Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah sakit
" Bagaimana dok ? " Tanya Bunda Eca saat dokter berdiri setelah memeriksa Aisyah .
Dokter tidak langsung menjawab justru dia menatap ke arah Felix membuat pria itu mengerutkan keningnya " Kenapa ? " Tanya Felix datar .
" Bisa kita bicara di luar tuan " Felix menghela napas berat lalu mengaguk meninggalkan istri dan Bunda Eca di dalam kamar karena ayah Nizam itu ke luar .
Tapi sebelum itu dokter meminta asisten nya untuk memasang infus pada Aisyah karena wanita itu kekurangan cairan sehingga dehidrasi.
" Kenapa ? " Wajah Felix berubah awas begitu juga ayah Nizam.
" Kalau besok Nona Aisyah masih muntah saya minta lebih baik Nona di rawat dulu di rumah sakit untuk sementara " Jawab dokter pelan .
" Apa tidak bisa langsung kamu jelaskan " Tekan Felix kesal karena jawaban dokter tidak membuat nya puas .
" Jelaskan saja dok " Ujar ayah Nizam seolah paham dengan kekhawatiran dokter pribadi mereka .
" Sebelum nya saya minta maaf tuan muda " Dokter menatap Felix ragu² " Ini bisa saja saya salah,tapi dari hasil yang saya lakukan tadi seperti nya nona Aisyah sedang hamil ,tapi bisa saja saya salah " Dokter langsung melarat ucapan nya cepat .
" Jika kamu salah tinggalkan jubah putih mu itu " Ujar Felix dingin lalu meninggalkan dokter dan ayah Nizam.
" Aku percaya denganmu " Ayah Nizam memukul pelan bahu dokter pribadinya itu " Tidak usah takut semuanya akan baik-baik saja " Lanjut nya meyakinkan.
" Sekali lagi saya minta maaf tuan " Ujarnya menundukan kepalanya.
" Tidak ,aku yakin apa yang kamu ucapkan tadi benar " Jawab ayah Nizam serius.
Di dalam kamar Felix duduk di ujung tempat tidur sambil menatap wajah Aisyah yang pucat tangannya sudah terpasang infus .
" Gimana Felix ? " Tanya Bunda Eca tapi Felix hanya di saja " Felix " Bunda Eca jadi kesal sendiri sehingga memilih ke luar untuk menemui suaminya .
Tidak berselang lama ayah Nizam dan Bunda Eca kembali masuk dalam kamar Felix.
" Ayah sebenarnya ada apa sih " Bunda Eca terus melontarkan pernyataan itu saat anak dan suami nya hanya bungkam saja .
Bukannya menjawab ayah Nizam justru memukul pundak Felix dengan keras .
" Apa kau gila " Ujar ayah Nizam emosi menatap tajam Felix ,sebisa mungkin pria paru baya itu menahan suaranya agar tidak menggangu Aisyah .
" Bisa jelaskan dulu sama Bunda sebenarnya ada apa " Bunda Eca ikut emosi menatap kedua pria itu bergantian.
" Aisyah hamil " Apa yang di pikirkan Bunda Eca dan Ayah Nizam tadi benar adanya " Felix ..." Suara Bunda Eca tertahan di tenggorokan nya tiba² saja lidahnya terasa kaku .
" Felix mau istirahat,bunda sama ayah ke luar " Usir Felix tanpa berniat menjelaskan apapun pada orang tuanya.
" Benar² anak ini ...." Ayah Nizam langsung menahan sang istri saat akan melayang kan tangan nya memukul Felix " Ayo " Ajaknya lalu ke luar dari kamar Felix .
💐
💐
💐
Pagi harinya Felix di kaget kan dengan Aisyah yang tiba-tiba turun dari tempat tidur berlari ke kamar mandi bahkan infus yang ada di tangan nya terlepas begitu saja sehingga darah menetas mengikuti Aisyah.
Hoek ....Hoek ....Hoek ..
Mendengar suara Aisyah yang mengeluarkan isi perutnya Felix langsung menyusul wanita itu ke kamar mandi .
" Sya " Felix memegang rambut panjang Aisyah dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya mengelus punggung wanita itu .
" Mas ...." Belum juga Aisyah menyelesaikan ucapannya dia kembali mual .
" Sshiiit " Umpat Felix tertahan,bukan marah tapi hanya kesal melihat Aisyah yang muntah sekalipun tidak ada yang keluar melainkan cairan .
' Masih " Aisyah menggelengkan kepalanya pelan , kepalanya terasa sakit bahkan dia tidak kuat membuka matanya karena seperti berputar-putar .
Saat Felix akan menggendong wanita itu untuk kembali ke tempat tidur tiba-tiba saja Aisyah langsung melorotkan tubuh nya ke bawah Felix yang belum siap hampir saja menjatuhkan Aisyah .
Felix langsung menggendong istri nya ke luar dari kamar mandi dengan cepat ,namun saat melangkah ke tempat tidur matanya tak sengaja menatap ke bawah di mana darah Aisyah berceceran di lantai .
Huh !!
Felix memakaikan jubah tidur Aisyah dengan cepat setelah itu mengambil kaos nya lalu ke luar dari kamar mereka .
" Bibi .... " Suara Felix memenuhi rumah besar itu membuat para pelayan langsung mendekati nya .
" Iya tuan " Jawab mereka terbata sambil menatap Aisyah dalam gendongan Felix .
" Saya ke rumah sakit " Ujarnya meninggalkan para pelayan dengan sejuta pertanyaan yang ada di kepala mereka .
Sesampainya di luar Felix langsung masuk dalam mobil di mana sudah siap .
" Kita ke rumah sakit " Titah Felix pada sang sopir.
" Baik tuan " Jawab sopir menyalahkan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah besar itu .
Di dalam rumah Bunda Eca dan Ayah Nizam baru ke luar dari kamar sambil menggendong Ana saat ada yang mengetuk pintu kamar mereka .
" Kenapa Bi " Tanya Bunda Eca menatap pelayan yang berada di depan kamar mereka .
" Tuan Felix membawa Nona Aisyah ke rumah sakit Bu " Jawab pelayan khawatir.
" Sudah lama " Tanya ayah Nizam .
" Belum pak " Jawab pelayan.
" Ana mandi sama Bibi dulu ya " Ayah Nizam menatap cucunya sambil tersenyum " Mama sama Papa sudah pulang Kek ? " Tanya Ana pelan .
" Iya ,jadi Ana mandi di bantu Bibi dulu ya, soal nya Nenek mau siapkan dulu sarapan " Ujar ayah Nizam lembut .
" Iya Kek " Jawab Ana lalu turun dari gendongan Ayah Nizam .
" Ayo Aunty" Ana langsung menggegam tangan pelayan lalu keduanya ke kamar gadis itu .
" Bunda ke dapur dulu ya " Ayah Nizam mengaguk kepalanya lalu kembali masuk dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya .
" Bibi " Panggil Bunda Eca lembut .
" Tolong siapkan sarapan tapi di simpan di kotak bekal saja soalnya kami ke rumah sakit menyusul Felix " Titah Bunda Eca .
" Baik Bu " Jawab pelayan
" Buahnya kita masih lengkap kan Bi ,tolong di potong-potong saja lalu di simpan di kotak bekal terus n" Bunda Eca jadi bingung harus membawa apa lagi karena dia harus memikirkan perut menantunya " Terserah pokonya apa saja buah yang ada di dalam masukan dalam kotak bekal " Lanjut nya lalu meninggalkan dapur menuju kamar nya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...