NovelToon NovelToon
Tak Seperti Yang Dulu

Tak Seperti Yang Dulu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa
Popularitas:138.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: ibu ditca

Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.

Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.

Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???

Apakah Nala tak berhak bahagia???

Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 27

Zayn sudah segar dengan kepala yang sedikit basah. Untuk kedua kalinya ia mandi wajib sejak pagi.

Saat sedang menggosok rambutnya, pakaian gantinya sudah ada di atas kasur. Di kamar mandi ia hanya memakai kaos singlet dan celana pendek.

Pemuda itu tersenyum melihat pakaian yang akan ia kenakan pagi menjelang siang itu.

Sang istri sedang membuat teh hangat untuk mengisi tenaga usai pertempuran sengit tadi.

"Udah wudhu kan? Sekalian sholat Dhuha, Mas!", kata Nala tanpa menoleh pada Zayn.

"Iya! Ini pake baju dulu!", sahut Zayn. Setelah mengenakan kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana panjang, Zayn pun menunaikan sholat sunah sejak beberapa hari terakhir. Itu pun atas permintaan Nala pada awalnya dan berharap itu akan menjadi kebiasaan Zayn. Meski ...jika keduanya tak lagi bersama.

Melihat Zayn sholat dengan khusyu, Nala pun bergantian untuk mandi wajib. Sekitar lima belas menit, ia pun selesai dan kembali ke kamar.

Nala sudah memakai piyama yang ia bawa ke kamar mandi. Saat masuk ke kamar, Zayn sedang berbalas SMS. Terlihat bibirnya yang komat kamit seperti sedang membaca namun tanpa suara. Dan itu lah kebiasaan Zayn.

"Kok belom di minum teh nya?", tanya Nala menyampirkan handuk di tempatnya berjejeran dengan milik Zayn.

Zayn menoleh ke istrinya. Dan setelahnya, ia meneguk teh yang sudah hangat. Tak lupa Zayn pun kembali merokok.

"Sayang, kalo nanti bada dhuhur aku belum pulang, kamu makan aja dulu ya. Uangnya masih ada kan?", tanya Zayn.

"Masih lah mas, tiap hari kamu kasih tapi akunya ngga pernah keluar beli apa-apa!", ujar Nala cemberut.

Zayn bangun lalu menghampiri Nala dan memeluknya dari belakang.

"Emang mau beli apa heum ?", tanya Zayn.

Dia melihat jejak percintaannya tadi di sekitar leher dan dada Nala.

"Beli apa? Semua kebutuhan kita udah kamu beliin!", jawab Nala.

"Kamu mau mau jajan, heum?", tanya Zayn.

"Emang boleh?", tanya Nala.

"Tuh ...kan? Emang mau jajan apa sih?"

"Ya apa kek, baso kek, soto kek, rujak kek yang penting ngga makan di dalam kost mulu. Bosen mas!"

Zayn terkekeh mendengar suara manja Nala.

"Oke, mas ijinin kamu pergi!", kata Zayn.

Deg!!!

Entah kenapa kalimat itu terdengar memiliki makna lain di telinga Nala.

"Hei, malah bengong! Mas ijinin kamu pergi! Jangan lama-lama, nanti aku kangen!", bisik Zayn.

Nala yang awalnya tegang pun menyunggingkan senyumnya.

"Ya udah ya, mas pergi. Doakan mudah-mudahan cepet nemu tempat yang strategis. Kalo hari ini dapat, aku mau langsung belanja sih!"

Nala mengangguk pelan.

"Ngga mau ikut belanja?"

"Belanja perlengkapan bengkel maksudnya?", tanya Nala. Zayn mengangguk.

"Ngga ah!", sahut Nala. Zayn mengusap perut datar Nala.

"Cepat hamil ya sayang, biar aku semakin semangat cari nafkah buat kalian heheheh!", kata Zayn. Tak lupa kecupan mesra mendarat di pipi Nala.

Hamil??? Batin Nala.

"Ya udah, aku berangkat. Assalamualaikum!", pamit Zayn mengulurkan tangannya.

"Walaikumsalam, hati-hati mas!", pinta Nala. Dan setelah itu, Zayn pun meninggalkan ruangan yang tak seberapa luas tersebut.

Nala kembali di landa kesepian. Tak ada hal yang bisa ia lakukan selain rebahan. Pakaian sudah di cuci juga di setrika. Masak??? Tidak ada tempat untuk memasak di sana selain masak dengan magic com!

"Bingung! Mau ngapain ya?", monolog Nala. Di sela kebingungannya, ponsel yang baru ia letakkan tiba-tiba bergetar.

Nala memang tak memberi nama di ponselnya, namun ia hafal siapa pemilik nomor itu.

Dengan ragu, Nala mengangkat panggilan tersebut.

[Hallo...Assalamualaikum...]

[Ehem, walaikumsalam! Dimana Zayn?]

[Emmm...itu mas Zayn lagi keluar tante, dia lagi cari tempat buat di kontrak]

[Kontrak? Bahkan saya bisa membelikan untukknya, di mana pun dan berapa pun harganya!]

Nala menggigit kukunya karena terbiasa seperti itu jika sedikit panik atau baper.

[Eum...]

[Saya tidak mau kamu mengulur-ulur waktu Nala!]

Nala memejamkan matanya. Kalimat itu seiring kali terngiang-ngiang di telinganya.

