Bangkitnya Ex-Narapidana

Alex tak bisa melerai perkelahian antara Devano dan Gavin, dia saja baru beberapa minggu ini ikut bergabung berlatih bela diri di tempat milik Max.

"Enzo! Kau paling bisa bela diri! Tahan Tuan Devano! Calon ayah mertuaku bisa mati! Kekuatan mereka sangat beda jauh! Lagian, mereka ribut karena apa sih?!"

"Calon ayah mertuamu terus memojokkan Tuan Devano! Sudah tau, Tuan Devano bahkan sempat ikut tertembak karena melindungi Madam! Hanya saja, memang takdir Madam tak bisa diubah. Sudah jalannya, dia tenggelam ke laut karena para Yakuza itu...!!" Enzo mendengus, sejak awal ia memang tak suka pada Gavin. Baginya, Gavin tidak berguna dan hanya bisa menyalahkan orang lain tanpa intropeksi diri sendiri dulu telah meninggalkan Madam Belle.

Sudah bersyukur Madam Belle mau menerima kembali laki-laki itu, sekarang malah selalu bersikap egois menyalahkan orang lain. Bahkan yang membuat Devano marah saat ini sampai dia memukvli Gavin, beredar kabar jika Gavin sudah meniduri Safira tunangan nya. Bahkan dikabarkan Safira tengah hamil dua bulan, itu artinya Gavin telah mengkhianati Madam Belle meskipun Gavin memang tunangan wanita lain.

"BANGSAAATTT ini sudah mengkhianati Bellenza! Padahal dia lebih memilihnya daripada aku! Aku nggak rela, saat hidup dan mati Bellenza belum pasti... kau malah bersenang-senang dengan wanita lain dan bahkan dia hamil anakmu!" Devano begitu geram.

"Itu hanya ketidaksengajaan! Aku hanya bertemu untuk meminta pertunangan kami berdua dibatalkan, tapi Safira malah berbuat licik dengan mencampur minuman ku! Aku menidurinya bukan mauku! Aku akan tetap menunggu Belle, bagiku hanya akan ada dia wanita dalam hidupku! Persetan dengan anak yang dikandung wanita licik itu...!"

Bugh!

Devano kembali melayangkan bogeeman mentah, sampai akhirnya Gavin KO.

"Astaga! Bawa Om Gavin ke dalam, Dokter Chao... cepat obati lukanya!"

Semua para lelaki itu pun menggotong tubuh tak sadarkan diri Gavin, sementara Devano merasa muak pada pria yang telah dipilih Madam Belle namun nyatanya saat Madam Belle tak ada rivalnya itu malah terlibat hubungan panas dengan wanita lain.

Dokter Chao selesai mengobati, dia lalu menceritakan tentang pertemuannya dengan Madam Belle di suatu pesta di London. Namun sayangnya Madam Belle seakan tak mengenal Dokter Chao, sebagai seorang Dokter berpengalaman dia tahu jika Madam Belle telah hilang ingatan.

"Berikan alamatnya kalau Dokter tau, aku akan pergi mencaritahu!" Devano paling bersemangat, dia merasa harus membawa madam Belle pulang dan akan memperjuangkan cinta wanita itu.

Zephyr keberatan, jangan sampai obsesi Devano menemukan Madam Belle tanpa persiapan malah akan membuat hubungannya dan Max semakin hancur. "Kita jangan gegabah, bukankah tadi Dokter Chao bilang... Bunda berada di kalangan elit dan jika orang yang bersama Bunda adalah orang berkuasa di negaranya, kita nggak akan bisa bergerak untuk membawa Bunda pulang kesini!"

Semua orang pun membenarkan perkataan Zephyr, jangan sampai mereka gegabah dalam bertindak.

"Baiklah, aku akan mencaritahu lebih dalam tentang keluarga yang membawa Nyonya Belle ke pesta. Aku sebagai Dokter, punya pasien dari berbagai kalangan dan mereka bisa membantuku."

"Oke, aku setuju. Tapi sebaiknya, Dokter Chao ditemani seseorang yang ahli dalam menyelidiki dan melindungi, mungkin Dokter Chao bisa pergi bersama Enzo dan Veronica agar Vero dapat meng'hack data orang-orang itu nanti disana." Saran Zephyr.

"Ekhm! Bila Vero pergi, aku pun akan pergi!" Lei berdehem, dia sebenarnya sedang pendekatan pada perempuan berwajah tindik si jago IT itu.

Zephyr tersenyum simpul, ia tahu temannya itu ada rasa pada Veronica.

Lelaki lain di ruangan itu termasuk Devano pun akhirnya setuju untuk menunggu kabar dari Dokter Chao, setelah bubar Dokter Chao langsung menaiki pesawat menempuh perjalanan untuk kembali ke London.

.

.

.

Malam itu Maxayla merasa tubuhnya menggigil, keringat dingin membasahi pelipisnya.

"Bunda..." lirihnya.

"Ughh, sakit..."

"Sayang!"

