NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.


Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.

Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.

Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.

Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?

Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Pertemuan Namira dan Minguk

Semenjak pertemuan malam itu, Zeera seakan merasa bersalah pada Khumaira. Dia sering kali bertanya pada Husna, mengenai dirinya, apakah salah karena sudah meminta Khumaira untuk menceritakan tentang dia dan Yoongi.

"Sudahlah Zee, kan teh Aira juga nggak menyalahkan kamu."

"Tapi aku kadang masih suka merasa bersalah, karena teh Aira jadi keinget sama almarhum a Rangga."

Husna merangkul Zeera.

"Mau ke kontrakan teh Aira nggak?"

"Tapi jangan sekarang na, teh Aira sudah ada janji sama orang kantor."

"Kok kamu tahu?"

"Dari tadi kan aku chattingan sama dia."

Husna memutar bola mata, malas. Zeera terkekeh.

"Gimana sama Hobi oppa?"

"Apanya?"

"Hubungan kalian atuh. Apa ada perkembangan?"

"Emang kita ada hubungan apa Zee selain berteman?" Husna berusaha menutupi rona merah di pipinya.

Zeera hanya terkekeh melihat polah sahabatnya yang sedang salah tingkah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di salah satu tempat bermain anak-anak di pusat perbelanjaan. Seorang gadis kecil terlihat bahagia menggandeng tangan pria disampingnya. Terlihat mereka sekali dua melempar candaan. Sedang dari belakang mereka, terlihat wanita yang sedang menatap keduanya dengan tatapan sendu.

'Rangga, kalau kamu masih hidup, mungkin yang digandeng sama Namira itu tangan kamu, bukan Jungkook.' Gumam Khumaira. Dia berusaha untuk tidak menangis.

Di tempat bermain itu, untuk pertama kalinya Namira bertemu dengan Minguk, anak dari Rafael dan juga Jisoo.

"Ternyata, sekarang bukan Yoongi yang dekat denganmu?" Sindir Rafael dengan nada becanda. Tentunya dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Karena dia juga tahu kisah tentang Khumaira dan Yoongi. Kemudian dia menceritakan kisah itu pada Jisoo, sang istri.

Khumaira melotot. Jisoo menahan senyum.

"Eonni hebat, bisa menaklukkan hati Jungkook yang jauh lebih muda darimu." Bisik Jisoo.

"Berisik! Tidak ada hubungan spesial diantara kami."

"Untuk sekarang tidak ada, tapi kita tidak tahu nanti kedepannya bagaimana." Jisoo terkekeh pelan.

"Apa yang kalian bicarakan?" Celetuk Jungkook.

"Hal yang tidak penting." Balas Khumaira melirik Jisoo. Yang dilirik hanya mengulum senyum.

"Ya Allah, kau menggemaskan sekali." Sudah beberapa kali Namira mencubit pipi Minguk, gemas.

"Nuna, nanti kalau pipiku semakin tembem bagaimana?" Protes Minguk, cemberut.

"Tidak apa. Kau akan terlihat lebih menggemaskan. Aku suka." Namira kembali mencolek pipi Minguk.

"Eomma!" Rengek Minguk.

Kedua orangtua mereka hanya tertawa renyah melihat tingkah kedua anak kecil itu.

"Namira, apa kau ingin mempunyai seorang adik, eoh?"

"Iya paman."

"Suruh mamah mu cepat menikah dengan paman Jungkook ya. Biar kau cepat punya adik."

"Ra-fa-el." Geram Khumaira menatap tajam ke arah Rafael.

Rafael dan Jisoo tertawa kompak.

"Jungkook-ah, maafkan ucapan dia ya. Jangan dianggap serius."

"Ah, kalau serius juga tidak apa nuna."

Mendengar jawaban Jungkook, ketiga orang dewasa lainnya terdiam.

"Apa maksudmu?"

"Aku siap menjadi appa nya Namira." Jawab Jungkook tersipu malu.

Khumaira mematung, nafasnya seolah sesak.

"Eonni, dia sudah siap."

"Aira...."

"Diam." Khumaira melirik Rafael.

"Jangan diteruskan obrolan ini. Ganti topik pembicaraan."

Jungkook, Rafael dan Jisoo saling pandang.

"Eonni maaf kalau gurauan kami membuatmu marah."

"Aku tidak marah, aku hanya shock dengan obrolan ini."

Setelah asik bermain, Namira dan Minguk meminta es krim. Rafael dan Jisoo pergi membeli es krim. Khumaira dan Jungkook menjaga Namira serta Minguk yang sedang duduk sambil mengobrol. Entah obrolan random apa yang kedua anak kecil itu bicarakan.

"Nuna."

"Hmmm."

"Kau mencintai Yoongi hyung?"

Khumaira menoleh. "Kenapa kau bertanya seperti itu Jungkook-ah?"

"Aku hanya ingin tahu saja."

"Aku tidak mau membicarakan hal itu." Khumaira melemparkan pandangannya pada Namira dan Minguk.

"Ah ya, baiklah." Jungkook tertunduk, lesu.

Rafael dan Jisoo kembali membawa banyak es krim. Masing-masing mendapatkan satu cup es krim dengan rasa dan juga topping yang berbeda.

"Appa, apa kau mau mencicipi punyaku?" Namira menyendokkan es krim miliknya, mengarahkannya pada mulut Jungkook. Jungkook sempat melihat ke arah Khumaira, wanita itu mengangguk. Jungkook membuka mulutnya dan mencicipi es krim milik Namira.

"Aku juga mau cicipi punya appa. Boleh?"

"Tentu saja sayang. Aaaaa...." Jungkook menyuapi Namira.

Melihat interaksi keduanya, hati Khumaira rasanya sakit. Namira memang masih butuh sosok seorang ayah.

Melihat Khumaira terdiam, Rafael dan Jisoo saling tatap, bicara dalam pandangan.

"Eonni." Jisoo memegang tangan Khumaira.

Khumaira menoleh, matanya berkaca-kaca.

"Jodoh eonni dan Rangga oppa memang hanya sebentar. Tapi yakinlah, Tuhan akan kembali memberikan jodoh untuk eonni. Sosok suami dan appa yang akan melindungi serta memberikan kenyamanan untuk eonni dan juga Namira."

"Aku rasa, Jungkook memang tepat untuk menjadi appa sambung Namira. Walaupun ini baru pertama kalinya aku melihat kedekatan mereka, tapi aku melihat ketulusan di hati Jungkook. Eonni boleh pertimbangkan itu, hmm."

"Eonni jangan menangis." Jisoo merangkul Khumaira.

Jungkook dan Namira yang mengetahui Khumaira menangis, keduanya segera menghampiri.

"Mamah."

"Nuna."

Jisoo melepaskan rangkulannya.

"Mamah tidak apa-apa sayang."

"Tapi kenapa mamah menangis?"

Khumaira menatap Jungkook. "Mamah hanya ingat papah mu."

"Saat di rumah nanti, kita video call omah sama oppah ya mah." Namira memeluk Khumaira.

"Iya sayang."

'Nuna. Ingin sekali rasanya aku memelukmu ketika kau bersedih seperti ini.' Gumam Jungkook dalam hati.

Rafael mendekati Jungkook, menepuk pelan pundak member BTS yang bontot itu.

"Berjuanglah lebih keras lagi. Karena meluluhkan hati mamahnya lebih susah daripada meluluhkan hati anaknya." Bisik Rafael.

"Hmm... Baiklah." Jungkook tersenyum.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!