ucap Ningsih,
Pradipta menggeleng kan kepala nya . "Aku masih baik-baik aja ma ."
"Tapi mas "
"Enggak apa-apa sayang ."
Kevin yang melihat nya memutar kedua bola mata nya jengah, "CK, gak usah pake drama pa , Kevin tau papa enggak punya riwayat penyakit jantung ya , jadi enggak usah kayak yang di film-film gitu, denger kabar kayak gitu aja udah sok kena jantungan , habis itu meninggoy" cetus Kevin tanpa beban .
Pradipta mendelik mendengar nya , buru-buru berdiri dan menatap galak anak semata wayangnya itu . "Kamu nyumpahin papa ???"
Kevin menatap jengah , lihatlah papa nya kan hanya ekting saja. "Enggak . Sapa yang nyumpahin papa . Tapi kalau papa punya sakit jantung terus meninggoy, enak juga pa , harta warisan nya banyak, bisa langsung jatuh ke tangan Kevin, jadi Kevin enggak susah-susah deh sekolah . "
Pradipta semakin mendelik mendengar perkataan anak nya itu. "Kevinnnn kamu !!!" Geram sekali Pradipta dengan anak semata wayangnya itu .
"Mas , jangan teriak-teriak , nanti kamu kena sakit darah tinggi. Tenangi diri kamu dulu mas ." Ucap Ningsih lembut pada suami nya .
Pradipta menurut, mau tarik urat juga percuma dengan anak semata wayangnya itu .
Ningsih kembali menoleh ke arah Kevin . Menatap tajam anak nya yang terlihat santai itu , tanpa merasa bersalah sama sekali . "kamu yang benar Kevin ?! " Pekik Ningsih .
Kevin mengangguk kan kepala nya tanpa ragu . "Iya ma , pacar Kevin ... Emmm hamil ... " Sahut Kevin .
Ningsih sudah melemaskan bahu nya . "Kok bisa sih Kevin ? "
"Ya bisa lah ma . Kita sama-sama cinta , habis itu berduaan , kata pak ustadz kalau berduaan itu pasti ada setan nya . Habis itu kami , emmm kayak gitu ya , kayak mana juga Kevin malu bilang nya , pokok nya , masuk-masuk gitu habis itu ya ... Enggak lama jadi deh dedek bayi nya ..."
"Astaghfirullah !!!" Pradipta tambah pusing saat mendengar penuturan anak semata wayangnya itu. Ya ampun anak nya itu ternyata benar-benar melakukan nya pada seorang gadis .
"Masuk-masuk gimana ? Mama kok enggak paham ya ?"
"Gini loh ma, ya itu punya Kevin masuk ke dalam --"
"Stoooppp Kevin !!!! Aduh , papa bisa kena serangan jantung beneran ini . " Seru Pradipta menyela perkataan Kevin. Sungguh anak nya itu tidak ada malu-malu nya sama sekali. Terlebih istri nya , kenapa malah bertanya-tanya hal sensitif seperti itu coba ????
Kevin mengulum senyum nya , di dalam hati nya dirinya sudah tertawa , melihat wajah frustasi papa nya . Yes !!! Sebentar lagi pasti papa nya langsung meminta dirinya menikah dengan Nadzira ... Yes , yes !!! Sorak-sorai Kevin di dalam hati nya.
Padahal nya , Kevin sama sekali belum tau bagaimana proses pembuatan dedek bayi , ya itu juga dirinya teringat perkataan Gio teman nya dulu . Gio sering menceritakan nya , bahkan mengajak Kevin menonton video begituan, tapi Kevin selalu menolak nya . Walaupun dirinya seorang berandalan , tapi Kevin sama sekali selalu menjauhi yang nama nya seks bebas.
Dan perkataan Gio waktu itu seperti mentari bagi Kevin , karena Kevin bisa membuat kedua orang tua nya percaya . Kevin harus berterimakasih pada sahabat baik nya itu jika bertemu ...
"Yaudah lah pa , nikahin aja Kevin . Lagian ya , mama enggak mau kalau nanti perempuan itu pergi jauh dan anak nya enggak di kasih tau sama Kevin . Ih mama enggak mau ya , kalau cucu kita kekurangan kasih sayang . Mama enggak mau pa ... Apa lagi kayak di novel-novel yang sering mama baca pa , mama enggak mau lah ..." Ucap Ningsih .