Malam itu perasaan Zephyr entah kenapa merasa gelisah, ia meminta bantuan Master Ze menyelusup masuk ke dalam Mansion. Bahkan Donita ikut membantu, karena permintaan dari Enzo. Setelah 3 bulan lamanya, akhirnya Zephyr berhasil masuk ke Mansion dan bisa berada dekat dengan Max.

Namun, baru saja Zephyr masuk ke kamar Max terdengar suara erraangan kesakitan dari arah ranjang.

"Sayang, kamu kenapa?" Zephyr melihat banyak keringat di pelipis Max, ia mengusap keringat yang terasa dingin.

"Sakit, Bunda... perutku... arght..."

Zephyr gegas mengangkat tubuh Max, memangkunya dan membawa keluar kamar untuk dibawa ke rumah sakit. Dokter Chao tak ada di Indonesia, mau tak mau dia harus membawa Max ke rumah sakit.

"Kau mau bawa kemana dia, brengseek?!" Agatha menghadang Zephyr.

"AWAS...! Minggir kau! Max kesakitan! Dia memegangi perutnya! Bagaimana kau merawat Max, kenapa dia kesakitan begini?!"

Agatha berubah panik, dia membuka jalan dan berlari di belakang Zephyr saat laki-laki itu memangku Max keluar Mansion. Donita dan Master Ze pun ikut panik.

Di rumah sakit, Zephyr memesan ruangan rawat paling terbaik. Dokter sudah selesai memeriksa kehamilan Max dan mengatakan Max terlalu banyak pikiran. Stres dapat mengganggu kadar hormon dalam tubuh yang dapat menyebabkan pendarahan dan pusing kepala.

Tak lama setelah Max dipindahkan ke ruang rawat, Max pun sadarkan diri.

"Ngapain kamu disini? Pergi!!!" Max langsung berteriak marah melihat Zephyr, wanita itu kembali meringis sambil memegang perut hamilnya.

"Tenanglah, sayang. Aku yang bawa kamu ke rumah sakit, kamu sakit. Anak kita__"

"Jangan berani sebut anakku dengan anak kita! Anak ini nggak punya Ayah, dia hanya punya aku! Ibunya!"

Dokter masuk setelah mendapatkan laporan Max telah sadarkan diri, sementara Zephyr sedikit menyingkir tak ingin Max terus marah.

"Nyonya, jangan marah-marah ya. Kasihan janinnya. Ibu hamil harus selalu tenang dan jangan banyak pikiran. Selain takut Anda akan mengalami pendarahan, takutnya stres kronis dapat menyebabkan kelainan dalam pembentukan otak janin yang dapat berdampak pada perilaku bayi saat lahir nanti. Saya bukan menakuti, tapi lebih baik berjaga-jaga sejak sekarang. Nyonya ingin bayi nya sehat, kan?"

Maxayla mengangguk.

"Tolong patuhi perkataan saya sebagai Dokter, Nyonya. Jangan sering menunda makan dan perbanyak makan masakan yang sehat. Anda mengerti."

"Baik, Dok."

"Kalau begitu, saya permisi. Sore nanti anda sudah bisa pulang, semoga Anda dan janin Anda sehat selalu."

Dokter pun keluar, Agatha mendekat ke arah brankar. "Aku panik melihatmu kesakitan, maaf aku nggak rawat kamu dengan baik Max."

"Jangan khawatir, aku akan segera sehat. Lagian, kak Agatha kan udah melakukan segalanya untukku. Makasih, kak."

"Kakak?" Agatha terkejut, biasanya Max masih memanggilnya dengan nama.

"Kamu kan lebih tua dariku, dulu mungkin tak ada perbedaan pada kita semua. Tapi mulai sekarang... aku akan lebih menghormati orang-orang yang lebih tua dariku." Max tersenyum.

"Sayang, kapan kamu mau tersenyum sama aku?" Zephyr masih berdiri menjauh, ia tak berani mendekat.

"Dalam mimpimu....!!!"

Zephyr meringis, padahal ia ingin sekali memeluk Max dan mendekap tubuh wanitanya itu.

.

.

.

Sementara di London, Veronica dan Lei berhasil menerobos sistem keamanan data tentang keluarga yang merawat Madam Belle selama ini. Laki-laki yang terlihat selalu bersama Madam Belle berdarah campuran Indonesia-Inggris. Dulu lelaki itu pernah akan dijodohkan dengan Madam Belle saat Madam Belle remaja sebelum akhirnya Madam Belle kabur dari rumah.

Beberapa bulan lalu di acara pesta Tuan Smith, ternyata lelaki itu pun turut hadir dan mendengar tentang identitas Madam Belle sebagai pewaris keluarga Arkatama. Sejak di pesta, lelaki bernama Harry itu terus memantau kehidupan Madam Belle sampai akhirnya dia menolong Madam Belle saat tenggelam di lautan dan segera membawa pergi dari Indonesia.

Apa ada motif tersembunyi dari Harry atau laki-laki itu murni menginginkan Madam Belle setelah lama pria itu menduda?

Harry.