[Saya....saya....sepertinya saya tidak bisa Tante ,saya....]

[Begitu? Itu artinya kamu ingin saya yang melakukannya dengan paksa dan dengan cara kekerasan?]

Nala memejamkan matanya.

[Pilihan ada di tangan kamu Nala. Kalau kamu memang mencintai Zayn, seharusnya kamu tidak membuatnya miskin dan menderita seperti saat ini. Karena saya ...saya seorang ibu yang membesarkan Zayn dengan darah dan keringat meski Zayn tidak lahir dari rahim saya]

Nala tergugu dan menunduk dalam. Tanpa menunggu salam, Suci pun mematikan panggilan tersebut.

Nala masih menangis sesegukan. Belum lama rasanya ia menikmati indahnya berumah tangga. Tapi...ia harus mengorbankan perasaannya demi masa depan lelaki yang ia cintai sekaligus yang sudah menyakiti nya begitu dalam.

Zayn...kalau memang kepergianku demi kebaikan mu, tak apa Zayn! Tak apa!

💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Suci baru selesai menghubungi menantunya. Ia ingin ke dapur untuk mengambil minum. Tapi baru saja akan membuka pintu kamarnya, ada adegan intim antara Nugi dan Lidya.

Apa Suci terluka? Tentu saja! Tapi ia mencoba mengabaikan keberadaan dua makhluk laknat tersebut dan memilih menjalankan kursi rodanya ke arah dapur.

Lidya merasa menang membuat Suci menyaksikan ia dan Nugi yang sedang bermesraan meski tak sedang berhubungan badan secara vulgar.

Nugi menyadari istri pertamanya yang melewati mereka menuju ke dapur.

"Kamu ke kamar, aku mau bicara dengan Suci dulu!", kata Nugi membetulkan resleting celana bahannya.

Lidya sempat cemberut, tapi setelah itu ia pun menurut untuk masuk ke kamar sambil membawa tas milik Nugi.

Suci sedang meneguk air putih yang dingin dari kulkas.

"Kamu tidak boleh minum air dingin seperti ini?!", kata Nugi merebut gelas yang Suci pegang.

Suci tak menggubrisnya. Ia memilih menjalankan kursi rodanya untuk mengambil gelas yang baru. Tapi lagi-lagi Nugi menahannya.

"Mau kamu apa?", tanya Suci menatap sengit pada sosok yang sudah membuatnya sakit sesakit-sakitnya.

Nugi menatap mata cantik blesteran indojerman itu.

"Kamu yang memilih bertahan bukan?", tanya Nugi.

"Seharusnya kamu bertanya lebih dulu padaku kalau mau memasukkan perempuan jal**** itu ke dalam rumah ku! Bukankah kamu bilang kalau dia sudah kamu beri apartemen, apa lagi?"

Nugi masih menatap Suci.

"Dia juga istriku, rumah ini juga rumah ku!", jawab Nugi tenang.

"Kenapa tidak kamu bunuh saja aku Gi? Heum! Kenapa? Bukankah itu jauh lebih mudah buat mu menguasai harta ku? Iya kan?"

"Aku pernah berpikir seperti itu Suci! Aku tak munafik! Ada rencana ku untuk melenyapkan mu saat kamu masih koma!"

Bibir Suci bergetar mendengar pengakuan suaminya tersebut.

"Tapi kamu masih butuh aku untuk harta yang ku punya??"

Nugi memundurkan badannya dan memasukkan kedua tangannya di saku celana bahannya.

"Aku ingin punya keturunan Suci, darah dagingku!", kata Nugi tanpa menoleh pada Suci.

"Pewaris yang kamu agung-agungkan kenyataanya tak tahu balas budi, Suci! Jika bukan darah dagingku...lalu aku harus mewariskan semua pencapaianku untuk siapa? "

Tanpa keduanya sadari, ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka berdua.

Tangannya terkepal kuat menahan segala rasa yang ada dalam hatinya.

💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Terimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏

1
Seger rianto Seger
makasih Thor ceritanya bikin sy mewek ,trus bacanya ,maap ya tp Setu
Firgi Septia
jangan sampai Belinda jadi pelakor thor
Desi ariani Ariani
Luar biasa
Desi ariani Ariani
Lumayan
Ririn 123
mengandung bawang makkk😭😭😭😭
Rini Anggraini
Luar biasa
Rehaan Aamir
Untuk Kasus Nhe Q Setujuuu Bngtt Sama Pemikiran Suci....Memang Bayi Itu Gk Punya Salah Apa2....Tp Luka Yg D Akibatkan Adanya Bayi Itu Akan Trss Menggerogoti Hati Suci Kl Sampe Dia D Suruh Melihara Bayi Itu....
Wafi Alhariz
bgs crita nya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ayo Nala mending nikah aja sama Zayn .
Suherni 123
kenapa gak ngomong kalo Tante nya Nala selingkuhan papanya
Lena Sari
emg putra mu Tante...Zayn bayi kecil yg d buang neneknya kan yaa.
Wulansari
👍👍👍😍😍😍
Erni Fitriana
mampir thor
Diana Taslim
Lumayan
laelatul qomar
Luar biasa
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Nala kasihan kamu...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
baru baca😁
Nurgusnawati Nunung
Akhir yang bahagia.. terimakasih thor..
we
happy u semuanya sehat selalu kakak 🤗
muthia
waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, jgn lama2 hiatusnya bucan🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!