Pradipta mengangguk kan kepala nya , kalau sudah seperti ini mau bagaimana lagi, dirinya harus merestui pernikahan Kevin dengan pacar nya itu . Bagaimana pun Kevin harus bertanggung jawab atas apa yang di perbuat oleh Kevin.
"Oke , besok kita ke rumah pacar kamu itu, papa akan melamar nya dan menikah kan kamu dengan nya . " Putus Pradipta .
Kevin bersorak heboh mendengar nya . "Yessssss , yessss !!!!! " Bahkan Kevin sudah salto kesenangan .. sungguh dirinya tidak pernah menyangka jika dirinya akan menikah dengan Nadzira . Ah membayangkan nya saja sudah membuat Kevin bahagia bukan main .
Pradipta menepuk jidat nya saat melihat kelakuan anak nya itu . "Ya ampun Kevin !!! Kamu itu udah mau jadi bapak loh , jangan bertingkah seperti anak-anak seperti itu . "
Kevin menghentikan aksi nya , lalu nyengir menatap kedua orang tua nya. "Maaf pa , ma , nama nya orang lagi seneng. Yaudah Kevin mau ke dalam kamar dulu . Makasih maama , papa ....." Kevin berlari menuju ke dalam kamar nya.
Pradipta geleng-geleng kepala melihat tingkah anak nya itu. Pradipta juga heran , anak nya yang tengil itu kok bisa menghamili seorang gadis. ...
•
Di dalam kamar nya , Kevin sudah nungging - nungging tidak jelas , bahkan dirinya sudah tersenyum - senyum sendiri seperti orang gila .
"Aaaaa mimpi apa gue ??? Gue mau nikah sama sih cantik .. aaaaa !!!" Kevin bahkan sudah berteriak-teriak heboh sendiri .
Namun sedetik kemudian , Kevin mengingat sesuatu. Kevin lupa menghubungi Nadzira, dirinya langsung bangkit dari ranjang dan bergegas mencari ponsel milik nya yang berada di dalam laci nakas .
"Untung masih penuh baterai nya . Pasti mama ini yang rajin ngecarger nya . " Gumam Kevin sambil mengotak-atik ponsel milik nya .
Tidak lama ...
"Assalamualaikum ... Halo ini siapa ya ??"
Kevin langsung mendengar suara lembut seseorang , membuat senyum Kevin langsung mengembang sempurna.
"Wa'alaikum salam Ustadzah cantik, ini aku Kevin ... " Sahut Kevin .
"Oh Kevin . Kamu sudah sampai ."
"Sudah . Ekhm, besok , aku sama orang tua ku datang ke rumah kamu ... Emm tunggu aku ya " ucap Kevin .
Di seberang sana Nadzira langsung membulat kan kedua bola mata nya . "Kev, kamu serius ..?"
"Iya sayang ,kapan aku main-main. Tunggu aku ya sayang ???"
"Iya .."
•
Keesokan hari nya ....
"Kevin mana sih ? Kok enggak aktif nomor nya .. juragan Sarden udah di depan juga . " Nadzira panik bukan main saat menghubungi Kevin , nomor ponsel pemuda itu sama sekali tidak aktif .
Tok tok tok
"Nadzira keluar !! Kamu harus segera menikah dengan juragan Sarden .." teriak Abah Nurdin dari luar kamar Nadzira .
Nadzira terbelalak mendengar nya , bahkan Nadzira sudah menangis saja .
"Nadzira enggak mau Abah !!! Nadzira enggak mau nikah sama juragan Sarden . "
"Kamu harus mau ! Abah kan sudah bilang kemarin, Abah juga sudah kasih kamu kesempatan buat cari pemuda yang setara dengan juragan Sarden ataupun ustadz Malik . Tapi kamu enggak dapat kan ? Jadi hari ini juga kamu harus menikah dengan juragan Sarden . " Ucap Abah Nurdin ..
Nadzira menggeleng kan kepala nya .
"Keluar Nadzira !!!"